NovelToon NovelToon
SEMERBAK WANGİ AZALEA

SEMERBAK WANGİ AZALEA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: farala

Kecelakaan sang kakak membuat dirinya tidak punya pilihan lain selain menikahi calon kakak iparnya sendiri.Pernikahan tanpa cinta yang dia jalani ternyata harus melatih kesabarannya.Dan itulah yang harus dia lakukan.Ali bin Abi Thalib pernah berkata:"Yakinlah,ada sesuatu yang menantimu setelah sekian banyak kesabaran yang kau jalani,yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit."
Azalea itulah namanya,wanita berkerudung panjang dengan kecantikan luar biasa yang dia sembunyikan dari balik cadarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan

Kediaman Arkananta.

Adam yang sedang duduk di ruang keluarga bersama kedua orang tua dan adik semata wayangnya terlihat gelisah.Sejak pulang dari rumah sakit siang tadi,suasa hatinya sedikit memburuk.Apalagi dengan kata kata Abi Ahmad yang terus terngiang di telinganya.Dan tentu saja perkataan Abi itu sungguh mengganggu ketenteraman batinnya.Namun,apakah mungkin ada jalan lain selain apa yang di usulkan Abi Ahmad?

"Kamu kenapa nak?"Tanya papa Farid.Jelas papa bertanya,karena tidak biasanya Adam terlihat murung seperti itu.

Adam yang tengah tertunduk mengangkat kepala saat mendengar suara sang ayah.

"Tidak apa apa pa."Jawab Adam terpaksa tersenyum.

"Jangan membohongi papa.Apa ini tentang pernikahanmu dengan Lily?"

Adam mengangguk lemah.

"Batalkan saja,mama tidak ingin kamu menderita hanya karena masalah ini,sisanya,biar mama dan papa yang akan berbicara dengan keluarga Arisandy."Mama Aisyah menimpali.

"Mama sangat mengerti perasaanmu,tapi kita tidak punya cara lain selain membatalkan semuanya."Mama Aisyah terdengar pasrah.

"Bukan begitu pa,ma."Timpal Adam merasa bersalah,dia tau,jika membatalkan pernikahannya,berapa banyak kerugian yang harus orang tuanya tanggung,belum lagi hubungan dengan keluarga Arisandy pasti akan memburuk dan bagaimana kabar dengan ratusan undangan yang sudah tersebar?Semua itu menjadi beban pikiran Adam.

"Lalu,apa yang kamu pikirkan sayang?"Mama Aisyah kembali menampakkan wajah khawatir melihat kondisi sang anak.

"Anu ma,pa..."Adam ragu.

"Ada apa?Bicaralah."Papa Farid menatap Adam.

"Pagi tadi aku ke ruangan Lily pa,ma."Adam memulai bercerita meski dia tidak yakin,apakah papa dan mamanya akan setuju.

"Dan,Adam bertemu dengan kakeknya Lily."

Kedua orang tua Adam dan Aqila menyimak dengan seksama apa yang di katakan Adam.

"Abi Ahmad meminta Adam untuk menikahi adiknya Lily."Adam kembali tertunduk dalam.

"Tunggu,maksudmu Abi Ahmad ingin kamu menikahi Azalea?"Ujar papa Farid.

"Iya pa."

"Benarkah?"Aqila yang sedari tadi hanya duduk dan diam mendengar pembicaraan mereka,kini terlihat antusias.

"Mas Adam tidak menolaknya kan?"Lanjut Aqila menggebu gebu.

"AQILA SABRINA!"Adam geram dengan tingkah adiknya itu.

"Maaf mas."Aqila tertunduk.

"Abi Ahmad meminta ku untuk menyampaikan ini pada papa dan mama."

Terdengar helaan nafas ringan dari papa Farid.

"Aku mengerti maksud dari kakeknya Lily,ini demi menjaga kebaikan kita semua.Namun,kami tidak memaksamu,kalau memang kamu tidak ingin menjalaninya,sebaiknya kamu tolak saja."Ujar papa Farid.

"Jika Adam di berikan pilihan,tentu saja Adam akan menolak,Adam bertemu dengan nya baru kemarin,tidak tau rupa dan tabiatnya seperti apa,terlebih Adam tidak mencintainya.Namun,Aku tidak ingin egois pa,ma.Kembali lagi,mungkin ini memang adalah takdir Adam."

"Cinta bisa tumbuh seiring intensnya kalian bertemu.Mama liat, Azalea itu anak yang baik."

"Kalau begitu,papa dan mama akan kembali bertemu dengan keluarga Arisandy."Ujar papa Farid lalu berdiri mengambil telpon genggamnya dan menghubungi papa Zaid.

***

Rumah sakit.

Pembicaraan kembali berlangsung mengenai rencana pernikahan Adam. Tapi kali ini bukan membahas Lily,melainkan Azalea.Dan sampai detik ini,gadis yang akan menggantikan Lily sama sekali belum mengetahui rencana dadakan dari kedua keluarga besar tersebut.Azalea,yang jadi topik utama pembicaraan justru sedang sibuk memasak di rumah di temani beberapa pembantu yang bekerja untuk kedua orang tuanya.Memasak makanan yang cukup banyak untuk dia bawa ke rumah sakit,karena hari ini dia berencana akan menginap dan menemani Lily.

Pintu kamar perawatan itu terbuka setelah salam di ucapkan dari luar.

Azalea cukup kaget,karena di dalam sana di jumpai bukan hanya keluarganya,melainkan calon kakak ipar beserta kedua orang tuanya.

Azalea menyimpan rantang di atas meja dengan pelan,takut mengganggu perundingan alot di antara dua keluarga.Setelah meletakkan rantang,Azalea berencana untuk mencari tempat duduk aman,yang tidak terlalu terlihat karena ada tirai penghalang yang membatasi tempat tidur Lily.Namun,ujung gamis yang dia kenakan belum menyentuh kursi,namanya sudah di panggil oleh Abi Ahmad.

"Aza.."Panggil Abi lembut.

"Iya Abi."Azalea segera menghampiri Abi Ahmad.

Azalea berdiri di samping Abi,meski ada kursi kosong yang tepat berada di samping sang kakek,tapi Azalea tidak akan menyentuh sampai Abi sendiri yang memintanya untuk duduk.

"Duduklah nak,ada yang ingin Abi sampaikan."

Sesuai perintah,Azalea duduk di kursi yang sudah di sediakan.

Hening sesaat,hanya terdengar suara monitor yang berasal dari tempat tidur Lily.

"Aza,kamu tau kondisi terkini kakakmu kan?"Abi Ahmad berbicara sangat lembut pada Azalea.

"Iya Abi."

Abi menghela nafas pelan,kemudian melanjutkan kembali perkataan nya.

"Pernikahan kakakmu tinggal beberapa hari lagi,dan kondisinya tidak kunjung membaik.Abi sudah membicarakan pada umi,papa dan mama mu."

Azalea menyimak dengan baik semua perkataan Abi,dan seperti biasa,saat kakeknya sudah mulai berbicara panjang lebar,Azalea yakin jika ini adalah sesuatu hal yang serius.

"Rezeki,maut,jodoh,semua sudah di takdirkan oleh sang maha segalanya,semua sudah tertulis di lauhul Mahfudz lima puluh ribu tahun sebelum kita di ciptakan.Manusia hanya bisa berencana tapi keputusan semua di tangan Allah SWT."

Deg,, sesuai dugaan Azalea.

Azalea yang awalnya hanya tertunduk menatap lantai,perlahan mengangkat kepalanya dan menatap wajah teduh Abi Ahmad.

"Kamu mengerti maksud Abi kan?"

Azalea mengangguk pelan.

Netra berwarna amber itu nampak mulai terisi dengan cairan yang menggenang.

Mama Aisyah berdiri dan melangkah mendekati Azalea kemudian duduk di samping gadis bercadar itu lalu perlahan menggenggam tangan putih nan halus milik Azalea.

"Mama mengerti perasaanmu nak Lea,bagimu ini pasti terasa tidak adil bukan?Oleh karena itu,mama,papa dan Adam meminta maaf langsung padamu.Dan di kesempatan ini,kami keluarga besar Arkananta datang mengkhitbah mu untuk anak kami Adam Izhar Arkananta."

"Maukah kamu menjadi bagian dari keluarga kami nak?"Lanjut mama Aisyah.

Azalea menatap satu satu anggota keluarganya,semua mengangguk setuju kecuali satu orang yang terlihat justru menatap tidak suka pada anak nya sendiri,siapa lagi kalau bukan mama Irene.

Cukup lama Azalea terdiam,dan dalam diamnya itu,rasa bersalah seketika menggerogoti batinnya.Jika dia menerima lamaran ini dan suatu saat Lily tersadar dari koma nya,apa yang akan dia katakan?Mampukah dia berterus terang,jika selama Lily koma,sang adik dengan teganya mengambil calon suami kakak nya sendiri?

Dadanya terasa begitu sesak,tapi di sisi lain,jika dia menolak,bagaimana dengan kedua orang tuanya dan keluarga besar Arisandy?mau di taruh di mana wajah mereka kalau sampai pernikahan ini tidak di laksanakan.Azalea kembali mengingat akan dirinya dan Lily yang meski tidak seakrab saudara pada umumnya,namun tetap saja,Azalea sangat menyayangi dan menghormati kakaknya itu.

"Saya minta maaf sebelumnya,jika jawaban saya ini akan membuat tante dan om merasa tidak nyaman."Akhirnya setelah terdiam cukup lama,Azalea kini berbicara, mengungkap isi hatinya.

"Tidak apa apa sayang,katakan saja."Mama Aisyah masih menggenggam tangan Azalea.

"Saya tidak menerima ataupun menolak khitbah yang di tujukan untuk saya,tapi maukah om dan tante menunggu hingga satu hari sebelum acara pernikahan itu di lakukan?"Pinta Azalea.

"Bisa kamu beri alasan untuk kami?"Papa Farid bertanya apa maksud dari perkataan Azalea.

"Saya sangat menyayangi mbak Lily om,sebagai manusia biasa,saya sangat mengharapkan mbak Lily bisa sadar kembali,meski pun menurut dokter itu akan sulit,tapi jika Allah menghendaki semua bisa saja berubah,dan harapan saya masih sangat besar untuk itu."

"Jadi maukah om,tante dan mas...Adam,menunggu?Sekali lagi saya minta maaf."Ujarnya sedikit terbata dengan kembali menundukkan kepala.

"Tapi nak,meski mbak mu sadar dan menikah dengan Adam,mustahil dia bisa berdiri di pelaminan mendampingi suaminya."Ujar papa Zaid kemudian.

"Kalau hanya sekedar berdiri,Azalea bisa bantu pa."Ujar Azalea kembali.

Adam menatap Azalea yang duduk dengan jarak yang cukup jauh,tersenyum sinis dengan kalimat Azalea barusan.

"Unik juga."Gumamnya,sesekali dia melihat ke arah gadis dengan pakaian serba tertutup itu.

Akhirnya keputusan di ambil sesuai dengan permintaan Azalea.

***

Masjid dalam lingkungan rumah sakit.

"Aku sangat menyukai anakmu ustadz,ustadz mendidiknya dengan sangat baik."Ujar seorang pria paruh baya tersenyum bahagia.

"Itu memang sudah kewajiban ku."Balas pria yang di panggil ustadz tersebut.

Mereka berdua baru saja selesai menunaikan shalat Dzuhur.

"Kalau tidak salah ingat, terakhir kali aku melihatnya saat dia masih berumur tujuh tahun."

"Itu karena,saat kamu datang ke pesantren dia sedang ada kelas."

"Iya juga.. "Pria tadi terkekeh.

"Sekarang dia sudah tumbuh dewasa, sebenarnya,saat aku pertama kali melihatnya,aku sangat menginginkan anak ustadz untuk bisa menjadi menantuku."

"Dan mungkin Allah mengabulkan permintaanku kala itu."Lanjutnya.

"Tidak ada yang tau rencana Allah.Jika memang ini sudah di gariskan untuk mereka,aku hanya berharap anakmu bisa menerima dan membahagiakan anakku."Ujar Ustadz tersebut.

"Aku akan memberi anakku pelajaran jika kelak dia membuat kesalahan."Pria paruh baya itu berkata dengan seulas senyum di bibirnya.

"Tidak perlu,aku yang akan mendidiknya dengan caraku."Lanjut ustadz itu kembali.

Mereka tertawa bersama sambil berjalan menuju sebuah ruang perawatan.

...****************...

1
Bukhori Muslim
good
Yaser Levi
gak sah dunk nikahnya..mesti nikah ulang dah
Yaser Levi
klu sakit artinya pemanasan kurang..memangnya adam gak dengar istrinya mendesah..ah payah
Yaser Levi
klu cinta..seharusnya adam jujur..bahwa tindakan nya hanya sementara..jd istrinya tdk salah paham..lea pasti mengerti..tp..ya sdh lah
.selamat berjuang adam menemukan istrimu kembali
Hafsah Hafas
abi dan papa nya tau dia bukan anak kandung waktu dinikahkan pasti ada caranya orang pakar agama tidak mungkin menyesatkan...dam mereka juga bersalah sudah lama tau tapi mendiamkan saja tampa adanya usaha mencari kebenaran
e.r indah
👍
Hafsah Hafas
apa aku harus tes dna juga dengan anak ku terahir melahirkan di RS sempat ribut dengan perawat nya 🤨
Hafsah Hafas
tanteku saingan ku 😂
Hafsah Hafas
kalau nikah ny tidak sah kasian mereka sudah bersentuhan walaupun belum intim tapi aza pasti syok
Reni Setia
makasih author untuk karya novelnya
bagus, aku suka
3 dhi: makasih juga kakak🥰🥰
total 1 replies
Hafsah Hafas
sebelum MP dapat siraman rohani dulu dan semua pasangan akan keluar warna aslinya didepan pasangan halal nya baik buruk burik semua akan nampak indah bagi yang lagi bucin 😂
Hafsah Hafas
kembali lah aza saigan mu sangat tangguh 😂
Hafsah Hafas
bisa jatuh cinta dengan anak umur 7 tahun dan masih inget luar biasa
Latifah Latifah
Bagus... byk motivasi utk memperbaiki diri 👍
Ratna Fika Ajah
Luar biasa
Ratna Fika Ajah
Lumayan
hidagede1
dri kata" nya anak kamu, berarti azalea anak nya papa zaid? bukan anak nya mama iren
Santi Oktavia
Kecewa
Santi Oktavia
Buruk
Woro Hestiningsih
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!