NovelToon NovelToon
Reincarnated As An Extra

Reincarnated As An Extra

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sistem / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Akademi Sihir / Masuk ke dalam novel
Popularitas:27.1k
Nilai: 5
Nama Author: Blizzardauthor

"B-bagaimana mungkin aku bisa berada di sini?!" Ucap Fazel terkejut bukan main ketika menyadari situasi aneh yang ia alami.

Fazel secara tiba-tiba terbangun dalam kehidupan baru sebagai karakter tambahan dalam dunia novel yang populer. Ia awalnya bingung dan kaget dengan situasi yang tidak biasa ini, namun segera ia menyadari bahwa dirinya saat ini sedang berada di dunia novel

Dalam perjalanan hidup barunya, Fazel bertekad untuk memanfaatkan pengetahuannya tentang alur cerita dan karakter-karakter dalam novel. Ia berusaha untuk menjadi karakter yang kuat dibalik bayang-bayang, tanpa berniat untuk mengganggu jalan cerita utama.

Apakah ia mampu memanfaatkan pengetahuannya tanpa menanggung konsekuensinya? Simak Lebih Lanjut Kisah Fazel dalam dunia novel yang ia masuki!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blizzardauthor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria Manajer dan Kontrak

Notifikasi sistem yang muncul ketika aku selesai menarik pelatuk pistol ku. Beberapa saat kemudian suara raungan yang sangat besar tiba-tiba berhenti, diiringi dengan tubuh monster tersebut yang ambruk tidak berdaya.

>>>>>>______

Entah karena merasa aman, karena sudah berhasil membunuh monster tersebut. Tubuhku langsung ambruk begitu saja kehilangan tenaga. "Ya wajar saja, ini pertama kalinya aku bergerak seintens ini." Gumamku terkekeh pelan mengatur nafasku yang memburu.

Aku juga mengeluarkan sebuah minuman khusus yang sudah ku siapkan sebelumnya untuk berjaga-jaga dalam situasi ini.

...----------------...

[Minuman Energi]

> Mengurangi efek kelelahan berlebihan dan mengembalikan sedikit tenaga peminumnya seiring berjalannya waktu (efek ini akan habis setelah tiga jam lamanya).

...----------------...

Tanpa pikir panjang aku langsung membuka segelnya dan menegak habis seluruh isinya dalam sepersekian detik saja. Tidak lama kemudian efek dari minuman tersebut pun mulai muncul dengan diriku yang bisa menggerakkan sedikit kaki ku yang awalnya kaku.

"Sudah sore, kah... Ini benar-benar melelahkan sekali." Gumamku seraya mendongakkan kepala menatap langit-langit yang mulai berubah warnanya menjadi oranye.

"Ya walaupun melelahkan, tapi hasilnya cukup sepada dengan kerja kerasku." Gumamku pelan seraya melirik ke arah mayat dari monster dengan kode nama 'Dreammaw'. Aku bangkit dari posisi terduduk ku lalu mulai memasukkan mayat monster tersebut ke kantong sub ruangku. Namun ada satu masalah yang tidak terduga. Yaitu, aku tidak yakin bisa mengangkat nya karena tubuh monster tersebut cukup besar dan lumayan panjang.

"K-kughkkk berat sekali..." Gumamku seraya menggertakkan gigiku berusaha memasukkannya ke dalam kantong sub ruang. Setelah berusaha hampir setengah jam lamanya, aku berhasil memasukkan mayat dari monster tersebut dengan benar.

"Akhirnya... Setelah perjuangan yang luar biasa." Gumamku menghela nafas lega dan sekali lagi ambruk di tanah. Setelah istirahat lima menit aku pun bangkit kembali berniat untuk langsung kembali ke kota Norwich.

>>>>>>______

"Aku harus cepat sebelum waktu malam tiba." Gumamku dalam hati melangkahkan kaki dengan cepat bergegas ke pusat layanan penukaran mayat monster. Namun suatu hal tidak terduga membuat langkah kaki ku terhenti, karena tepat didepan ku sedang ada kerumunan kecil.

"Sebenarnya ada apa sih?!" Gerutu ku didalam hati yang jelas kesal, karena terpaksa berhenti bergerak walaupun tengah terburu-buru. Alhasil mau tidak mau aku menerobos kerumunan tersebut dan dengan susah payah berhasil mencapai bagian depan.

"Kau ini sedang apa sih di tempat seperti ini?! Disini bukan tempat bagi orang seperti mu berada tau!" Seru pria besar tersebut dengan nada mengejek kepada lawan bicaranya , yang seorang pria dengan penampilan yang sangat tidak cocok dengan orang-orang yang datang ke kota Norwich.

Namun alih-alih marah karena dihina, pria berpakaian rapih itu menanggapi nya dengan senyuman ramah lalu berkata, "Saya adalah seorang manajer berpengalaman yang siap membantu mengelola pengalaman hunting anda menuju tingkat profesionalisme dan dedikasi. Dengan layanan manajemen yang terpercaya dan pengetahuan yang saya miliki, saya pastikan anda akan menerima manfaat berupa efisiensinya dan produktivitas Anda dalam melakukan hunting." Jelas pria tersebut panjang lebar.

Namun alih-alih mendapatkan tanggapan yang serius, senyum sinis dan tatapan meremehkan lah yang ia dapatkan. Beberapa tentara bayaran bahkan dengan nada mengejek melontarkan kata-kata hina, menganggap bahwa kehadirannya tidak diperlukan di kota yang keras dan penuh bahaya ini.

"Kami tidak butuh manajer kantoran di sini, kembalilah ke duniamu yang aman sana! Hahahaha!" Seru tentara bayaran dengan tubuh besar itu sambil tertawa keras, disambut tawa sinis yang menggema oleh tentara bayaran yang lainnya. Beberapa saat kemudian, kerumunan itu pun bubar, karena ada penjaga yang datang dan membubarkan kerumunan tersebut.

Semua tentara bayaran pergi, kecuali tinggal aku sendiri yang menatap dalam diam pria berpakaian rapih tersebut. Ia terlihat menghela nafas panjang berusaha untuk teguh dan melangkah kali dengan pelan.

"Ya wajar saja, karena semua orang pasti berpikiran bahwa tanpa perlu membeli jasa itu, mereka sudah cukup mampu mengurus semuanya. Juga, jasa yang ditawarkan oleh pria tersebut memang tidak dibutuhkan, setidaknya untuk saat ini..." Batinku didalam hati seraya tersenyum tipis melangkah mantap mendekati pria berpakaian rapih tersebut.

"Permisi tuan manajer." Ucapku seraya memanggil pria berpakaian rapih tersebut. Membuat pria tersebut berhenti berjalan dan menoleh ke arahku.

"Aku ingin mendengar lebih jelas jasa yang kamu tawarkan itu. Apakah kita bisa bicara sebentar?" Ucapku seraya tersenyum ramah menjelaskannya secara singkat. Dalam sekejap raut wajahnya berubah menjadi cerah dan sorot matanya terlihat sangat hangat

"Ah dengan senang hati tuan. Kalau begitu mari kita pindah ke tempat ku untuk membicarakannya lebih lanjut." Ucap pria tersebut dengan pandangan haru seraya menjabat tangan ku dengan kedua tangannya.

Kami berdua pun berpindah tempat ke sebuah kantor yang berada di daerah terpencil kota Norwich. Aku yang mengekor dibelakang pria manajer tersebut entah mengapa tiba-tiba teringat sebuah narasi yang ada di novel.

⟨ Aku menyusuri jalan terpencil dimana tepat di ujung jalan yang penuh kesunyian itu terdapat sebuah kantor kecil yang tersembunyi di antara bangunan-bangunan tua. Pria yang mengaku sebagai manajer itu nampak terlihat malu dengan keadaan kantor kecil tersebut yang tidak lain adalah kantor agensi nya sendiri. ⟩

"D-dari luar memang terlihat bangunan tua yang sudah rapuh, tapi tenang saja didalamnya bersih tuan." Ucap pria manajer tersebut dengan tersenyum canggung seraya menyeka keringat yang muncul di dahinya. Ia nampak cemas, karena sepertinya ia berpikir aku akan membatalkan pembicaraannya, mengira bahwa dirinya penipu setelah melihat bangunan kecil tersebut.

Aku tersenyum tipis lalu berkata, "kalau begitu mari masuk." Ucapku lalu beranjak masuk ke dalam kantor kecil tersebut. Tepat masuk ke dalam kantor kecil itu, aku disambut oleh aroma harum buku-buku lama dan lemari arsip yang penuh dengan kertas namun terlihat bersih. Ruangan ini terang benderang berkat lampu kecil yang bergantung di langit-langit, menerangi meja kerja yang terlihat usang namun teratur. Di sekelilingnya, terdapat kursi-kursi kayu yang sudah mulai lapuk namun tetap nyaman untuk duduk.

"Jadi sebelum kita membicarakan topik utamanya, bolehkah aku melihat kartu namamu terlebih dahulu?" Ucapku sesaat kami berdua duduk.

"Ah dengan senang hati." Ucap pria manajer tersebut memberikan kartu namanya dari saku di dada jasnya. Aku mengambil kartu nama tersebut dan tersenyum tipis ketika melihat nama yang tertera dikartu nama tersebut.

"Sudah kuduga. Ternyata memang dia orangnya." Batinku didalam hati ketika melihat nama 'Hartmann Schmidt' tertera di kartu nama tersebut. Aku memberikan kartu nama tersebut seraya berkata, "senang bertemu dengan mu tuan Hartmann Schmidt. Kalau begitu mari kita bicarakan kontrak kerja samanya." Ucapku seraya tersenyum membuat sang empu terkejut bukan main ketika aku mengatakan hal tersebut.

"Ehhhhhhhh...?!!!!" Seru pria manajer tersebut yang bernama Hartmann Schmidt memasang raut wajah tidak percaya dengan apa yang kukatakan.

>>>>>> Bersambung

~ Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara se rasku.

1
arfan
semangat terus bos
Danial Yao
bagus
Fana Yuki
lanjut thor seru gilee, semangat terus 👍
Fana Yuki
betul saya juga benci hari senin
Sora Dora
Luar biasa
Regard Qianzhou
trending Thor 😢😰😨🫨🫨🫨
Mr. Wilhelm
PoV 1 harusnya gk bisa mendengar batin karakter lain.
Mr. Wilhelm
Aku awalnya pake PoV 1 dan 3 ganti2an cuman karena kupikir jelek jadinya pake Full PoV 1 aja.

Atau kalau memang sulit Thor pakai Full PoV 3 aja. Sulit bkin adegan fight pake PoV 1 itu klw belum terbiasa.
jangan kepo
ketagihan buat baca
jangan kepo
lanjut thor seru sumpah
pengagum 🥀
sangat familiar
pengagum 🥀
anjay tencent
pengagum 🥀
pasti senjata api
Ran Sugest
Lanjut lagi thorr
Ran Sugest
Karya nya menarik dan alur cerita juga ringan. Semangat up yang banyak Author 🥳🥳🥳🥳🥳👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
Vemas Ardian
crazy up
Dark knight
Lanjut thor semangat 💯💯💯💯💯
Dark knight
✊✊✊✊✊✊✊✊✊
Dark knight
Lanjut thor semangat
Surender
up up up up up up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!