NovelToon NovelToon
My Killer Boss

My Killer Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Sky Rain terlalu gengsi untuk mengatakan jika dirinya mencintai sekretarisnya. Dia selalu beralibi, jika perasaannya pada janda seksi itu hanya sekadar penasaran saja.

Meski sudah cukup kentara perhatiannya, bahkan selalu menjadi seseorang yang ikut memisahkan hubungan Lala dengan lelaki- lelaki lain.

Pun, Sky masih tak mau mengakui jika dirinya
memiliki sebongkah ketulusan di hatinya. Malahan, Sky terus menunjukkan kesan jika dia hanya menginginkan keseksian Lala.

"Di luar sana banyak sekali personil Teletubbies yang mengantri untuk aku kencani, Lala!"

Lala menggerutu pelan. "Aku lebih suka kerja lembur dari pada menerima ajakan kencan boss mesum, galak, playboy, narsistik!"

Follow IG: Pasha_Ayu14 untuk tahu visual para tokoh Pasha yang menggemaskan ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKB bab 35

Ruangan Sky Rain. Dominic dan satu orang gadis menghadap CEO X-meria tersebut.

"Perfect!"

Sky memuji wanita bertopi hitam itu. Celana jeans longgar dengan aksen saku di sisi- sisi paha, dan t-shirt putih yang juga longgar.

Ada empat pelamar yang dinyatakan tidak lulus dalam menaklukkan Wilona. Dan satu- satunya yang menarik perhatian Sky hanya gadis cantik dengan logat ceplas- ceplos.

"Saya diterima, Boss?!" tanya Gege. Yah, gadis mungil itu mengaku bernama Gege.

"Of course." Sky suka cara Gege berinteraksi dengan Wilona. Sudah cukup hapal dengan tahapan pengenalan dengan seekor harimau.

"Okay, Baby Wilona, kita bersulang!" Gege bahkan pandai mengajak Wilona menepuk botol minum yang hendak Gege tenggak.

Gege lekas mendorong rumah beroda besi Wilona keluar dari ruangan boss-nya. Keduanya akan bermain di ruangan khusus Wilona diiringi beberapa pengawal.

Sky menatap Dominic yang tampak resah. Kusut muka lelaki Belanda itu, jelas karena sebelumnya Dominic dibuat jengkel oleh Gege si rese yang mengatakan jika dirinya tampan tapi wajahnya mirip penjajah.

Ngomong- ngomong, Dominic tak suka perempuan yang berpakaian seperti lelaki. Bicara pun seperti tak ada saringannya sama sekali, cukup Sky yang menamainya penjajah, kenapa harus ada orang yang lainnya.

"Aku pikir kau tidak memperkerjakan gadis kecil, Boss. Bukan dia yang menjaga Wilona, justru aku yang menjaganya! ... Lihat saja tangannya yang mungil, Wilona mungkin akan menyantapnya suatu saat." Dominic protes.

"Tapi, aku suka, Gege. Dia paham cara merawat Wilona, bahkan sudah cukup berpengalaman, sudah beberapa kali merawat harimau sebelumnya."

Dominic menghela tak suka, dan hal itu memaksa Sky memperingati. "Kau tidak akan mencampur adukkan kekesalan dan pandangan pribadi dengan pekerjaan kan?"

"Terserah saja." Dominic mendesah, lalu duduk lemas di atas sofa.

"Sekarang, kau selidiki saja lebih lanjut, asal- usul keluarganya. Jangan sampai Gege datang untuk menjadi mata- mata, kita!"

Dominic menghela napas lemas.

...▪️◻️🔳🔲🔲🔳◻️▪️...

Malam sudah menggantikan siang- siang Lala yang penuh dengan aktivitas. Lala terdiam di sofa kamar suaminya dengan semburat wajah yang tidak baik- baik saja.

Rambutnya basah karena baru beberapa menit yang lalu mandi keramas. Sky dan Lala masih terobsesi dengan kegiatan panasnya.

Jelas saja, mereka pengantin baru. Dan lagi, sudah cukup lama tidak melakukan hal yang sebenarnya diimpi-impikan sedari dulu.

Namun, malam ini Lala kecewa setelah Sky lagi dan lagi memakai pengaman. Bahkan, di tangga darurat kemarin, Sky membuang benih unggulnya di sapu tangan yang kemudian berakhir di tong sampah.

Lala ingat betul, Sky juga memakai pengaman di malam pertama mereka. Padahal, yang Lala tahu, salah satu alasan Sky menikahinya karena tidak ingin dipecat dari jabatan

Yang itu berarti, CEO X-meria tersebut harus setuju melahirkan pewaris tahta. Itulah tujuan utama Papi Rega menyuruh Sky menikah lagi di usianya yang sudah 40 tahun.

"Ehm!" Paha Lala beringsut setelah kemudian Sky menyentuhnya. Hal yang tentu membuat Sky tidak suka ditepiskan.

"Why?" Sky meraih lutut Lala secara paksa lalu meletakkan kepalanya di atas pangkuan wanita berdress renda putih tersebut.

"Kapan Pak Sky siap punya anak?"

Wajah Sky mendadak meredum. Sejenak lelaki itu menghening. "Kau tidak akan hamil apa lagi punya anak," celetuknya kemudian.

"Kenapa?" Sontak Lala mengernyit, sekaligus ingin tahu kenapa Sky mengatakan jika Lala tidak akan hamil? "Apa alasannya?"

"Tidak ada alasan," sanggah Sky. "Intinya, kau tidak akan pernah hamil selama menjadi istri ku, titik!" putusnya.

"Jadi ternyata saya salah yah kalau berharap Pak Sky tidak hanya menjadikan saya istri tapi juga memperlakukan saya seperti istri?"

"Memang selama ini aku memperlakukan mu seperti apa?" sela Sky.

"Hanya karyawan." Mendadak, mata Lala berkaca- kaca. "Kemarin, saya pikir Pak Sky serius mau berumah tangga dengan saya."

"Tentu saja." Sky bangkit untuk menatap istrinya dengan kening mengerut. "Aku sudah menikahi mu, apa lagi sekarang?"

"Ibu saya juga mau menimang cucu. Pak Sky pasti tahu. Ibu bahagia saat mendengar saya dinikahi, Pak Sky, itu karena Ibu amat sangat mengharapkan cucu, Pak!"

"Bilang saja kamu tidak bisa hamil," enteng Sky.

"Loh," sela Lala heran. "Kita bahkan belum mencobanya, Pak!" ketusnya.

"Kita cari topik yang lain." Pria itu mulai malas membahasnya. "Aku kepala rumah tangga di sini. Jadi menurut saja kalau aku bilang kau tidak akan hamil, karena itu berarti, sampai kapan pun kau tidak akan hamil, mengerti?"

"Jadi apa tujuannya kita menikah?"

"Hidup bersama," enteng Sky. Lalu, keduanya hanya bergeming dengan mata yang masih saling melekatkan pandangan satu sama lain.

Ah, sudahlah percuma dibahas lagi. Lala tahu Sky keras kepala dengan segala keinginan sewenang- wenang miliknya.

Lala mapas berdebat, ia kemudian ngeluyur ke arah balkon yang diselimuti desir angin kencang, matanya lekas menatap atap paviliun di bawah sana, berdiri di sisi pembatas sambil mengusap lengan yang terasa dingin diterpa embusan angin.

Sky mengekor, lalu memeluk wanita yang agaknya kecewa padanya. "Kita sudah cukup memiliki Alice, bukan?" bisiknya.

Lala sempat terdiam, walau pada akhirnya dia tak tahan menyeletuk. "Pak Sky takut anaknya tidak good looking seperti saya?"

"Omongan sampah itu, La!" sergah Sky. Dan di detik berikutnya mereka berhadapan dengan tatapan mata yang kian sengit.

"Lalu kenapa Pak Sky nggak mau punya anak dari saya?" cecar Lala.

Sungguh, Lala ingin punya anak. Sebelumnya, Harry tak ingin punya anak karena jelas saja, kala itu Harry beralasan; tak mau hidup lebih sulit oleh sebab kemiskinannya.

Sementara Sky, semua tahu jika Sky memiliki banyak harta yang melimpah. Bahkan Sky dan keluarganya butuh penerus tahta X-meria.

Jadi apa alasan Sky tak mau? "Saya tahu saya tidak secantik Nyonya Leona yang bisa melahirkan anak secantik Nona Alice, Pak!"

Sky terkekeh karena kesal. Bukan karena itu alasannya, tak sesederhana itu! "Kamu mau punya anak hm? Memang bisa melahirkan?"

"Wanita disetting untuk itu!" tukas Lala.

"But," sergah Sky dengan jari yang tiba- tiba menunjuk tegas wajah istrinya, "Sky Rain tidak disetting untuk menyaksikan kegagalan istrinya sampai dua kali, asal kau tahu!"

Oh, Lala terdiam karena mulai paham dengan keresahan suaminya. Jadi karena trauma dengan kematian Leona, itulah kenapa Sky tak mau dirinya hamil apa lagi melahirkan.

"Tidak semua wanita yang melahirkan harus mengembuskan napas terakhir."

"Aku rasa aku sudah memutuskan!" Sky mengakhiri percakapan dengan ngeluyur masuk bahkan memasuki selimut tebalnya.

Lala mengikuti langkah lelaki itu, berdiri di sisi ranjang mereka. "Pak Sky yakin tidak takut dipecat dari jabatan yang sekarang?"

"Ayolah, La!" Sky menatap tajam wajah lugu nan polos istrinya. "Sky Rain bisa hidup bahkan tanpa harta dari Rega Putra Rain! ... Aku tidak takut dipecat! Kau tahu aku tidak se- pecundang itu!"

Lala terbengong- bengong dengan batin yang penuh tanda tanya. Yah, karena sebelumnya, Lala memahami satu hal.

Yaitu, saat Sky mengajaknya menikah alasan yang mendasarinya karena takut dengan ancaman Rega yang akan memecatnya?

Lalu..., tunggu, ... kenapa sekarang Sky menunjukkan kesan seolah- olah mereka menikah karena saling mencintai?

"Yah!" Sky tahu apa yang Lala pikirkan, itulah sebabnya pria tersebut mengangguk.

"Aku menikahi mu bukan karena takut didepak dari perusahaan, aku menikahi mu bukan karena aku ingin pewaris tahta, aku menikahi mu bukan karena Papi Rega, tapi aku menikahi mu karena aku ingin hidup bersama mu, ... puas?!"

Lala tergagu untuk sesaat, sejujurnya dia bahagia mendengar pengakuan Sky kali ini, tapi di sisi lainnya, entahlah! Dia bahkan tak bisa mengerti traumanya seorang Sky.

1
Purie ekwa
mau lamaran aja susah amat yak
Imelda Sipayung
Biasa
Imelda Sipayung
Kecewa
Purie ekwa
ngebet ya pengen nikah jg si dominic
Kak Yuniah
ini yg kmu inginkan sky kekeh ngk mau punya ank lihat istrimu sekarang di rendahkan
Purie ekwa
akhirnya dominic nikah juga....
Asriana inna
Luar biasa
Kak Yuniah
dri bab satu aku selalu ngakak mau kondisi apa pun
Purie ekwa
ikut seneng ajalah....😀
Purie ekwa
gelo emang pak sky...ena ena di atas meja ....hadeuh..sewa hotel.lah boss
Nazyra
penasaran dengan kisahnya Maurin
Purie ekwa
astagfirullah pak ustad...
Purie ekwa
diihh cucu sendiri di cemburuin....
Kak Yuniah
haha...sky sky
Purie ekwa
pak sky luar biasa gegara cemburu istrinya di korbanin masakan dominic
Purie ekwa
sebegitunya dominic di tinggal gege...
Purie ekwa
gege mengkhawatirkan
Purie ekwa
uncle penjajah dapet sugar baby
Purie ekwa
diihh dominic bisaan bgt
Purie ekwa
gitu dong sky
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!