Menikahi Princess dari kelurga Ferdinand sangat jauh merubah kehidupan Mr.Baralyon yang sebelumnya hidup sebatang kara tanpa ada keluarga ataupun seorang kekasih.
Princess adalah Istri sekaligus cinta pertama bagi Mr.Baralyon yang bisa dikatakan suami ideal !
Yuk baca cerita romantis nya yang bakal bikin hati kalian meleleh↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3 Ada Kami
" Apa Suami tidak punya makanan di mobil ini ?" tanya Ayla yang biasa menikmati Snack di sepanjang perjalanan.
" Tidak ada , Aku tidak biasa ngemil di sepanjang perjalanan" jawab Bara akhirnya menghentikan lagi mobilnya didepan minimarket untuk membelikan Ayla makanan.
" Tunggu disini ya " ucap Bara yang diangguki Ayla .
Bara mengambil beberapa Snack lalu dengan cepat membayar di kasir karena tidak ingin Ayla menunggu lama .
" Totalnya 263"ucap kasir itu dan saat bara akan mengambil dompetnya ternyata tidak ada bahkan tidak ada sepeserpun uang dalam saku celananya.
" Suami ini dompetnya" ucap Ayla yang datang mengantarkan saat Bara hampir malu karena belanja tidak bawa uang .
" Iya, terimakasih" ucap Bara segera mengambil dan membayar .
" Suami belikan es krim satu " ucap Ayla mengambil es di freezer box dengan cepat sebelum transaksi selesai.
" Bolehkan?" tanya Ayla setelah menaruh es yang diambilnya di meja kasir dan Bara hanya mengangguk .
Berulang kali orang-orang disekitar mereka menoleh setiap kali mendengar panggilan romantis Ayla yang sangat jarang terdengar di sebut orang lain .
" Ayo " ajak Bara menggenggam tangan Ayla keluar dari minimarket.
Ayla kembali masuk kemobil setelah dibukakan pintu oleh Bara " Ini Snack nya " ucap bara meletakkan kresek itu di pangkuan Ayla .
" Terimakasih Suami" jawab Ayla tersenyum lebar dan memeluk keresek full Snack itu .
Sesekali Bara yang tengah menyetir itu menatap Ayla yang sedari tadi sibuk menjilati es krim di tangannya dengan penuh sensasi .
" Suami mau ?" tanya Ayla menyuapi yang dibalas gelengan oleh Bara .
" Ayolah coba sedikit " ucap Ayla yang sudah excited sekali memberikan.
" Suami jijik ya makan satu berdua sama Lala" ucap Ayla tanpa berkecil hati karena memang ada beberapa orang yang memang tidak bisa makan satu berdua dengan orang lain .
" Tidak , sini " ucap Bara membuka mulutnya lalu mencicipi es krim yang dipegang Ayla .
" Enakkan?" tanya Ayla yang diangguki Bara.
" Jangan makan es krim berlebihan ya nanti kamu sakit " ucap Bara yang dapat melihat kalau Ayla sangat menyukai es krim.
" Semua orang bilang gitu sama Lala " ucap Ayla dengan nafas berat .
" Itukan demi kebaikan kamu " jawab Bara yang diangguki Ayla .
....
Sesampai di apartemen Ayla berjalan berdampingan dengan Bara yang menyeret koper terus menatap ke sepanjang ruangan yang mereka lewati .
Mereka masuk lift menuju apartemen di lantai 13 namun di lantai 5 lift kembali terbuka dan cukup banyak orang masuk sehingga Liftnya menjadi penuh bahkan sedikit berdesakan .
Bara dengan cepat menyandarkan Ayla ke tepi lalu berdiri menghadap Ayla , melindungi nya dari orang yang mungkin saja bisa mengenai atau bahkan bisa terdorong oleh mereka karena berdesak-desakan.
Awalnya Bara pikir Ayla tidak nyaman dengan lift yang begitu sesak karena tak terbiasa tapi Ayla malah senang dan excited melihat orang-orang, Sepertinya dia senang berada di tengah keramaian.
" Suami , Bayinya lucu sekali " ucap Ayla menatap bayi yang digendong Ayahnya terus menatap mereka di belakang .
" Kamu mau?" tanya Bara dengan spontan.
" Emang Suami punya anak ?" tanya Ayla dengan polos nya .
" Ya enggak lah , Kamu pikir Aku Duda punya anak " jawab Bara tersenyum simpul mendengar kepolosan istrinya.
Ayla terus berjalan mengikuti Bara sampai berhenti di sebuah pintu apartemen.
" Ayo masuk " ajak Bara ketika Ayla hanya berdiri di dekat pintu.
Ayla masuk lalu memperhatikan Apartemen Bara dengan mendetail .
" Apartemen ku hanya seperti ini, jika Kamu merasa kurang nyaman kita pindah saja ke apartemen yang lebih mewah " ucap Bara yang merasa takut jika Ayla yang biasa tinggal di mansion justru merasa tak nyaman tinggal di apartemen nya .
" Disini saja apartemen nya sangat bagus " puji Ayla yang tadinya terdiam bukan karena tidak suka tapi memang apartemen Bara sangat mewah .
" Jangan berbohong jika kamu tidak nyaman Aku bisa kok me," belum selesai Bara bicara Ayla sudah membantah .
" Suami bisa nggak sikapnya biasa aja sama Lala" ucap Ayla dengan ekspresi wajah sedihnya.
" Maksudnya?" bingung Bara .
" Lala orang biasa kok , Suami nggak perlu melakukan hal yang berlebihan seperti ini . " ucap Ayla merujuk pemikiran Bara yang mengatakan Ayla tak akan nyaman tinggal di apartemen nya yang padahal sudah sangat mewah .
" Aku, Aku hanya tidak ingin kamu merasa tidak nyaman " ucapan Bara dengan tulus, bukan Bara tidak tau seperti apa kehidupan istrinya sebelum menikah dengan nya .
" Lala nyaman kok " jawab Ayla .
" Yasudah Ayo kekamar " ucap Bara menyeret koper Ayla .
" Lala mau tidur pisah kamar?" tanya Bara dengan hati-hati karena tidak ingin juga memaksa Ayla untuk masuk kedalam kehidupan pribadi nya lantaran sebelumnya mereka belum pernah kenal .
" Suami nggak mau ya tidur berdua sama Lala?" tanya Ayla yang membuat Bara langsung terdiam saat kepolosan istrinya membuat dia sadar kalau salah .
Ayla adalah istrinya bagaimana mungkin mereka tidur pisah ranjang!
" Bu, bukan nggak Mau , Aku hanya takut nanti kamu terganggu dengan kehadiran ku " jelas Bara mengatakan maksud sebenarnya.
" Lala malah seneng punya Suami , Lala jadi ada temannya" ucap Ayla dengan senang .
Bara terdiam menatap polos Ayla yang menggambarkan kalau dia kesepian selama ini walaupun hidup berkecukupan.
" Ayo masuk " ajak Bara membuka pintu kamarnya dan meletakkan koper Ayla di ruang ganti .
" jangan dirapikan sekarang nanti akan ada pelayan yang merapikan nya " ucap Bara begitu melihat Ayla akan berjongkok membuka kopernya .
" Lala cuma mau ambil baju santai " ucap Ayla yang merasa kurang nyaman dengan baju yang dia kenakan sekarang.
" Gantilah Aku tunggu di sofa " ucap Bara segera keluar karena Ayla akan mengganti baju .
Selesai ganti baju Ayla kembali menghampiri Bara yang duduk disofa menatap ponselnya.
" duduklah " ucap Bara setelah diam beberapa saat menatap Ayla yang berdiri di hadapan nya hanya memakai dress pendek.
" Suami biasanya tinggal sendirian ya disini ?" tanya Ayla yang merasa apartemen Bara sangat sepi walaupun mewah .
" Iya , seperti yang kamu tau kedua orang tuaku sudah tidak ada dan Aku tidak punya seorangpun keluarga" jelas Bara mengatakan tentang dirinya begitu Ayla duduk di sampingnya.
" Sejak kapan orang tua Suami nggak ada ?" tanya Ayla dengan penasaran ingin mengenal suaminya lebih jauh karena memang sebelumnya mereka belum kenal sama sekali .
" Sejak SMP " jawab Bara dengan singkat .
" Sejak kedua orang tua meninggal karena kecelakaan pesawat Aku hidup sendirian dan melanjutkan sekolahku " jawab Bara sedikit bercerita.
" Aku tidak punya te,"
" sstth, sekarang kan Suami udah punya kami sebagai keluarga jadi nggak boleh sedih " ucap Ayla memeluk Bara dengan spontanitas karena mungkin jika dia menjadi Bara maka belum tentu sanggup.
" Aku tidak sedih " jawab Bara dengan suara mengecil merasakan sesuatu berbeda saat Ayla memeluknya dengan penuh ketulusan dan rasa sayang yang selama ini tidak pernah Bara rasakan .
" Jangan berbohong ?" ucap Ayla tidak percaya siapa yang tidak akan sedih kalau jadi Bara yang bertahan hidup sendirian
penasaran juga hadiah kedua itu apa ya isinya??