Kisah seorang pemuda yang dikhianati tunangannya Lin Qionye yang lebih memilih pangeran mahkota Ming San , yang lebih tragisnya lagi, ia dipukul habis habisan oleh bawahan pangeran mahkota atas permintaan Lin Qionye
Xion Cen yang baru menginjak usia 15 tahun , tak kuasa menahan derita , berulang kali ia memohon ampun untuk di lepaskan namun tak satupun dari mereka yang mau mengampuninya, mereka baru berhenti menyiksanya, setelah melihat tubuh Xion Cen terluka hingga babak belur, tulang rusuknya banyak yang patah baik pergelangan tangannya bahkan tulang kakinya juga patah hingga membuatnya pingsan tak sadarkan diri.
Tanpa belas kasihan Lin Qionye memerintahkan mereka semua untuk menghancurkan Meridian serta dantiannya akibat perbuatan mereka, tubuh Xion Cen langsung lumpuh seketika,gadis itu tampak tersenyum puas.Ia menatap Xion Cen dengan jijik dan meludahinya.
"Sampah sepertimu tak sadar diri , kau sungguh tak pantas bersanding denganku...!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memasuki Hutan Kegelapan.
"Kira kira siapa yang menolong pemuda itu.?" Pikir ketua Xion Zun sambil memijat keningnya yang tampak terlihat pusing memikirkan masalah itu , di kursi lain Xion Zan dan kakaknya Xion Zen tampak tengah berpikir juga , namun mereka berdua tak menemukan jawabannya .
"Kalian awasi saja bocah sampah itu , kali ini mungkin nasibnya lagi baik , besok besok kita pasti kita bisa membunuhnya , kau.. !!" Tatapnya ke Xion Zan. " Cari orang yang memiliki kekuatan yang besar untuk membunuh bocah sampah itu agar mereka bisa membunuhnya walaupun bocah itu sedang dalam perlindungan .
Tok tok tok..!!!!
Terdengar ketukan di luar pintu mengagetkan mereka bertiga .
"Siapa ..?" Tetua Xion Zun tanpak waspada .
"Aku .. saudara zun ." Terdengar suara dari luar menjawab pertanyannya, wajah Tetua Xion Zun terlihat tenang , ia langsung membuka pintu , tampaklah dua orang tetua sambil tersenyum menatapnya .
"Oh saudara Jan... Saudara man..ternyata kalian , silahkan masuk ." Xion Zun mempersilahkan mereka untuk duduk .
"Ada apa kalian berdua sampai datang menemuiku." Xion Zun sambil tersenyum menatap mereka berdua .
"Sebenarnya tak ada yang mendesak, tapi aku ingin menyampaikan suatu berita yang mungkin membuatmu suka ."
"Apakah berita itu , sampai kalian mau datang kemari ." Potong Tetua Xion Zun yang terlihat sedikit tak sabaran , sementara itu tetua Xion Jan dan tetua Xion Man hanya bisa tersenyum melihat ketidak sabaran tetua Xion Zun yang sudah menjadi sifatnya yang sangat mereka kenal .
Sedangkan Xion Zan dan Xion Zen dari tadi hanya diam mendengar pembicaraan mereka .
"Hari ini aku mendengar besok si sampah itu akan pergi, alasannya untuk mencari keberuntungan agar ia bisa berkultivasi kembali , mana tahu kali ini ia beruntung .
"Hutan mana yang saudara Jan maksud. " Tetua Zun terlihat penasaran .
"Sepertinya hutan kegelapan yang ada di belakangnya Klan kita ini. " Setelah mendengar keterangan Xion Jan , tetua Xion Zun tampak mengangguk angguk terlihat ia menyeringai senang .
Setelah menyampaikan berita itu , tetua Xion Zun kembali membahas masalah mereka bagai mana cara untuk menghabisi sampah itu mumpung ada kesempatan yang bagus.
Tetua Xion Zun memerintahkan putranya Xion Zan untuk kembali menghubungi pembunuh bayaran.
Mendapat perintah dari ayahnya dengan cepat pemuda itu pergi .
Di tempat lain setelah mendapat izin dari orang tuanya , Xion Cen menyiapkan segala sesuatu yang bakal di butuhkan nya di hutan , salah satu bumbu masak untuk membakar daging.
Setelah selesai , ia beristirahat di kamarnya sambil memindahkan semua tanaman obat serta tunggu yang ia simpan di tas penyimpanan kedalam cincin surgawi miliknya , kemudian mengeluarkan kembali kitab tentang obat obatan lalu mempelajarinya kembali isi nya sebelum ia memulai untuk lebih jauh lagi dalam pembuatan pil.
Selain mengenal berbagai macam tanaman obat untuk menyembuhkan luka , ia juga mempelajari tanaman beracun , baik jenis dan fungsi dari tumbuhan atau hewan yang mengandung racun dan bisa yang mematikan , Xion Cen juga mempelajari resep cara membuat pil racun dan juga penawarnya.
Setelah mempelajarinya ia akhirnya paham , tak semua tanaman obat yang bisa di buat pil , ada yang bisa langsung di konsumsi tanpa harus memurnikannya , namun bisa di makan langsung atau di serap langsung dengan cara memurnikannya melalui kultivasi . tanaman obat itu adalah tanaman spiritual/ roh tanaman yang sudah bisa menyerap Qi langit dan bumi , sebagian tumbuhan itu memiliki kesadaran sendiri , mereka sulit di temukan karena bisa melarikan diri.
Yang membuat Xion Cen bingung ternyata membuat pil itu di butuhkan api untuk memurnikannya baik api buatan api alam yang terdapat didalam yang terdiri dari beberapa tingkatan , serta api yang berasal dari inti monster yang memiliki elemen api, setelah mengetahui itu , ia harus mencari api itu bisa saja ia mengunakan kayu untuk pembakaran tapi hasilnya kurang memuaskan , obat yang dihasilkan tidak manjur pil yang di hasilkan oleh api bumi dan api monster.
Ketika ia memindai kembali cincin surgawi milik ya , ia menemukan inti monster beruang api tingkat delapan yang telah ia simpan sebelumnya, inti monster itu ia dapatkan di hutan kegelapan.
"apakah aku bisa menyerapnya ?" pikir Xion Cen dalam hati menatap inti monster yang ada didalam genggamannya, akhirnya ia memutuskan untuk memurnikannya.
Dengan menggunakan pernapasan dewa kegelapan pelahap semesta ia melakukan penyerapan , tak lama kemudian tampak, elemen api yang ada di dalam inti monster, yang berada di dalamnya di serap oleh tubuh Xion Cen melalu Meridian yang terdapat di tubuhnya kemudian di bawa menuju ke dantiannya untuk di simpan disana .
Dalam tempo 2 batang dupa akhirnya ia dapat menyerap inti monster, Xion Cen menyalurkan elemen apinya ke jari telunjuknya tiba tiba muncul api muncul dari telunjuk tangannya, Xion Cen terlihat senang , ia mengontrol api itu menjadi besar lalu mengecil kembali , ia berpikir dengan api yang ia dapatkan sekarang , bisa saja ia membuat pil , namun ia tak ingin orang orang semua heboh setelah mengetahui apa yang ia lakukan.
Setelah beres beres, Xion Cen merebahkan tubuhnya , ia sudah jarang menyentuh tempat tidurnya semenjak ia bisa berkultivasi, sebelum ia meninggalkan kamarnya besok, ia memutuskan untuk tidur.
keesokan harinya selesai membersihkan tubuhnya , Xion Cen mengenakan pakaian baru berwarna hitam yang sempat ia beli sebelum memasuki hutan kegelapan beberapa bulan yang lalu.
Setelah keluar kamarnya , ia sudah di tunggu oleh Hai Long dan Long ma di depan pintu kemarnya .
"salam tuan muda .." ucap mereka berdua, Xion Cen hanya membalas dengan anggukan .
"Mari kita pergi ." Xion Cen beranjak meninggalkan tempat itu menuju aula pertemuan klan , ia merasakan kaldu kedua orang tuanya sudah ada di sana .
Xion Cen mengucapkan salam kepada ke dua orang tuanya dan kepada tetua lainnya, setelah mengutarakan maksut dan tujuannya akhirnya ia meninggalkan tempat itu, terlihat senyuman tipis tersamar di wajah tetua Xion Zun dan beberapa tetua lainnya mengiringi kepergian Xion Cen.
Setelah Keluar klan , Xion Cen bersama kedua anggotanya berjalan melewati kota untuk bisa keluar dari gerbang kota , tak lupa ia membeli beberapa makanan untuk persediaannya selama ia berada di hutan.
Tak butuh waktu lama akhirnya mereka bertiga sampai di gerbang kota petir, ketika melewati penjaga hutan , ia sempat di berhentikan penjaga itu , namun setelah melihat dus pemuda yang bersama Xion Cen, mereka membatalkannya serta mengijinkan mereka semua masuk .
Xion Cen mengucapkan terima kasih kepada penjaga hutan, lalu meninggalkan mereka, ia meneruskan perjalanan memasuki hutan kegelapan .
"Tuan muda kemana tujuan kita ." hai Long menatap ke arah Xion Cen sesaat .
"kita akan menuju ke goa di bawah jurang." baru saja Xion Cen mengatakan itu, tiba tiba puluhan orang keluar dari persembunyian, mereka Semua menghadang perjalanannya, melihat itu Xion Cen tampak mengerutkan keningnya, ia menatap semua anggota rombongan itu mengenakan pakaian serba hitam hingga menutupi wajahnya.