Ronan Adgar. Dia kecelakaan saat berusia 13 tahun dan berakhir koma selama 5 tahun.
Setelah sekian lama koma, akhirnya dia kembali sadar dan menyadari banyaknya perubahan pada dunia.
Keluarganya yang sebelumnya kaya raya kini hancur.
Kedua orang tuanya meninggal, menyisakan adiknya yang bekerja sebagai pelayan di kafe pinggir jalan.
Tidak ada lagi bisnis besar.
Sahabatnya bahkan kini mengabaikannya dan menjauh dari dirinya membawa tunangannya yang juga telah kehilangan minat pada dirinya.
Melihat semua perubahan itu, Ronan merasakan perasaan kecewa, kesedihan dan penderitaan.
Dalam penderitaan itu tiba tiba sesuatu muncul di udara yang kosong.
-Host Dengan Kriteria Terbaik Telah Ditemukan.
-Apakah Host Menginginkan Balas Dendam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Dalam gelapnya malam, saat ini hari yang terang telah digantikan dengan malam yang gelap.
Bulan purnama menyinari dunia gelap dengan cahaya lembut kebiruan.
Di sebuah pantai, tepatnya dipinggir lautan.
Ronan duduk diatas sebuah batu besar, menatap jauh ke lautan yang luas tak terhingga, deburan ombak memberi rasa damai dan ketenangan diiringi dengan angin dingin yang menerpa tubuh Ronan dengan lembut.
“Status.“
Nama: Ronan Adgar
Usia: 18 Tahun
Keterampilan: Seni Bela Diri, Ahli Memasak, Ahli Berkendara, Pemahaman Cepat, Penembak Jitu, Dokter Ajaib, Akting Luar Biasa.
Misi Terselesaikan: 82.
[Terdapat 1 Hadiah Yang Belum Di Klaim]
Selama beberapa waktu, Ronan telah menyelesaikan begitu banyak misi yang diberikan oleh sistem termasuk misi harian dan misi yang terpicu.
Kemungkinan untuk mendapatkan keterampilan kini semakin sulit hingga Ronan hanya mendapatkan satu setelah sekian lama, tentunya Ronan saat ini juga menerima satu lagi sebuah benda yang bisa dia klaim.
Kekayaan Ronan juga telah meningkat sebesar satu miliar dua ratus juta, dengan uang sebesar itu, Ronan masih belum tau harus dia gunakan seperti apa.
Ronan masih menolak untuk memamerkan kekayaannya secara langsung, seperti rencananya, dia akan memamerkan kekayaannya ketika dia selesai menyelematkan keluarga Richard.
Diam sejenak, Ronan kemudian mengklaim hadiahnya yang dia dapatkan dari sistem.
Segera sebuah tongkat besi yang terlihat cukup besar di tangan Ronan muncul.
Tongkat Besi Listrik.
Deskripsi: Tongkat Yang Terlihat Biasa Saja Namun Ketika Digunakan Untuk Memukul Akan Memunculkan Sebuah Getaran Listrik Yang Membuat Orang Yang Terkena Serangan Akan Pingsan.
Ronan mendapat benda yang paling dia butuhkan diwaktu yang tepat.
Ronan tersenyum tipis.
“Aku tidak mau menjadi seorang pembunuh berantai.“
Nyawa seseorang terlalu berharga di dunia ini, meski Ronan tidak menghargai nyawa seseorang, bukan berarti orang lain tidak menghargai nyawa tersebut.
Ronan menghindari untuk membunuh orang karena dia bisa melakukannya tanpa membunuh, jika suatu hari datang hari dimana Ronan harus melakukan pembunuhan, maka dengan senang hati Ronan akan melakukannya.
“Tapi bukan sekarang.“
***
Di dalam sebuah villa yang terletak dipinggir lantai, memandang jauh ke arah lautan yang bersinar dimalam hari.
Villa tersebut terdiri dari begitu banyak ruangan yang masing masing dijaga oleh para penjaga dan dihuni oleh beberapa pelayan yang merawat ruangan tersebut.
Di lobi utama, tepatnya di ruangan yang menjadi ruang tamu villa tersebut, beberapa penjaga terlihat berdiri di belakang dan depan pintu, menjaga tiap pintu masing masing dengan berpasangan.
“Haruskah kita menjaga villa ini setiap malam? Hoamm… aku mengantuk.. tidak bisakah kita tidur saja?“
Seorang penjaga berbicara kepada pasangannya yang berdiri tenang disampingnya.
“Mana kutahu? Kita ditugaskan dengan bayaran tinggi jadi sebaiknya lakukan saja tugasnya dan.. jangan tidur.“
“Ya ya yaa, aku tau haissh..“
Penjaga yang menyarankan untuk terus berjaga itu menatap penjaganya yang mengantuk disampingnya.
“Aku akan buang air kecil sebentar.“
“Eh? Oh, ya.“
Penjaga tersebut kemudian pergi keluar dan menuju ke halaman, terdapat toilet umum yang disediakan untuk para penjaga di halaman tersebut.
Memasuki toilet itu, penjaga itu mulai membuka kancing celananya, namun sebelum sempat melakukan apapun, sesuatu memukul leher belakangnya.
Suara gedebuk yang keras terdengar diikuti dengan suara percikan listrik dengan tegangan yang lumayan.
Untuk beberapa saat toilet itu memiliki percikan biru sebelum kembali menjadi gelap, penjaga itu pingsan.
Dibelakangnya, sesosok pemuda yang memiliki wajah acuh tak acuh memandangnya. Pemuda itu mengambil sesuatu dari penjaga itu, lalu dengan dingin beranjak pergi dari sana.
Ronan menaiki sebuah pohon, memandang villa yang dijaga oleh banyak penjaga bersenjata.
Setelah mengalahkan salah satu penjaga, Ronan akhirnya memiliki satu buah pistol ditangannya.
Ronan bisa mengalahkan mereka dengan senjata pistol yang dia dapatkan, namun jika Ronan menimbulkan kepanikan, kemungkinan mereka menghubungi Albert akan sangat tinggi.
Ronan harus bisa menyelamatkan keluarga Richard sebelum seseorang sempat melaporkannya pada Albert.
Ronan menunggu diatas pohon itu sejenak, memandang penjaga mengantuk yang masih menunggu pasangannya yang tak kunjung kembali.
Setelah penjaga itu merasa ada suatu yang tak beres, penjaga itu kemudian memutuskan untuk mengecek pasangannya yang tak kunjung kembali.
Ronan mengikutinya, lalu setelah penjaga itu masuk ke toilet dan melihat pasangannya yang pingsan tak berdaya.
Ronan langsung memukulnya dari belakang dengan tongkat yang dia dapatkan.
Setidaknya mereka akan tertidur hingga esok hari, jadi Ronan tidak perlu khawatir saat ini.
Setelah mengalahkan dua penjaga yang menjaga pintu masuk bagian depan, Ronan mengganti penampilannya menggunakan seragam yang sama dengan penjaga sebelumnya.
Seragam tersebut agak mirip dengan seragam polisi namun, apa yang berbeda adalah bagian dalamnya yang memiliki sebuah pelindung yang cukup kuat untuk menahan pukulan keras atau tabrakan mobil.
Seragam itu juga memiliki sebuah topi yang cocok untuk situasi Ronan yang harus menyembunyikan keterampilannya.
Menatap ke pintu masuk villa, Ronan bergumam.
“Ayo masuk.“
Suaranya yang rendah menghilang tertelan angin sebelum akhirnya Ronan masuk ke dalam villa itu.
Di dalam sebuah ruangan mewah terpampang jelas di depan Ronan, jendelanya yang besar memperlihatkan keindahan lautan dimalam hari.
Namun belum sempat Ronan menikmati hal itu, Ronan mengalihkan pandangannya menatap cctv yang terpajang disudut ruangan.
Terdapat juga sebuah pengeras suara di dekat cctv itu.
-Apa yang terjadi? Kenapa kamu masuk dan tidak berjaga?
Suara tersebut terdengar dari pengeras suara itu dan tentunya berasal dari ruang kontrol cctv.
Ronan tersenyum tipis dalam diam lalu mengaktifkan keterampilan beraktingnya.
“Itu.. umm.. aku punya sesuatu yang harus aku laporkan..“
Ronan berbicara dengan nada suara yang mengantuk, meniru penjaga mengantuk sebelumnya.
-Apa itu?
“Kita harus membicarakannya secara pribadi… hum.. lagipula ini terkait dengan tuan muda Albert.“
-Tuan muda Albert? Apa dia menghubungimu?
“Begitulah.“
-Aneh.. bukankah biasanya tuan muda Albert menghubungiku jika ada sesuatu..?
“Ada pengkhianat diantara kita dan kita harus menangkapnya, tuan muda Albert menyuruhku merahasiakannya dan hanya hanya mengatakannya padamu, karena itulah kita harus berbicara secara pribadi.“
-Pe-pengkhianat? Yang benar?! Pantas saja sebelumnya aku merasakan sesuatu yang aneh..! Cepat kesini! Kamu bisa kesini lewat jalan rahasia yang berada di kamar tamu ke 2, tempatnya berada di belakang sebuah foto, ingat! Jangan memperlihatkan dirimu pada siapapun dan jangan pernah membongkar rahasia jalan masuk ke ruang kontrol.
Ronan menyeringai.
Ronan sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dia dan penjaga cctv itu ucapkan tapi entah bagaimana, semuanya mengalir lancar layaknya air terjun tanpa bebatuan.
“Baik, tunggu aku disana, aku akan segera ketempat itu dan memberitahumu… semua rahasianya..“
Diakhir kalimat, Ronan berkata dengan nada yang sedikit menyeramkan namun tak di sadari oleh penjaga cctv itu.
Dengan ini, masalah cctv dan penghubung akan segera diamankan.
***
alurnya t3pat