Follow ig mommy : @Mommy_Ar29
“Kamu lihat penampilan kamu? Astaga, kenapa belum juga berubah sih Kia. Kamu itu cewek loh, perempuan. Kamu lihat Zaskia, dia sekarang menjadi semakin cantik, anggun juga menawan. Ahhh aku semakin jatuh cinta padanya."
Bagai tersambar petir di tengah rintik hujan, saat Kiara mendengar penuturan dari sahabat nya. Yah, William sahabat nya sejak kecil, laki-laki yang ia cintai ternyata memendam perasaan kepada kakak nya, hanya karena kakak nya lebih cantik darinya.
Menjadi seorang gadis yang sejak kecil tidak pernah merasakan masih sayang dari orang tua, membuat Kiara menjadi gadis tomboi dan tak tersentuh.
Sahabat nya yang menjadi cinta pertama nya pun juga akhirnya lebih memilih kakak nya daripada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesenan
“Dasar bos gak ada akhlak! Gak punya hati, gak berperi kekaryawanan!” sungut Kiara dengan penuh emosi lantaran Kai tidak memberikan nya izin untuk resign.
“Kenapa sih, marah- marah terus!” tanya Susy penasaran, “Habis ketemu bos ganteng kok malah kaya gitu muka nya,” imbuh nya menggoda. Pasal nya, sangat jarang bagi karyawan biasa seperti mereka bisa di panggil dan bertemu langsung dengan pimpinan KNC.
Dan juga, bila biasanya untuk karyawan yang resign, tidak perlu sampai berhadapan dengan Kai, berbeda dengan Kia yang di HARUSKAN untuk menghadap dan memberikan nya secara langsung kepada nya. Maka dari itu, Kia menjadi sangat kesal dan jengkel. lantaran ia sudah memberanikan diri menurunkan ego nya untuk menemui Kai, dan apa yang terjadi, Kai mendiamkan nya selama hampir dua jam. Sudah lama ia menunggu dan ternyata hasil nya nol besar.
“Apa sih mbak, lagian juga ganteng darimana? Orang kasar dan gak berperi kekaryawanan kaya begitu di bilang ganteng, Yang ada nanti gede kepala itu orang!”
“Hush, kamu itu Kia kalau bicara gak pakai saringan!” kata mbak Susy langsung menyenggol bahu Kiara agar tak terus mengeluarkan umpatan – umpatan nya.
“Ahhh tau ah! Aku kesel kesel kesel banget banget bangetttt!”
“Kenapa sih emang nya? Cerita sama mbak.”
“Aku gak boleh resign!” ucap Kiara dengan lemah. Namun, mbak Susy langsung berjingkrak kegirangan saat mendengar kabar tersebut. Membuat Kiara semakin dongkol dan muak, ia pun akhirnya memutuskan untuk pergi keluar mencari udara segar. Ia berfikir, bahwa dirinya membutuhkan waktu untuk mencuci mata nya agar tidak terus terfikir kan oleh bos kasar nya.
****
“Kiara? Sendirian aja?” tanya Bastian yang tak sengaja melihat Kiara seorang diri di supermarket. Jam istirahat, Bastian hendak mencari sesuatu di sana, namun ternyata ia tak sengaja melihat Kiara yang tengah berdiri di tengah tengah lorong supermarket seorang diri.
“Bas, ngapain? Cari apa?” tanya Kiara nampak terkejut.
“Dih, kebiasaan di tanya malah balik tanya. Ini aku mau cari sesuatu, tapi dimana letak nya aku bingung hehehe,” ujar nya sambil menggaruk tengkuk nya.
“Cari apa, biar aku bantu.” Kata Kiara menawarkan bantuan, tentu saja Bastian dengan senang hati menerima nya, ia pun segera membisikkan benda yang ia cari dan itu sukses membuat Kiara langsung melotot tak percaya.
“Untuk apa?” tanya Kiara masih tak habis pikir dengan benda yang di cari oleh Bastian.
“Pesenan, udah tolongin yah. Aku bingung, beneran deh. Makasih banyak Ra, aku tunggu di luar yah, bye bye.” Tanpa tau diri nya, Bastian segera keluar dan meninggalkan Kia begitu saja.
“Temen gak ada akhlak emang kamu tuh!” sungut Kiara dengan kesal, namun ia pun tetap memilihkan barang yang hendak di cari oleh Bastian. Walau dalam hatinya selalu bertanya tanya, untuk apa dia membeli barang seperti itu.
Menghela nafas kasar, Kia pun akhirnya membeli beberapa cemilan dan minuman juga beberapa merk pesanan Bastian. Malu, jangan tanyakan lagi, namun Kiara memang cuek dan tidak pernah memperdulikan pandangan orang. Namun, ia akan memastikan bahwa ia akan meminta pertanggung jawaban dari Bastian yang telah memberikan nya berada di situasi seperti itu. Setelah mengantri di kasir beberapa saat, Kiara pun segera keluar dari supermarket, ia mencari keberadaan Bastian, namun nihil ia tidak menemukan nya dimana pun. Hingga tiba tiba suara dering di ponsel nya membuat nya langsung ingin mengumpat dengan kasar.
.
.
buat author semangat nulis nya