NovelToon NovelToon
Sweet Like Sugar

Sweet Like Sugar

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dayu Mang

Cerita ini hanya karanganku saja, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, atau semacamnya, mohon permaklumkannya🙏.


Kehidupanku berubah saat ku lulus SMA, orang tuaku tiba-tiba memaksaku untuk menikah dengan laki-laki yang lebih tua 10 tahun dariku yang sekarang sudah menjadi suamiku. Pernikahan ini merupakan sebuah pernikahan bisnis yang digunakan sebagai simbol kesepakatan merger antara kedua pihak keluarga. Suamiku selalu bersikap dingin kepadaku dan itu sudah berlalu selama 2 tahun setelah menikah. Tapi sikapnya tiba-tiba berubah hangat setelah melihatku jatuh menabrak meja! Sebenarnya apa yang ada di pikirannya?




Makasih bagi yang udah mau mampir🙌, aku masih baru jadi mohon bimbingannya.... Jangan lupa like kalau suka, beri kritik dan saran juga ya guys ❤️ love buat kalian

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayu Mang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Menolak suami saat lagi pengen

WARNING🔞!! Ada sedikit adegan yang mungkin bisa membuat ketidaknyamanan saat membacanya, bagi yang tidak nyaman silakan di skip ke bab berikutnya. Terimakasih 🙌

......................

Hari yang begitu melelahkan sudah selesai, sehabis mandi aku berbaring terlentang di kasur. Aku memejamkan mata, tidak terasa hal itu benar-benar bisa membuatku tertidur pulas padahal baru jam 8 malam.

Saat tengah malam aku terbangun, aku merasa tubuhku sangat terasa sangat aneh. Aku mencoba membuka kelopak mataku yang sangat berat. Badanku juga terasa sangat berat, seperti ada benda besar yang menindihku saat tidur.

"Re-Ren? Apa yang sedang kau lakukan?" tanyaku.

Kudapati tubuhku sudah setengah telanjang, Renji tersenyum dan kemudian merapikan rambutku yang berantakan di muka.

"Sayang, aku benar-benar ingin melakukannya sekarang. Ijinkan aku melakukannya, ya? Boleh ya?" rayunya sambil menciumi telapak tanganku.

"Aku lelah sekali" tolakku

"Tidak apa-apa! Aku akan melakukannya sendiri, kau tidur saja" sahutnya.

Renji benar-benar bebal, aku tidak bisa mengatakan apapun lagi karena dia lebih pintar berkata-kata, bagaimana pun aku mencoba membujuknya, itu tidak mempengaruhinya.

"Lakukan sesukamu!" kataku

"Percaya padaku, aku akan melakukannya dengan pelan-pelan sayang" sahutnya

Aku berniat untuk melanjutkan tidurku, tapi tidak bisa. Bagaimana aku bisa tidur jika tubuhku di mainkan olehnya.

"Uhhmm!"

"Ja-jangan di situ! Sakit"

"Iya-iya tenanglah, rileks kan badanmu"

"Aku mengantuk, kita lakukan di lain hari saja ya" bujukku

"Tidakk sayangg, buat dedek bayi yuk" sahutnya

"Astaga kau benar-benar bebal, terserah lah" kataku

Karena saking lelahnya hari itu, aku akhirnya benar-benar terlelap padahal sedang melakukannya dengan suamiku.

...----------------...

Di keesokan paginya aku terbangun, Renji juga terbangun saat itu. Aku berdiri, tapi tanganku di pegang erat oleh Renji.

Aku menoleh dan melototinya.

"Ayolah ini masih pagi, jangan bercanda." kataku kesal

Renji bangun dan kemudian membuka selimutnya. Di balik selimut yang sekarang telah terbuka ada benda yang berdiri, tapi bukan tiang.

"Selesaikan sendiri!" kataku

"Tunggu! Bagaimana kau bisa begitu tega seperti ini kepadaku, istriku?" rengeknya

"Apa kau tidak bekerja sekarang?" kataku mengalihkan pembicaraan.

"Jangan mengalihkan topik dong"

Renji menarik tangan kiri ku, badanku terbanting ke kasur dan terbalik. Kedua tanganku di pegang erat dan kemudian di ikat menggunakan dasi yang datang entah darimana.

"Renji! Sialan!" aku berontak tapi tidak membuat Renji kesulitan.

Tangannya membuka celanaku, aku terkejut dan berontak sekuat tenaga.

"H-hei! Apa yang kau lakukan?"

"Diamlah! Kenapa kau selalu menolakku? Bukankah selama 3 tahun pernikahan kita sebelumnya aku tidak pernah menyentuhmu. Aku sudah cukup bersabar selama ini, apa ajakanmu waktu itu hanya untuk menguji saja? Kenapa sekarang kau menolak?" tanya Renji dengan nada kesal

"Aku belum siap!" sahutku

"Bukankah kau sudah pernah melakukannya sebelumnya? Apa yang kau takutkan?" tanyanya

"Aku takut hamil, aku belum siap punya anak Ren! Bukankah kemarin kau juga melakukannya? Kenapa kau berkata seakan aku tidak pernah mengijinkannya? Aku lelah tau!" jelasku

Renji menghentikan tindakan nya dan mengembalikan semuanya seperti semula. Dia melepaskan ikatan dasi di tanganku dan kemudian duduk dengan ekspresi serius.

Padahal hari masih pagi, tapi kami sudah mulai berdebat masalah ingin memiliki anak.

"Kenapa?" tanyanya serius

GULP!

Aku benar-benar tegang sekarang, dan aku takut salah jawab hingga membuat Renji marah.

"A-aku hanya ingin bekerja dulu, habis itu baru memikirkan untuk melahirkan anak. Bukankah sia-sia jika lulus kuliah aku langsung punya anak?" jelasku

"Bukankah kau masih bisa bekerja setelah mempunyai seorang anak? Kita akan cari Baby Sitter!" sahutnya

"Tidak, aku tidak mau anakku di asuh sepenuhnya oleh Baby Sitter. Nanti dia akan mengira kalau aku bukanlah ibu yang baik karena jarang memperhatikannya. Jangan sampai dia menganggap Baby Sitter nya adalah ibunya!" lanjutku

"Kalau begitu kau ngga usah bekerja, bukankah sudah aku yang bekerja? Memangnya apa yang kurang? Aku akan memberikanmu uang saku bulanan mulai sekarang" tegas Renji

Aku jadi bingung mau berkata apa karena suamiku itu terlalu serius dengan keinginannya memiliki seorang penerus.

"Kenapa kau sangat ingin segera memiliki seorang anak?" tanyaku

"Kau lihat umurku sekarang? Sudah berapa? Aku tidak ingin memiliki anak saat sudah tua, aku takut nanti anakku akan terlihat seperti cucuku." jelasnya

"Hahahaha..." aku tertawa terbahak-bahak sampai air mataku keluar.

"Kenapa kau tertawa? Apanya yang lucu? Aku sedang serius!" tegasnya terdengar sedikit marah

"Hahaha aku tidak menyangka seorang Renji Hirahara direktur eksekutif perusahaan H kontruksi memiliki pemikiran yang begitu kekanak-kanakan seperti itu! Hahaha, yang benar saja?" ledekku.

Aku bangun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi sambil terus tertawa. Renji kebingungan dengan apa yang ku tertawakan.

"Yona aku serius! Jangan di bawa bercanda seperti itu!" teriak Renji

"Iya iya, bersabarlah calon ayah! Lagian umur berapapun dirimu, wajahmu tetap ganteng dan menawan! " sahutku dari dalam kamar mandi.

"Benarkah aku tampan di matamu? Kalau begitu, apa kau mencintaiku?" lanjut Renji

Aku terdiam sejenak...

"Tentu saja! Kalau aku tidak menyukaimu, dari awal aku akan berontak mati-matian agar tidak menikah denganmu!" jawabku

Renji tersentak saat mendengar pengakuanku itu, padahal aku hanya mengarang jawaban agar dia tidak merasa tersinggung atau kecewa.

Tapi sepertinya Renji menanggapinya dengan berbeda, dia mengira kalau yang ku katakan itu benar-benar pengakuan cinta.

Wajahnya kembali ceria dan bersemangat walau sudah terjadi perdebatan di antara aku dan dia pagi ini.

"Aku akan menyusul mu, bersiaplah!" teriak Renji, yang kemudian masuk ke kamar mandi tanpa busana.

"Ngapain?? Pergi sana aku masih belum selesai!" bentakku

"Kita mandinya bareng, lagian sudah tidak ada celah yang belum ku jelajahi di tubuhmu" katanya

"DASAR M*SUM!!" Bentakku

BRAK!

Aku melemparkan sabun cuci muka ke arahnya Renji, yang syukur nya dia tidak kena.

"Hahaha lagian kan memang benar, apanya lagi yang perlu di tutup-tutupi seperti itu?" ejeknya.

Wajah dan kupingku memerah karena malu, aku segera menyelesaikan mandiku dan kemudian keluar dari kamar mandi yang menyeramkan itu.

...----------------...

Saat turun ke bawah bersama suamiku, Paman Jin terheran karena tumben jam segini baru turun untuk sarapan.

"Tuan dan Nyonya kenapa baru turun? Tuan tidak berangkat kerja hari ini?" tanya Paman Jin

Aku menoleh ke Renji, wajahnya yang begitu tampan di usianya yang sekarang sudah 31 tahun membuatku jadi benar-benar memikirkan nya setiap hari.

Jantungku berdetak kencang saat berada di dekatnya. Aku merasa tidak karuan saat berada jauh darinya, dan juga aku merasa cemburu saat menemukan dirinya bersama dengan wanita lain.

Aku tidak tau ini perasaan apa. Tapi aku tidak ingin mengakuinya sebagai cinta, memangnya cinta datang semudah itu? Dulu aku tidak pernah menyukainya sama sekali, bahkan aku sangat membencinya.

......................

"YONA!" teriak Renji yang membuat lamunanku buyar.

"Kenapa kau daritadi menatapku dengan tatapan kosong seperti itu? Jangan terlalu banyak bengong nanti kesurupan!" jelasnya

"Memangnya aku melakukannya?"

1
🎀
👋👋
🎀
bye bye Yona dan Renji 👋👋
Day
Ini beneran ending? siapa nama anaknya?
OkitaNiken: Iya udah aku ending-in biar cepet
total 1 replies
🎀
walah, pdhal udah suudzon dia sengaja bawa shima 😁
OkitaNiken: Semoga aja, doain dong
🎀: ya kan baru aja, coba nunggu sampai kontrak baru byk pembacanya
total 7 replies
🎀
dih sok tau
🎀
kasian deh lo shima
🎀
bukannya sadar diri malah ngelunjak
🎀: wkwk kalau ga gitu susah sadar 😅
OkitaNiken: Wkwkk nanti bakal di marahi ayahnya, lalu dia pergi kok
total 2 replies
🎀
sayang hubungan mereka kandas
🎀
kok caca malah selingkuh sih? padahal reymon secinta itu sama dia
🎀: biarpun pengangguran kalau uang lancar mah aman aja ya 😂😂
OkitaNiken: Alasannya banyak, karena Reymon itu pengangguran juga
total 4 replies
🎀
knp tuh reymon sama caca
🎀
😅😅
🎀
hehhhh, apanya yg lucu! 🤦🏻‍♀️
🎀
gpp yuden, suaminya ga ada kbar kok
Fitria Ragiel
ah kelihatan nya renji selingkuh..ah semoga saja..biar Yona sama yuden..
OkitaNiken: wkwkk ngga kok, kan Yona cuma mimpi
total 1 replies
🎀
semangat thor, udah aku kirimkan /Rose/ untukmuu
Day
Cih pakek pura-pura kerasukan segala, kalau sang* bilang aja sang*
Tugek Shinta P
Ih jijik, pantes aja Gio ga pernah punya pacar. Orang kelakuannya aja kek setan
🎀
Waduh, Yona dalam bahaya 😲😲
🎀
Renji kalo ngilang gitu entar beneran ada yang ngambil si yona
Day
Sekarang masih belum, siapa tau nanti dia beneran jadi pelakor
OkitaNiken: kamu benar wkwk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!