NovelToon NovelToon
Air Mata Istri

Air Mata Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat / Suami amnesia / suami ideal / istri ideal / bapak rumah tangga
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mawar Hitam Berduri

Fatimah gadis yatim piatu, dia dinikahi oleh Yusuf pengusaha muda dan tampan. Namun dia mengalami banyak sekali konflik rumah tangga mulai dari ibu mertuanya yang tidak menyukai dia. Dia juga divonis sulit hamil karena dia menderita PCOS. Hingga datanglah Gea teman masa kecil Yusuf yang merupakan calon menantu idaman ibu mertuanya. Bagaimana nasib pernikahan Fatimah? Mungkinkah Yusuf tergoda dengan Gea perempuan di masa lalunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Hitam Berduri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 - Argantara vs Vika

Di Mall Grand Indonesia, Jakarta.

"Vika!"

"Arga!"

"Eh ternyata kita jodoh ketemu lagi," ceplos Argantara.

"Iya, jodoh sebagai temen," balas Vika.

"Vik, kamu sendiri aja di sini-nya?"

"Ya, begitulah, Ga. Emang harus punya temen kalau mau jalan-jalan?"

"Ya, biasanya cewek kayak kamu itu pergi sama temen."

"Ya, aku bukan cewek biasa. Jadi aku udah biasa jalan-jalan sendiri. Lagian aku lebih suka jalan sendiri, dibandingkan sama orang lain. Jadi nggak ribet."

"Ya, baguslah. Kamu tipe cewek independent dan mandiri."

"Ya, hidup jangan bergantung dengan yang lain. Tapi hidup itu harus bisa berdiri dengan kedua kaki sendiri. Karena meskipun punya pasangan, tapi mereka nggak selamanya menemani kita. Dan aku bukan tipe cewek menye-menye seperti yang kamu pikirkan, Ga."

"Aku percaya hal itu, karena auramu udah kelihatan. Aku suka cewek strong, fleksibel dan nggak banyak drama kayak kamu, Vik."

"Ya, aku juga males sama cowok kebanyakan menuntut sempurna, tapi dia nggak ngaca sama dirinya sendiri," ucap Vika. "Paling males sama cowok pick me! Dia suka caper bahkan bikin enek!"

"Hmmm... begitulah, Vik. Eh, kamu habis ini mau ke mana?"

"Hmmm cuman mau belanja bulanan aja sih, biasalah."

"Terus?"

"Nggak ke mana-mana, Ga. Kenapa? Nggak usah nanya yang blibet gitu!" Vika berhenti sejenak. Dia menatap wajah Argantara.

"Mau nemenin aku nggak ke suatu tempat."

"Ke mana?"

"Pokoknya, kamu pasti suka."

"Ke mana dulu, Ga. Aku males kalau nggak jelas tujuannya. Nggak usah pakai teka-teki!" Vika menatap malas ke Argantara.

"Ya, aku mau ajak kamu ke suatu tempat. Pokoknya kamu ikut aja."

"Hmmm okey, awas ke tempat aneh-aneh!" Kedua mata Vika melotot. "Kalau sampai macem-macem sama aku, bakalan ku patahin leher kamu."

"Iya, aku bakalan ngajak kamu ke tempat yang aman dari maksiat. Aku nggak bakalan macam-macam. Apalagi aku tahu kalau kamu itu dulunya atlit pencak silat."

"Ya, baguslah. Jangan sampai kamu, aku bikin babak belur," ucap Vika. "Kalau sampai kamu macem-macem, kamu nggak bakalan selamat!"

"Iya, iya, iya. Tenang aja, Vik. Percaya sama aku."

"Ngapain percaya sama kamu, Ga. Yang ada musyrik!"

"Ya, Vik. Terserah kamu aja. Yang penting aku punya niat baik sama kamu, aku nggak bakalan macem-macem juga."

"Baguslah, kalau gitu. Tapi aku harus belanja dulu."

"Aku siap menunggumu, Vik."

Vika pergi sejenak. Dia menuju ke salah satu otlet penjual make up. Sementara Argantara menunggu di luar.

"Dasar cewek!" Argantara mengeleng-gelengkan kepalanya. Dia hanya mengikuti Vika.

Vika pindah ke beberapa otlet. Dia juga belanja beberapa pakaian anak-anak.

"Hmmm, Vik. Kenapa kamu beli pakaian anak-anak sebanyak ini?"

"Ya, udah jadi rutinitasku tiap bulan, Ga. Ini untuk mereka yang nggak beruntung. Lagian ada sedikit rezeki untuk berbagi."

"Ohhh..." Argantara semakin kagum. Dia melihat masih ada perempuan muda yang memiliki hati bidadari. Dia merasa kalau perempuan itu seperti seribu banding satu. "Kamu memang bidadari surga, wujud manusia," gumamnya.

*

"Siapa tadi, Sayang?" Sorot mata Yusuf seakan terbakar api cemburu.

"Oh, itu mas Denis. Dia temen lama di Panti Asuhan, Mas. Kebetulan aja ketemu tadi,," jawab Fatimah.

"Oh..." Yusuf menganggukkan kepalanya.

"Iya, cuman beda nasib aja mas, dia diadopsi oleh keluarga kolongmerat."

"Hmmm..." Rasa cemburu menyelimuti hati Yusuf.

"Tapi, kenapa mas Yusuf, kayaknya nggak suka banget aku deket sama mas Denis tadi?" Selidik Fatimah.

"Nggak apa-apa sayang," ucap Yusuf.

"Kirain, Mas," Fatimah duduk di sofa ruang tamu. Dia membawa secangkir kopi dan satu piring kecil berisi snack. Dia menaruh di atas meja depan sofa ruang tamu.

Ilustrasi Kopi Susu dan Snack

"Siapa yang bilang nggak suka, cuman jangan terlalu dekat aja," Yusuf duduk di sofa ruang tamu di samping Fatimah, dia langsung merangkul Fatimah.

"Mas, kenapa? Kok hari ini kelihatan manja banget sama aku?"

"Ya, nggak apa-apa sayang, cuman lagi pengen aja."

"Oh..."

"Iya, Sayang."

"Mas, kapan kita cari kontrakan baru?"

"Besok, aku akan cari sendiri aja. Kamu di apartemen aja, lagian kamu masih belum sehat betul."

"Ok. Terserah mas Yusuf aja. Fatimah ikut aja, apa kata mas Yusuf," Fatimah tersenyum.

Yusuf dan Fatimah saling menatap satu sama lain, mereka menempelkan bibirnya. Mereka begitu tanpa intim.

[TOK!]

Suara ketukan pintu dari luar membuat Yusuf dengan Fatimah melepaskan tautan bibirnya.

"Sayang, aku buka pintunya dulu ya," ujar Yusuf.

"Iya, Mas."

Yusuf membuka pintu unit apartemennya, dia melangkahkan kedua kakinya pelan-pelan. Sementara Fatimah tersipu malu mengingat kejadian beberapa detik lalu.

"Dasar mas!" Umpat dalam hati Fatimah.

Yusuf berhenti di depan pintu unit apartemennya. "Siapa sih bertamu jam segini? Sumpah ganggu banget, lagi mau enak-enaknya sama istri," dengusnya kesal.

Yusuf meraih gangang pintu, dia tidak tahu di balik pintu ada Desi dan Alicia.

Desi dan Alicia mengerutu, mereka kesal karena pintu belum terbuka.

"Ya ampun, ke mana sih mereka?!" Gerutu Desi. Dia sudah bete karena masalah mobil ban pecah. Belum lagi nunggu taksi online hampir sejam.

Desi dan Alicia moodnya sedang berantakkan.

*

"Jadi kamu bawa aku ke sini, Ga?"

"Iya, Vik. Kamu nggak suka ya?"

Vika tersenyum, dia berada di rumah singgah kreatif utama.

"Nggak nyangka, kamu bawa aku ke sini, Ga."

Beberapa anak rumah singgah berkerumun ke Argantara.

"Mas Arga!" Seru anak-anak penghuni rumah singgah.

"Iya, sayang."

"Mas Arga, kenapa udah lama banget nggak datang ke sini? Kita kangen loh!" Celetuk gadis kecil berambut panjang terurai.

"Maaf, adik-adik. Mas Arga lagi banyak kerjaan. Jadi baru sempet datang sekarang," balas Argantara.

"Mas Arga dicari mbak Nisa loh," celetuk bocah laki-laki berambut kribo berkulit hitam. Dia memakai kaos merah dan celana jins pendek.

"Hmmm... Mas. Kakak cantik ini siapa?" Gadis kecil itu kelihatan kepo dengan Vika yang berdiri di samping Argantara.

"Oh... ini calon istri mas Arga," ceplos Argantara.

"Hah?" Vika kaget mendengarkan kalimat terlontar dari mulut Argantara. Dia melotot ke Argantara. Dia hanya mematung.

Dari jauh seorang perempuan memakai baju jubah navy dan jilbab merah maroon, berdiri di dekat pintu ruang tamu rumah singgah. Dia adalah Nisa. Salah satu guru pengasuh di rumah singgah.

"Apa benar perempuan cantik itu calon istri mas Argantara?" Batin Nisa. Rasa cemburu menyelimuti hatinya. Dia bisa melihat senyuman bahagia Argantara tampak lepas bersama perempuan cantik itu.

"Cie... Cie..." Seru anak-anak rumah singgah. Dia mengodai antara Argantara dengan Vika.

Vika hanya tersenyum. "Awas aja kamu, Ga. Ngaku-ngaku kalau aku calon istrimu," batinnya, dia mengangkat satu alisnya.

*

1
Susi Raghisa
c fatimah mah mani bedegong jeng egois.
Yati Syahira
nenek tua tempramen ntar kena struk baru tahu
Mawar Hitam Berduri: 🤭🤭🤭🤭 begitulah nenek desi
total 1 replies
Yati Syahira
knapa fatima dan adam tdk peegi jauh yg tdk bisa diketemukqn yusuf samq ibunya
Mawar Hitam Berduri: Terima kasih sudah mampir membaca, jawabannya ada di episode selanjutnya. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Susi Raghisa
euh pada egois semua..
Susi Raghisa
pasti nanti disuruh cepet nikah sama ulat keket..kayanya aku ga rela deh kalau sampe bener sku mundur deh bacanya..maaf ya kaka bukan ga menghargai karya kaka..karya kaka bagus ko saya suka tp kakau ada poligami maaf.
Mawar Hitam Berduri: Di tunggu saja episode lanjutannya. . .Terima kasih atas jejak komentarnya 🙂☺️
total 1 replies
Muhammad Bagus
kek sinetron ikan terbang

tokoh jahat dibuat lebay jahatnya
tokoh baik dibuat lebay baiknya
Mawar Hitam Berduri: terima kasih atas komentarnya, tapi lebih baik buat baca sampai tamat, karena setiap cerita punya alurnya masing-masing. 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!