Ia tidak sengaja menghabiskan malam bersama dengan seorang pria, tapi siapa sangka pria itu adalah Bos nya sendiri.
Ia kira semua masalah akan berakhir begitu saja, tapi bos nya yang licik malah mengancamnya dengan video panas mereka. Dan memaksanya agar berada di sisinya dan menjadi wanita penghangat ranjang miliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB : Bab 28
Grace yang berada di rumah, hanya diam dan melihat sosial medianya. Ia melihat banyaknya komentar yang memberikan semangat untuknya.
Tok.. Tok.. Tok..
Grace melihat ke pintu masuk, ia mengerutkan keningnya kebingungan karena ada orang yang bertamu malam-malam seperti ini kepadanya.
Dengan perasaan malas di ganggu, Grace berjalan perlahan ke pintu rumahnya. Ia melihat Erika tengah berdiri di pintu rumahnya dengan wajah yang sedih.
"Apa yang kau lakukan di depan rumah ku, malam-malam seperti ini?" Tanya Grace dengan tatapan sedikit tajam.
Erika seketika menangis, "Grace, aku tahu. Aku salah. Tapi ku mohon, maafkan aku.." Erika tiba-tiba meminta maaf dengan suara tangisan yang kencang.
Bahkan tidak sampai di situ, wanita itu rela bersimpuh kepada Grace. Melihat Erika yang seperti itu, Grace merasa sangat iba. Ia lalu membantu Erika bangun tapi tiba-tiba Erika mendorongnya dan menampar wajah Grace habis-habisan.
"Arg.."
Grace berteriak, tubuhnya di duduki oleh Erika, wanita itu terus menampar wajahnya dengan sangat keras. Bahkan ia tidak segan-segan mencakar wajah Grace.
Dengan sekuat tenaga, Grace mendorong tubuh Erika hingga wanita itu terdorong. "Kau gila!" Teriak Grace.
Ia merasakan sakit dan perih pada wajahnya, "Kau yang gila, semua ini gara-gara kau!" Maki Erika dengan tatapan marah dan kesal.
"Kau memang sudah tidak waras." Maju Grace.
"Kenapa kau melakukan ini, kau telah menghancurkan hidupku." Maki Erika kesal.
Grace terdiam dengan mata yang menatap bingung Erika, "Menghancurkan hidup mu? Aku sudah tidak memiliki hubungan dengan Jimmy, dan kau bisa ambil pria sampah itu. Aku tidak sudi." Jawab Grace.
"Arg... Apasih kelebihan mu, sampai kau mendapatkan semua yang kau inginkan dengan mudah. Sementara aku? Aku harus malah selalu mendapatkan nasib yang buruk." Maki Erika.
Melihat Erika yang seperti ini, Grace lebih memilih mengusir paksa wanita itu. Ia tidak ingin berdebat hebat dengan Erika. Karena baginya, hal itu hanya akan membuang-buang waktu saja.
Setelah mengusir Erika, Grace langsung pergi ke kamar. Ia melihat wajahnya yang bengkak dan berdarah akibat cakaran yang di berikan Erika kepadanya.
"Dasar Erika sialan." Maki Grace, ia tidak bisa pergi dengan wajah seperti ini ke kantor esok pagi.
"Semoga saja besok, wajah ku akan membaik." Ucap Grace.
Keesokan harinya..
Grace melihat pantulan dirinya di cermin, wajahnya masih bengkak dan bahkan kini menjadi memar. Dan bekas cakaran pun terlihat jelas, dan kini wajahnya seperti orang yang habis di aniaya.
Grace langsung mengambil masker, dengan terpaksa ia harus menutupi wajahnya dengan masker.
Sesampainya di perusahaan, Grace berjalan dengan kepala yang menunduk. Ia tidak ingin orang-orang melihat wajahnya yang seperti ini, jika pun mereka tahu. Harus ada waktu yang tepat.
Hingga saat berjalan, Grace tidak sengaja berpapasan dengan Lion yang sama-sama ingin naik lift. Kini Grace berada di satu lift yang sama dengan Lion.
"Kenapa kau menggunakan masker? Ini sudah bukan tahun 2020." Ucap Lion dengan senyuman heran saat tampilan Grace.
"Saya sedang flu Pak Lion." Jawab Grace dengan kepala yang menunduk.
"Flu? Tapi suara mu terdengar sangat sehat." Jawab Lion yang kini berbalik melihat ke arah Grace, bahkan pria itu berjalan mendekati Grace dan menghimpit tubuhnya di lift.
"Pak Lion, sebaiknya anda menjaga jarak dari saya. Saya tidak ingin ada berita buruk tentang saya." Jawab Grace.
Mendengar hal itu Lion tersenyum, ia lalu secara perlahan membuka masker Grace. Mata Lion seketika terkejut saat melihat wajah Grace, wajah wanita itu seperti telah di aniaya oleh seseorang.
"Pak Lion!" Maki Grace yang menyadari jika masker nya di lepas oleh Lion.
Grace langsung mengambil kembali dan segera memakainya lagi, "Siapa yang melakukan itu?" Tanya Lion.
Entah kenapa suaranya terdengar sangat marah, dan hawa di dalam lift seketika berubah menjadi sangat dingin dan mencekam.
Grace sama sekali tidak menjawab, saat pintu lift terbuka. Ia segera keluar dari dalam lift dan meninggalkan Lion sendirian.