Kallea Jidan

Kallea benar-benar hanya sebentar di rumah keluarga Xavier. Belum juga satu jam Kallea berada di rumah itu, sekarang Kallea sudah mau pulang dengan alasan mau pergi ke supermarket.

Kallea tetap menolak ajakan makan bersama, meskipun Dania sudah berusaha membujuknya.

"Bener gak perlu dianter Jayden?" tanya Diana saat mengantarkan Kallea ke mobilnya.

Selain membujuk Kallea makan bersama, Dania juga berusaha membujuk Kallea supaya mau diantar belanja oleh Jayden. Tapi lagi dan lagi Kallea menolaknya. Kali ini alasannya karena Kallea tidak akan belanja banyak.

"Jayden bisa loh bantu kamu angkat belanjaan," Dania masih belum menyerah membujuk Kallea.

Dania kasihan Kallea harus melakukan semuanya sendiri. Kalau Dania memiliki anak perempuan, Dania tidak akan membiarkan anak perempuannya terlalu mandiri seperti Kallea.

Kadang Dania bertanya-tanya kemana sebenarnya orang tua Kallea sampai Kallea harus semandiri ini, tapi pertayaan itu tidak sampai Dania ungkapkan karena takut ada hal menyakitkan dibalik tidak adanya peran orang tua dalam hidup Kallea.

Rasa penasaran itu wajar, yang terpenting tidak sampai menyakiti orang atau membuat orang lain mengingat rasa sakitnya dengan pertanyaan yang diberikan pada orang tersebut.

"Gak perlu, mah. Aku bisa sendiri. Lagian, aku juga belanjanya cuma dikit," Ucap Kallea. Entah sudah berapa kali Kallea mengatakan itu pada Dania.

Kallea sudah mengatakannya dengan jelas alasannya tidak perlu diantar Jayden, tapi Dania tidak berhenti membujuknya supaya pergi bersama Jayden.

"Yaudah, hati-hati kalau gitu," ucap Dania akhirnya menyerah. Dania tidak bisa memaksa Jayden mengantar Kallea kalau memang Kallea tidak mau.

Kallea mengangguk pelan.

"Aku pulang dulu ya, mah, Jayden," pamit Kallea setelah itu masuk ke dalam mobilnya. Tanpa melupakan bingkisan dari Jayden.

Jayden ikut mengantar Kallea ke mobil, tapi Jayden membiarkan mamahnya yang bicara dan membujuk Kallea. Karena Jayden tahu betul Kallea tidak akan mau menyusahkan orang lain.

Kallea dan Jayden tidak seberjarak ini kalau tidak ada Dania. Mereka masih sama seperti pasangan pada umumnya. Ya, meskipun Jayden memiliki hubungan rahasia dengan perempuan lain.

Selama Jayden dan Kallea pacaran, Kallea tidak pernah mau menyusahkan Jayden, bahkan Kallea menjadi kekasih yang terlalu pengertian di mata Jayden selama ini.

Jayden sudah sering mendapatkan penolakan dari Kallea saat menawarkan bantuan pada perempuan itu, jadi Jayden sudah tahu mamahnya akan mendapat penolakan seperti dirinya.

"Jangan ngebut, kalau ada apa-apa telpon aku," ucap Jayden setelah Kallea duduk di dalam mobil.

Jayden peduli dan perhatian terhadap Kallea, karena Kallea memang perempuan yang dicintainya saat ini. Alasan Jayden selingkuh sebenarnya bukan karena belum selesai dengan masa lalu, tapi ada hal lain yang membuatnya terpaksa kembali dengan sang mantan.

"Hem," Kallea bergumam menanggapi ucapan Jayden.

Sebelum mobil Kallea benar-benar pergi, Jayden memberi kode pada Kallea dengan menunjuk pipi kirinya, meminta Kallea mencium pipinya itu.

Jayden mencuri-curi kesempatan saat mamahnya tidak sedang memperhatikan mereka.

"Mau apa?" tanya Dania menyadari apa yang putranya lakukan di depan Kallea.

Dania tidak bodoh. Dania cukup mengerti kode Jayden pada Kallea hanya dengan melihat Jayden menunjuk-nunjuk pipinya seperti itu.

"Belum nikah udah minta cium-cium aja kamu," cibir Dania tidak habis pikir.

"Mending belajar yang rajin biar cepet lulus dan nikah sama Lea."

Dan inilah alasan Jayden terkesan menjaga jarak saat mereka sedang berada di dekat mamahnya, karena mamahnya memegang prinsip menikah dulu baru boleh macam-macam.

Keluarga Xavier sangat mendisiplinkan anak-anak mereka. Tidak ada yang boleh berbuat macam-macam sebelum memiliki hubungan yang sah.

Jidan bisa tidak disukai di keluarga Xavier karena hanya Jidan anggota keluarga Xavier yang tidak taat pada aturan keluarga mereka.

Jidan tidak macam-macam dengan perempuan, tapi suka mabuk-mabukan dan suka berbuat onar. Dan semua itu tidak sesuai dengan prinsip keluarga Xavier.

Sebagai orang-orang dalam bidang medis, tidak ada satupun anggota keluarga Xavier yang suka meminum alkohol, apalagi suka berbuat onar.

"Hehe," Jayden menggaruk tengkuknya, padahal Jayden sudah diam-diam meminta dicium, ternyata ketahuan juga oleh mamahnya.

Seperti yang dibilang tadi, Kallea dan Jayden sama saja seperti pasangan pada umumnya, mereka sering mencium satu sama lain.

Kallea selalu diminta mencium pipi Jayden, sementara Jayden sudah pernah mencium seluruh wajah Kallea, kecuali bibir Kallea.

Ciuman di bibir terlalu intim, jadi mereka tidak sampai berciuman bibir. Lagipula, Jayden juga tidak ingin kelepasan dan melakukan hal lebih nantinya.

"Jangan mau dicium sama Jayden sebelum kalian berdua nikah," ucap Dania secara langsung melarang Kallea mencium pipi Jayden.

Kallea tersenyum canggung dan tidak tahu harus bagaimana menanggapi Dania yang mengetahui Jayden meminta cium darinya.

"Kamu pergi aja, gak usah peduliin Jayden," ucap Dania lagi.

Dalam hati Kallea bersyukur karena tidak harus mencium pipi laki-laki yang sudah mengkhianatinya itu.

"Iya, mah," Kallea menurut dan langsung melajukan mobilnya pergi dari sana setelah sebelumnya berpamitan dengan Jayden dan Dania.

Setelah mobil Kallea pergi, Dania menjewer Jayden masuk ke dalam rumah. Karena Jayden sudah berani-beraninya meminta cium dari Kallea di depan wajahnya.

"Ayo, kamu ikut mamah," ucap Dania sambil menjewer telinga Jayden.

Dania pernah muda, mengerti putranya sedang jatuh cinta. Tapi, Dania tidak akan membiarkan putranya mencium atau dicium perempuan sembarangan. Kecuali nanti kalau putranya sudah menikah.

Biarkan orang menyebut Dania kolot. Yang terpenting Dania menjaga putranya dari hal yang tidak diinginkan. Karena menurutnya ciuman adalah awal dari hal yang tidak baik.

"Ampun, mah. Tolong lepasin," ucap Jayden memohon supaya mamahnya mau melepaskan telinganya.

Tepat saat mereka baru masuk ke dalam rumah, mereka berpapasan dengan Jidan yang terlihat terburu-buru ingin pergi dari rumah.

"Mau kemana kamu?" tanya Diana reflek melepaskan telinga Jayden saat melihat Jidan ingin pergi keluar.

"Keluar," jawab Jidan singkat tanpa menatap kearah mamahnya.

Jidan buru-buru karena harus mengejar Kallea yang sedang dalam perjalanan menuju supermarket.

"Baru juga pulang, udah mau keluar?" tanya Dania tanpa bisa mencegah Jidan pergi.

Jidan pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Dania. Membuat sang mamah geram melihat kelakukannya.

"Semakin gak sopan aja adik kamu," ucap Dania menatap kepergian Jidan.

Jayden mengusap telinganya yang memerah setelah dijewer mamahnya dan menatap kemana Jidan pergi.

"Jidan lagi buru-buru kali, mah," ucap Jayden supaya mamahnya tidak terlalu kesal pada Jidan.

Jayden masih mau membela Jidan di depan mamah mereka meskipun hubungannya dengan Jidan bisa dibilang kurang baik. Karena bagaimanapun mereka tetaplah saudara kandung.

Jidan kadang membuat Jayden kesal, tapi entah kenapa Jayden tidak terima kalau ada orang lain yang kesal atau marah pada Jidan.

Mungkin itu yang dinamakan kasih sayang saudara kandung.

BERSAMBUNG

Terimakasih sudah membaca novel ini...

Jangan lupa tinggalkan jejak biar semangat update 😉