NovelToon NovelToon
Istri Kedua Mafia

Istri Kedua Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Persaingan Mafia
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ni R

Di paksa ikut ke salah satu club malam, Amara tidak tahu jika ia di jadikan barang taruhan oleh kakak tirinya di atas meja judi. Betapa hancurnya hati Amara karena gadis berusia dua puluh tiga tahun harus ikut bersama Sean, seorang mafia yang sudah memiliki istri.

Amara di jadikan istri kedua oleh Sean tanpa sepengetahuan Alena, istri pertama Sean. Tentu saja hal ini membuat Alena tidak terima bahkan wanita ini akan menyiksa Amara di saat Sean pergi.

Seiring berjalannya waktu, Sean lebih mencintai Amara dari pada Alena. Hingga suatu hari, ada rahasia yang terbongkar hingga membuat Sean menceraikan Alena dan membuat Amara menjadi istri satu-satunya kesayangan Sean.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10

"Oh, astaga. Roti sobek yang sangat sempurna di tambah lagi rambut basahnya membuat bajingan satu ini sangat tampan." Ucap Amara dalam hatinya saat melihat Sean yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Aku tahu aku tampan maka, lihatlah aku sepuas mu." Ucap Sean mengejutkan Amara.

"Cih, percaya diri sekali kau!" Sahut Amara.

"Apa kau sudah pernah tidur dengan seorang pria?" Tanya Sean.

"Aku masih polos tapi, pernahlah kalau menonton adegan berciuman." Jawabnya begitu polos.

"Kau minta cium?" Goda Sean.

"Tentu saja tidak. Pergi ke kamar mu sana!" Usir Amara.

"Ini juga kamar ku," ucap Sean kemudian pria ini merebahkan diri di atas tempat tidur.

"Ada baiknya kau tidur di sofa sana!"

Sean tidak menanggapi.

"Dari pada kau memeluk boneka itu. Ada baiknya kau memeluk aku, suami mu!" Kata Sean sedikit menekan kata suami.

"Kenapa kau tidak memeluk istri kesayangan mu saja?"

"Siapa yang kau maksud? Alena?" Tanya Sean memperjelas. "Di sudah tidak ada dan tidak akan kembali ke mansion ini lagi."

"Kenapa?" Tanya Amara penasaran. "Bukankah dia hanya pergi liburan?"

Sean tak berniat menjawab, pria ini malah memejamkan matanya.

"Ku hitung sampai dua jika kau tidak tidur di samping ku, akan ku gantung kau di balkon sana!" Ancam Sean.

"Coba saja!" Sahut Amara seolah menantang.

"Satu,.......!"

Amara tidak juga naik ke atas ranjan, gadis ini malah semakin erat memeluk bonekanya.

"Dua......!"

Sean membuka matanya, pria ini kesal saat melihat Amara yang tak mengidahkan ancamannya.

Sean turun dari ranjang kemudian menghampiri istrinya.

"Kau pikir aku bohong?"

"Jangan ganggu aku!" Seru Amara.

Sean tidak peduli, pria ini langsung menggendong istrinya lalu melemparnya ke atas ranjang.

"Bajingan satu ini....sakit.....!!" Jerit Amara.

"Suami sendiri kau katai bajingan. Jika begini, apa kau akan mengatai aku bajingan juga?"

Sean menindih tubuh Amara, membuat jantung gadis ini berdebar kencang.

"Turun cepat!"

"Kau istri ku, seharusnya kita melakukan hubungan suami istri sejak kemarin." Ucap Sean membuat bulu kuduk Amara merinding.

"Aku tidak ingin berbagi suami. Apa kau tidak geli masuk sana sini?"

Mendengar perkataan Amara, sebenarnya Sean ingin tertawa tapi, ia tahan.

"Aku tidak pernah menyentuh Alena. Aku menyentuh dia hanya sekali saat malam pertama!" Ucap Sean membuat Amara tertawa terbahak-bahak.

" Kenapa kau tertawa?"

"Ucapan mu terlalu lucu, kau menikah dengan dia sudah tiga tahun tapi, mustahil bagi mu untuk tidak menyentuh istri mu karena dia sangat cantik."

"Kalau tidak percaya ya sudah. Apa kau mau bukti?"

"Bukti apa?" Tanya Amara balik.

"Jika aku masih perkasa!"

"Aku tidak mau.....!" Tolak Amara tapi, Sean tak bisa mengontrol diri karena sejak ia menindih tubuh istri keduanya ini mendadak pedang pusakanya bangun.

Sean mencium Amara dengan liarnya, Amara berusaha memalingkan wajahnya ke kiri dan kanan untuk menghindari ciuman dari suaminya.

Sean menatap wajah Amara, pria ini masih duduk di atas tubuh gadis ini.

"Apa tugas mu sebagai seorang istri?" Tanya Sean kesal.

"Makan tidur....!" Jawab Amara sembarangan.

"Seharusnya kau melayani aku sebagai suami mu!"

"Aku tidak mau, aku tidak mencintai mu!" Tolak Amara.

"Aku juga tidak cinta pada mu tapi, bukankah sudah begitu aturannya? Jangan lupa kodrat mu sebagai seorang istri. Ingat, aku membeli mu dengan sangat mahal!"

Mendengar ucapan Sean, hati Amara mendadak perih. Sean benar, dia hanya perempuan belian.

"Baiklah...!" Ucap Amara dengan suara bergetar. "Kau mau ini kan?"

Amara menarik kaos suaminya sampai robek, melepas semua pakaian bahkan Amara mencium bibir Sean untuk yang pertama kalinya.

Sean dapat merasakan jika Amara sedang menangis sekarang. Pria ini langsung turun dari atas ranjang lalu menyelimuti tubuh istrinya dengan selimut.

"Tidurlah, aku minta maaf!" Ucap Sean kemudian pria ini keluar dari kamar Amara.

Gadis ini hanya bisa menangis mengingat ucapan Sean barusan.

Sean tidak pergi, pria ini berdiri di depan pintu kamar sambil mendengarkan isak tangis istrinya.

Setelah beberapa saat, Sean pun memutuskan untuk pergi ke markasnya. Wajah dingin begitu menakutkan, anak buah Sean tak berani menyapa tuan mereka.

"Siapa mereka berdua?" Tanya Sean saat melihat dua orang pria dengan wajah yang sudah babak belur.

"Mereka anak buah dari geng teratai hitam. Mereka berdua sudah berani menipu kita. Obat yang mereka bawa semua palsu!"

Telinga Sean panas mendengarnya, di tambah lagi ia mengingat bayangan wajah Amara yang menangis tadi.

Buuk....buuk......buuk....

Sean menghajar kedua orang tersebut dengan membabi buta untuk sekedar melepaskan emosinya yang sudah ia pendam sejak tadi.

Daren tak bisa melerai, biasanya jika ada Leon, pria itu lah yang akan menahan.

"Apa obat itu untuk para penderita kanker?" Tanya Sean pada Daren.

"Iya tuan....!" Jawab Daren.

Sean menarik nafas panjang, ekspresi wajahnya semakin memerah emosi.

"Aku lebih baik kehilangan nyawa kalian berdua yang sehat dari pada anak-anak tak berdosa yang menangis atas rasa sakit mereka," ucap Sean dengan suara menekan. "Bunuh mereka lalu kirimkan mayat mereka pada tuanya. Sekalian surat ancaman untuk geng teratai hitam!" Titah Sean pada Daren.

Set........

Tidak lupa Sean menikam salah satu dari mereka hingga ia membiarkan darah segar membasahi tangannya.

"Baik tuan....!''

Sean puas, pria ini kembali pulang ke mansion karena wajah Amara selalu terbanyang di kelopak matanya.

Sean masuk ke kamar istrinya, ternyata Amara belum tidur dan justru gadis itu duduk-duduk di balkon kamarnya.

"Apa yang kau lakukan di luar sana hah?" Tanya Sean begitu mengejutkan Amara.

Amara menoleh, di lihatnya wajah Sean yang begitu kusut dan kedua tangannya berlumuran darah.

"Darah,.....!" Ucap Amara pelan. "Apa itu darah manusia?" Tanya Amara. Sean menjawab iya.

Mata gadis ini terus berkedip, pandangan matanya buram kemudian Amara tidak sadarkan diri.

"Amara,...kau kenapa?"

Sean panik, pria ini tidak bisa menggendong istrinya. Sean pergi mencuci tangan dan tubuhnya terlebih dahulu barulah ia memindahkan istrinya yang pingsan ke atas ranjang.

"Apa dia memiliki trauma akan darah?" Tanya Sean penasaran.

Terus di pandangnya wajah Amara yang mulai memucat dan berkeringat. Ekspresi wajahnya seperti orang yang sedang mengalami mimpi buruk.

"Amara, bangun....kau kenapa....Amara bangun...!"

Sean mengguncang tubuh istrinya, tak berapa lama Amara membuka kedua matanya. Nafasnya naik turun seperti orang ketakutan.

"Hai, kau ini kenapa?" Tanya Sean.

"A-aku....aku takut darah yang berlebihan." Ucap Amara membuat Sean mengerutkan keningnya.

"Kenapa kau sampai takut darah hah?"

Amara menatap mata suaminya.

"Ibu Marta pernah melempar ku dari lantai atas saat aku masih kecil. Kepala ku berdarah, terus mengalir tidak mau berhenti tapi, aku bisa duduk saat itu. Sakit, rasanya sungguh sakit. Hidung dan telinga ku berdarah, mulut ku juga keluar darah, semua darah. Aku benci melihat darah yang berlebihan."

Jelas terasa jika tubuh istrinya bergetar, Sean tidak kenal dengan ibu Marta yang di maksud istrinya.

Sean memeluk Amara, berusaha menenangkan istrinya. Niat hati ingin menakuti Amara, malah berakhir dengan membuka trauma.

1
Note 2
ada2 aja km amara/Grin//Grin//Grin/
Kinar
Luar biasa
girlcant
Kecewa
girlcant
Buruk
Ayoe Genk'ers
Luar biasa
Juna Dong
luar biasa
Mus Zuliaka
hahaha dodol 😂😂😂
Mus Zuliaka
srius mau ngintip, anak buah durhakim 😂😂😂
Kusnaeni Joenedi
ok
Sela Nur
Luar Biasa
Ruk Mini
sgt memuaskan kn ..walo ngeri2 sedap..TPI romantis Thor ..smua tokoh bahagia.. alur y jg ga ribet..tq thorr d tunggu karya2 lgi🙏👍👍👍
Mus Zuliaka
nah gtu donk Amara hrus brani, jng lembek diinjak2 bini tua diem bae cm mewek doank bisanya
Febri Istiqomah
bisa jdi jodoh'a james
Nanda Akbar
Luar biasa
Nanda Akbar
Lumayan
Yuliana Rahmawati
Luar biasa
Noul
waaah Amara cocok jd ahli strategi nih,, 😁😁😁
Noul
good job Amara,,, asli somplak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😅😆😆
Noul
ngakak hbs dgn kepolosan Amara,, 😂😂😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Suzaidah Zainuddin
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!