Flowlin Queen Arkanza, merupakan gadis kampung yang hidup sebatang kara.
Kejamnya dunia tak menggoyahkan semangat gadis tersebut untuk bertahan hidup.
Demi sesuap nasi ia bahkan rela bekerja keras, banting tulang. Ia tak pernah mengeluh akan hidupnya.
Hingga suatu hari ia bertemu dengan seorang wanita paruh baya, yang mana pertemuan tersebut akan merubah hidupnya.
Hal apa yang akan merubah hidupnya? apakah ia bisa merubah hidupnya? bagaimana kisah selanjutnya? ikuti cerita selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Marcelina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan
"Flow anakku, sinilah sayang!" ucap Arthur sambil merentangkan tangannya, agar Flow menghampiri nya, ia sangat-sangat merindukan putrinya ini.
Ya, akhirnya ia tahu jika gadis yang ia pikir adalah Kanza, ternyata ia, Flowlin putri tercinta yang sangat di rindukannya. Nilam telah memberi tahu bahwa ia telah memberikan kaca antik itu kepada Flow, hingga mereka bisa bertemu kembali.
"A Ayaahh...."
Flow berlari, ia langsung memeluk ayahnya erat. Tidak ada kata-kata yang terucap hanya air mata yang mewakili semuanya.
"Huaaaaaa,,, Ayah, hiks hiks..."
Hiks,, Hiks,,
"Flow anakku, maafkan ayah jika selama ini tidak bisa bersama mu, maafkan ayah yang tidak menemani masa kecil mu, maafkan ayah yang tidak bisa melihat tumbuh kembang mu. Maaf, maafkan Ayah, maaf sayang,," ucap Arthur sambil menangis, tapi Flow hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia tidak sanggup untuk menjawab perkataan sang ayah, ia melepaskan kerinduan nya kepada sang ayah, sesak yang semula ada di dada, kini berangsur-angsur mulai menghilang.
.
.
.
Singkat cerita, mereka telah kembali ke kediaman setelah melepas rindu.
Flow pergi mengunjungi tokonya, ia hendak membuka tokonya secepat mungkin, sudah tidak mau menunda-nunda waktu lagi, setelah sampai, ia senang dan puas dengan toko pilihan Yuyu.
"Sebaiknya aku kembali ke bumi, aku harus mencari barang-barang yang membuat orang-orang disini tertarik. Tapi apa ya?" monolognya memikirkan apa-apa saja yang akan membuat orang-orang itu suka dan membelinya.
"Yuyu!"
"Iya Nona?"
"Kamu tahu apa yang paling di butuhkan orang-orang disini?"
"Nona, bagaimana dengan menjual pewarna bibir dan wewangian seperti yang nona pakai? Nona tahu, teman ku yang merupakan pelayan di kediaman bangsawan Nha, dia pernah bertanya padaku, wewangian apa yang aku pakai hingga wanginya tahan seharian. Jadi, aku memberikannya sedikit punya ku nona, dan terakhir ia kembali bertanya 'dimana aku mendapatkan wewangian itu,' karena nona muda di sana juga ingin memiliki nya Nona."
"Waaahhhh,,,, Yuyuu,, kamu meeemang yang terbaik," ucap Flow sambil memeluk Yuyu karena begitu senangnya, sebab ia tidak perlu memikirkan bagaimana cara mempromosikan jualannya nanti. Yuyu yang peluk pun merona malu, ia senang melihat Flow bahagia.
.
.
.
Flow telah kembali ke bumi, ia hendak menjual beberapa emas kembali untuk menumpuk pundi-pundi rupiahnya, serta untuk modal berjualan di dunia cermin.
Singkat cerita, Flow telah menjual 1000 keping emas, yang mana itu membuat Sri kalang kabut dibuatnya, karena bosnya lagi di luar kota. Tapi berhubung adanya surat kontrak jual beli sebelumnya Sri memberanikan diri mengambil keputusan, namun soal pembayaran uang ia hanya memberi setengahnya terlebih dahulu, dan untuk sisa akan di transfer setelah bosnya kembali.
Flow telah berada di grosiran kosmetik di kotanya, ia membeli berbagai macam perlengkapan makeup, berupa: bedak, pewarna bibir (lipstik), serta riasan wajah dan tidak lupa juga ia membeli beberapa parfum, shampo, serta sabun mandi dengan aroma-aroma yang fresh, lembut, dan menenangkan.
Flow membeli semuanya itu dengan stok yang melimpah, ia menyuruh orang toko untuk pengirim pesanannya ke kontrakannya.
Akhirnya ia teringat jika tempat tinggalnya terlalu sempit jika ada yang berkunjung, alangkah baiknya jika ia membeli tempat tinggal yang lumayan besar untuk dirinya sendiri.
.
.
.
Setelah Flow membeli keperluan jualannya, ia pergi ke tempat real estate, ia hendak mencari kediaman yang nyaman untuk ia miliki.
Ada dua pilihan rumah yang di sukai Flow, ia ragu memilih antara rumah desain kaca yang bernuansa hangat atau rumah dengan desain Eropa yang bernuansa anggun.
...(Rumah dengan Eksterior Serba Kaca)...
......( Rumah Bernuansa Eropa) ......
Setelah menimbang-nimbang akhirnya Flow memutuskan memilih yang bernuansa Eropa, Flow berkeinginan untuk membawa keluarga nya tinggal bersama-sama di rumah impian nya.
.
.
.
"Baik tuan."
"Pastikan Antonio tidak bisa mengakses seluruh kekayaan yang di wariskan Kakek untuknya. Aku akan membuatnya hidup segan mati tak mau," ucapnya dingin.
"Tuan!" dengan ragu-ragu Bima kembali berucap, "Itu,--"
"Hmm,," Bima yang bicara ragu-ragu, membuat Rangga jengkel, iya menatap nya dengan tajam, "Kenapa? jika tidak ada lagi selesai kan tugasmu!"
"Soal nona Flow, tuan!" mendengar nama Flow terucap, Rangga memperbaiki posisi duduknya, ia langsung menegakkan badannya dan memandang Bima penuh tanya, karena saking penasarannya dengan sang pujaan hati, akhirnya ia memutuskan untuk bertanya terlebih dahulu.
"Bagaimana? apa sudah ada kabar tentang nya?" tanyanya dengan menaikkan sebelah alisnya.
Sambil mengangguk Bima menjawab, "benar tuan, nona tadi pagi keluar dari kontrakannya, namun tim Alpha tidak mengetahui kapan ia kembali tetapi sudah berada di rumah. Sekarang tim Alpha mengikuti nya, nona sekarang pergi menuju tempat real estate di pusat kota."
Mendengar penjelasan Bima, Rangga tidak banyak pikir, ia lekas mengambil jas serta kunci mobilnya, lalu ia lemparkan pada Bima, dan mereka segera menuju parkiran, Bima yang paham dengan tuan muda nya ini langsung menancap gas mobilnya menuju posisi Flow saat ini.
.
.
.
Flow tengah menandatangani surat-surat kepemilikan nya, sungguh ia tidak percaya jika rumah impiannya bisa ia miliki saat ini juga, ia tertawa dalam hati, "hehehe, walaupun itu emas hasil jarahan tapi aku tidak mencuri, aku hanya menyelamatkan harta berharga itu agar tidak jatuh di tangan yang salah." gumamnya kesenangan.
Setelah selesai Flow menunggu taksi pesanannya, ia telah memesan taksi online sebelum keluar dari kantor real estate tadi.
Setelah menunggu beberapa saat,
Ciiiittt....
Terlihat sebuah mobil mewah Rolls-Royce Boat Tail, yang pastinya sangat di impi-impikan seluruh dunia, karena mobil ini hanya ada satu-satunya di dunia. Mobil tersebut berhenti tepat di depan Flow yang sedang menunggu taksinya.
Tampaklah seorang pemuda yang keluar dari pintu depan, Flow merasa tidak asing dengan orang itu, ia mengingat-ingat kembali dimana ia bertemu dengan pria itu.
"Kau!" akhirnya Flow ingat dengan sosok pemuda tampan di depannya, yang ia ketahui jika sosok tersebut atasannya di pabrik.
"Stttt,,, diam dan ikuti aku! Bos mencari mu."
"Siapa kau! seenaknya main perintah. Nggak! aku nggak mau."
"Jika kau tidak menurut, akan ku pastikan kau di pecat saat ini juga."
"Oh iya lupa, aku sudah mengirimkan surat pengunduran diri pagi tadi. Soo, bye bye!"
FLow yang melihat taksi pesanannya telah datang segera beranjak pergi. Namun saat ia hendak membuka pintu taksi, pintu tersebut di tahan sorang pria, Flow heran melihatnya, ia sempat terkagum melihat sosok dengan paras yang menawan.
Belum sempat Flow bertindak, tiba-tiba ia langsung di gendong bak sebuah karung.
"Yaaaa! apa-apaan ini. Lepas nggak," ucap Flow memberontak.
Supir taksi yang melihat kejadian itu segera keluar hendak menolong Flow, namun, "tenang pak, dia kekasih saya. Dia sedang merajuk, ini pak! kita akan pulang bersama," jelas Rangga pada supir taksi, agar tidak di curigai macam-macam.
Segera Rangga menuju mobil, ia mendudukkan Flow di samping kemudi lalu ia mengambil alih kemudi, sedangkan Bima? jangan ditanya, Bima di tinggalkan di tempat dengan tidak berperasaan oleh Rangga.
Tak lama kemudian---
...Bersambung,...
...----------------...
Seperti biasa ya!! jangan lupa follow 💗💗
Like dan komentar sebanyak-banyaknya, kalau berkenan gift sama vote nya juga ya!! 👉🏻👈🏻👉🏻👈🏻🤗🤗
Ingat, disini boleh berkomentar sesukanya,, tapi, sangat-sangat DILARANG MEMBERI RATING RENDAH.🤗🥰
Terimakasih guys, Salam Sayang dari Author, 😘😘❤️❤️🫶🫶
Lalu aku pengen tahu alasan kakek nya Flow tidak merestui hubungan antara ayah dan ibu nya