"Syifa saya bilang turun sekarang"
"nggak mau Gus gue belum puas makan mangganya, kan kata Gus nggak boleh buang-buang makanan ntar mubazir "ucapnya tak peduli dengan tatapan seorang pria di bawah sana .
"mau turun atau saya cium "
para santri mendengar itu langsung kaget mereka tak menyangka gusnya ternyata sangat so sweet ini terhadap istrinya.
"hah" mata gadis itu melotot tajam
"bugh"
"auwsshhh "ringis gadis itu saat melompat dari pohon akibat mendengar ancaman gusnya syifa syeena queenza Abimanagadis cantik dan super duper bar-bar Dia terpaksa harus menikah dengan seorang gus tampan
akankah suaminya dapat merubah sifat keberbaran istrinya dan dapat meluluhkan hatinya
kalau mau lanjutannya yuk! langsung join 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALFI MARTIS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Kita beli seblak dulu aja ty." saran Aiffa.
"Okey deh, yuk!" setelah memakan seblak mereka melanjutkan dengan mencari jajanan yang lainnya lagi, Hingga perut mereka sangat kenyang.
"Alhamdulillah Syifa, Syukran ya traktirannya." ujar Ketiga gadis itu.
"Kalau gitu kita jangan dulu pulang ya. Kita beli perlengkapan dulu." ujar Zelia.
"Gue bakal traktir kalian lagi. Yuk! Kita ke mini market." ajak Syifa.
"Jangan Syifa, kita nggak enak tadi kan kamu sudah trakrir kita makan banyak. " tolak Yana.
"Nggak papa kok, hari ini gue lagi bahagia sekalih. Dan kalau kalian nolak traktiran gue. Nanti gue bakalan sedih." ujar Syifa berekting.
Melihat keseriusan di wajah Syifa Zelia dan Aiffa mengangguk tetapi berbeda dengan Yana.
"Aku nggak usah ya." tolak Yana.
"Loh, kenapa Yan?" tanya Aiffa.
"Karena.....
"Nggak Gue mau traktri ketiga sahabat gue." potong Syifa cepat. Entah sejak kapan dia menganggap ketiga gadis ini sahabat.
"Syifa pun langsung menarik Yana. Dan di ikuti oleh Zelia dan Aiffa."
Syifa menyuruh mereka membeli apa pun barang keperluan mereka. Dan setelah melihat merek barang barang perlenkapan mereka. Seperti sikat gigi sabun dan lain lainnya. Dengan cepat Syifa menambah dua kali lipat barang barang itu. Sehingga masing masing dari mereka mempunyai satu keranjang full perlengkapan.
Ketiga gadis itu awalnya protes dan ingin mengembalikan barang barang itu. tapi dengan jahilnya Syifa mengancam mereka untuk tidak berteman dengannya lagi.
Jadi mereka pun menerimanya.
Mereka sangat beruntung mempunyai teman seperti Syifa, bukan dari uangnya tapi, mereka salut walaupun Syifa bar bar ngomongnya suka ceplas ceplos tapi hatinya sangat baik.
"Kak, Azraf di mana ya?" ujar seorang gadis cantik bergamis hijau senada dengan warna matanya.
Syifa yang ingin membayar pesanan pun di buat terpesona melihat wajah cantik itu.
"A*jirr, cantik banget woy." ujarnya heboh.
Gadis itu kaget. Dan mengusap dadanya.
"Allahuakbar." batinnya.
"Kakak, cantik banget deh." ujar Syifa mendekat.
"Woy jaga mata lo." tegurnya karena melihat kasir Pria yang menatap gadis bermata hijau itu dengan intens. Kasir itu langsung meminta maaf dan menundukan pandangannya.
"Masyaallah, Syukran ty." ujar nya karena melihat gadi di depannya ini seprtinya asal dari pesantren bersama ketiga sahabatnya itu.
"Kakak boleh minta fotonya? Tanya Syifa yang untuk pertama kalinya menurunkan egonya sebesar gunung, untuk meminta foto.
"Boleh." jawab gadi cantik itu. Karena merasa tidak enak. Toh cuman dengan para wanita saja. Pikirnya.
Mereka pun mengambil gambar beberapa kali.
"Kak, perkenalkan nama Gue, Syifa Syeena Queenza Abimana. Walaupun gue nggak secantik kakak. Tapi gue masih di atas standar lah." ujarnya bangga.
"Masyaallah namanya bagus, kalian berempat juga cantik kok.... Kalau nama saya Lubna." ujar Lubna.
"Nj*r namanya bagus amat." ujar Syifa.
"Terus kalau kalian bertiga? Namanya siapa?" tanya Lubna. Mereka bertiga pun memperkenalkan nama mereka.
"Kak, gue lihat tadi kaya punya masalah. Ada apa?" tanya Syifa.
"Ini saya lagi nungguin suami saya. Mau bayar tapi Atmnya lagi di dompet suami saya." ujar Lubna.
"Kalau gitu biar gue aja yang bayar." tawar Syifa.
"Syukran ty, tapi nggak papa kok. Biar saya nungguin suami saya saja." ujar Lubna Tapi Syifa menolak.
"Mas kasir, hitung semua belanjaan kakak cantik ini, biar gue yang bayar." ujar Syifa, Lubna ingin melarang tapi sudah terlanjur.
"Kalau begitu berikan kartu atm kamu ya. Biar nanti saya ganti ." ujar Lubna.
"Nggak papa kok kak, Gue ikhlas. Ayo! kita sama sama ke parkiran." ajak Syifa. Mereka mengangguk, Lubna pun juga ikut karena dia akan menaruh belanjaan nya dulu baru kembali dan menunggu suaminya lagi.
Sesampai di sana Lubna masih meminta noreknya Syifa. Dan dengan terpaksa Syifa memberikannya. Tapi di saat Lubna ingin mengeluarkan hpnya. Tapi langsung di tarik oleh seorang preman. Reflek Syifa dan Lubna langsung mengejar preman itu.
Syifa yang seorang ketua geng motor, serta Lubna seorang pemegang sabuk hita. Dengan gampang mereka menghadang preman itu.
Aksi baku hantam tiga lawan
Dua pun terjadi karena ada dua preman yang baru datang lagi.
Bugh
Bugh
"Astagfirullah Syifa." ujar Gus Alwi kaget.
"Hah, Lubna?" kaget Azraf melihat Istrinya yang berkelahi seperti orang yang sudah terlatih.
