"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18 : Serangan II
..."Tidak... tidak mungkin, syukurlah"...
...Kedua bola mata Arya berbinar melihat seseorang yang tengah beraksi sendirian di taman....
...Ia berdiri di tengah-tengah para pelajar yang tengah terkapar. Mereka segera berlarian keluar menuju taman, meninggalkannya sendirian disana....
..."Bang Fian..."...
...****************...
...Bangunan SMA...
...Pergulatan di bangunan SMA lebih semarak dan meriah dibanding siswa SMP. Selain karena kesamaan umur dan tenaga, mental antara kedua pihak juga terjaga sangatlah baik....
...Pertarungan kecil-kecilan terjadi di depan koridor kelas A, B, E dan F. Para siswa mencoba mempertahankan kelasnya dari kebrutalan siswa Shouten yang tak pandang sikon....
...Bugg!!...
...Adu pukul terjadi diantara kedua pihak. saling jual tendangan juga tak kalah seru. Alfian dengan tenaganya menjatuhkan satu persatu lawannya yang tak terkira jumlahnya....
..."Kalau begini terus, tenagaku akan habis" Gumam Alfian....
...Ia mencoba membuka jalan, mencari bantuan ke Melvin atau Kevin. Mencoba mengulur waktu hingga pimpinannya menunjukan diri....
...----------------...
...Kevin, Melvin dan siswa B, C, D tengah merundingkan rencana selanjutnya. Sementara di tangga kembali terdengar derap langkah kaki siswa dalam jumlah besar menuju keatas....
..."Sttt Mereka datang" lirih Melvin....
...Brakk!!...
...Suara pintu digedor beberapa kali, namun beberapa anak dengan sigap menahannya....
..."Bagaimana ini, mau tak mau kita harus melawan" Ujar Melvin....
..."Ya, lawan hingga mereka semakin merangsek ke dalam" Sahut Kevin....
..."Teman-teman, biarkan mereka masuk" Kevin memberi perintah....
...Pintu dibiarkan didobrak, usai ternganga lebar terlihat kerumuman dengan jumlah yang begitu banyak berdiri didepan kelas mereka....
..."Good morning baby~"...
...Bugg!!...
...Kevin berlari sembari melepaskan T terbangnya ke arah lawan. Melvin dan puluhan siswa laki-laki yang berada di dalam menyerbu keluar menyambut siswa Shouten yang terus berdatangan...
...Kevin membanting salah seorang siswa dan melemparkannya ke arah siswa Shouten yang lain. Melvin tak ketinggalan menjatuhkan beberapa siswa....
...Mereka terus mundur menuju tangga melihat bagaimana kemampuan dari kakak-adik tersebut. Mereka berhimpit himpitan menuju bawah karena tangga yang sempit....
...Kevin dan rombongannya terus memburu menuju bawah yang ternyata makin ramai oleh siswa Shouten....
...Walaupun kalah dalam jumlah, Kevin dan Melvin terus menerjang ke arah mereka. melayangkan tinju, tendangan, dan lain lain pada lawan lawannya....
...Kelas lain juga tak kalah semaraknya, perlawanan yang diberikan jauh lebih merepotkan dari para siswa SMP....
..."Ayo sialan, kalian sudah berbuat kesalahan besar karena masuk ke sarang buaya!!"...
...****************...
...Fian terus berlari usai menjatuhkan musuh-musuhnya di perjalanannya dalam mencari bantuan. Ia terduduk di depan ruang olahraga yang sepi dan tak ada seorangpun....
..."Astaga, jumlah mereka banyak sekali. Untung saja rata-rata mereka tak bisa bertarung" Desah Fian mengatur tempo nafasnya....
...Ia bangkit dari posisinya, dan terdiam sesaat karena tenaganya masih belum pulih....
..."ini... Aku akan beristirahat di taman saja, mereka pasti tak akan memasukinya kan" Gumam Fian sembari mengayunkan kakinya menuju dalam taman....
...****************...
...Gerombolan siswa Shouten terus gencar menghabisi lawan lawannya. Siswa SMA Houshen banyak yang dihajar habis habisan....
...Beberapa dari mereka terlihat melintas di depan ruang olahraga, dan memutuskan untuk beristirahat disana....
..."Astaga, mereka semua benar-benar merepotkan" Ujar salah seorang siswa....
..."Tapi aku begitu senang bisa menghajar mereka, hahaha" Sahut rekannya....
...Jumlah mereka tak banyak, kurang dari 9 orang. Mereka segera beranjak untuk mencari mangsa selanjutnya...
...Namun pandangannya teralihkan oleh seorang siswa yang terlihat terduduk di bangku taman seorang diri....
..."Oi lihat, ada orang disana"...
..."Dia sendirian?? mangsa nih"...
...Mereka menghampiri pemuda tersebut yang tak lain adalah Fian yang sedang beristirahat. Salah seorang pemuda mencengkram bahu Fian dari arah belakang....
...Fian tercekat, ia memutar kepalanya kearah belakang. Disana terlihat 9 orang berjajar dengan seringai keji di pangkal bibirnya....
...Emosi Fian kembali datang, melihat mangsa yang tengah berada di hadapannya, ia mencengkram telapak tangan pemuda tersebut dan melakukan gerakan krip pada pemuda tersebut....
...Sang pemuda menjerit histeris karena pergelangannya dipelintir sekuat tenaga, menyebabkan sakit yang teramat sangat....
...Fian melayangkan kakinya tepat di dahi sang pemuda, ia segera kehilangan kesadaran dengan mulut mengeluarkan cairan darah....
..."Sial... "...
..."Kita, salah pilih lawan"...
...Fian mengabsen wajah lawannya satu persatu, kemudian melayangkan tinjunya kearah mereka....
...Fian benar-benar kesetanan, tak ada celah yang bisa digunakan untuk menyerang balik. Semua musuh yang menyerangnya segera ia jatuhkan baik dengan tendangan ataupun pukulan....
..."Kemarilah, apa hanya ini kemampuan kalian??"...
...Fian kembali menyerbu, mereka yang tersisa dihajar habis habisan oleh Fian yang sudah dikuasai amarah....
...Seluruh musuhnya rebah ke tanah menyisakan seorang yang memiliki proporsi tubuh paling besar diantara kawan-kawannya....
..."Ka.... kau...."...
...Ia gemetaran menyaksikan Fian menghabisi kawan-kawannya. Fian menyeringai menanggapi reaksi ketakutan pemuda tersebut....
...Fian menerjang dengan cepat, meraih kaki lawannya dan mengangkatnya setinggi bahu. Pemuda tersebut kehilangan keseimbangan....
...Fian menyambutnya dengan hentakan ke tanah disusul tarikan keatas yang menyebabkan pemuda tersebut terjerembab....
...Fian yang kesetanan memgangkat tubuh lawannya dan membantingnya sekuat tenaga. Menimbulkan suara "Klak" dari tubuh lawannya....
...Ia hanya berdiri mematung menyaksikan lawan lawannya terkapar lemah di tanah. Tak berapa lama mereka terbangun dan lari terbirit birit meninggalkan Fian yang masih termangu....
..."Bang Fian"...
...Suara seseorang yang tak asing di indra pendengarannya membuyarkan tatapannya. Ia mengalihkan pandangannya ke sumber suara yang berada di pintu masuk taman, dan berjalan menghampirinya....
..."Arya?? Bagaimana kondisimu?? Lalu bagaimana keadaan SMP??" Cecar Fian usai mendapati Arya berada di depannya....
...Fian senang bukan kepalang karena bisa mendapat bantuan tenaga dari Arya....
..."Aku baik baik saja, Em... untuk keadaan SMP. Mereka semua sudah berhasil diringkus" Arya menundukan kepalanya sedih....
..."Dan yang tersisa hanya beberapa, mereka memerintahkanku pergi untuk mencari bantuan kesini" Imbuhnya....
..."Begitu ya, kalau begitu kita akan menyelamatkan mereka" Fian tampak berapi-api....
..."Ta.. Tapi, jumlah lawan sangatlah banyak. Mustahil mengungguli mereka jika hanya kita berdua" Sergah Arya....
..."Tak perlu khawatir, mereka hanya sekumpulan beban yang hanya bisa keroyokan" Fian mengayunkan kakinya menuju pintu masuk taman....
...Arya mengikutinya dengan hati gelisah, khawatir bilamana Adit dan tim penjaga sudah babak belur dikeroyok lawan....
...Fian yang berjalan di depan mendadak terdiam tak menyelesaikan langkahnya. Fian memberi isyarat pada Arya untuk berhenti lalu meringkuk dibalik tanaman yang tumbuh dengan lebat....
...Arya kembali menggaruk kepalanya, rasa penasaran kembali memenuhi kepalanya. Sementara Fian tengah mengamati lorong gelap yang terhubung ke arah lobby....
..."ada apa bang Fian" Bisik Arya...
..."Diam... mereka menuju ke mari" Fian memperlihatkan jari telunjuk di bibirnya, isyarat pada Arya agar ia diam....
..."Mereka?? Siapa mereka??" Gumam Arya yang masih kebingungan....
...Tapp!! Tapp!! Tapp!!...
...Gema langkah kaki mencuat dari ujung lorong yang gelap. Perlahan beberapa bayangan orang muncul, disusul segerombolan orang berbaju hitam dengan penutup wajah dan tongkat baseball di tangannya....
...Note : Ilustrasi gerombolan tersebut....
...Jaket hitam bertuliskan "Mandala" dan senjata tumpul mereka genggam di tangannya. Jumlah mereka sekitar 15 orang, dengan satu orang yang terlihat paling besar yang kemungkinan adalah pimpinan mereka....
..."Itu mereka... Kelompok Mandala!!"...
...****************...
...Farel begitu frustasi karena empat pilar yang mereka cari cari tak kunjung diketemukan. Ia berkali kali mondar mandir dari bangunan SMA ke SMP atau sebaliknya, namun hasilnya tetap nihil....
..."Cepat kembali cari!! Pokoknya kalian harus bersaing dengan kelompok lain!!" Serunya sembari berjalan santai didepan lorong yang bersebelahan dengan taman....
..."Tch Padahal sudah sedari tadi dicari, mereka tak kunjung ketemu juga... sial!!" Gumamnya....
...****************...
...15 Menit yang Lalu......
...Kevin dan Melvin dengan nafas tersengal-sengal mengatur ritme pernafasannya....
...Didalam ruangan gelap nan hening tersebut, sementara salah seorang pemuda terus mengedarkan pandangannya keluar lewat lubang kecil yang ada....
..."Tak ada" Bisiknya....
...Ia adalah Willie Damian, sementara salah seorang lagi yang berada di dalam adalah Ryan....
...Ian menjumpai Kevin dan Melvin berada di depan ruangan tersebut sendirian karena musuh yang mereka kalahkan sudah lari terbirit birit....
..."Terimakasih Kapten Ian, Ryan" Kevin menghirup nafas dalam-dalam....
..."Kalian benar-benar sudah berjuang dengan sangat baik" Bisik Ian....
...Kevin dan Melvin menyambutnya dengan senyuman tersungging....
..."Bukankah mereka sudah masuk hingga ujung, kenapa kalian tidak segera menyerang??" Tanya Kevin....
..."Mana?? bahkan lubang hidung mereka saja belum kelihatan" Sahut Ryan....
..."Yang kami maksud masuk ke dalam adalah...."...
...Tapp!! Tapp!! Tapp!!...
...Gubrak!!...
..."Geledah!!"...
..."Periksa semua ruangan!! Jika empat pilar yang kau temui, segera seret keluar!!"...
...riuh gemuruh beberapa orang yang berlalu lalang di lorong tersebut. Ryan kembali melemparkan pandangannya keluar lubang kecil tersebut....
...Nampak beberapa pria berbaju hitam dengan senjata tumpul tengah sibuk mencari sesuatu di ruangan ruangan yang mereka temui. dari ruang kelas hingga yang terkunci tak luput dari dobrakan mereka....
...Mereka terus memeriksa seluruh ruangan, namun hasilnya nihil. Tak ada apapun, mereka kembali menyusuri lorong hingga sampailah mereka di ujung lorong yang merupakan ruangan persembunyian Ian CS....
..."Mereka datang!! Mandala kemari!!"...
...****************...
...Di ruangan Osis yang tersembunyi, sekitar enam orang muda mudi tengah bersembunyi di dalam ruangan tersebut....
...Salah seorang pemuda menjagai pintu, sementara yang satunya memperhatikan lapangan luar dari kaca yang ada....
...Keempat gadis yang bersembunyi disana tengah meringkuk ketakutan, karena sedari tadi suara erangan dan teriakan intimidasi terusan terdengar dari pangkal lorong hingga ujung lorong....
..."Bagaimana Leon?? Kita keluar sekarang??" Ariz terus memperhatikan lewat celah pintu....
..."Rey dan Shinigami sudah berbaris di gerbang sedari tadi, kita tinggal menunggu Mandala merangsek hingga ujung lorong saja" Jawab Leon dengan datar....
..."Biarkan mereka mendobrak ujung lorong, dan mendapati apa yang ada di dalam lorong"...
...Gubrak!!...
..."Leon, mereka datang"...
...Pintu ruangan Osis didobrak beberapa kali, Kirana dan ketiga kawannya semakin meringkuk ketakutan. Sementara Ariz dan Leon hanya menyeringai penuh nafsu, melihat musuh mereka telah tiba....
..."Bersiaplah riz, kita akan bersenang-senang"...
...----------------...