NovelToon NovelToon
Black Rose In The School

Black Rose In The School

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 ( Kekasih gelap)

Felix tersenyum tipis saat melihat Alex sudah berada di dalam kelasnya. Dia bahkan duduk disamping Lisa dengan senyum lebar diwajahnya. Felix memilih untuk mengabaikannya dan meletakan tasnya di meja. Ia langsung duduk di kursinya dan tidak berselang lama Lisa datang.

“Apa benar kau terluka karena dipukuli olehnya?” Ucap Lisa menunjuk Alex.

Felix melirik Alex sekilas sebelum menjawab pertanyaan Lisa. Ia bisa melihat bahwa Alex sedang tersenyum puas kearahnya, ia tau bahwa Alex sedang mencoba untuk mempermainkannya.

“Aku memang bertengkar dengannya” ucap Felix.

“Tapi karena apa?” Ucap Lisa.

“Karena salah satu diantara kita, ada yang tidur dengan wanita, dan itu melanggar perjanjian” ucap Alex.

Felix yang mendengar itu seketika langsung bangkit dari duduknya. Dia bahkan sudah mengepalkan tangannya dengan kuat, sorot matanya menatap tajam kearah Alex yang sedang tersenyum seringai kearahnya.

“Astaga Alex! Cukup katakan bahwa dirimu lah yang tidur dengan wanita! Aku tau kau sering pergi ke gang cinta!” Ucap Lisa sembari terkekeh.

“Anggap saja seperti itu Lisa” ucap Alex melirik kearah Felix yang masih ketakutan jika rahasianya terbongkar.

“Apa kau menunggu kekasihmu Valencia? Kurasa dia tidak akan berangkat ke sekolah, ada pemberitahuan dari wali kelas tadi” ucap Lisa.

“Aku tidak menunggu jalang itu. Aku hanya ingin bertemu dengan temanku yang sangat baik ini” ucap Alex.

“Jalang? Bahkan kau menyebut kekasihmu jalang? Astaga kau jahat sekali Alex!” Ucap Lisa sembari menggelengkan kepalanya tak percaya.

“Dia sudah bukan lagi pacarku. Aku sudah mendapatkan mawar hitam semalam” ucap Alex.

Lisa yang mendengar itu hanya diam sembari melihat kearah kursi yang biasa ditempati Valencia. Entah kenapa ia merasa aneh saat melihat ekspresi wajah Alex saat ini.

Lisa beralih menatap Felix yang terdiam dengan ponsel ditangannya. Selama ini Lisa tidak pernah mengecek isi ponsel kekasihnya itu, karena mereka berjanji untuk saling mempercayai. Tapi entah kenapa, sekarang Lisa ingin melihat isi ponsel kekasihnya.

“Felix? Apa aku boleh pinjam ponselmu sebentar?” Ucap Lisa.

Felix ragu untuk memberikan ponselnya, karena di dalamnya terdapat isi chat antara dirinya dan juga Valencia. Bahkan ada beberapa foto-foto saat ia menghabiskan waktu bersama dengan Valencia.

“Kenapa? Apa ada masalah? Ucap Felix tanpa ekspresi.

“Aku hanya ingin tau isi ponselmu” ucap Lisa dengan senyum tipisnya.

“Kau curiga padaku?” Ucap Felix.

“Tidak! Sudahlah lupakan, aku hanya bercanda” ucap Lisa dengan senyum yang dipaksakan.

Alex yang melihat itu semua hanya bisa tersenyum tipis, ia takjub dengan cara Felix untuk menghindar dari situasi menegangkan ini. Dia akui bahwa Felix sangat pandai mengatasi situasi yang mungkin akan membahayakan hubungannya.

“Eh kalian! Pesta tahunan akan segera datang, kurasa kalian akan menjadi pasangan utama tahun ini” ucap Alex.

“Kau benar Alex, staf acara itu sudah memberitahuku bahwa di acara itu aku dan Felix akan berdansa di lantai dansa utama” ucap Lisa dengan senyum diwajahnya.

“Wahhh kalian benar-benar pasangan kesayangan sekolah. Lisa yang ceria dan setia, Felix yang cerdas dan juga setia!” Ucap Alex terkekeh.

Felix tidak berniat untuk menanggapi ucapan Alex yang sengaja menyindirnya. Ia lebih memilih untuk mengirimkan pesan pada Valencia yang tidak bisa ia hubungi sejak kejadian semalam.

“Lalu Alex? Kau akan berpasangan dengan siapa di pesta itu?” Ucap Lisa.

“Aku sudah terlanjur mendaftar dengan Valencia, dan aku harus bergandengan tangan dengannya di pesta nanti” ucap Alex.

“Valencia adalah gadis yang cantik. Jika tidak denganmu, maka dia bisa dengan mudah berpasangan dengan yang lain” ucap Lisa.

“Tapi aku lebih takut jika dia berpasangan dengan kekasih orang lain” ucap Alex.

“Bisakah kau tutup mulutmu?” Ucap Felix yang tiba-tiba berdiri menghampiri Alex dengan tatapan tajam.

“Kenapa? Apa masalahnya denganmu?” Ucap Alex terkekeh.

“Ini bukan kelasmu, dan suaramu mengganggu kegiatan belajar disini!” Ucap Felix.

“Ahh astaga! Kau benar-benar hebat Felix! Baiklah sampai jumpa lagi!” Ucap Alex dan pergi begitu saja meninggalkan ruang kelas.

Lisa sadar bahwa akhir-akhir ini Felix terlihat sensitif dan mudah terpancing emosi. Ia tidak tau apa yang terjadi pada kekasihnya itu, banyak perubahan sikap dan perilaku tak biasa yang semakin membuatnya curiga.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pukul 17.00

Felix memarkirkan mobilnya di parkiran bawah tanah gedung apartemen Valencia. Dia keluar dari mobilnya dengan membawa dua plastik makanan dan minuman. Ia merasa bahwa ia harus pergi menghampiri Valencia sekarang, karena ia merasa bahwa Valencia sedang menghindarinya.

Felix memencet bel untuk yang ketiga kalinya, dan tetap tidak ada jawaban. Ia mengira bahwa Valencia mungkin sedang tidak ada di tempatnya, tapi saat ia bertanya pada tetangga apartemen itu, mereka berkata bahwa Valencia belum juga keluar sejauh ini.

“Valencia!!!” Teriak Felix, ia sengaja untuk membuat keributan di lorong apartemen ini.

“Valencia!!” Teriaknya lagi, membuat beberapa penghuni lain merasa terganggu.

Tidak berselang lama, Valencia membukakan pintu itu dengan tatapan dinginnya. Ia hanya meminta Felix masuk tanpa mengatakan apapun. Valencia nampak berantakan dengan baju tidur tipis yang ia kenakan.

“Apa kau sakit?” Ucap Felix sembari mengecek suhu di dahi Valencia.

“Kau demam, apa ada obat disini?” Ucap Felix.

“Ada, bisa ambil disana” ucap Valencia sembari menunjuk laci yang berada di dekat dapur.

Felix segera mencari obat itu, kemudian setelah menemukannya, dia segera membawanya dan meletakannya diatas meja. Sementara Valencia hanya diam sembari terus menatap Felix yang terlihat sibuk mengkhawatirkannya.

“Apa sudah makan?” Ucap Felix, dan Valencia menggeleng pelan.

“Astaga kau ini, untung aku membawa makanan dari luar untukmu. Cepat makan! Dan makan obatmu segera!” Ucap Felix sedikit marah.

“Kenapa kau justru marah padaku?” Ucap Valencia.

“Karena aku peduli padamu Cia, aku tidak suka jika kau sakit seperti ini. Bahkan tidak ada orang yang merawatmu, hanya aku disini yang bisa merawatmu” ucap Felix.

“Kau benar, tidak ada yang peduli padaku di dunia ini. Aku hanya punya dirimu saja, bahkan kau juga bukan milikku sepenuhnya” ucap Valencia sembari tersenyum kecut.

“Aku milikmu, kau sudah mendapatkan aku sepenuhnya. Aku bahkan melepas perjaka ku saat bersamamu” ucap Felix tersenyum tipis.

Valencia yang mendengar itu seketika terkekeh, ia terhibur saat melihat Felix mengatakan kalimat itu dengan wajah polos di depannya. Felix yang melihat Valencia tertawa pun ikut tertawa, walaupun ia tidak tau apa yang membuat Valencia tertawa.

“Kudengar di grup kelas, pesta tahunan akan diadakan sebentar lagi?” Ucap Valencia.

“Ya, staf yang mengatur acara tersebut sudah mulai sibuk” ucap Felix.

“Apa kau akan menjadi pasangan utama tahun ini dengan Lisa? Seperti tahun sebelumnya? Kau berdansa dengannya di lantai dansa utama?” Ucap Valencia dengan senyum yang dipaksakan.

“Kurasa seperti itu, Lisa sudah membuat gaun yang cocok dengan setelan jas yang akan aku pakai” ucap Felix.

Valencia meletakan sendok makannya begitu saja, ia melangkahkan kakinya menuju balkon apartemennya. Ia melihat pemandangan perkotaan menjelang malam yang indah. Felix yang mengikutinya, dia langsung tersadar bahwa Valencia sedang bersedih karena pesta tahunan itu.

“Bagaimana denganku? Gaun yang aku kenakan harus mengikuti setelan jas siapa?” Ucap Valencia tersenyum tipis.

“Kau bisa mengikuti setelan jas milikku, aku memakai warna hitam dan putih. Kurasa kau bisa memilih salah satu warna itu” ucap Felix.

“Sebenarnya bukan itu yang aku inginkan” ucap Valencia.

“Apa yang kau inginkan? Katakan! Aku akan menuruti keinginanmu” ucap Felix.

“Bisakah kau tidak berdansa dengan Lisa di pesta itu nanti? Pikirkan sebuah cara agar kau tidak perlu berdansa dengannya, bisakah kau menuruti keinginan kekasih gelap mu ini?” Ucap Valencia dengan senyum tipisnya.

...----------------...

1
Celia Sulu
author tolong buat valencia pergi dari hidup Felix sementara waktu Thor sampai Felix sedar dengan perasaannya sendiri,kasihan valencia author
karina
lanjut
Triny Hadon
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!