SECERCAH CINTA UNTUK ALENA

SECERCAH CINTA UNTUK ALENA

BAB 1 - ALENA

Namanya Alena, dia berumur 21 tahun.  Dia adalah wanita yang berasal dari keluarga kaya raya, parasnya yang cantik nan anggun membuat laki-laki yang melihatnya akan jatuh cinta. 

Alena dididik dan dibesarkan orang tuanya dengan didikan yang keras. Membuat jiwanya menjadi tegar menghadapi segala cobaan yang menghadang.

Hari ini Alena akan pergi shopping bersama Nuria, Nuria adalah teman dekat Alena semenjak kecil. Nuria dan Alena sudah seperti keluarga sendiri karena kemana-mana pasti selalu bersama.

“Nuria, hari ini temenin gue shopping yuk, baju di rumah gue sudah habis lenyap ditelan bumi nih?” Pinta Alena mengajak jalan Nuria

“Oke siap Alena!” Jawab Nuria

“Yasudah kalau begitu gue mandi dulu ya, dari pagi belum mandi nih gue, baunya udah kayak bau naga?” 

“Dasar, cewek jorok lo!” Jawab Alena dan mematikan handphonenya.

Sembari Alena menunggu Nuria mandi, Alena membuka handphonenya dan membuka aplikasi tiktok dan mengupload video di tiktok. Setelah di upload, banyak sekali laki-laki yang berkomentar ingin mempersuntingnya, siap menjadi pacarnya dan lain sebagainya. Semua itu membuat Alena risih dan nggak respek melihat kelakuan laki-laki diluar sana.

Alena merasa cantik karena banyak laki-laki yang suka sama dia. Sampai-sampai banyak laki-laki yang berkorban hanya untuk mendapatkan cintanya, tetapi banyak juga yang ditolak Alena karena tipenya dia sangat tinggi.

“Ih, lama banget sih nih anak mandi dari tadi belum kelar-kelar juga!” Gumam Alena 

Alena menunggu Nuria di depan rumahnya. Sesekali Alena melihat handphonenya menunggu telpon dari Nuria, tetapi Nuria malah tidak menelponnya.

“Ah! Kampret bener nih Nuria ya, tau gini tadi gue tidur dulu, nungguin dia kayak nungguin artis saja lama betul?” Alena ngedumel sendirian di depan rumahnya.

Selang beberapa menit, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Alena sudah memasang muka masam menyambut si emak-emak kunti itu.

“Eh Alena lo udah siap belum?” Tanya Nuria

“Udah siap dari tadi,  lo kemana aja sih ditungguin dari tadi baru nongol jam segini!” Jawab Alena kesal

“Hehehe ya biasalah cewek, harus dandan dulu biar syantik gitu.” Nuria senyum-senyum sendiri

“Syantik-syantik bapak lo! Ayo ah berangkat keburu macet nanti dijalan?” Alena nggak sabar lalu menyalakan mobilnya

“Eh…. Alena tunggu dulu ya, gue mau makeup dulu ya, tadi di jalan kena debu nanti muka gue kucel gimana?” Pinta Nuria

“Hih… ya sudahlah terserah lo aja!” Jawab Alena jengkel sambil keluar dari mobilnya lagi.

Alena menunggu Nuria makeup sampai ngantuk, Nuria merupakan teman Alena yang sangat rempong kalau diajak kemana-mana nggak mau kalau belum makeup. 

Dia nggak mikirin tempat pokoknya makeup is number one, kalaupun banjir mungkin dia lebih mementingkan makeup dulu daripada menyelamatkan diri.

“Udah… tuh muka sudah di putih-putihin, biar kayak tembok, biar kayak badut, udah mirip juga kok sama ondel-ondel!” Ejek Alena sambil mukanya sudah bete

“Ya biarin, daripada elu cewek kok nggak pernah dandan?” Jawab Nuria sambil mengejek

“Bodo amat! Walaupun gue nggak dandan kan emang dah cantik dari pabriknya enggak kayak elu?” Jawab Alena dengan senyum-senyum

“Udahlah.! Ayo berangkat kelamaan lo mah!” Pinta Alena langsung narik paksa tangan Nuria kedalam mobil.

“Eh..eh..eh… pemaksaan ini namanya!” Teriak Nuria si cewek paling rempong.

Alena tak menggubris ocehan Nuria. Alena langsung melajukan mobilnya dengan secepat kilat, mereka berdua sampai di tempat shopping dengan aman tanpa terkena macet dijalan.

“Waahh! Bajunya bagus-bagus ya Alena?” Nuria mengambil salah satu baju dan mencobanya.

“Gimana Alena kira-kira cocok nggak sama kulit gue nih baju?” 

“Ehm.. cocok-cocok saja sih, yang penting duitnya juga cocok kan!” Ejek Alena ke Nuria

“Loh kan gue diajak lo, jadi ya otomatis di belanjain lo lah!” Jawab Nuria sambil melirik matanya Alena

“Haduh, Dasar lintah darat! Iya sudah kalau begitu nanti gue bayar deh, lo tinggal milih bajunya ya, kalau bisa yang bagus dan harganya yang mahal jangan yang discount-discount, nggak level gue beli baju yang discount!” 

“Oke bu bos, siap laksanakan!” Nuria langsung girang mendengar perkataan Alena tadi.

Nuria lari dari ujung sampai keujung, seperti sedang mengikuti lomba lari. Padahal dia hanya nyari baju yang sesuai keinginannya. Akhirnya dia sudah mendapatkan baju yang sesuai  dengan keinginannya.

“Buset deh, lo mau beli baju apa mau ngerampok toko, banyak amat yang lo beli?” Tanya Alena sambil melihat keranjang baju yang dibawa Nuria

“Loh, tadi katanya suruh ambil sesuai keinginan, yasudah ini baju sudah sesuai keinginan gue Alena, buruan sana bayar!” Perintah Nuria sambil senyum-senyum

“Idih… malah merintah dasar kampret, tekor kalau kayak gini lama-lama gue!” Gumam dalam hati Alena

Saat mereka menuju parkiran, ada beberapa cowok yang menggoda Alena. Alena pun nggak menggubrisnya

“Hai cewek, kiw kiw cukurukuk kukuruyuk, kuk geruk?” Panggil cowok-cowok dengan bahasa alien

“Apa sih, nggak jelas banget jadi cowok.” Jawab Alena

“Awas-awas sana minggir gue mau lewat samsul!” Teriak Nuria sambil berjalan melewati para buaya darat yang sedang nongkrong di parkiran Itu.

                                     *****

Dengan cekatan, bibi Mira langsung membukakan pintu gerbang rumah Alena karena mobil Alena sudah sampai di depan gerbang rumahnya.

“Eh Alena enak ya tiap hari shoping kayak gini?” Rayu Nuria

“Enak bapak lo, enak di elu nyesek di gue!” Jawab Alena sambil masuk ke dalam rumah.

“Ow iya Nuria lo mau langsung minggat dari sini apa nunggu diusir dulu?” Tanya Alena sambil bercanda

“Buset dah nih cewek sadis amat! Ya disini dulu lah istirahat dulu, makan dulu, ngerampok makanan sampai habis baru gue rela lo usir dari sini hahaha!” Nuria ketawa ngakak

“Lah, ngelunjak nih anak! Kalau mau makan ambil sendiri ya bu, gue bukan pembantu lu!” 

“Iya iya, gitu aja ngambek?” Jawab Nuria

“Eh bibi Mira, tolong dong ambilin minuman dan sesajen buat Nuria ya bi? Kasian nanti kalau nggak dikasih sesajen bisa-bisa ngereog dia disini, kan jadi repot nanti gue?” Pinta Alena sambil memanggil bibi Mira

“Siap non!” Jawab bibi Mira

Nuria dan Alena ngobrol dan istirahat bersama. 

“Alena, hei Alena?” Nuria membangunkan Alena yang sudah tertidur lelap dikasur

“Iya ada apa Nuria?” Jawab Alena sambil mengucek matanya karena dia sudah tertidur

“Ehm..enggak jadi, kirain tadi belum tidur?” Jawan Nuria

“Ih, reseh banget lo ya Nuria! Udah sana tidur ngantuk gue?” Pinta Alena sambil menutup telinganya karena nggak kuat ocehan Nuria

Akhirnya waktu sudah menunjukan pukul 16.00 WIB, Nuria dan Alena sudah terbangun. Nuria kemudian pamit mau pulang karena takut dicariin emaknya.

“Alena, gue pulang dulu ya, sudah sore nih nanti emak gue nyariin lagi?” 

“Oh iya nanti hati-hati dijalan ya, terima kasih tadi sudah mau nemenin belanja?” Jawab Alena

“Iya sama-sama, sering-sering saja traktir kayak gini biar stok baju gue dirumah banyak hahahah.” Nuria ngakak karena happy sudah dibelikan baju banyak oleh Alena

“Haha lo bisa aja, ya sudah sana pulang, nih sudah gue usir, buruan sana pulang hus hus hus!” 

“Kampret, teman kurang ajar!” Jawab Nuria 

Nuria akhirnya pulang setelah merampok buah di dalam kulkas Alena, Alena dan Nuria sudah biasa bercanda  seperti ini. Jadi, sudah tidak kaget lagi dengan ucapan mereka.

\*\*\*\*\*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!