#Sihir, Balas Dendam , Kehidupan kedua , Romansa , Supernatural#
Kayana Wanetta Havanah, seorang gadis malang yang di buang dan di siksa serta di bunuh oleh keluarga sahabat Papanya, hanya karena ingin menguasai harta Warisan milik Kayana.
Demikian juga Friheiko Gostha, yang tiba tiba harus dikhianati oleh kekasih hatinya.
Hingga akhirnya Kayana dan Friheiko Gostha pun masuk dalam kehidupan di dimensi lainnya, dalam lingkaran wilayah sihir yang paling kuat yang di kenal dengan Dark Magic.
Sampai jalan takdir mereka berdua pun, akhirnya berputar dalam pengalaman pengalaman supernatural.
Apakah yang akan di alami oleh kedua tokoh ini? Dan ada Rahasia apa, di balik kisah hidup mereka yang memiliki dark magic? Akankah mereka bisa menegakkan keadilan kembali saat semua telah dirampas oleh para musuhnya?
yuk ikuti kisahnya. Happy reading, jangan lupa berikan like komen subscribe vote dan rate bintang limanya. Thank you so much... ✍️📘🙏♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia Sangat Cantik ...
Malam itu karena lelah dan kesakitan di sekujur tubuhnya, Kayana pun akhirnya tertidur lelap di ranjang kayu tersebut.
Krieeet.... Pintu kamar terbuka sendiri
Tiba-tiba angin terhembus sedikit kencang.
Gaun yang dipakai Kayana pun akhirnya tersingkap sendiri. Karena hembusan angin itu.
Tampak bayangan hitam tinggi dan menyerupai sesosok pria berdiri menatap Kayana yang tidur dengan gaun yang sedikit tersingkap ke atas memperlihatkan sedikit paha mulus Kayana .
Bayangan itu mendekati Kayana, seakan tangannya merapikan anak rambut Kanaya yang lagi lelap.
" Kenapa wajahnya mirip dengan wajah kekasih aku ya? Tapi dia usianya lebih muda. Hmmm tapi kekasih aku sudah berkhianat. Wajah ini sungguh buat aku muak."
" Tapi dia lebih cantik dan lebih manis. Dia bisa masuk kemari? Apakah ini sudah takdir dan jodoh kami?"
" Tidak semua orang yang tersesat disini bisa temukan rumah aku. Tapi dia bisa sampai kemari. Dia bersihkan rumah aku juga. Dia penuh luka. Apakah dia pernah disiksa? siapa yang menyiksa dia? Luka luka ini sangat parah!"
" Kau sangat Cantik..."
Tangan itu mengelus pipi , bibir dan akhirnya meraba semua bagian tubuh Kayana. Paha mulus itu pun di belai dan di elus oleh tangan dari bayangan hitam tadi.
" Kau sangat cantik... Kau sudah masuk ke rumah aku. Maka selamanya kau tidak akan bisa keluar dan meninggalkan rumah aku dan aku. Mulai hari ini dan Waktu ini Kau milikku cantik. Hahahahahaha!!!"
Wuuuussshhhh... Angin itupun pergi meninggalkan Kanaya yang masih pulas di sana.
Bayangan itu lenyap bersama hilangnya angin tadi.
Kayana yang merasakan angin yang sangat kencang menerpa tubuhnya tiba tiba membuka mata. Dia mengedarkan ke sekelilingnya tidak ada jendela yang terbuka. Tapi hempasan angin itu sungguh kuat dan nyata.
Kayana mulai merinding. Dia mengusap tengkuknya berulang kali. Dan memeluk dirinya ya g seakan menggigil jadinya.
" Hah mungkin perasaan aku saja."
...****************...
Pagi itu Kayana pun yang sudah tidak lagi bisa memejamkan mata itu bangun dan mandi.
Saat dia membuka baju dan mulai mandi, dia merasa seakan ada yang sedang mengawasi dirinya mandi. Tapi dia lihat tidak ada siapapun.
Kayana pun segera mengakhiri mandinya dan keluar.
" Aduh jangan jangan yang punya rumah datang ya? Aduh bagaimana ini aku jelaskan nanti aku dikira maling lagi."
Tapi saat Kayana cek semua tidak ada siapapun yang ada di sana.
Tapi aneh di atas meja yang tadi malam itu rapi sekarang dia melihat banyak bahan makanan yang ada di atas meja.
" Aduh benar yang punya rumah sudah datang. Aku , aku harus bagaimana ini?"
" Mana mau masak lagi sepertinya. Apa ... Aku bantu masak saja ya. Biar aku tidak di marahi masuk rumah orang sembarangan."
Kayana pun akhirnya mencoba berkeliling di sekitar rumah. Tapi tidak ada siapapun disana.
" Lo ternyata di belakang rumah ini ada kebun sayur , buah dan bunga. Bagus juga. Tapi kenapa banyak sekali tanaman buah anggur dan buah anggur yang melimpah di keranjang keranjang itu ya?"
" Oooh ada penggilingan anggur juga? Wah rupanya yang punya rumah ini adalah pembuat anggur. Melihat alat alat ini sepertinya sudah kuno. Apa dia pakai tehnik kuno untuk buat anggur ya?"
" Sungguh enak anggurnya. "
" Eh sudah ada yang jadi. Aku boleh kan cicip sedikit saja?"
" hehehe aku nakal juga bukan rumahnya tapi lancang. tapi anggur ini sungguh menggoda aku. Aku cicip sedikit saja ya..."
Kayana pun mengambil sebuah cawan yang sepertinya memang disediakan untuk test rasa minuman anggur yang di buat.
" hmmm lezat. Lezat sekali. Wah anggur top ini."
"Ada yang hijau ada yang merah dan ada yang ungu. Lengkap sekali kebun anggur ini."
Tak terasa waktu pun mulai berganti sore. Ya Kanaya memang sedikit kelilingi rumah dan kebun disana cukup lama.
Karena tempat itu sungguh besar dan luas. Membuat Kanaya yang jiwa tingkat kepohnya tinggi itu, jadi tidak berhenti berkeliling ke semua tempat yang dia ingin lihat dan datangi.
" Aduh capeknya keliling keliling. Luas dan besar sekali. Pasti yang punya ini kaya raya sekali. "
Karena sudah sore , Kanaya putuskan untuk mandi dan masuk ke kamar yang dia tempati semalam.
Tapi betapa terkejutnya dia di atas meja makan itu sudah terhidang banyak sekali menu makan malam.
" Aduh seharian tidak berani makan dan masak karena bukan milik aku. Tapi sekarang lihat menu menu ini kok enak enak ya jadi lapar sekali aku?"
Kruuuuk kruuuuk... bunyi suara perut Kanaya yang sangat kelaparan itu.
Dengan memegangi perutnya, kayana yang sudah dua hari tidak makan , akhirnya nekad makan semua hidangan yang ada dan ternyata rasanya lezat lezat.
" Hmmm enak. Enak sekali. Aku jadi kenyang..."
" Tapi tunggu aku tidak mimpi kan? Di sini sama sekali tidak ada orang tapi kok ada makanan banyak sekali seperti tadi ya... "
Tiba tiba tubuh Kayana merinding dan bulu kuduknya jadi meremang. Dia jadi ketakutan sendiri sekarang.
" Maaf maaf maaf... Maafkan saya... Mohon jangan marah... Saya saya tidak sengaja... Jangan makan saya... Jangan bunuh saya... Ampun ... Saya akan bantu masak lagi jika and datang...!" ucap Kanaya sambil memberikan tanda hormat dengan mengayunkan tangan nya ke segala tempat dengan tanda hormat ke seluruh penjuru ruangan.
Tiba-tiba masuklah pria tinggi tampan tapi sorot mata itu hampa dan dingin. Raut wajahnya pucat pasi dan sangat dingin sehingga suhu di ruangan itu malah berubah jadi dingin seperti di kulkas
Kayana yang melihat ke arah pria itu langsung jatuhkan diri dan berlutut dengan tangan yang memohon dan ditangkupkan rapat ke depan dadanya.
" maaf... Maaf tuan. Saya sudah lancang masuk dan menginap di rumah tuan. Saya juga sudah makan hidangan tuan. Maafkan saya sangat lapar dan saya tersesat. Saya tidak bisa pulang. Jadi maaf... Maafkan saya. semalam saya menginap di sini tanpa ijin. Saya akan membayarnya tapi dengan saya masak hidangan untuk tuan. Dan jika boleh saya saya... bolehkah menjadi pelayan tuan? saya tidak punya rumah. Bolehkah saya juga bekerja untuk tuan , saya tidak punya uang se sen pun. Walaupun menjadi pembantu rumah tangga saya akan terima kasih pada tuan jika tuan mau menerima saya."
Pria yang baru masuk itu menatap tajam dan dingin tanpa senyum di wajahnya sehingga tampak sedikit menakutkan bagi Kayana. Tapi pria itu sangat tampan walaupun wajahnya pucat pasi.
" Siapa nama kamu?" suara bariton dengan nada dingin itu terdengar di telinga Kayana sangat menggetarkan hatinya. Kayana sungguh ketakutan.
" Kanaya Wanetta Havanah, Tuan"jawab Kanaya.
" Nama yang bagus. Baiklah kau bisa tinggal disini dan jika kau ingin selamat dan tetap hidup kau harus taati semua perintah aku. Bisa?"
" Bi.. Bisa... Tuan." jawab Kayana ketakutan. Tubuhnya menggigil dan berkeringat dingin.
Wajah dingin tanpa senyuman dan sorot mata tajam dan dalam itu bagaikan sudah menghujam jantung Kanaya.
" Jika kau ingkar maka aku tidak akan segan segan membunuh mu di sini."
" Hah... Iya ... Iya tuan ... saya taat. Saya patuh tuan." jawab Kanaya lagi.
" Sana kau boleh bersihkan alat alat makan yang kotor setelah itu bersihkan kamar itu. "
" Baik baiklah tuan..." jawab Kayana segera.
" Hah aku akhirnya tinggal di sini? Dimana ini? Tapi tidak apa apa aku balik pun aku sudah diusir dan tidak lagi punya rumah dan harta lagi. Aku tidak punya apa apa lagi. Hiks hiks... lebih baik aku memang jadi pelayan tuan yang serem itu saja dah Tapi kok tampan sekali ya. Buat aku selalu terpesona melihat tuan."
Kayana pun membersihkan alat alat masak dan makan yang kotor sambil terus berbicara sendiri dalam hatinya.
Teringat juga semua peristiwa saat dia disiksa hanya untuk menandatangani surat kuasa dan pengalihan harta warisan pada mereka. Kayana kembali sakit hati dan menangis.
Tanpa Kayana sadari ada sepasang mata dan telinga yang terus mendengar ocehan ocehan lirih dirinya.
" Hah... Selama ini aku kira hidup aku saja yang naas dan susah. Tapi gadis ini ternyata juga lebih susah dari aku. "
" Cantik... Dia sangat cantik... Walaupun mirip dengan mantan aku tapi dia lebih cantik dan sexy."
Bagaimanakah kisah dan kelanjutan hidup Kanaya sebagai pelayan sang tuan barunya di rumah itu?
Bersambung...