Lisa terpaksa ikut kekampung suami nya setelah usaha mereka bangkrut total, namun setelah sampai kampung ia malah di buat tercengang melihat keadaan rumah yang di pandangan dia amat mengerikan sekali.
Di tambah setiap malam ia selalu bermimpi seram, kuburan yang ada di tengah rumah terasa sangat menyeramkan. kata Harun itu adalah kuburan Nenek moyang nya, jadi tidak bisa mau di pindah.
Mampu kah Lisa bertahan dari gangguan?
Atau Lisa akan menyerah akibat takut dan juga ngeri melihat penampakan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Bantingan
"Rumah yang kau tinggali itu menjadi tempat yang sangat menakutkan untuk para warga kampung, kau tau karena apa?" Purnama mendekati Lisa.
"Pur, biar Ibu saja yang bicara dengan dia ya." Laras tau kalau Purnama yang bicara maka tidak akan ada embel embel nya lagi.
"Tidak apa apa kok aku bicara sekarang, Bu! lagi pula paling nanti aku juga yang harus turun tangan." sewot Purnama.
"Ini anak Ibu kenapa ya kok galak sekali, apa pengen kawin sudah?" gurau Laras agar Purnama tidak makin menusuk.
Kalau sudah di serang begini maka dia pasti akan diam saja dan berlalu pergi, tapi kalau belum kena serangan maka akan terus mengeluarkan kata judes nya. tapi itu berlaku hanya untuk Bu Laras saja yang boleh bicara begitu, kalau sampai orang lain yang bicara maka siap siap akan kena hantam habis habisan.
"Maaf ya, dia memang mudah naik darah dan kalau bicara apa ada nya." Laras menatap Lisa.
"Tidak apa apa kok, Mbak." Lisa tersenyum kikuk karena kaget dengan ucapan Purnama.
Ternyata di balik wajah cantik nya tersimpan sikap galak yang luar biasa sekali, dalam hati Lisa malah sudah berpikir kemana mana. karena biasa nya wanita galak memang berakhir buruk, namun itu karena Lisa tidak tau siapa Purnama sebenarnya.
"Ini kalau tidak laku kawin maka bakal mati di perkosa orang sangking judes nya dia." batin Lisa dalam hati.
Untung nya saat ini Purnama tidak sedang
menatap mata nya Lisa sehingga dia tidak tau apa yang sedang tamu nya bicarakan, kalau sampai tau maka sudah pasti akan perang besar dan pasti Lisa akan habis di bantai nya akibat bicara sembarangan.
"Eyang mu dulu menjadi gosip besar untuk warga kampung sini." Laras mulai cerita.
"Eyang Sundari, Mbak?" tanya Lisa mulai serius juga.
"Iya, bahkan salah satu anak nya jadi dukun dan suami saya yang pertama menjadi korban nya." jelas Laras.
"Saudara nya Bu Sri ya berarti?" Lisa tambah kaget saja di buat nya.
Laras mengangguk karena Rukayah memang anak nya Eyang Sundari, Rukayah ini lah yang sudah mengenal kan Rahmat pada yang nama nya pesugihan sehingga hidup suami Laras menjadi terperosok kedalam lembah nista yang amat dalam.
Sebab bukan hanya mengambil pesugihan saja, melainkan juga menggauli para gadis cantik hingga menjadi tumbal nya. memang saat itu tidak bisa mau menyalahkan Rahmat sepenuh nya, namun apa yang menimpa Rahmat adalah jalan yang Rukayah berikan.
"Jadi warga sini tidak ada yang suka sama Eyang ya, Mbak?" tanya Lisa lagi.
"Iya, karena mereka punya pesugihan dari turun temurun." jelas Laras.
"Tapi lan itu bukan salah Eyang sepenuh nya, salah mereka lah kenapa mau saat di tawari pesugihan! itu karena mereka tamak dan serakah, jadi ya tidak bisa kalau mau menyalahkan Eyang." Lisa menjawab sengit.
Braaaak.
Purnama membanting setrika uap yang sedang dia pegang karena tidak suka dengan nada bicara nya Lisa barusan, seolah olah Eyang nya sama sekali tidak ada salah dan dosa. padahal Lisa sendiri tidak tau apa apa, tapi langsung saja membela sehingga membuat Purnama kesal akan semua itu.
"Kau kalau tidak suka dengan fakta nya silahkan pergi, kau bela lah tukang pemberi pesugihan itu!" bentak Purnama.
"Purnama!" Laras menahan anak nya agar tidak tambah emosi.
"Kamu dari tadi sok sekali, aku sudah berusaha cuek ya." Lisa naik darah juga lama lama.
"Ayo sini, mau apa kau?!" Purnama mana bisa di tantang begitu.
Lisa yang sudah kesal karena merasa Purnama terlalu berlagak, maka dia pun mendekat untuk memberi nya ucapan pedas. namun baru melangkah sedikit saja tubuh nya sudah melanting kena bantingan kuat, tak urung lagi tulang belakang Lisa seolah mau patah di buat oleh Purnama, tidak tau kalau lawan nya lebih suka tindakan dari pada cuma bacotan yang tidak bermutu.
Yang merasa bab ini pendek maka kalian tau lah alasan nya kenapa ya, udah pokok nya nikmati saja selagi othor belum sembuh ini karena lagi enggak menerima protes.
cepat sembuh