Alena adalah wanita yang terlahir dari keluarga yang kaya raya. Parasnya yang cantik, kulitnya yang putih membuat laki-laki jatuh hati padanya. Tetapi karena kesombongannya, membuat Alena dijauhi laki-laki. Saat dia menemukan laki-laki pilihannya, ternyata laki-laki itu berselingkuh. Alena memergoki laki-laki tersebut akhirnya dia kecewa dan saat dia keluar menaiki mobilnya dengan melaju yang kencang, dia mengalami kecelakaan yang membuatnya harus diamputasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibnu Muhammad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10 - PERJODOHAN
“Apa! Papa sama mama mau menjodohkan Alena dengan sahabat papa dan mama? Gila, sungguh gila kalian! Pokoknya Alena nggak mau dijodohin titik, apa kata dunia kalau Alena nikah karena dijodohkan, kan sekarang bukan jamannya siti nurbaya pa!” Teriak Alena sambil menatap wajah papanya dengan tatapan nggak percaya
Alena menolak permintaan papa dan mamanya untuk segera menikah. Tujuan utama dari kedua orang tuanya yang menjodohkan dia dengan anak sahabat orang tuanya yaitu agar Alena segera mendapatkan kehidupan lebih baik lagi dan hidup nyaman dengan keluarga kecilnya.
*****
Flashback….
Alena
Alena Adalah anak tunggal dari keluarga yang terpandang dan terhormat. Karena kedua orang tuanya adalah bos konglomerat disuatu perusahaan yang berdomisili di Jakarta. Kedua orang tuanya mencoba menjodohkan anaknya agar segera menikah. Bukan tanpa alasan mereka menjodohkan Alena dengan sahabat papa dan mamanya karena Alena sudah dianggap sudah pantas segera menikah. Masalah kuliah bisa sambil berjalan.
“Alena, Papa sama mama itu ingin melihat kamu bahagia mempunyai keluarga dan hidup berkecukupan nak!” Pinta orang tua Alena sambil memegang bahu Alena.
“Bahagia! Bahagia papa bilang, emang papa selama ini nggak lihat Alena sudah bahagia kan?” Jawab Alena
“Iya papa tau kamu sudah bahagia, bisa kumpul sama teman-teman kamu, tapi ingat usia kamu sekarang juga sudah dewasa sudah saatnya kamu menikah dan mempunyai anak.” Balas papanya Alena
“Tapi pa, Alena belum siap, Alena masih belum kepikiran menikah!” Jawab Alena.
Setelah Alena menjawab ucapan orang tuanya, dia langsung bergegas keluar dari rumahnya menggunakan mobilnya dengan melaju kencang, sekencang kilat.
Saat dia sudah ditengah perjalanan, dia mencoba menelpon Nuria karena dia bingung mau kemana. Akhirnya dia curhat ke Nuria.
*Hallo, Nuria lu dimana?” Tanya Alena melalui handphonenya
“Iya Alena, nih gue lagi di tempat biasa lagi duduk aja nih, ow iya lu dimana nih?” Jawab Nuria
“Tempat biasa? Dirumah maksud lu! Oh gue lagi pusing nih Nuria, dirumah gue diomelin terus sama papa mama gue!” Sahut Alena
“Ah…. Udah nggak usah dengerin ocehan mereka, mending lu kesini kita main dan shopping sampai pagi!” Ajak Nuria sambil ketawa
“Ah… lu mah di otak lu isinya cuma shopping sama makan terus! Oke-oke tungguin gue ya, sebentar lagi gue meluncur!” Jawab Alena sambil melajukan mobilnya menuju rumah Nuria
“Iya nggak papa dong, kan shopping dan makannya gratis di beliin lu Alena hahahaha! Oke buruan kesini ya gue tunggu dirumah, jangan lupa bawa cemilan karena di rumah gue lagi nggak ada cemilan.” Ucap Nuria
“Ih, jadi orang nggak modal banget sih lu anuria.” Ucap Alena jengkel
“Iya kan gue ngasih info daripada ntar lu kesini kelaparan juga, mending lu dijalan beli cemilan dah.” Pinta Nuria
“Hemm… ya sudah kalau begitu nanti gue beli cemilan deh, tapi nanti ganti ya uangnya?” Pinta Alena
“Hadeh, perhitungan banget ya lu sekarang ke gue, biasanya mah royal!” Sahut Nuria
“Bodo amat!” Jawab Alena.
Tak lama Alena langsung meluncur menuju rumahnya Nuria, sebelum sampai di rumahnya, Alena berhenti di minimarket untuk membeli cemilan pesanan Nuria.
Setelah membeli beberapa cemilan, Alena pun melanjutkan perjalanannya ke rumah Nuria. Beberapa menit pun dia sampai di depan gerbang rumah Nuria.
“Ruyam banget fikiran gue hari ini Nuria! Masak papa mama gue memaksa gue agar cepat nikah sih!” Alena menceritakan permasalahanya dengan Nuria sahabat baiknya sambil ditemani dengan minuman dan cemilan yang ia beli di minimarket tadi
“Hahaha cupu banget sih lu Alena! Kayak anak kecil saja lu, masak hari gini masih nurut saja disuruh nikah sama orang tua, jangan mau mending kita puas-puasin masa lajang kita!” Ucap Nuria
“Iya makanya itu, emang sekarang masih zamannya siti nurbaya kok masih zaman perjodohan.” Balas Alena
“Nah, itu lu tau. Makanya mending kita selesaikan kuliah kita, terus kerja baru nikah.” Sahut Nuria
“Iya tadi gue juga sudah bilang begitu ke orang tua gue, tapi mereka masih saja menyuruh gue cepet nikah, emang dikira nikah gampang kali ya, cowok aja nggak punya masak disuruh nikah!” Lirih ucap Alena
“Hahaha iya juga ya, lu kan masih jomblo nggak laku-laku ya Alena! Kasian banget sih hidup lu Alena.” Ejek Nuria
“Sue lu!” Jawab Alena simpel.
“Terus gimana nih nasib gue, ada ide nggak lu Nuria!” Pinta Alena ke Nuria dengan tatapan tajam
“Iya lu sekarang tenang, udah nggak usah dianggap, lagian ini bukan masalah lu kan?” Ucap Nuria
“Ini tuh sudah masalah buat gue Nuria.” Bentak Alena ke Nuria
“Oh, sorry Alena gue tadi lagi ngomong ke diri gue sendiri, kalau masalah lu ya itu derita lu gue nggak ikut-ikutan.” Nuria ketawa ngakak
“Ah, percuma gue ngomong panjang lebar, yang diajak curhat nggak punya otak nggak bisa mikir.” Balas Alena
“Ye, ngambek hahaha.” Jawab Nuria.
“Dahlah pusing kepala gue!” Sahut Alena.
“Udah sana mending lu tidur di kamar gue. Daripada lu pulang disuruh nikah lagi?” Ucap Nuria
“Oh iya juga ya, tumben lu pinter biasanya bego!” Jawab Alena
“Ye, sebenernya gue tuh pinter, tapi nggak sombong.” Balas Nuria
“Malas gue denger lu ngomong, mending gue nginep di kamar lu aja lah malam ini.” Pinta Alena
“Iya oke, udah sana molor di kamar.” Pinta Nuria.
"Ow iya lu jangan cerita ke temen-temen gue masalah perjodohan ini, awas kalau ngember jatah shopping dan makan gratis buat lu gue stop!" Ancam Alena ke Nuria
"Oke siap bos, rahasia terjamin aman kondusif!" Balas Nuria.