Warren Frendata Rafaeyza, seorang CEO dari perusahaan Desainer frough yang berpengaruh di kota Jakarta,
Dia menjadi mualaf karna wasiat sang ayah yg mengatakan bahwa sebenarnya ayahnya adalah gus yg telah ingkar masuk ke agama lain dan ingin anak dan istrinya masuk islam. Diusianya yang sudah matang Warren belum menikah karena masih terjebak dengan cinta pertamanya saat remaja. Dia Citra Bayu Antriza, Wanita cantik yang berhasil memporak porandakan hatinya. Suatu ketika Tuhan menjawab keinginannya untuk memiliki hati Citra sepenuhnya. "7 tahun bukan waktu yg mudah aku lalui ya Alloh, untuk menemukannya, sekarang aku sudah menemukannya! izinkan aku memilikinya, dia yg selalu aku sebut di sepertiga malamku" "Aku, Warren memang bukan yang pertama, tapi aku akan menjadi yg kedua untuk yg terakhir"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaIsw31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
010. Masa lalu 5.
Citra menunduk dan tersenyum, dia lalu mendongak menatap sepasang mata indah Warren "lakukanlah ko, namun saya tidak janji karna saya akan pergi".
Warren terkejut dengan ucapan Citra sampai mengabaikan kata pergi di akhir kalimat Citra.
Semua keluarga Zalano pergi tampa diketahui Citra dan Warren, disusul Citra mengatakan Permisi lalu pergi bersama 2 temannya karna sudah selesai membereskan perkakas disana menyisakan Warren yang memegang kedua kelopak matanya yang berembun.
Di kamar para mba, Citra langsung di cecar pertanyaan beruntun.
"Citra kamu punya hubungan ya sama teman Ko Zalano? " Ucap Ana mba yang lebih tuan 2 tahun dari Citra.
"Romantis bangat tau Cit, bisa kaya CLBK HIHI" Yaya mba dari saudara sopir seumuran Citra.
"Loh, kamu juga tau Ya? "Ana.
" Tau lah, kan emang dari dulu teman Ko Zal yang satu itu ngejar ngejar Citra" Ucapnya yang menjadi saksi cinta Warren kepada Citra.
"Kamu beruntung bangat Citra, eh iya sih kamu tuh cantik, putih, baik kaya bukan orang Jawa loh, pantas lah kamu disukai orang kaya gitu" Ana.
"Si mba Ana sama Yaya ada ada aja, apa kalian lupa? Aku kan mau nikah bulan depan, besok aku bakalan pulang buat ngajuin persyaratan di KUA yang gak boleh mendadak namun butuhnya proses" Citra tersenyum hambar "lagian beruntung untuk apa? Kita saja beda agama? Emang mau dibawa kemana hubungan saya dan dia nanti kalo bersama? Apa dia bisa jadi mualaf? Apa bisa aku di Terima di sosialnya yang kaya raya itu".
" Benar kamu si Cit, kamu benar benar dewasa mempertimbangkan setiap tindakan kamu, kamu paket lengkap bangat cit" Ana.
"Mba Ana bisa aja, gak lah. Citra banyak kurangnya tau" Citra dengan senyuman getir diwajahnya.
"Hmm, Citra. " Yaya.
"Iya? " Jawab Citra tersenyum sambil menatap Yaya.
Yaya menatap dalam mata Citra dalam "kmau kalo mau nangis nangis aja Cit. Aku tau kamu gak sebahagia seperti senyum yang kamu berikan,mata kamu penuh kesedihan! Tolak aja perjodohan itu Citra! Kamu berhak menentukan pilihan kamu! ".
Air mata Citra yang berusaha ditahan dari tadi akhirnya menetes tampa sang punya mata inginkan.
Citra tertawa hambar dia mengusap air matanya kasar dengan ujung hijabnya, Yaya emang bestie terbaik! Dia tau dirinya tak baik baik saja, Citra berusaha mengusap air matanya namun malah mengalir jelas dia lalu menggelengkan kepala sebagai bentuk jawaban dari perkataan Yaya.
Yaya dan Ana saling tatap lalu memeluk Citra. Ana mengelus kepala Citra lembut penuh kasih seperti kakak sebagai adiknya.
Sedangkan Yaya dia erat erat peluk si Citra yg menangis sesegukan.
10 menit Citra menangis dan dia sudah bisa mengatur nafasnya "A-ku juga mau punya pilihan hatiku sendiri Ya, mba. Tapi aku apa punya pilihan? Aku kan cuman boneka orang tua yang gak bisa milih! Kalo milih selalu dibilang salah termasuk kali ini aku nolak tapi orang tua gak dengerin! Mereka malah tetap mau jodohin aku mba, Ya. Karna aku sudah berusia 19 tahun belum menikah kaya yang lainnya. " Citra dengan mata berkaca kaca.
"Kolot bangat desa kamu Citra! " Geram Ana, apa kata dia yang 21 belum nikah dikira gak mau kali kalo didesa Citra.
"Lagian kenapa si orang tua kamu kekeh bangat, gaslighting tau kalo orang tua gitu!maunya menang tanpa menghargai keputusan anak! Dia patahin semangat anak mulu!".
" Jangan begitu, orang tuaku orang tua hebat dan baik, mereka cuman kemakan omongan tetangga yg anaknya dibawah umur aja udah pada nikah, orang tua aku khawatir aja aku jadi prawan tua" Citra.
"Kamu jangan bodoh Citra! Khawatir sama buat anak nelangsa gak beda jauh! Rumah tangga kan harus siap kalo gak siap mau bahagia dari mana? Giliran ada masalah rumah tangga nanti kamu yang disalahin" Ana.
"Benar apa kata Mba Ana Cit, mending kamu ikut ke desa aku atau Mba Ana aja yah, didesa kami gak se toxic desa kamu. Mereka pikirannya modern gak kolot! Kami mau nikah umur berapa ya biasa aja gak ada yang julidin asal jangan sampe kepala 3 aja" Yaya.
"Aku gak mau jadi anak durhaka! Aku disini yang salah entah kenapa susah membuka hati buat cowok jadi aku jomblo terus! ".
" Kamu gak salah Cit! Kamu tuh jodohnya orang kaya makanya mati rasa kaya gitu! "Ana.
" Kamu gak salah Citra, kamu malah gak berdosa karna gak pacaran! Beda sama aku dan mba Ana udah tau dosa tapi tetap dilakuin, kamu tuh dijaga sama allah Cit"Yaya.
"Tapi buktinya emang hidup harus ngikutin jaman kan? Aku gak punya pacar karna dibilang sok alim pake hijab! Dan sampe sekarang buktinya kan aku sampe dijodohin karna aku gak laku laku! " Citra.
"Kamu bukanya gak laku Citra, kamu bakal laku tapi nanti nunggu berlian bukan batu yang menghampirimu" Yaya.
"Benar apa kata Yaya, Kamu tuh berharga makanya gak semurah kita yang gampang kegoda buat pacaran, bilang hijrah tapi gak dilakuin lakuin, jangan nyalahin hijab Cit, aku aja pen pake hijab tapi belum dapat hidayah Cit, hijab kan wajib kaya pake baju sama solat" Ana.
"Aku sebenarnya tau aku berhak memilih " Citra menghembuskan nafasnya dengan susah payah "tapi aku bakal ikutin kemauan mereka cukup sampai disini setelah nikah aku bakal ambil keputusanku sendiri".
Ana dan Yaya hanya bisa menatap sahabatnya itu sedih, terlahir dari orang tua yang toxic! Gaslighting bener bener harus kuat mental.
Selama 2 tahun ini mereka kenal Citra Citra tuh gak Neko Neko! Apa orang tua Citra gak percaya sama didikan mereka apa ya? Anak soleha disuruh jadi solehot kaya mereka, anak gak mau pacaran disuruh pacaran. Emang Yaya sama Ana tau dosa tapi mereka tetap kalah sama masa lalu,mereka juga mengaku sudah tak Virgin lagi karna godaan sang pacar dahulu, semenjak kenal Citra mereka mulai memperbaiki diri pelan pelan. Bahkan mulai menjauh dari pacar mereka.
Keesokan harinya Yaya dan Ana menangis memeluk Citra yang hendak pergi.
Sebelum kejadian dia sudah meminta izin pada Yuna.
"Kamu berarti gak balik kesini lagi Cit? " Tanya Yuna dengan sedih.
"Iya nci, makasih ya buat selama ini" Citra sambil menunduk.
"Citra, maaf tapi semalam saya dengar kamu kasih kesempatan untuk teman Zalano yang bernama Warren".
Citra mengangkat kepalanya menatap Yuna lalu tersenyum samar " Saya tidak memberi kesempatan nci, saya hanya ingin tau dia akan berbuat apa! Saya sudah terangkan bahwa saya akan pergi "Citra menghela nafas dalam " Saya bukan mau menggoda lelaki kaya nci, lagian saya mau menikah kan. Saya juga tidak mau dibuat main main sama orang kaya, jika dia serius apa dia bisa masuk ke agama saya?".
Yuna mengangguk angguk merasa bersalah akan ucapan Citra yang mengatakan dia bukan mau menggoda, dia merasa bersalah karna sering menyindir Citra padahal dia sudah tau watak asli Citra bagaimana.
"Maafkan Nci 2 tahun lalu ya Cit, menyindir kamu mengatakan kamu murahan, maafkan Nci"Yuna.
" Jangan minta maaf Nci,saya gak enak. Nci kan lebih tua dari saya, lagian nci bener kok takutnya yg namanya manusia diberi perhatian melunjak tak memungkin saya juga nci, malah perkataan nci membuat saya makin sadar. Walau saya tak akan melakukan itu tapi perkataan nci membuat saya introspeksi diri selalu" Citra.
"Tunggulah dia Citra, dia serius padamu" Yuna.
"Maaf Nci saya akan menikah tak ada waktu buat main main" Citra.
"Bagaimana jika dia serius? ".
" Sudah jelas kami bukan jodoh".
Yuna hanya mengangguk lalu memeluk Citra dengan erat, iya peluk Citra penuh kasih sayang bak anaknya sendiri.