NovelToon NovelToon
Cinta Anak Manusia

Cinta Anak Manusia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Riani

Perjalanan dan perjuangan cinta anak Manusia.
Seperti apa kisah gadis yang bernama Ratna, akankah ia mendapat cinta sejatinya. Langsung saja baca dan simak keseruannya dalam Novel dengan judul Cinta Anak Manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Nah sebagai ungkapan syukur telah diterimanya Ratna bekerja, kita rayakan dengan kue sederhana ini" ucap pak Sugeng mengambil kue dari kulkas dan memberikan pada Ratna juga Bu Sri. "Nduk ini kamu berikan pada ibumu" ucap pak Sugeng. "ini untuk bapak dan ini untuk ibu" ucap Ratna memberikan masing masing satu kue pada pak Sugeng dan Bu Sri. "Nah bagaimana Bu enak kan rasanya" ucap pak Sugeng setelah melihat Bu Sri menikmati kue yang dibawa dari pak Hadi tanpa dipaksa. "Rasanya biasa saja pak seperti kue pada umumnya" kilah Bu Sri. "Kalau kamu sudah diterima bekerja, kamu harus bekerja dengan baik" ucap pak Sugeng. " Iya pak, Ratna akan bekerja dan melakukan yang terbaik untuk pekerjaan Ratna ini" jawab Ratna. " Yasudah ini kamu simpan kembali kuenya buat adikmu nanti kalau sudah pulang dari sekolah" ucap pak Sugeng. "iya pak" ucap Ratna meletakkan kembali dalam kulkas.

##

"Sudah sampai sayang kita turun sekarang" ucap Mira membukakan pintu mobil untuk Maya. "Iya mami" jawab Maya bergegas turun dari mobil demikian juga mila berjalan menuju rumah. "Assalamualaikum eyang, Maya sudah pulang" ucap Maya memberikan salam pada seisi rumah."waalaikum salam sayang kamu sudah, sini Salim dulu sama eyang" ucap Bu saroh. "Putri mana Bu kok kelihatan" ucap Mira. "Ada di kamarnya" jawab Bu saroh singkat. "Oh yasudah kalau ada di kamarnya" ucap mira manggut-manggut.

"Sayang cepat masuk kamar ganti baju, setelah itu istirahat" ucap Mira. "Baik mi, eyang Maya ke kamar dulu mau istirahat" ucap Maya. "Iya sayang" ucap Bu saroh mengusap lembut rambut cucunya.

"Ibu pasti sudah soal ini" ucap Mira menunjukkan ponselnya. "Hemm, terus apa hubungannya dengan ibu" ucap Bu saroh menghela nafas. "Tentunya ibu sudah baca pengumumannya bukan" ucap Mira. "Mir, setiap Putri mengikuti lomba, dan setiap kali dia menang lalu mendapat hadiah, pasti kamu yang menikmati hasil usahanya, kenapa sih, belum puas kamu mendapatkan nafkah dari Sanjaya" ucap Bu saroh sinis dan hendak masuk ke kamar Putri . "Bu, ibu lupa ya, kalau ibu dan Putri ini numpang durumah saya" ucap mira menghentikan langkahnya. "Apa, numpang kamu bilang, ini rumah anak saya, dan Putri adiknya, kami berdua keluarganya sudah tentu berhak tinggal di disini" ucap Bu saroh kesal. "Saya yang lebih berhak tinggal di sini, karena saya istrinya" pekik Mira. "Terserah kamu bilang apa" ucap Bu saroh menutup pintu kamar Putri dan mengunci dari dalam. "Bu buka pintunya, Haaf, dasar mertua tidak tahu diri" ucap Mira mencoba membuka pintu kamar Putri yang terkunci. "Braak" suara pintu digebrak oleh Mira dan berlalu dari kamar Putri. "Astaghfirullah, kenapa Mira selalu saja mengambil hak Putri, tapi untuk hari ini aku merasa seperti ada gelagat yang tidak biasa dari Mira" ucap Bu saroh.

Didalam kamar Mira berjalan mondar-mandir. "Putri harus ikut lomba anak itu walaupun tidak bisa bicara, tapi sangat berguna untukku" ucap Mira dalam hati.

##

"Assalamualaikum, tok tok tok", "waalaikum salam" ucap Ratna menjawab salam yang terdengar dari arah pintu depan. "Assalamualaikum pak Sugeng, Bu Sri, tok tok tok" suara dari pintu rumah untuk yang kedua kalinya. "Waalaikum salam, bapak dan dan ibu kemana to" ucap Ratna bergegas keluar untuk menemui sumber suara. "Ehh Bu anis ada apa Bu" ucap Ratna. "Ibu kamu ada rat" ucapnya. "ada Bu, silahkan duduk dulu saya panggilkan" ucap Ratna berlalu mencari Bu Sri. "Bu, ibu dimana" ucap Ratna mencari sang ibu di kamar, di dapur namun beliau tidak ada. "ibu kemana ya bapak juga tidak ada" pungkas Ratna mencoba mencari di kebun belakang rumah. "haduh ibu ini pergi kemana" ucap Ratna tetap mencari. Dari kebun tetangga yang dibatasi tembok terdengar seperti ada beberapa orang tengah berbincang disana Ratna mencoba mengintip dengan memijakkan kakinya di atas kursi yang di ambil dari dapur, benar saja ibu dan bapak ada di kebun tersebut bersama tetangga lain yang lainya. "Bu, ibu dan bapak ngapain" ucap Ratna memanggil dari pagar tembok. "Kamu yang ngapain nduk, turun nanti jatuh" ucap Bu Sri. "Ratna kamu kesini saja lewat depan" ucap Bu nara pemilik kebun tempat mereka berbincang saat ini "iya Bu terimakasih, ada Bu anis mencari ibu" ucap Ratna pada Bu Sri. "Bu anis mau ngapain ya datang ke sini" ucap Bu Sri. "Tidak tahu, ibu temuin saja dulu" ucap Ratna. "Mungkin mau menyuruh ibu untuk memasak" tebak Bu Ratna. "Yasudah Bu nara, terimakasih petai nya, ayo pak kita pulang" ucap Bu Sri mengajak bapak yang minum kopi bersama pak Jamal untuk pulang. "Ibu duluan saja, bapak masih mau berbincang dengan pak Jamal" jawab Bu Sri. "Sekali lagi terimakasih Bu, saya pulang dulu, Ratna kamu masih disitu ayo turun" ucap Bu Sri pada Bu nara dan juga Ratna. "Iya Bu Sri" jawab Bu nara. "Mas, pak Sugeng saya kedepan dulu kalian lanjutkan saja ngopinya" ucap Bu nara berlalu. Pak Sugeng dan Jamal pun melanjutkan obrolan dibawah pohon ditemani kopi dan cemilan gorengan.

"Plak, plak, haduh banyak nyamuk, bapak dan dan ibu ini kok betah berlama-lama di kebun" guman Ratna memukul pipi dan tangannya karena digigit nyamuk. "Maaf ya Bu anis lama menunggu soalnya dari kebun Bu nara" ucap Bu Sri pada Bu anis. "Nduk Ratna, ini kamu bawa kedalam dalam taruh di dapur" ucap Bu Sri. "Iya Bu" jawab Ratna segera datang saat Bu Sri memanggil. "Ada kepentingan apa sehingga Bu anis menyempatkan datang ke rumah saya" ucap Bu Sri. "Begini Bu Sri, durumah saya hari Kamis besok lusa akan ada acara hajatan, saya minta bantuan ibu untuk membantu saya memasak, apa ibu bisa" ucap Bu anis. "Hemm, Hari Kamis malam Jum'at ya Bu insyaallah bisa" ucap Bu Sri setelah memastikan bahwa tidak ada jadwal memasak di rumah tetangga lainyai. "Alhamdulillah kalau ibu bisa, oh iya Bu ini ada sedikit oleh-oleh dari saya buat ibu dan keluarga" ucap Bu anis memberikan bingkisan yang di letakkan dalam kardus. "Alhamdulillah, terimakasih ya bu jadi ngerepotin" ucap Bu Sri menerima bingkisan tersebut.

"Kalau begitu saya permisi dulu ya bu, assalamualaikum" ucap Bu anis berlalu. "Waalaikum salam" jawab Bu Sri bergegas masuk ke dalam rumah dengan membawa bingkisan dari Bu anis. "Apa Bu isinya jadi penasaran" ucap Ratna. "Belum tahu ini juga masih dicari tali ujungnya" ucap Bu Sri mencari ujung tali rafia. "Alhamdulillah dapat gula sama beras" ucap Bu Sri tersenyum. "Bu memangnya kalau sudah diberi sembako seperti ini, setiap ibu memasak di rumah orang berarti sudah tidak dibayar" ucap Ratna bertanya. "Menurut kamu bagaimana" ucap Bu Sri menutup kardus dan membawanya ke dapur.

Bersambung

1
Selfi Selfi
semangat kk.

saling suport yuk🤗
Idar: Terimakasih telah berkunjung dan terimakasih juga atas dukungan nya.
semangat terus.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!