NovelToon NovelToon
Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Lari Saat Hamil / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Inka

Karina Fransiska Arnold tidak pernah menyangka jika dirinya akan dijadikan kambing hitam atas meninggalnya Gloria calon tunangan adik iparnya oleh wanita yang dicintai suaminya. Masyarakat berlomba-lomba mengutuknya dan menghujaninya dengan kalimat-kalimat umpatan dan sumpah serapan. Hingga membuat hidup Karina tidak tenang. Ia meninggalkan kota kelahiran ibunya dan kembali menjadi wanita yang paling dihormati di negaranya.

Kepergian Karina membuat hidup Ocean Dirgantara Gultom berubah 160 derajat.

10 tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dalam keadaan tak terduga. Namun, kebencian dari putra-putrinya merupakan penyesalan terbesar kedua yang ia rasakan setelah kehilangan wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Mungkin caraku salah dalam melindungi mu. Tapi, aku sadar menyesal pun tak ada gunanya." Ocean Dirgantara Gultom

"Sejauh apa pun aku bersembunyi. Tapi, takdir justru selalu memihak pada mu." Karina Fransiska Arnold

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

"Charles! apa lokasinya masih jauh?" tanya wanita itu sembari mengamati keadaan sekitar mereka.

"Satu jam lagi kita akan sampai, Nona." jawab Charles dengan senyum terpaksa. Padahal dalam hati Charles berulang kali mengucapkan sumpah serapan.

"Kenapa harus aku yang berada diantara mereka bertiga. Bisa-bisa aku akan mati berdiri kalau terus-menerus seperti ini." lirih Charles dengan wajah kesal.

"Apa kau telah mengatakan sesuatu?" tanya wanita itu yang mendengar sekilas perkataan Charles.

"Tidak, Nona. Mungkin Anda sudah salah dengar." jawab Charles lagi-lagi harus tersenyum terpaksa di depan wanita itu.

Charles kembali fokus kearah jalan yang mereka lalui. Mereka masih membutuhkan waktu sejam lagi agar tiba di lokasi tujuan mereka.

#

#

Di Kota J

Anak-anak Karina menjalani hari-hari mereka dengan bermain bersama di halaman kediaman Josephine.

"Kak, mari kita bermain game rock, paper, scissors." kata Nica tersenyum tipis dengan wajah mengemaskan menatap kedua saudara kembarnya.

"Permainan seperti apa itu?" tanya Ocean mengelus kepala adiknya dengan lembut.

"Apa kakak pernah mendengar permainan gunting, kertas, batu?" tanya Nica memberikan sedikit kelu kepada saudaranya.

"Ya. Aku juga pernah bermain gunting, kertas, batu dengan salah satu teman ku di sekolah." jawab Ocean kecil mengingat-ingat kembali permainan itu.

"Aku ingin bermain permainan itu bersama kalian. Yang kalah akan mendapatkan hukuman." balas Nica tersenyum lebar.

"Hukuman seperti apa yang akan diberikan kepada yang kalah dalam permainan ini." tanya Oscar ikut penasaran dengan game yang dimaksud adiknya.

Nica lalu menuangkan bedak bayi di atas selembar kertas tebal dan mendorong kertas itu ke arah saudaranya. "Yang kalah harus menceburkan wajahnya ke dalam bedak putih ini." kata Nica tersenyum tipis.

Oscar dan Ocean kecil saling menatap satu sama lain. Tak beberapa lama mereka mengangguk tanda setuju dengan hukuman yang yang dimaksud Nica.

"Mari kita mulai permainannya." kata Nica tersenyum tipis mulai mengulurkan tangannya.

"Kita harus menentukan nomor urut terlebih dahulu." kata Oscar menghentikan gerakan tangan Ocean kecil.

"Baiklah. Aku sependapat dengan kakak." balas Nica kecil.

Ketiga anak-anak Karina mengulurkan tangan kanan mereka ke depan hingga membentuk posisi segitiga.

"Mulai." instruksi Nica mulai menggoyangkan tangannya diikuti oleh kedua saudara kembarnya.

"Hom pim pa ala ium gambreng."

"Hore! Nica yang pertama." teriak Nica dengan girang mendapatkan posisi 1. Berarti ia akan berhadapan dengan saudara kembarnya yang mendapatkan posisi kedua.

"Hom pim pa ala ium gambreng."

Ocean kecil akhirnya mendapatkan posisi kedua dalam permainan Rock, paper, scissors.

"Yes! Kak Ocean mendapatkan posisi kedua. Berarti Nica akan berhadapan dengan kak Ocean dan pemenangnya akan berhadapan dengan kak Oscar." celetuk Nica sudah tidak sabar memulai permainan mereka.

"Baiklah. Mari kita mulai ke permainan yang sebenarnya." kata Nica tersenyum tipis mengulurkan tangannya.

"Rock, Paper, Scissors!"

Wajah Nica berubah cemberut saat melihat Ocean kecil mengeluarkan Paper. Sementara ia mengeluarkan scissors. Itu berarti ia kalah. Karena diantara gunting dan kertas. Gunting akan selalu menang melawan kertas.

Ocean kecil tersenyum lebar melihat wajah cemberut adiknya. Ia sebenarnya tidak tega melihat wajah cemberut itu. Namun, hukuman tetaplah hukuman. Mau tidak mau Nica langsung menceburkan wajahnya ke dalam bedak bayi hingga membuat wajah Nica berubah putih.

Ocean kecil dan Oscar tertawa cekikikan melihat wajah putih saudari mereka.

"Nica, kau terlihat sangat mirip dengan tuyul yang sering muncul di TV-TV itu." gurau Oscar tertawa cekikikan melihat wajah lucu dan mengemaskan saudari kembarnya. Untuk pertama kalinya Oscar bisa mengekspresikan perasaannya di depan kedua saudara kembarnya.

Bukannya marah ataupun sedih. Nica malah tersenyum lebar melihat Oscar bisa tertawa cekikikan juga. "Kak, ternyata kakak bisa tertawa juga, ya." ujar Nica tanpa sadar menatap wajah Oscar dengan mata berbinar.

Ocean kecil juga sedikit terkejut melihat Oscar ternyata bisa tertawa cekikikan juga. Ia pikir adiknya hanya bisa menampakkan wajah datarnya saja setiap waktu.

Oscar berdehem pelan dan menyembunyikan perasaan malunya. Oscar juga tidak percaya kalau permainan itu mampu membuatnya tertawa. Apa lagi saat melihat wajah lucu Nica. Hal itu membuat perutnya geli dan ingin tertawa terbahak-bahak.

"Sekarang giliran ku melawan Kakak! Aku pasti akan mengalahkan kakak." ucap Oscar dengan penuh percaya diri menatap Ocean kecil. Ia tidak ingin kedua saudara kembarnya bertanya terlalu jauh mengenai perubahan sikapnya. Karena sebenarnya Oscar juga tidak tahu mengapa anak itu bisa tertawa cekikikan seperti itu.

Ocean kecil dan Nica kembali tersadar dari keterkejutan mereka setelah mendengar penuturan Oscar.

"Ah. Sekarang giliran kalian yang bermain." tukas Nica menatap kedua saudara kembarnya secara bergantian.

"Rock, Paper, Scissors!"

Kali ini Oscar yang cemberut dengan kekalahannya. Lagi-lagi Ocean menang melawan kedua adik kembarnya.

Oscar langsung menceburkan wajahnya ke tumpahan bedak bayi di atas kertas. Hingga membuat wajahnya berubah menjadi putih.

Kali ini Nica dan Ocean tertawa terbahak-bahak melihat wajah Oscar. Mereka tertawa terbahak-bahak hingga membuat perut mereka sakit.

"Aku tidak mau bermain lagi!" kata Oscar langsung berdiri dari duduknya.

Ocean dan Nica menghentikan tawa mereka dan menatap Oscar dengan wajah bersalah.

"Maafkan kamu sudah menertawakan Kakak." ucap Nica dengan suara lirih.

"Ini hanya sebuah permainan, Oscar. Come on! jangan bawa perasaan." nasehat Ocean menarik tangan Oscar agar tidak pergi dari sana.

Nica menghela napas berat dan berkata dengan lirih. Padahal Nica belum puas bermain bersama saudara-saudaranya.

"Baiklah. Sebaiknya kita menghentikan permainannya."

Nica kemudian merapikan kembali bedak bayi yang berceceran di atas lantai. Ocean ikut membantu adiknya membersihkan lantai.

Suara dering ponsel yang ada di saku Ocean menghentikan aktivitas mereka.

Ocean langsung mengangkat panggilan video call tersebut.

"Nonno!"

"Nipoti del Nonno (cucu kakek). Apa kalian sudah makan siang?" tanya Gavin dari seberang sana dengan tatapan hangat.

"Sì, Nonno (Ya, Kakek). Bagaimana dengan Nonno? Apa Nonno sudah makan dan minum vitamin dengan rutin?" tanya Nica mendekatkan wajahnya ke depan kamera.

Gavin semakin tersenyum lebar melihat wajah cucu perempuannya.

"Sì, Nica. Nonno sudah makan dan minum vitamin secara rutin setiap hari. Nonno begitu merindukan kalian." celetuk Gavin menatap cucu perempuannya dengan lembut.

"Lalu kenapa Nonno mengirim Madre dan kami ke negara ini?" tanya Oscar dengan wajah datar mendekati kedua saudaranya.

Gavin menghela napas panjang mendengar pertanyaan cucu keduanya.

"Karena Madre kalian memiliki peluang besar memenangkan tender yang Nonno inginkan. Lagian kalian juga bisa menghabiskan liburan kalian bersama disana. Apa kalian menyukai tempat itu?" tanya Gavin mengalihkan topik obrolan mereka.

"Sì, Sì Nonno. Nica sangat bahagia berada disini. Nica bisa menghabiskan lebih banyak waktu bermain bersama Ocean dan Oscar." jawab Nica dengan girang.

Oscar dan Ocean menghela napas berat mendengar perkataan adik mereka. Namun, mereka sudah mengerti alasan kebahagiaan adik mereka.

Gavin tersenyum hangat memandang wajah bahagia cucunya. Meskipun Gavin memperlakukan ibu mereka dengan kejam. Namun, ia memiliki alasan tersendiri dibalik sikapnya itu.

Gavin sangat menyayangi ketiga cucunya. Bahkan ia sudah mewariskan semua hartanya untuk ketiga cucunya kelak tanpa sepengetahuan Karina dan istrinya.

"Nonno akan kembali bekerja. Nonno harap kalian akan menikmati liburan kalian disana dengan bahagia." kata Gavin melambaikan tangannya berpamitan kepada cucu-cucunya.

"Ci vediamo Nonno (Sampai jumpa Kakek)." jawab mereka bersamaan.

Setelah mengucapkan kalimat sampai jumpa kepada kakek mereka. Panggil itu diakhiri oleh Gavin dari seberang sana.

"Tuan, sekarang giliran anda melakukan pemeriksaan." ujar asisten Gavin menghampiri pria setengah baya itu.

1
fiza
aku rasa crite mak karina lagi best dri cerita karina😘
fiza
sbb kawan dia djujur la.lina mederita..xguna puya kawqn
fiza
Kecewa
fiza
black mamba,tringat cite kartun megamind😁
fiza
tentu mak ko nk,kan dia bodoh🥱...mulut kata xnk,tingkah laku semua napak nk..
fiza
aish
.bodoh piang..ank hilang,sibuk crite ttg perjuangan ko..bkam dia nk tau..bodoh
fiza
ye ele..nangis la plk,klo nk nangis pon, sembunyi la..nagis sorang2,,tang mana kuatnyr..klo ati msih ke berlakang..😤..jengkel la plk..
fiza
mmg lemah,mulut jer lebih,otak xada🙄..tuk apa ko tampar dia,mana jati dri ko..aishmen..menyampah plk aku..wanita kuat mende nih,kuat tuk ank2 tapi lemah pd dri sdri,
fiza
aish..kuat mende cmtu,klo cikit trkenang2🙄...lembab plk tu,apa guna trsiksa bila bodoh masih toleh berlakamg..ingat dia mandiri, rupanya jdi babu bapak
fiza
asal xbleh masukkan dlm hati bila org tua kutuk tu ckp..eh..eh..sonang jer ko,bkan ko kema kutuk😤
Anonymous
keren
laura elizabeth
🥰
tuti sriyono
Luar biasa
♡ Sachi_ Kapuet ♡
ninggalin jejak dulu
🙂
Luar biasa
yulia ika rini
ya klu cerita dibikin ada unsur mafianya emang bgn rasanya kayak ranting MLM mkn kebwh mkn byk anggotanya../Grin/ jd bcnya memang hrs telaten perbab loncat bab mlh bingung krn akan ada nama baru..
ulfa lingga
ribet x bacanya
terlalu byk tekateki
JD malas baca
Charlotte Siha
Buruk
Charlotte Siha
Luar biasa
Theaa Theaa
/Drool//Drool//Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!