NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Abah

Suami Pilihan Abah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:30k
Nilai: 5
Nama Author: Mom young

Azahra Khumairah seorang Anak dari pemilik pesantren Ternama di kota nya. terpaksa harus di Nikahkan karan dia terus membuat ulah.

Dan Abahya telah Yakin menikahkan putri nya dengan Santri pilihan nya. yang tidak lain Adalah Santri kesayangan Abahnya Muhamad Rasya

Mampukah Rasya mengubah Azahra menjadi istri saliha dan Anak yang berbakti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Zahra Dan Rasya pulang jam 11 malam rumah sudah sepi, hanya sebagian kang santi yang masih mengaji di mushola.

" sayang kamu ngk ganti baju dulu? " tanya Rasya setelah sampai di kamar.

" ngk lah. aku males udah capek banget! "

" loh kenapa? apa mau Aby yang gantikan? "

" maksudnya? " Zahra mengerutkan Kening

" ngk peka juga yah, maunya suami apa? " ucap Rasya dalam hati. sambil mengusap jambang tipis nya.

sejujurnya Rasya ingin melakukan nya! tapi malah Zahra tidak mengerti sama sekali. apa maksud dari perkataan Rasya.

" kamu kenapa by? kok diem disitu emang nya ngak ngantuk pengin tidur? " Zahra melirik Suaminya yang Masih duduk di tepi Ranjang

Rasya pun langsung menganti celana jens nya, dengan sarung, tak butuh waktu lama Rasya langsung naik ke tempat tidur. Zahra yang kikuk langsung berbalik badan memunggungi Rasya.

" sayang " ucap Rasya lirih

" hmmm... " jawab Zahra sambil menahan debar.

" mukanya ko ngak, menghadap ke Aby? dosa tau tidur suaminya di punggung in. " jelas Rasya

Zahra langsung membalikan badan nya. sontak saja hidung mereka langsung menempel.

tampa berbicara boleh atau tidak! Rasya langsung melumat bibir Zahra dengan halus. mata Zahra pun terpejam, seakan ia ikut terbawa suasana. dan menikmati Setiap sentuhan yang Suaminya Berikan.

Setelah aktivitas itu selesai. Rasya langsung berbicara pada Zahra.

" sayang boleh Aby lakuin malam ini?. " ucap Rasya dengan nafas tersengal.

yang tadi ia hanya mengecup bibir Zahra. kini

Zahra hanya mengangguk pasrah!

setelah Rasya membaca doa, ia langsung menggauli Zahra.

mereka bercengkrama, cukup lama hinga keduanya di basahi oleh peluh.

" Aby...udah sakit! " rintih Zahra

Rasya pun. langsung berhenti melanjutkan aktivitas nya.dan langsung mengelap ke**luan.. Zahra dengan tisu "

" Makasih yah sayang, "ucap Rasya sambil mengecup kening Zahra lembut.

Rasya langsung mengajak Zahra ke kamar mandi membersihkan tubuh nya. kemudian baru mereka bisa tertidur. karna hari Juga sudah larut Malam

" sayang ayo kita bersih-bersih dulu, baru tidur " ujar Rasya.

Zahra hanya menurut...

setelah selesai membersihkan tubuh nya. Rasya langsung membaringkan kepala Zahra ke dada nya yang bidang. dan memeluk Zahra dengan hangat kemudian mereka tertidur lelap.

Tampa memikirkan Apa yang Akan terjadi di Sekolah Setelah Kejadian Yang baru Saja terjadi Rasya memanggil Sayang pada Dirinya di hadapan Fatir Dan Mita.

****

ke esokan pagi nya, mereka bersiap untuk mengantar Luna ke kampung halamannya, sebelum nya kemarin malam. Imran sudah berbicara pada Luna ingin mengantarkan nya ke Jombang dengan alasan dia dan keluarga nya akan ada acara di Sana.

di sisi lain Zahra sedang ribut memilih baju apa yang mau iya kenakan, sebab ia amat lama, jika bersiap soal penampilan nya.

" Aku pakai baju mana ini by? " tanya Zahra sambil memegang dress warna coklat dan Nevi

" yang coklat juga bagus tapi yang Nevi lebih kalem warna nya "

" jadi aku harus paki yang mana? " tanya nya sambil mengerutkan kening.

" yang lain ada lagi ngak? selain warna itu " Rasya langsung membantu Zahra mencari dress di lemari Zahra.

Rasya memilih-milih. sambil memantaskan mana yang cocok untuk Zahra.

" baju mu. banyak juga yah ternyata " ujar Rasya

" iyah makanya. jadi aku sendiri pun yang punya Bingung mau pakai yang mana? "

" nah.. pakai yang ini saja sayang. soalnya kayanya cantik buat kulit kamu juga pas yang ngk terlalu putih " ucap Rasya sambil menunjukan gamis warna Mauve

" jadi maksud kamu aku kulit Magrib gitu? " sambil Zahra langsung merebut dress dari tangan Rasya.

" ya ampun sayang. bukan gitu maksud aku kan kamu juga pantes pakai ini lebih cantik lebih anggun. " ucap Rasya sambil membelai rambut Zahra agar amarahnya merendah.

beberapa menit kemudian Umi mengetuk pintu kamar.

Tok...

Tok...

Tok...

" iyah sebentar lagi. Zahra lagi siap siap. " ujar Rasya menjelaskan.

" Iyah sudah Umi sama Abah tunggu di bawah. " ucap umi dari balik pintu.

setelah beberapa menit Rasya dan Zahra pun, turun mereka berdua mengenakan baju yang senada. Rasya mengunakan batik Coklat Mauve serta Zahra juga dress Mauve yang anggun.

mereka berdua pasangan yang begitu serasi...

" wah...Zahra ayu banget kamu dek " ucap Umi farida.

Namun Zahra hanya tersenyum getir. memang sifat Zahra ke Umi Farida, sampai sekarang belum juga berubah ia masih dingin bahkan bicara pun seperlunya jika sedang di tanya oleh Umi Farida.

" Za,,,, tolong kamu panggilin Luna dulu. Kalau abang yang kesana abang malu. " ucap imran.

" Lah kenapa harus aku sih? " ujar nya sambil membenarkan dress nya.

" tolong lah cepetan "

" ayo sayang biar Aby antar. " ucap Rasya mengajukan diri.

akhirnya Zahra pun, dengan terpaksa berjalan ke tempat santri putri. Di Sana Zahra dan Rasya jadi pusat perhatian. namun ada beberapa santri putri yang tatapannya sinis. melihat ustadz Rasya dan Zahra.

" yah ampun.. sayang banget ustadz Rasya nya. harus bersanding sama perempuan angkuh gitu. pasti ustadz Rasya terpaksa mau nikah sama ning Zahra " ucap salah satu santri namun suaranya sedikit terdengar ke telinga Zahra.

ustadz Rasya yang tau istrinya sedang menekuk wajah kesal karna terus jadi pusat perhatian. akhirnya ustadz Rasya langsung menggandeng tangan Zahra.

beberapa santri wati yang tadi membicarakan nya langsung terdiam dan memandang mereka kaku.

" sayang Aby tunggu disini " ucap nya, setelah sampai di gedung kamar Luna.

" iyah. "

Zahra langsung menaiki anak tangga. menuju kamar Luna.

" misi kamar Luna dimana yah? " tanya Zahra pada salah satu santri putri yang berada di sana.

" sebelah kiri Ning, yang paling ujung " ucap nya.

Zahra pun langsung mengetuk pintu kamar Luna.

" lun.. Luna " ucap Zahra sambil mengetuk pintu

" oh.. iyah Ning " ucap Luna sambil membukakan pintu.

" sudah siap lun?. ayo kita udah siap " ujar Zahra.

Luna pun langsung beranjak dan berpamit pada sahabat nya Dira karna Dira yang masih menunggu di jemput orang tuan nya.

dengan langkah terbata. Luna mengikuti langkah Zahra yang menuju ke arah mobil sementara Rasya sudah mengambil mobil dan menunggu Zahra dan Luna di dalam mobil.

Abah dan Rasya di depan sementara imran dan Zahra di bagian belakang. Umi dan Luna di bagian tengah.

mobil pun melaju keluar gerbang pesantren menuju ke kediaman Luna.

mobil melaju membelah jalan menuju Jombang, di tengah Perjalan Zahra malah tertidur pulas, imran yang juga ikut terdiam canggung, serta Luna sendiri jujur masih bingung maksud dari semua nya. Luna seperti mimpi pulang pondok bisa di antar oleh keluarga besar kiyai nya.

lima jam di perjalanan akhirnya mobil sampai tujuan. Rasya memarkirkan mobil nya di bawah pohon mangga. rumah Luna sangatlah sederhana namun di sekeliling nya terdapat beberapa pohon yang membuat suasana nya sejuk dan bahkan siap pun, yang datang pasti betah bertamu.

di depan rumah, ibu bapak dan adik Luna sudah menunggu di teras depan.

" Assalamu'alaikum " ucap pak kiyai yusuf di susul dengan semuanya juga ikut keluar mobil.

" Walaikum'sallam .. " ucap ortu Luna.

Luna langsung memeluk kedua orang tuanya. ia begitu merindukan nya sebab sudah lima bulan tidak bertemu. orang tua Luna menyambut keluarga kiyai yusuf dengan hangat.

" umi. pak kiyai mari masuk, semuanya masuk mari? " ucap ibu Luna dengan senyum hangat.

sebenarnya keluarga Luna juga belum tau maksud kedatangan keluarga kiyai yusuf.

Luna langsung masuk ke kamar nya dan membawa tas kecil nya. serta langsung memasukan baju nya ke dalam lemari.

" pak kiyai, mau ada acara di daerah sini toh? " tanya pak yuda ayah Luna.

" heemmm.. gimana ini yah saya ngejelasin nya. " ucap pak kiyai gugup.

tentu saja pak yuda dan bu yuli juga saling tatap, kebingungan. mereka hanya takut putri nya berbuat salah!

" tapi putri saya tidak buat kericuhan di pondok kan Umi? " ucap bu yuli memperjelas.

" tidak pak.. tidak sama sekali, hanya saja maksud kedatangan kami kesini ingin melamar ananda Luna untuk putra saya imran al Kautsar. " ucap pak kiyai dengan nada terbata gugup.

bu yuli dan pak Yuda saling tatap bingung.

Luna yang mendengar itu langsung menoleh kaget, dan mengintip dari balik pintu. jujur saja perasaan Luna kali ini antara sedih dan senang karna jujur sejak pertama bertemu ustadz imran hatinya sudah terpikat. tak kala ustadz imran tak pernah libur absen mengajar di kelas nya. membuat hati Luna semakin meLunak, namun waktu itu terdengar rumor ning Mutia,akan di jodohkan dengan ustadz imran. dan hatinya langsung menutup cinta untuk yang lain. Luna hanya meminta pada rob nya, jika memang ustadz imran jodoh nya, kemana pun ia melangkah pasti akan di datang kan untuk nya. dan jika bukan jodoh nya pasti Alloh Akan mempertemukan seseorang yang baik untuk diri nya. namun sekarang peria yang ia kagumi melamar diri nya.

" ya allah. ini aku lagi mimpi ngk sih? " tanya Luna dalam benak nya sambil meneteskan air mata.

orang tua Luna kemudian melanjutkan pembicaraan nya.

" maaf Pak kiyai sebelum nya. bukan saya menolak lamaran putra pak kiyai, hanya saja derajat kita berbeda Luna bukan dari keluarga mampu apa lagi keluarga yang terpandang seperti Pak kiyai yang namnya sudah banyak di kenal di kalangan masyarakat " jelas pak yuda merendah.

" saya mencintai putri bapak dengan tulus. Insha Allah, saya akan menerima kurang dan lebih nya, saya ingin ibadah dan saya tidak perduli dek Luna dari kalangan keluarga seperti apa?, cinta saya tulus untuk dek Luna " jelas imran sambil Nadanya Kalem

sementara suasana nya, jadi hening Umi dan Abah saling menatap bingung sementara imran takut di tolak lamaran nya!

" MasyaAllah. yah sudah Kalau begitu saya tergantung dengan keputusan putri saya.karna nantinya yang akan menjalani semua kan nak imran dan Luna " ucap pak yuda

" yah sudah. bu... panggil Luna nya " ucap pak yuda lagi pada bu yuli sambil berbisik.

bu yuli menjemput Luna di dalam kamar, Sementara itu Luna pun ikut kaku di buat keadaan.

" ada apa bu? " alih-alih Luna, Pura-pura tidak mendengar percakapan mereka.

" lun..ustadz imran melamar mu. " ucap bu yuli sambil memeluk Luna.

Luna pun, langsung memeluk balik ibu nya. dan beberapa menit kemudian Luna pun keluar dari kamar nya.

imran yang di buat gelisah oleh jawaban dari Luna.

dengan langkah kikuk. Luna duduk di sebelah ayah nya berhadapan langsung dengan pak kiyai yusuf hanya meja yang jadi pembatas.

" bismillah.. dengan izin Allah dan restu dari kedua ibu sama bapa, saya siap menerima lamaran ustadz imran. " ucap Luna sambil memejamkan mata nya.

" alhamdulillah... " jawaban mereka

ustadz imran pun lega mendengar jawaban itu....

dan tiba-tiba ada kejadian yang tak di sangka......

Bersambung.....

thank you sudah mau mampir di novel Suami Pilihan Abah 😗

jangan lupa like dan ikuti terus cerita ini maaf Kalau masih banyak typo nya.. 😇😘😘😘😘

1
Ayu Rahma
😅
Ayu Rahma
Kutu kupret😂 bisa bisanya imran muncul😅
Ayu Rahma
😂😂😂
M Subahan Sahil
Luar Biasa
Ayunda
tolong dong utk kata2 ya huruf h nya di ilangin cukup ya iya,jgn Iyah yah,kata aja yg cukup aja jgn ada huruf h nya ga enak aja bacanya
M Subahan Sahil
ada ada aj kamu Zah😅
Ayu Rahma
kasar kali wak😆
Ayu Rahma
luar biasa
anggita
oke thor, moga novelnya sukses👌
anggita
like👍+☝iklan utk Zahra Rasya.
anggita
maaf, saran thor. klo awal paragraf/ alinea usahakan pakai huruf besar🙏
Mom Young: 🤗 makasih Sarah nya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!