NovelToon NovelToon
TEROR SEKOLAH

TEROR SEKOLAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / spiritual / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sefty A. E.

Dalang di balik teror sekolah akhirnya diketahui Jefri dan Mira. Untuk mendapatkan bukti, mereka mencurigai semua orang terdekat dan menganggap mereka terlibat dengan pelaku utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sefty A. E., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 11

"Roni ..." Juan akan menghajar pria sialan itu walaupun orang tua.

"Balasan apa yang setimpal buat dia?" tanya Mira. "Lo bisa balas dendam, Sanjaya. Dulu lo bahkan nyingkirin semua jin yang deketin gue."

"Mira." Jefri menoleh cepat sebagai bentuk teguran.

"Sanjaya bisa lakuin itu. Juan panggil dia buat ngelindungi Mirza." Mira berhenti menangis sadar akan sesuatu. "Apa kematian Mirza berkaitan sama Pak Roni?"

"Ya, benar. Energi Mirza saat itu sudah hilang dan akhirnya berbenturan."

Awan mengusap punggung Mira merasa kasihan. "Andai gue bisa bunuh dia. Bangsat."

"Bunuh dia terlalu mudah," pungkas Jefri.

"Lo mau siksa dia?" Jika begitu Juan setuju.

"Lakukan semau kalian. Saya hanya melihat dan datang jika kalian membutuhkan bantuan."

"Lo gak bantu kita?" Mira harap Sanjaya turut campur tangan.

"Bagaimanapun Roni urusan kalian. Saya pasti mencari cara melumpuhkan energi Roni."

"Melumpuhkan energi yang dia miliki pasti butuh waktu. Sementara biar Sanjaya ngelakuin tugasnya. Kita buat rencana."

"Cukup sulit memutus perjanjian dengan iblis. Saya tidak bisa memegang kendali penuh karena kami berbeda," ucap Sanjaya.

"Biar gue yang cari tempatnya," ucap Juan.

"Jangan cari sendirian. Awan biar ikut lo," pinta Mira.

"Gak bisa. Gue harus awasin Roni sialan itu di sekolah selama Juan nyari tempat persembahan dia. Gimana kalau mereka papasan, bisa gagal."

"Lo dua tahun baru ngomong sekarang!" Juan memarahi Sanjaya lagi. Andai lebih cepat mereka pasti sudah mengubur Roni hidup-hidup.

"Ini semua karena perbedaan waktu."

"Sekali lagi hanya Jefri yang paham," timpal Sanjaya akan kembali nanti. "Selama saya di sisi kalian tidak ada utusan Roni yang berani datang.

Rencanakan baik-baik."

Awan mencaci, "Roni bajingan, berengsek, bangsat, anjing, babi. Gue sumpahin masuk neraka jahanam!"

Jefri berdiri, "Kemungkinan dia ambil darah dari korban buat keberlangsungan sembahan. Juan, gue mau lo cari teliti dan langsung bakar semua perantara."

"Terus lo ngapain?" sahut Juan.

"Gue harus memulihkan diri dulu. Kita lawan satu orang yang bersekutu banyak iblis."

"Emang lo kenapa?" Juan menahan Jefri ke luar.

"Gapapa. Gue harus pikirin apa yang harus dia dapat atas perbuatannya selama ini."

Mira jawab, "Jangan kubur hidup-hidup. Itu gak sepadan sama kematian Mirza. Pikir baik-baik, Jef."

Jefri tersenyum paham. "Hm. Gue balik ke kamar dulu."

"Kenapa gue gak mikir kesitu?" Kegilaan Awan kumat lagi. "Lo liat ntar, Roni. Udah tua bukannya tobat malah nyembah iblis!"

"Ngomong sama orangnya langsung," cecar Mira yang telinganya penuh makian.

Senyum Awan mengembang. "Tapi gue bersyukur kalian baikan, gabung lagi kayak dulu berkat Sanjaya ke sini."

Juan menunjuk saku celana Awan yang membentuk ponsel. "Lo sms si Putri. Kemarin dia cerita aneh, tanya di mana posisinya sekarang."

"Cerita apaan?" Awan bingung mulai dengan apa pesan yang mau dikirim.

Juan rebut ponsel Awan, menggantikan dia ketik pesan.

Put, lagi di rumah?

Hm. Lagi belajar. Kenapa?

Hari ini di rumah aja jangan ke luar dulu. Pintu jendela ditutup semua sampai besok ke sekolah, gue jemput.

Ada sesuatu ya?

Semacam itu.

Bahaya?

Bukan bahaya, buat jaga-jaga. Lo tau tentang sekte sekolah. Gue konfirmasi itu beneran ada.

Oh itu. Cuma lo yang percaya. Thanks.

**

"Sama lo bales cepet, ke gue lama?" Awan memprotes waktu Putri balas pesan berbeda padahal di ponsel yang sama.

"Lo banyak basa-basi." Juan berikan ponsel ke pemilik sah. "Mira?"

"Apa?"

"Gue gak bermaksud bikin keributan hari itu, maaf."

"Gapapa."

Dengan nada menyebalkan Awan merangkul leher Juan sambil berkata, "Gapapa, Juan.

Dugaan lo hampir bener kok. Besok mulai cari tempat yang dimaksud, tugas gue awasi biang keladi."

"Gak usah sok akrab. Omongan lo tentang gue kesebar satu sekolah. Lo ngatain gue gila, kan?" Juan singkirkan tangan Awan.

"Bukan gitu."

"Banyak alesan lo. Besok gue kasih PR seabrek biar ada kerjaan!"

"Yah elah! Jangan PR!" Malas banget di sekolah belajar, pulang belajar lagi.

Juan pamit pergi ke Mira. "Gue balik, Mir."

"Hm." Mira mengangguk pelan. "Gue bukan gak percaya lo juga."

"Siapa yang percaya sebelum ada saksi." Awan bicara tanpa diajak. "Tenang aja, kali ini sebisa mungkin gue berguna."

"Gue berharap itu kenyataan. Selama ini lo nyusahin gue," timpal Juan.

Zio menepuk bahu Awan yang sedang membungkuk di luar kelas pakai teropong buatan dari buku.

"Ngapain lo ngintip di kelas sendiri?"

Udin ketawa. "Gejala gila ya ini."

"Gue lagi pantau orang," ucap Awan lebih serius dari perkiraan.

"Siapa?" Udin ikut jinjit segala.

"Putri kali," celetuk Zio tidak ingat tempat.

"Heh! Bego. Jangan kenceng-kenceng."

Zio tersenyum hambar dengan kelakuan absurd temannya. "Itu dia ... Ngapain lo ngintip ke kelas sendiri, hah?"

"Gak bakal jawab dia." Udin yakin dua ratus persen. "Lo nyari jurig lagi, kan? Selamat mencari dan berpetualang, kita masuk duluan."

Awan bertanya sengaja bikin orang penasaran, "Lo mau tau rahasia harta karun di sekolah?"

Udin dan Zio saling pandang merasa khayalan Awan sudah terlalu jauh untuk dipahami.

"Gak." Zio menggeleng cepat. "Harta karun gak penting. Gue udah punya gedung atas nama sendiri di Jogja."

"Gue minat!" Udin angkat tangan. "Zio ikut!"

"Dih, apaan. Gak, gak!"

"Oke, kabar selanjutnya gue kabarin lewat grup."

1
Darmawati
syuka
Darmawati
ceritanya absurd banget 🤣
anggita
👌☝👍👏., top
anggita
introvert.. ?🤔
anggita
👌thor, semoga novelnya sukses.
anggita
like👍+hadiah tonton iklan☝
Hasnah Siti
iyah bener...ada waktunya rasa sakit itu hilang🥺
Hasnah Siti
hai kakak author...aku hadir 🙋🏻‍♀️moga seru yah story nya 😘❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!