NovelToon NovelToon
Kultivasi Cahaya

Kultivasi Cahaya

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Kultivasi / Pendekar
Popularitas:17.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: secrednaomi

Jian Chen melarikan diri setelah dikepung dan dikejar oleh organisasi misterius selama berhari-hari. Meski selamat namun terdapat luka dalam yang membuatnya tidak bisa hidup lebih lama lagi.

Didetik ia akan menghembuskan nafasnya, kalung kristal yang dipakainya bersinar lalu masuk kedalam tubuhnya. Jian Chen meninggal tetapi ia kembali ke masa lalu saat dia berusia 12 tahun.

Klan Jian yang sudah dibantai bersama keluarganya kini masih utuh, Jian Chen bertekad untuk menyelamatkan klannya dan memberantas organisasi yang telah membuat tewas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 33 — Ye Ziyun

Jian Chen menggunakan beberapa jurus saat tikus-tikus tanah itu mulai menerjang dirinya, dengan sebilah pedang ditangan, Jian Chen memberikan perlawanan sengit pada tikus tanah itu sekaligus membunuh sebagian dari mereka.

Tikus tanah itu sulit untuk dibunuh, setiap kali Jian Chen ingin menebasnya, siluman itu sudah terlebih dahulu masuk kedalam tanah. Salah satu cara agar membunuhnya adalah menunggu ia keluar dari permukaan.

Beberapa kali Jian Chen pindah posisi berdiri karena tanah yang ia pijak mulai tidak rata lagi, sering ia diserang oleh siluman itu tepat dibawah kakinya, untungnya Jian Chen masih sempat untuk menarik kakinya agar tidak kena cakaran mereka.

Kini tikus tanah sudah mengepung Jian Chen dari berbagai sisi, merasa sudah terpojok Jian Chen mengubah pola serangan pedangnya.

Jian Chen menghirup nafas yang dalam lalu mengeluarkannya dari mulut hingga tercipta uap dari sudut bibirnya. Jian Chen akan menggunakan teknik pedang pernafasan.

“Teknik Pedang Bulan Purnama ~ Dua Cahaya Bintang.”

Teknik ini adalah teknik yang digunakan Meily di air terjun sebelumnya, teknik pedang yang dipadukan dengan sebuah tarian yang indah.

Pada serangannya, teknik ini merujuk pada kecepatan ayunan pedang Jian Chen yang meningkat sepuluh kali lipat dari awalnya.

Tikus-tikus tanah yang yang tengah melompat menyerang Jian Chen tidak sempat bereaksi saat tiba-tiba pedang itu sudah melewati tubuhnya. Tidak peduli serangan dari berbagai arah Jian Chen bisa menanganinya dengan teknik pedang ini. Dalam sekali jurus itu ia bisa membunuh 15 tikus tanah dalam kurun waktu 5 detik.

Dengan jurusnya juga, Jian Chen berhasil keluar dari kepungan tersebut.

Tebasan cepat ini berangsur 15 kali ayunan sebelum kecepatan pedang Jian Chen kembali seperti normal. Detak jantung Jian Chen meningkat beberapa saat setelah menggunakan teknik ini.

Nyatanya walau belasan rekan-rekannya mati tidak membuat gerombolan tikus tanah gentar, sebaliknya justru membuat mereka memburu Jian Chen dengan buas.

Tikus tanah yang menjadi siluman mempunyai ukuran lebih besar dari pada biasanya, usia mereka sekitar 5 tahunan tetapi karena jumlahnya yang banyak bagai lebah membuat mereka jadi mematikan.

Jian Chen hanya bisa berdecak kesal melihat tikus tanah yang seperti tidak ada habisnya. Jian Chen akui ia masih meremehkan siluman itu, membunuh semuanya boleh jadi akan memakan waktu yang lama.

Robekan demi robekan memenuhi pakaian Jian Chen akibat cakar dari tikus tanah, ia mulai kewalahan diserang di berbagai sisi tetapi untungnya tidak ada luka di kulitnya.

Jian Chen sudah melindungi tubuhnya dengan tenaga dalam secara keseluruhan jadi cakar itu tidak bisa menembus kulitnya.

Meski tidak merasa terancam dengan cakarnya Jian Chen tetap waspada, pelindung tenaga dalam memang melindunginya tetapi masalahnya sampai berapa lama ia bisa menggunakan tenaga dalam. Dia tidak yakin bisa bertahan seperti ini selama 2 jam, lagian andai bisapun Jian Chen yakin pakaianya akan habis tercabik-cabik.

Sebenarnya Jian Chen punya jurus kuat yang membuat semua tikus tanah ini terbunuh lebih cepat dalam sekali serangan, ia tidak bisa menggunakan jurus itu karena suatu alasan.

Jian Chen menyadari ada seseorang yang mengamati pertarungannya, dia tidak mau menggunakan jurusnya didepan orang itu karena akan membuat masalah merepotkan kedepannya.

‘Tidak ada cara lain, aku harus mengandalkan pedangku…”

Jian Chen mengalirkan tenaga dalam pada pedangnya lalu menggunakan teknik pedang dari ayahnya. Teknik itu memang bisa membunuh beberapa tikus tanah tetapi tak mampu untuk melawan semuanya.

Alhasil semakin banyak cakaran yang mengenai pakaian Jian Chen. Ketika ia ingin menggunakan jurus lainnya hawa disekitar Jian Chen tiba-tiba terasa turun drastis.

Bukan hanya menjadi lebih dingin tetapi ada hembusan es yang tercipta. Jian Chen tidak terkejut dengan hal itu, ia cukup mengenalnya karena fenomena suhu dingin ini berasal dari orang yang mengintipnya.

***

Perlahan tapi pasti, ada sebuah hembusan es yang membuat rumput dan tanah yang dipijak Jian Chen membeku. Pembekuan itu merambat dengan cepat disekitarnya, membuat tikus-tikus tanah yang mengepung Jian Chen menjadi ragu untuk maju.

Jian Chen mengambil kesempatan ini dan melompat jauh dari kepungan itu, lompatan Jian Chen sangat tinggi karena menggunakan tenaga dalamnya sehingga ia dengan mudah melebarkan jarak dari gerombolan tikus tanah tersebut.

Jian Chen hendak menggunakan serangan jarak jauh dengan teknik pedangnya tetapi tiba-tiba seorang perempuan muncul disampingnya.

“Biar aku saja, meski kau membunuh beberapa dari mereka itu tidak membuat tikus tanah itu gentar menyerangmu. Sebaliknya mereka justru takut terhadap suhu dingin yang kugunakan...”

Jian Chen kemudian melihat gadis tersebut dan ternyata ia mengenalnya di lapangan Akademi sebelumnya, wanita itu adalah Ye Ziyun, teman dekat dari Niu Meily sekaligus pemimpin Faksi Lantera Api.

Ziyun tidak menunggu jawaban Jian Chen ketika tikus tanah sudah bergerak ke arahnya. Ye Ziyun mengalirkan tenaga dalam pada pedangnya yang seketika mengeluarkan energi dingin.

“Elemental Es ~ Dinding Pelindung Es.”

Ye Ziyun menancapkan pedangnya pada tanah yang seketika tanah itu langsung membeku dan menyebar begitu cepat.

Dari permukaan es, tercipta bongkahan es yang besar dan tinggi, bongkahan itu membentuk sebuah dinding yang mengelilingi Ziyun dan Jian Chen.

Ziyun ternyata tidak berniat untuk melawan tikus tanah tersebut, ia menggunakan esnya sebagai benteng untuk melindunginya.

Tikus-tikus tanah terhenti ketika melihat dinding es, mereka tidak jadi mendekat saat merasakan suhunya semakin dingin ketika dekat dengan esnya.

Meski bergerak dibawah tanah, ternyata es yang dikeluarkan Ziyun juga membekukan area bawah tanah disekitarnya sehingga tikus tanah itu tidak bisa menggali dibawahnya.

Jelas sekali segerombolan tikus tanah itu tidak terima mangsanya kabur tetapi mereka juga tak bisa melawan apalagi merasakan suhu dingin. Kelompok tikus tanah itu akhirnya membalikkan arahnya lalu pergi menjauh untuk mencari mangsa lain.

“Kau tidak apa-apa?” Ye Ziyun bertanya pada Jian Chen ketika tikus tanah itu sudah hilang dari pandangannya.

Jian Chen mengangguk lalu menyatukan kedua tangannya. “Terimakasih atas pertolonganmu, Nona.”

Walaupun terlihat seperti ditolong kenyataannya Jian Chen tidak butuh pertolongan Ziyun, bisa saja dia membereskan tikus tanah itu sendirian.

“Tidak perlu sungkan, aku memang sebaiknya menolongmu. Aku tidak tahu kenapa ada siluman itu di Hutan Sunyi seperti ini yang pasti jangan melawan gerombolan tikus tanah, itu sama saja dengan mengantarkan nyawamu…”

Ziyun sebenarnya kagum pada pemuda didepannya terutama ia bisa bertahan lama dikepung oleh tikus tanah tersebut.

Bukan hanya bertahan tetapi juga balik melawannya, andai itu dirinya sekalipun mungkin ia tak akan bertahan lama melawan mereka yang jumlahnya puluhan.

Ziyun datang disaat Jian Chen sudah membunuh sepertiga dari tikus tanah itu, jadi dia tidak melihat bagaimana Jian Chen menggunakan teknik pedang Klan Niu.

Pandangan Ziyun beralih pada wajah sang pemuda, matanya melebar ketika melihat iris mata sang pemuda yang berwarna emas.

Pikiran Ziyun teringat pada perkataan sahabatnya, Niu Meily bahwa ia bertemu dengan seorang pemuda yang bermata emas.

‘Apa pemuda ini adalah orang sama yang bertemu Meily?’ batin Ziyun dalam hati.

1
abu fadhilah
Perjalanan Jian Chen masih sangat panjang, menghadapi serangan Kekasiaran Feniks, mengungkap jati dirinya, menemukan kedua Orang Tuanya, membantu Lily utk bebas dari belenggu Kristal Hijau yg ada dalam Dantian Jian Chen, & masih banyak lagi hal² yg belum terungkap, termasuk jati diri wanita yg menuntut utk dinikahi Jian Chen karna menganggap Jian Chen telah mengintipnya sa'at ia sedang mandi di Danau Air Suci.

Ditunggu Seson 2 nya Thor.
TETAP SEMANGAT & SUKSES SELALU.
abu fadhilah
Apa aku salah baca ya?! di Chapter yg lalu klo tdk salah, MC sudah di ranah Cahaya Emas karna simpul tenaga dalam yg dimiliki MC sudah mencapai 400 lingkaran lebih (waktu berlatih di dalam hutan sa'at mengikuti kompetisi) sedangkan utk tingkat Cahaya Besi & Baja dibawah 200 simpul lingkaran tenaga dalam.
abu fadhilah
Sedikit menarik, dalam Novel ini yg di-isi bukan Dantian (pusat penyimpanan energi, QI, CI atau Tenaga Dalam), tapi yg di-isi Meridian (yg notabene adalah semacam saluran utk menyalurkan Energi ke titik yg di-inginkan).
Pujianto Ajha
Luar biasa
Dadang Eliz
bgtlah seharusx panggilan itu.. bukan saudara ini saudara itu
Dadang Eliz
kultivasinya ditahap apa ya..
Dadang Eliz
ih.. membunuh tampa bulu.. emang kl membunuh pake bulu kayak apa ya..?
Dadang Eliz
gelang pusakax gak diambil jg kah..?
Dadang Eliz
ambil mayatx.. gunakan kulit sebagai bahan armor atau artefak lain.. bahan yg bahkan pedang asura sulit menembusx kan bagus bgt buat artefak atau pusaka
Dadang Eliz
emang mall atau super market.. ada-ada za
Dadang Eliz
lha kan ada pedang2 yg lain.. mengapa harus gak pake padang
Dadang Eliz
semangat thor.. smg sehat sll..
Dadang Eliz
tp setidakx.. prajurit itu bisa berguna untuk menertipkan suasana..masak iya satu org menangani semua itu..
Dadang Eliz
pakai za element es.. buat semua org beku seketika..
Dadang Eliz
ya bgt lah kl MC bego.. buang tenaga menghadapi kroco2.. cb fokus membabat pentolanx.. kan lebih santai jadix..
Dadang Eliz
knp bukan yg alam raja dl bunuh.. kan kl dah takut.. jd lebih mudah menghadapi..
Dadang Eliz
mulai dr kutivasi masih rendah sampe dah alam dewa.. masih za bgt cara bertarungx..
Dadang Eliz
knp tidak bunuh para pimpinanx za.. tampa pimpinan pasukan besar itu hanya kulut tampa tylang dan daging.. ngapain menyerang semuax..
Dadang Eliz
kan ada matahari kl siang.. ada bulan dan bintang sebagai petunjuk kl malem.. apa lg bs terbang
Dadang Eliz
naaaah.. bgn seharusx tingkat dewa.. i love u lily
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!