NovelToon NovelToon
My Toxic Boyfriend AIDEN

My Toxic Boyfriend AIDEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos
Popularitas:68.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Spin off DELMAR

Gadis baik-baik, bertemu dengan badboy sekolah. Sepuluh kali putus, sepuluh kali juga balikan. Seperti itulah hubungan cinta antara Naomi dan Aiden. Perbedaan diantara mereka sangar besar, akankah cinta mampu mempersatukan mereka?

"Naomi hanya milik Aiden. Tidak ada yang boleh miliki Naomi selain Aiden. Janji," Aiden mengangkat kelingkingnya.

"Janji." Tanpa fikir panjang, Naomi menautkan kelingkingnya pada kelingking Aiden.

Janji gila itu, membuat Naomi selalu gagal move on.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MAU DIJODOHKAN

Aiden bergeming menatap kepergian Naomi hingga gadis itu tak terlihat setelah melewati pintu. Senyumnya mengembang tatkala ingat seperti apa tadi cewek itu memakinya. Pemberani sekali.

"Gila tuh cewek, berani banget," Adam sampai geleng-geleng.

Beda dengan Adam, Jordan malah fokus menatap Aiden. Rasanya ada yang salah dengan temannya itu. "Lo kenapa, Den, senyum-senyum sendiri?"

"Cantik," gumam Aiden. Dia kembali duduk di kursinya. Bibirnya masih menyunggingkan senyum, sementara tangannya asyik memainkan bolpoin yang baru dia ambil dari atas meja. Kemarin kenapa dia tak menyadari hal itu. Apa mungkin karena kemarin, wajah Naomi kotor akibat guyuran smoothie.

Jordan dan Adam saling tatap, lalu mengalihkan pandangan pada Aiden.

"Jangan bilang lo naksir sama cewek tadi?" Jordan menarik kursi, duduk tak jauh dari Aiden.

"Maybe."

Plakk

Aiden raflek mengumpat dan mendelik saat Jordan memukul kepalanya. Tak berapa keras, tapi lumayan sakit.

"Sadar lo!" bentak Jordan. "Dia kelihatan kayak cewek baik-baik, gak usah macem-macem. Lagian lo udah ada Amanda. Stop ngerusak anak gadis orang, apalagi cewek baik-baik modelan kayak tadi."

Aiden tersenyum simpul. "Emang kenapa kalau gue suka sama cewek baik-baik? Salah?"

"Salah, Bro," Adam ikut bicara kali ini. "Kenapa kita bisa berteman, karena kita satu server. Kayak gitu juga saat kita milih pacar, yang satu server juga. Lo gak akan bisa nyaman sama cewek kayak tadi, kalian beda. Cewek berhijab kayak dia, mainnya ke masjid, beda sama lo yang hobinya ke club. Lagian, sejak kapan sih, selera lo berubah. Biasanya lo paling demen sama cewek-cewek seksoi."

Aiden terdiam, dia faham apa yang dikhawatirkan teman-temannya.

"Jangan, Den, kasihan cewek tadi," Jordan menimpali.

Sementara Naomi, cewek itu kembali ke kelas dengan membawa seragam baru yang sudah kotor karena injakan Aiden. Cella yang melihat itu langsung panik, belum lagi wajah Naomi yang terlihat pucat.

"Kok dibawa balik lagi?" tanya Cella cemas.

"Mati gue, Cel," Naomi duduk di kursinya dengan kaki dan tangan tak bisa diam karena cemas. "Gimana kalau nanti gue dicegat dijalan pas pulang? Gimana kalau gue dihajar. Enggak-enggak," Naomi menggeleng cepat. Ada yang lebih dia takutkan daripada sekedar dihajar. Gimana kalau Aiden dendam, lalu nyuruh anak buahnya buat memperkaos dia rame-rame.

"Nom, emang kenapa? Kak Aiden gak mau nerima baju ini?" Cella mengambil seragam yang diletakkan Naomi di atas meja. Matanya melotot melihat bekas tapak sepatu di seragam tersebut.

"Gue... gue kelepasan, Cel," Naomi rasanya pengen nangis. "Gue kelepasan maki-maki Kak Aiden."

"WHAT!" pekik Cella. Semua anak sekelas sampai menoleh ke arahnya saking kerasnya dia memekik. "Gila lo, Nom," lirih Cella yang tak mau sampai kedengeran orang lain. "Ini namanya lo cari mati."

"Gue harus gimana, Cel?" Naomi menarik-narik lengan Cella.

"Berdoa. Cuma itu yang bisa lo lakuin saat ini."

Naomi tak bisa fokus dengan pelajaran karena cemas. Apalagi mendekati jam istirahat ke dua, takut jika Aiden tiba-tiba datang mencarinya. Tak mau hal itu terjadi, mendengar bel istirahat berbunyi, Naomi langsung pergi ke mushola sekolah untuk sholat dzuhur sekaligus sembunyi dari Aiden. Pun saat pulang, dia buru-buru pulang dengan harapan, Aiden tak sempat mengejarnya.

Di rumah, dia masih belum bisa tenang. Hari ini dia lolos dari Aiden, tapi besok? Tak ada yang bisa menjamin keselamatannya. Kalimat Cella tentang Aiden yang merupakan anak mafia, membuat dia benar-benar ketakutan. Kalau gak sengaja nginjek kakinya saja, dihajar sampai patah tulang, gimana dengan dia yang mendorong dan memaki? Membayangkan apa yang mungkin terjadi padanya, Naomi takut sendiri.

"Mah, Mama punya cairan atau apa kek, yang bisa bikin noda hilang." Naomi menunjukkan seragam Aiden yang terdapat noda coklat. Kalau dia bisa mengembalikan seragam seperti pinta Aiden, mungkin saja dia dimaafkan.

"Punya siapa itu, Nom?" tanya Mama Zalfa.

"Kakak kelas, Mah. Gak sengaja ketumpahan coklat gara-gara aku."

"Kok kamu bisa ceroboh gitu sih." Mama Zalfa mengambil seragam di tangan Naomi, melihat seberapa parah nodanya. Ternyata parah juga.

"Udah, ganti yang baru aja," ucap Papa Leo yang baru datang.

"Gak bisa, Pah, orangnya mau yang ini, bukan baru," rengek Naomi sambil menghentakkan kaki ke lantai.

"Hah, kok gitu?" Papa Leo mengerutkan kening. "Dimana-mana, orang itu suka yang baru."

"Gimana, Mah, dibersihin pakai apa?" Naomi tak menggubris ucapan papanya, kembali fokus pada mamanya.

"Udah coba kamu rendam sama pemutih?" tanya Mama Zalfa.

"Udah. Sama cairan penghilang noda juga udah, tapi tetep gak bisa bersih total."

"Ya emang noda kayak gini sulit, Nom. Emang yang paling bener, kayak kata Papa kamu, ganti yang baru."

Naomi menghembuskan nafas berat. Andai saja orang tuanya tahu kalau dia sudah melakukan itu tapi ditolak.

"Udah Nom, hidup jangan dibikin ribet, ganti baru," ujar sang Papa.

"Masalahnya." Ah sudahlah, mau dijelasin, mereka pasti gak percaya, batin Naomi. Dia memilih diam saja, mengambil balik seragam di tangan mamanya. Pasrah menerima nasib.

"Nom, Papa sama Om Sean, mau jodohin kamu sama Delmar."

Tubuh Naomi seketika lemas. Hidup lagi capek-capeknya, malah dapat berita kayak gini, ngeselin gak sih. "Sekarang bukan zaman siti Nurbaya, Pah. Apaan sih, pakai jodoh jodohan segala. Lagian Nom masih sekolah, Del juga."

"Itu hukuman karena kamu gak mau masuk pesantren," ucap Mama Zalfa. "Lulus SMA, mending kamu nikah aja, daripada nanti gak karu-karuan. Kamu itu terlalu pintar, sampai gak mau nurut orang tua. Sukanya melakukan apapun semaunya sendiri."

"Tapi gak sama Del juga kali, Mah," rengek Naomi. Delmar adalah sahabatnya sejak kecil, mana mungkin mereka nikah. Setiap ngobrol dengan Delmar, gak pernah serius, gimana kalau beneran nikah, seperti apa nanti rumah tangga mereka.

"Memangnya kenapa dengan Del? Dia ganteng, kaya raya karena warisan dari kakeknya. Bahkan dia lebih kaya dari papanya yang sial karena gak dapat warisan. Sampai tujuh turunan, kamu gak akan kelaparan," terang Papa Leo. Dia dan Papanya Delmar memang sudah bersahabat sejak SMA. Pun dengan Mama Zalfa yang bersahabat baik dengan mamanya Delmar. Karena orang tua mereka bersahabat itulah, Naomi dan Delmar kenal sejak kecil.

"Tapi dia akhlakless," ucap Naomi.

"Kayak kamu yang paling baik aja. Buktinya dimasukin pondok, 6 bulan udah kabur 3 kali," Papa Leo membalikkan kalimat Naomi.

"Tapi Delmar lebih parah daripada aku."

"Maka dari itu," Mama Zalfa menginterupsi. "Kali aja kalian bisa sama-sama insaf kalau dinikahin."

"Ya Allah, gini banget hidup hambamu ini." Naomi meninggalkan kedua orang tuanya, dengan langkah lunglai, berjalan menaiki tangga menuju kamar.

Semalaman, Naomi tak bisa tidur karena takut akan terjadi sesuatu padanya esok. Sama seperti dia, Aiden juga tak bisa tidur, cowok itu terus saja teringat pada Naomi. Dia senyum-senyum sendiri saat membayangkan gadis itu. Mungkinkah ini yang namanya cinta? Dia memang sering pacaran, tapi sekalipun, tak pernah jatuh cinta.

Pagi hari, saat mau memasuki kelas, Naomi di bikin sport jantung karena melihat Aiden ada di kelasnya. Untung Aiden tak sempat melihatnya, buru-buru dia kabur sebelum ketahuan.

1
Magichand01 86
100 bab jg ak bacaaa
༺SMB•panji༻ gaming
bagus
Mrs.Riozelino Fernandez
gpp kk Thor...justru jelas gimana cerita sebenarnya diantara mereka...
dyah EkaPratiwi
naomi kog msh mau SMA Aiden
Esther Lestari
Ternyata emang Sasa lebih bodoh dari Naomi, bodoh karena cinta dan mau2 nya hanya dijadikan budak napsu sama Aiden.
Susi Akbarini
mkasi kak buat triple up hari ini
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
duuhhhh..
sampai segitunya cinta sasa ...
cinta segi 4..
segi rumit..
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
yaa ammpuuunnn..
deg2an..
kasihan banget Aiden kalao gini
❤❤❤❤
ummah intan
semoga Istiqomah ai
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
suka kok thor ama flashbacknya.. kan jd tau alur ceritanya gimana. makasih up nya
mili
satu hal yang selalu ku suka dari author ini,cerita nya gak berbelit²...jd gak bosan bacanya
Nurhidayati
tuh kan nyambung lg..eh sbtr lg putus yaaa🫢 tetap semangat Thor💪💪🙏
airhy_10
cinta remaja memang bodoh...
Sari Kumala
lanjut ka penasaran aku
Wiwin Al Razhaf
bener nom salsa lebih bodoh mencintai Aiden... terlalu baik sih kalau Aiden dapat nomnom... sedangkan Aiden dah rusak luar dalem...
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Kalau mmg jalan ceritanya hrs begitu teruskan aja thor😊👌
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Sasa cinta butaaaaa sampai mau menyerahkan tubuhnya.
Bener kata Naomi Sasa lebih bodoh dari Naomi tapi Naomi.dpt Cintanya Aiden dan masih suci
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
gak apa2..suka kok ceritanya
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Akhirnya nyambung lagi tali percintaan mu Naomi. Semoga Aiden g bikin ulah lagi
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Akhirnya jadian lagi tapi berakhir putus karena Aiden nya nikah sama si Salsa..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!