Tidak mengandung unsur BL.
Patah hati membuat seorang pria tampan bernama Arsenio, merubah pandangan hidupnya menjadi menyimpang. Karena dia sudah tidak percaya lagi dengan adanya cinta tulus antara pria dan wanita.
Lamia, gadis cantik yang terpaksa menerima tawaran pernikahan dari seorang pria yang tidak dikenalnya sama sekali, hanya untuk terlepas dari hutang keluarganya.
"Aku akan membayar semua hutang dan menebus rumah peninggalan orangtuamu. Aku juga akan memberikan semua fasilitas mewah kepadamu. Asalkan kau manikah denganku sampai batas waktu yang tidak di tentukan. Tanpa adanya kontak fisik diantara kita. " Arsenio.
"Aku tidak peduli berapa lama aku harus hidup denganmu, dan menjadi istrimu yang hanya kau manfaatkan untuk menutupi status g*ymu. Asal aku selalu berada di sisimu. Itu sudah cukup. " Lamia
Akankah Mia bisa merubah kepribadian Arsen dan membuatnya jatuh cinta kepadanya?
Novel ini hanya imajinasi othor semata.
Semoga kalian suka, dan kasih dukungan ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
You Are Mine
"Mia, bolehkah aku? "
Mia mengangguk sebagai jawaban.
Arsen kembali mencium bibir Mia dan langsung menggendongnya menuju ranjang dan membaringkan tubuh Mia dengan hati-hati di atas ranjang. Arsen memperhatikan lekat-lekat tubuh Mia yang menggodanya walau masih dalam balutan piyama.
"Apa kau yakin? " tanya Arsen memastikan.
Mia mengangguk yakin.
Arsen kemudian naik ke atas ranjang dan mengungkung tubuh Mia dan menghimpit tubuh mungil istrinya dengan kedua kakinya , kemudian dia mencium untuk kesekian kalinya . Perasaan aneh itu muncul begitu saja dan mendebarkan dada Arsen. Dia ingin terus menyentuhnya seperti ini bahkan lidahnya kini ikut bermain.
"Aku tidak bisa Melepaskanmu Mia ." batin Arsen.
Arsena kembali menyesap bibir Mia, hingga berubah menjadi ci**an panas yang begitu menggairahkan . Mia yang tadinya hanya diam saja kini ikut membalas ciuman panas suaminya yang tiba-tiba saja menggila Bahkan dia menekan tengkuk Arsen seperti menginginkannya untuk memperdalam ciuman mereka .
Ini ciuman pertama bagi Mia , tapi benar-benar sangat gila .
Mia menggigit Bibir bawahnya menahan suara laknat agar tidak keluar dari bibirnya akibat sentuhan dari Arsen.
Mia merasakan tubuhnya semakin tidak karuan dia yang berada di bawah kungkungan Arsen merasa aneh dengan deru nafas yang tersengal sedangkan tangannya sedikit menekan kepala Arsen yang menikmati squishy-nya seolah memberitahu jika Mia menginginkan hal itu .
Mia terus memanggil nama Arsen dan mengeluarkan suara-suara aneh dari mulutnya dengan mata yang terus terpejam karena begitu menikmati sentuhan yang diberikan Arsen.
Tapi entah mengapa beberapa saat kemudian tiba-tiba saja Mia tidak merasakan sentuhan suaminya lagi , hingga akhirnya Mia membuka matanya . Dilihatnya Arsen sudah menatap wajahnya dengan Tatapan yang tak bisa diartikan .
"Maaf Mia aku tidak bisa. "Arsen ingin beranjak dari atas tubuh Mia. Namun tangan Mia langsung mencekalnya.
"Mas... aku tau kamu bisa. "
Arsen ingin melepaskan tangan Mia, namun Mia malah menarik tangan Arsen hingga membuat tubuh Arsen jatuh diatas tubuhnya dan itu membuat Arsen tertegun. Saat Arsen masih terpaku dengan ketertegunannya Mia langsung membalikkan tubuh Arsen, sehingga kini Mialah yang berada diatas tubuh Arsen.
Mia lalu menarik tangan Arsen ke atas dan mengikat nya dengan sebuah dasi yang tergeletak dibawah bantal mereka, lalu kaki Arsen Mia duduki dengan tubuhnya.
Dengan berani Mia langsung membuka celana Arsen yang kebetulan hanya menggunakan celana pendek, sehingga memudahkannya untuk membukanya.
"Mia, apa yang kau lakukan? "
Arsen terbelalak dengan apa yang dilakukan Mia padanya. Belum sirna keterkejutan nya dengan tingkah Mia yang mengikat tangannya, kini Mia melakukan hal gila dengan membuka celananya.
"Jika kau tidak bisa menyentuhku, maka aku yang akan menyentuhmu, tuan Arsen. "
Mia membuka boxer yang menempel dan mengeluarkan anaconda dari sana yang sudah tegak berdiri sempurna.
"Cih... lihatlah, bahkan anacondamu sudah bertransfomasi menjadi ular kobra. " kata Mia yang menantang Arsen.
Dia lalu mempermainkan ular kobra itu dengan tangan kirinya, yang bergerak naik turun. sedangkan tubuh Mia mendekati dada Arsen yang terbuka dan mempermainkan ni*le milik Arsen dengan lidahnya, sedangkan tangan satunya dengan lancang menyentuh perut kotak-kotak milik Arsen hingga menggerayanginya sampai didadanya dan menggambar sesuatu yang abstrak di sana.
"Mia hentikan. " Arsen menggeram tertahan karena tidak tahan dengan semua sentuhan dari Mia.
"Heh... kau pikir enak, saat aku menginginkan lebih, kau malah menghempaskan ku begitu saja. Aku akan membalasmu, Tuan Arsen." Ucap Mia dengan senyuman sinisnya.
"Mia, kau... Shit. Please faster, Mia"
"No way. Forget it. " Mia langsung berdiri dari tubuh Arsen dan melepaskan semua tangan yang menyentuh tubuhnya lalu meninggalkannya begitu saja dan membaringkan tubuhnya disisi Arsen kemudian tidur memunggunginga.
Sungguh pembalasan yang sempurna.
Arsen seperti dihempaskan ke dasar bumi setelah dibawa terbang ke awang-awang.
Apa Mia marah padanya karena tidak meneruskan apa yang dilakukannya tadi. Dan dia membalasnya dengan cara yang sama.
Dilihatnya Mia sudah berbaring di sampingnya dengan tidur miring tanpa melepaskan ikatan di tangannya. Perlahan Arsen bisa melepaskan ikatan itu, dan menatap punggung Mia yang sedikit bergetar.
Arsen lalu membalikkan tubuh Mia, namun Mia menolaknya. Dia lalu memaksa Mia untuk menghadap ke arahnya, dan betapa terkejutnya Arsen saat melihat Mia menangis.
"Kenapa?"
"Kau sudah menjatuhkan harga diriku. "
"Maafkan aku Mia. "
Arsen memeluk tubuh Mia dengan erat. lalu mengecup keningnya perlahan. Kecupan itu turun ke mata, pipi dan berakhir di bibir Mia. Terasa asin karena bercampur dengan air mata Mia.
Arsen lalu membalikkan tubuh Mia dan dia sudah berada di atasnya. Arsen segera membuka kemejanya, dan melemparkan asal. Dia juga membuka celana kolor dan juga boxernya.
"Jangan lakukan jika kau hanya akan mengecewakan ku lagi. "
Arsen tidak memperdulikan ucapan Mia dia merobek baju yang menempel di tubuhnya, bahkan dia merobek semua yang menempel di tubuh Mia karena Mia ingin menolaknya. Arsen lalu merebahkan tubuhnya diatas tubuh Mia. Hingga kulit mereka menempel satu sama lain.
"Kali ini, aku akan melakukannya dengan mu. Kita akan membuatkan cucu untuk mama dan papa. "
Setelah mengatakan itu Arsen kembali mencumbu Mia agar dia merasa relaks.
"Mas... hentikan. "
Mia sudah menggelinjang tak karuan diatas sana, bahkan dia menjambak rambut Arsen agar menghentikan perbuatan nya. Namun Arsen tak peduli, hingga tubuh Mia bergetar hebat dan mengeluarkan cairan hangat dibawah sana.
Arsen lalu bangkit dan kembali mencium Mia kali ini Mia membalasnya. Sedangkan dibawah sana Arsen memasukkan senjatanya kelubang sempit itu secara perlahan, dan hati-hati. Bagian kepala sudah berhasil masuk, saat hampir masuk semua Arsen menyentaknya dengan sedikit keras, sehingga dia merasakan sesuatu yang robek didalam sana. Dan itu membuat Mia mencengkeram punggung Arsen karena merasakan sakit.
Mia menggigit bibir bawahnya, agar tidak berteriak, namun segera disambar oleh Arsen.
Arsen masih menyesuaikan miliknya di dalam sana. Setelah Mia sudah terbiasa dangan keadaan ini, Arsen mulai bergerak dengan perlahan. Karena ini adalah yang pertama bagi mereka berdua.
Mia meracau tak karuan saat Arsen mulai bergerak, bahkan dia sudah akan meledak untuk yang kedua kalinya.
"Mas... " lirihnya.
"Keluarkan saja jika kau ingin keluar. " kata Arsen saat melihat wajah Mia yang menahan semuanya.
"Mas... aku su.. dah ti.. dak ku.. at... " Mia kembali meracau terus memanggil nama suaminya itu.
Arsen memompa semakin cepat karena dia juga akan meledak.
"Bersama... "
"Mas..."
"Mia... "
Arsen menyemburkan cairan mayonaise itu ke dalam milik Mia.
Tubuh mereka berkeringat akibat kegiatan panas mereka. Arsen masih berada di atas tubuh Mia, dengan senjata anaconda yang masih menancap di sana. Kemudian Arsen merebahkan tubuhnya di samping Mia yang masih mengatur nafasnya
Didekapnya tubuh polos istrinya itu ke dalam pelukannya. Dan menyandarkan kepalanya didada bidangnya.
Arsen mencium kening Mia lama, dan dalam.
"Terima kasih. " ucap Arsen sambil merapikan rambut Mia yang berantakan.
"Aku yang harusnya berterima kasih, karena kau sudah menjadikan ku milikmu seutuhnya, mas. "
Deg...
Ternyata Arsen melakukan apa yang disarankan Harry tadi siang.
"You are mine, Mia. "
Setelah mengatakan itu, Arsen segera menutupi tubuh polos mereka dengan selimut. Kemudian terbang kealam mimpi.
Benar-benar malam yang penuh drama suami istri.
PLEASE TOR CERITA NYA BEN DAN SISIE