Sebuah obsesi gila menghampiri gadis bernama LA KAYYA MADELINE yang di incar oleh seorang pria bernama THEINE JAZZ DA VENNA seorang yang di bicarakan memiliki penyimpanan sexual karena tidak pernah terlihat berkencan dengan wanita manapun.
Theine yang datang dan memaksa nya untuk tinggal bersama membuat nya memberontak dan membenci pria itu.
Hingga pada sebuah kesempatan ia mengetahui pria itu lebih jauh dan memberikannya fakta yang memporak-porandakan hatinya.
"Aku menunggu mu selama 10 tahun Kayya."
"Jika ada manusia yang ku puja, maka hanya dirimu. Kayya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aydiary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Niat Theine
Perusahaan DA VENNA CORPORATION.
Theine nampak di sibukkan dengan beberapa oh bahkan berkas berkas yang menggunung seolah ia tidak pernah mengerjakan berkas tersebut.
Ia memang di kenal dengan workaholic yang membuatnya banyak di terpa berita miring karena tidak pernah sekalipun terlihat bersama wanita.
Theine sebenarnya sedang menunggu balasan dari sekertaris nya itu. Ini sudah sangat lama dan Theine jelas bukan tipe penyabar. Kecuali untuk Kayya.
Saat akan menandatangani berkas selanjutnya bunyi notifikasi nampak muncul di handphonenya. Begitu nama sang sekertaris muncul ia langsung membukanya dan perubahan nampak begitu jelas dari raut wajahnya.
Sekertaris Zilian
- Nona Kayya sedang bermain dengan anjing nya tuan.
^^^Hm, awasi sampai aku kembali.^^^
Setelah mengirimkan balasan Theine sibuk memandangi foto yang baru saja sekertaris nya itu kirim. Kemudian lanjut mengerjakan berkas berkas tersebut.
...***...
Sementara sekertaris Zilian yang sudah mendapatkan balasan dan perintah dari tuannya itu meletakan kembali handphonenya di saku jas. Ia akan disini menemani Nona mudanya sampai tuannya kembali.
Ia memperhatikan bagaimana Kayya yang terlihat begitu senang ketika bermain dengan kucingnya. Bersyukur Kayya tidak mengenalinya selepas kejadian di lorong sepi itu.
Kayya yang merasa di perhatikan pun menoleh, ia menangkap basah sekertaris Theine yang memandanginya sedari tadi.
"Sekertaris Zilian?" Panggil Kayya.
Sekertaris Zilian yang tertangkap basah pun mencoba untuk terlihat biasa saja, "Nona memerlukan sesuatu?" Tanya sekertaris Zilian.
"Tidak, hanya kamu tidak kembali ke perusahaan?" Tanya Kayya.
"Tidak Nona, saya akan disini sampai tuanku kembali." Jawabnya.
"Ah, baiklah."
Kayya hanya mengangguk mengerti kemudian lanjut memberi makan kucing tersebut. Ah ia bersyukur kepada sekertaris Zilian karena sudah membawa Shiro nya dari apartemen gadis itu. Ia sempat mengkhawatirkan Shiro dan bersyukur akhirnya bisa bertemu kembali.
Ia sebenarnya ingin bertanya dengan sekertaris Zilian namun sepertinya hanya akan sia sia karena kan sekertaris itu sangat berbakti dengan Theine sejauh yang ia lihat.
"Ada apa Nona?" Tanya sekertaris Zilian yang ternyata peka dengan raut Nona mudanya.
Kayya nampak ragu ragu namun ia mencoba bertanya, "Apakah aku akan selamanya tinggal disini? Maksud ku, apa tujuan tuanmu itu sebenarnya?" Tanya Kayya.
"Tentu saja, Nona akan hidup selamanya dengan tuan ku karena ia berniat memperistri anda Nona." Jelas sekertaris Zilian.
"Memperistri?!" Kejut Kayya.
"Benar, anda bisa membicarakan ini dengan tuan Theine nanti ketika beliau pulang. Namun saran ku Nona jangan sesekali membantah tuan Theine jika tidak ingin sesuatu yang mengerikan Nona lihat." Jelasnya lagi.
Sesuatu mengerikan? Apa itu seperti ancaman nya tempo lalu?. Batin Kayya.
"Tapi bukankah kami tidak pernah bertemu dan mengenal? Bagaimana ia bisa berencana seperti itu?" Tanya Kayya.
"Kalian memang tidak pernah bertemu, hanya orang tua kalian terdahulu yang pernah saling bertemu." Ujar sekertaris Zilian.
Kayya semakin bingung, "Maksudmu ap-"
"Nona bisa bertanya langsung kepada tuan Theine nanti." Potong sekertaris Zilian.
Kayya mengangguk paham memang seharusnya ia bertanya kepada seseorang yang memang bisa menjawab semuanya secara langsung.
"Apakah Nona tidak takut?" Tanya sekertaris Zilian.
Kayya menatap pria itu, "Tidak ada yang tidak takut dengan situasi seperti ini, apalagi cara kalian membawaku kesini dan memaksa ku untuk hidup di tempat yang tidak aku kenal. Memangnya siapa yang tidak takut? Aku hanya menjalankan apa yang di katakan oleh bi Damini, terbiasa dan tidak banyak bertanya." Jelas Kayya.
"Dan... aku jelas pernah melihatmu sekertaris Zilian. Tanda di bawah mata mu itu tidak tertutupi oleh masker yang kau gunakan tempo lalu saat mencoba menculik ku." Lanjutnya.
Penuturan itu jelas membuat sekertaris Zilian kaget, ia kira Nona mudanya ini tidak mengenalinya karena masih bersikap biasa saja dan seolah tidak pernah bertemu dengannya.
Melihat raut wajah kaget yang di coba tutupi oleh sekertaris Theine itu membuat Kayya tersenyum tipis.
"Apa yang akan terjadi jika aku nekat sekertaris Zilian?" Tantang Kayya.
"Saya tidak mengharapkan itu terlintas dari pikiran mu Nona Kayya Madeline." Tekan sekertaris Zilian.
Saya hanya tidak ingin anda melihat kepribadian tuan ku yang lain. Lanjutnya dalam hati.
