Kenan Meyer menikah dengan Cleopatra Mateo, di pernikahannya dia tampak manis tapi sebenarnya ada rahasia tersembunyi ---- Cleopatra adalah seorang model cantik dan seksi, dia merenggut cinta Kenan dengan kecantikannya !
Akhirnya, suatu pernikahan menjadi ajang balas dendam bagai permainan kucing dan tikus!
Cleopatra sangat percaya diri, dia percaya bahwa pesonanya dapat memikat Kennan yang kejam.
Tidak mengherankan, Kennan kalah.
Dia akhirnya jatuh cinta pada Cleopatra, dan dia tidak bisa menyakiti wanita di depannya!
Seorang pria kejam yang tidak percaya pada cinta, akhirnya dikalahkan oleh permainannya sendiri!
Akankah Cleopatra dan Kennan saling mencintai dan tetap menikah? Bagaimana Kennan mencoba menjadikan Cleopatra sebagai istrinya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2 Kenan Meyer.
Setelah selesai dari toilet, Cleo segera kembali ke meja tempat calon suaminya berada. Karena ia harus secepatnya membuat Bram muak dan mau memutuskan perjodohan mereka.
"Maaf tadi aku sedikit lama, karena..." Cleo tidak meneruskan perkataannya saat melihat sosok pria yang begitu tampan duduk di kursi yang tadi di duduki Bram. Pria yang menurutnya bernilai sembilan koma lima itu begitu sempurna di matanya, bahkan saking sempurnanya Cleo tidak bisa berhenti menatap pria itu. Menatap pria berwajah tegas, berhidung mancung dengan bibir tipis, dan mata yang berwarna amber yang memberikan warna cerah di kulitnya yang pucat. Sungguh sebuah pahatan sempurna yang sangat sayang untuk dilewatkan. "Siapa dia?" tanya Cleo dalam hati dengan mata yang tak berkedip sedikitpun.
"Nona Cleo, kenalkan dia Tuan Kenan Meyer," ucap Bram saat melihat wanita itu hanya diam saja, begitupun dengan tuan Kenan yang tampak datar tidak berekspresi sedikitpun.
"Oh namanya Kenan, cukup bagus dan cocok dengan wajahnya yang tampan." Cleo masih bergumam dalam hati, lalu mengulurkan tangannya untuk menyapa pria tersebut yang kemungkinan besar teman calon suaminya. "Kenalkan aku Cleopatra, kau pasti teman Tuan Bram?"
"Maaf Nona Cleo, dia—" Bram tidak melanjutkan perkataannya saat mendengar tuan Kenan berdeham dengan keras.
"Aku Kenan Meyer," ia berdiri lalu menyambut uluran tangan wanita yang bernama Cleopatra.
"Kenan Meyer, senang berkenalan denganmu tampan." Goda Cleo dengan senyum terbaiknya, agar Bram melihat sejalang apa seorang Cleopatra Mateo. Namun senyum itu langsung memudar saat melihat jam yang melingkar di tangan pria itu. Ia ingat betul pria yang menabraknya saat ke toilet tadi mengenakan jam mewah limited edition yang hanya di miliki oleh beberapa orang kaya termasuk Boy dan Agam. "Kau!" dengan cepat Cleo berjalan berputar untuk melihat punggung pria itu, untuk memastikan kembali apa benar dugaannya.
Dan sikap Cleopatra yang aneh itu membuat Bram dan Alex bingung, tapi tidak dengan Kenan yang terlihat tak peduli dan terkesan dingin.
"Kau yang menabrak ku tadi bukan?" tanya Cleo dengan ketus dan penuh emosi, karena akhirnya ia bertemu dengan pria sombong tidak tahu sopan santun yang pergi begitu saja setelah menabraknya tanpa kata maaf.
Kenan hanya diam dan menjawab dengan anggukan kepala.
"Bagus kita bertemu disini, sekarang ganti rugi! Karena sudah membuat ponsel mahal ku terjatuh!" Cleo menadahkan tangannya dihadapan pria sombong itu.
Kenan menarik satu sudut bibirnya tanpa mengalihkan tatapan matanya pada Cleo, pada wanita yang akan dinikahinya. "Bram berikan berapa pun yang dia mau!" ucapnya pada asisten pribadinya.
"Eit, tunggu dulu! Aku ini minta padamu, bukan pada Bram!" tunjuk Cleo tepat di wajah Kenan. Ia tidak mau menerima uang Bram, karena calon suaminya itu tidak ada kaitan dengan apa yang terjadi padanya dan juga Kenan.
"Maaf Nona Cleopatra, uang Tuan Kenan ada padaku karena aku yang memegang keuangannya." Jelas Bram.
"Apa maksudmu? Jangan bilang kau bekerja padanya!" Cleo kembali menunjuk wajah Kenan, membuat pria itu mulai marah karena sejak dulu tidak pernah ada yang berani menunjuknya seperti itu.
"Iya Nona, aku bekerja sebagai asisten pribadi Tuan Kenan Meyer." Jelas Bram.
"What? Ta-tapi bagaimana bisa?" Cleo menjadi bingung, karena tidak mengerti kenapa Dad David menjodohkan dirinya dengan seorang asisten pribadi. Walaupun tidak ada yang salah dengan profesi itu, tapi ia merasa aneh saja. Kalau pun memang Dad David ingin menjodohkan dirinya dengan seorang asisten pribadi, kenapa tidak dengan Liam, Jonathan, atau bila perlu Alex sekalian.
"Apanya yang bagaimana bisa, Nona?" tanya Bram saat melihat nona Cleo kebingungan.
"Tidak, hanya saja aku bingung kenapa Daddy menjodohkan aku denganmu." Ucap Cleo dengan sangat hati-hati, karena ia tidak ingin menyinggung perasaan Bram. Walaupun Cleo tidak mau dijodohkan dengan pria itu, tapi dirinya tidak mau menghina orang lain.
"Nona Anda itu salah paham. Orang yang akan dijodohkan dengan Anda adalah Tuan Kenan Meyer, dan aku hanya asisten pribadinya." Jelas Bram sembari menahan kekesalannya, karena sejak tadi dirinya hendak menjelaskan yang sebenarnya tapi selalu di potong begitu saja oleh wanita itu. Dan setelah mengetahui kalau dirinya bekerja sebagai asisten pribadi Tuan Kenan, nona Cleo masih juga tidak mengerti.
"What? Ta-tapi..." pekik Cleo dengan wajah yang terkejut. "Sial! Kenapa jadi begini?" umpatnya dalam hati sembari menatap Kenan dengan intens.
"Ck, rupanya Anda sama sekali tidak melihat data tentang calon suami sendiri?" tanya Kenan setelah lama diam, dan melihat kebodohan wanita yang ada dihadapannya.
"Em.. itu..." Cleo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sembari memundurkan langkahnya mendekati Alex. "Kenapa kau tidak bilang, Bram bukan orang yang dijodohkan denganku?" bisik Cleo.
Alex yang ditanya hanya mengangkat kedua bahunya dengan santai. "Anda yang tidak mau mendengarkan perkataan orang lain dan selalu memotong." Jawab Alex sengaja dengan suara yang keras, hingga membuat Cleo kesal dan menginjak kaki pengawal pribadinya itu.
"Awas kau!" umpat Cleo dengan tatapan yang tajam pada Alex, lalu kembali menatap pada Kenan yang merupakan calon suami yang sesungguhnya. "Oh my God, jadi dari tadi aku berakting tidak ada gunanya. Karena yang ilfeel bukanlah calon suamiku tapi asisten pribadinya." Gumam Cleo dalam hati sembari menghela napasnya, lalu kembali tersenyum untuk menutupi rasa malunya.
"Bram berikan cek nya!" perintah Kenan dengan tegas sembari duduk kembali ditempatnya, tanpa mempersilahkan Cleopatra untuk duduk.
"Baik Tuan," Bram segera membuka tasnya dan memberikan sebuah cek pada Nona Cleopatra.
"Isi berapa pun jumlah yang kau inginkan!"
"Of course, aku pasti akan mengisinya Tuan Kenan. Dan kau jangan terkejut dengan jumlahnya." Cleo mengambil cek tersebut lalu tanpa sungkan memasukkannya ke dalam dompet, sembari duduk dengan anggun dihadapan Kenan. "Dasar sombong! Kau pikir aku kekurangan uang? Aku jadi penasaran seberapa kaya seorang Kenan Meyer?" gumamnya dalam hati, saat melihat betapa angkuhnya pria itu.
"Karena permasalahan kita sudah selesai, aku tidak mau berbasa-basi lagi. Tanggal berapa yang kau inginkan untuk kita menikah?"
"What menikah? Kau bercanda, ya?" pekik Cleo dengan terkejut. "Aku belum setuju untuk menikah dengan mu? Asal kau tahu aku mempunyai banyak kekasih."
"I know," jawab Kenan dengan singkat.
"What?" Cleo lagi-lagi terkejut. "Tapi aku ini suka kehidupan bebas dan berganti-ganti pria sudah menjadi hobi ku."
"Aku tidak peduli, yang aku tanyakan sekarang kau setuju menikah atau tidak?" tanya Kenan to the poin, karena tidak ingin berlama-lama berbicara dengan seorang Cleopatra.
"Tentu saja tidak!" jawab Cleo dengan tegas, namun kepalanya justru mengangguk.
Membuat Bram dan Alex tertawa melihat sikap Nona Cleopatra yang tadinya penuh percaya diri, namun kini menjadi salah tingkah dihadapan tuan Kenan.
"Tapi sayangnya aku tidak bisa menerima sebuah penolakan." Ucap Kenan dengan dingin dan tatapan yang tajam, sembari berdiri dari tempat duduknya hendak pergi dari tempat tersebut.
"Hei! Tunggu dulu!" Cleo tidak terima begitu saja saat Kenan memutuskan secara sepihak. "Aku tidak mau menikah denganmu sebelum mencoba seberapa kuat kau di atas ranjang." Cleo mengigit bibir bawahnya, menyentuh dada bidang Kenan dengan sentuhan yang menggoda. Mencoba bersikap seperti ****** agar pria itu muak padanya, dan membatalkan perjodohan mereka. Karena pria baik-baik pasti tidak akan mau menikah dengan seorang ******.
Kenan menatap Cleo dengan sangat tajam, lalu menarik satu sudut bibirnya. "Baiklah, kita ke hotel sekarang!" bisik Kenan.
Deg.
Cleo yang terkejut dengan jawaban Kenan sampai memundurkan langkahnya, dan hampir terjatuh kalau saja pria itu tidak menarik pinggangnya saat ia menabrak pelayan yang berjalan dibelakangnya.
tenang Cleo skrg sesar udh ada metode ERACS ktax gk ada skitx wlau biusx udh ilang... /Smile/