NovelToon NovelToon
SURAT CINTA DARI BU DOSEN

SURAT CINTA DARI BU DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak / Beda Usia / Tukar Pasangan
Popularitas:121.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: weni3

"Jadi pacar saya, maka kamu akan wisuda tahun ini. Setelah itu masa depanmu pun saya jamin."

Surat cinta dari Bu Dosen membuat Cakra berlonjak kegirangan. Tanpa pikir panjang dia menerima demi lulus tahun ini dan foto wisuda bersama kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gundulmu

"Kamu tuh kalau mandi jangan langsung masuk kamar mandi bisa nggak sich? Ya Allah aku seumur-umur baru ini pegang barang beginian." Ngomel tapi malu saat wajah Cakra menatapnya dengan sedikit menggoda. Bu Viola bergegas melangkah menjauh dari sana. Kembali duduk di pinggir ranjang kemudian membuka tasnya dan meraih tisu basah yang ada di dalam sana dan mengusapkan di wajah yang merona ulah Cakra.

"Emangnya kenapa sich, Bu? Haram gitu? Nantinya juga bakal pegang tiap hari. Nggak usah kaku, Bu. Ibu lebih dewasa dari pada saya."

Viola menghentikan pergerakan tangannya lalu menoleh menatap Cakra yang sudah keluar dari kamar mandi dengan mengenakan celana pendek dan kaos oblong.

"Kamu tuh bicara apa? Jangan ngarang! Ayo antar saya pulang!"

"Iya istri."

Viola menarik nafas dalam lalu kembali sibuk dengan tisu yang ia pegang. Mengusapkan lagi di wajahnya kemudian melangkah menuju tempat sampah yang ada di dekat meja rias. Kembali menoleh ke arah Cakra yang sudah rapi dengan jaketnya.

"Gitu aja?" tanya Bu Viola dengan memperhatikan penampilan Cakra dari atas sampai bawah. Dia menggelengkan kepala dan kembali menatap wajah Cakra yang terlihat santai.

"Kenapa? Cuma dekat kok."

"Nggak sopan! Nggak pakai kolor sekalian."

"Owh boleh? Ya udah tunggu. Saya ganti dulu." Cakra melangkah menuju lemari lalu membukanya. "Kolor ijo atau pink?"

"Cakra! Kamu nggak ngerti saya lagi sedih apa? Kenapa nggak bisa serius gitu?" Geregetan sekali dengan Cakra yang malah ingin mengganti celananya.

"Lah tadi katanya nggak apa-apa. Ngerti kok ngerti banget Bu Viola lagi sedih. Ya udah yuk saya antar Bu Viola pulang! Ibu dan Bapak sudah di sana. Mereka mempersiapkan untuk acara tahlilan nanti malam."

"Terus kamu nggak ikut?" tanya Viola lalu melirik celana santai yang Cakra kenakan.

"Ada sarung 'kan? Saya pinjem sarung aja nanti sama peci. Udah ayo!" Cakra melangkah lalu meraih pundak Bu Viola dan merangkulnya. Namun hal itu justru membuat Bu Viola menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Cakra yang terlihat bingung.

"Eh tangannya nakal ya, Bu. Kirain Lani."

Bu Viola melepaskan tangan Cakra lalu melangkah tanpa menggubris ucapan pria itu. Rumah tampak sepi. Namun saat Viola melihat setiap sudut ruangan, dia merasa hangat di sana. Bayangan akan kedua orang tuanya kembali terlintas hingga air matanya kembali tumpah.

"Jangan nangis terus! Eh iya tadi kata Ibu makan dulu. Ibu sudah masak. Kita makan dulu ya! Kasihan kalau diabaikan. Nggak akan ada yang makan. Nanti malah basi akhirnya dibuang. Sayang 'kan? Mau di kasih ayam juga nggak akan dimakan. Mereka nggak suka makanan basi, sukanya pizza sama kebab."

Cakra menarik kursi lalu mempersilahkan Viola untuk duduk. "Ayo! Jangan berdiri terus! Nanti pulang kok. Saya antar. Kita makan dulu, Bu Viola juga dari semalam nggak makan 'kan? jangan nyari penyakit! Setelah ini banyak yang harus kita urus."

"Apa?" tanya Viola setelah duduk di kursi yang sudah Cakra sediakan. Cakra pun menempati diri di samping Viola.

"Pernikahan kita," jawab Cakra.

"Maksud kamu?"

"Lupakan! Kita makan dulu." Cakra tersenyum lalu meraih piring dan mengisinya dengan makanan yang sudah tersedia di meja makan.

"Kenapa? Saya kan sudah bilang. Kalau kamu mau lepasin saya juga nggak apa-apa."

Cakra terdiam lalu menoleh ke arah Viola. Terdiam menatap wajah sembab itu lalu meraih sendok dan mengisinya dengan makanan.

"Buka mulutnya! Makan dulu biar pinter."

Viola melengos membuang muka. Dia tidak tau bagaimana caranya menyikapi Cakra. Sejak awal Cakra hanya seorang pria yang ia jerat untuk membantunya. Tak mungkin harus menjadikannya suami sungguhan sedangkan keduanya tak ada cinta sama sekali. Terlebih Cakra yang masih mencintai kekasihnya.

"Ayo makan, Bu! Sini!" Cakra meraih dagu Viola hingga wajah wanita itu menghadap ke arahnya. Meminta Viola membuka mulut untuknya kembali memberikan makanan yang sudah ia sendok tadi.

Viola memperhatikan sendok itu lalu perlahan membuka mulutnya. Dia menatap Cakra yang diam memperhatikan. Buru-buru menutup mulutnya saat makanan sudah masuk ke dalam mulut lalu menghindari tatapan Cakra.

"Nah kan pinter istrinya Cakra," ucap Cakra lalu terkekeh dan segera menikmati juga makanannya.

"Eh kok satu sendok?" tegur Viola yang baru sadar setelah beberapa suap dia menerima suapan dari Cakra. Ternyata sejak tadi mereka makan dengan sendok yang sama.

"Kenapa emangnya? Nggak rabies 'kan?" tanya Cakra dengan tatapan menyelidik.

"Rabies gundulmu!"

"Eh gundulku nggak pernah main sama guguk," sahut Cakra dan kembali menyuapi Viola. Padahal sebelumnya tak pernah melakukan ini untuk kekasihnya. Makan masing-masing tanpa gangguan. Namun kali ini karena melihat Viola yang seperti malas untuk mengisi perutnya. Cakra tergerak untuk menyuapi. Seperti ada tanggung jawab juga atas wanita yang sah menjadi istrinya. Bahkan bukan hanya secara agama tetapi juga secara hukum, meskipun setelah ini masih ada berkas yang harus diurus karena semalam serba mendadak.

"Udah, ayo aku mau pulang! Aku sudah kenyang."

"Baru berapa suap. Habiskan dulu makannya!"

"Buat kamu aja, Cakra." Viola mendorong tangan Cakra yang mengarahkan sendok ke arahnya.

"Beneran udah kenyang?"

"Udah," jawab Viola lalu meraih minum.

"Ya udah aku habiskan." Dengan lahap Cakra menghabiskan makanannya. Setelahnya mereka segera bergegas menuju rumah Viola.

Baru turun dari motor Cakra saja rasanya dada Viola begitu sesak saat melihat bendera kuning yang masih terpasang. Belum lagi pintu yang terbuka dan karpet yang masih tergelar. Belum lama rumah ini menjadi tempat singgah kedua orang tuannya untuk disholatkan sebelum dikebumikan.

Masih begitu nyata bayangan akan kedua orang tuanya yang sudah tiada. Tanpa sadar tubuhnya kembali oleng tetapi dengan cepat Cakra meraihnya.

"Kuat! Bu Viola kuat! Semua akan baik-baik saja. Tenang, oke!" bisik Cakra lalu melangkah mengajak Viola masuk ke dalam. Merangkul tubuh istrinya hingga terlihat Ibu dan Bapak menyambut serta Pak Narto juga yang sudah sejak tadi ada di sana bersama istrinya.

"Pakdhe..." Viola segera memeluk Pak Narto. Budhenya pun ikut mengusap kepala keponakannya. Masih terasa kesedihan itu. Terlebih saat melihat kehancuran Viola. Tangisnya pecah hingga sesegukan dan suaranya pun bergetar.

Ibu dan Bapak pun kembali menatap iba hingga keduanya tak kuasa menahan rasa haru karena melihat menantunya yang begitu sedih.

"Viola ditinggal sendiri, Pakdhe."

"Sabar! Sabar! Kamu kuat, Nak! Kamu tidak sendiri. Ada Pakdhe, Budhe, suamimu dan juga keluarganya . Sabar, Nak! Suamimu sudah berjanji akan terus melindungi kamu dan membersamai kamu."

"Tapi..."

"Betul kata Pak Narto, Viola," sahut Cakra membuat Viola melepaskan pelukan Pak Narto lalu menoleh ke arah Cakra.

1
Norzulaikha Mohdasri
cakra!!!!
Erna Wati
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Erna Wati
/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Erna Wati
ngawur ni bu Viola /Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
Erna Wati
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Erna Wati
seru ni lanjut
Hafis Yudhistira
udh 1 bulan gak update
Meriana Rante
semangat thor....lanjut k...
Zayyin Arini Riza
Cakra... kemana kamu Cak.... kok belum ditemukan ya Cakra...?
udah lama banget ini.... Thor, jangan lama ngilangnya...
Ita rahmawati
aih blm tamat toh 🤣🤣
Ita rahmawati
aih si cakra terlalu lama tinggal cup cup doang bini sendiri ini mau pipi kek bibir kek apa kek semua boleh 🤦‍♀️🤣🤣
Ita rahmawati
mereka ini 🤗🤗
Meriana Rante
mana lanjutannya thor???
Ita rahmawati
nah kena kamu
Ita rahmawati
nah kan ternyta emg viola gk salah liat tuh si lani sm remon 🙄
bner tuh si cakra egois 😏
Ita rahmawati
bneran nih silani yg berhubungan sm ramon ya
Ita rahmawati
malah mikir poligami 🤦‍♀️🤦‍♀️
Ita rahmawati
cakra 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣🤣🤣
Ita rahmawati
gampang bgt bilang janji tp masih meragu 😏😏🙄🙄
Ita rahmawati
🤦‍♀️🤦‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!