Aluna tiba-tiba diceraikan oleh suami nya Wardana, tepat saat anniversary pernikahan mereka yang ke 7 tahun. Padahal malam itu dijadikan Luna sebagai momen untuk membagi kabar bahagia, kalau ia telah sembuh dari sakit kanker yang menyerangnya selama 4 tahun terakhir.
Wardana mengatakan ingin menikahi Anita Yang sedang hamil anak kakak nya, Tapi fakta baru terungkap, keluarga Wardana menginginkan kematiannya, dapatkah Luna mengungkap tabir misteri yang keluarga Wardana sembunyikan?
Yuuk dukung karya terbaru aku.. jangan lupa subscribe nya ya..
karena subscribe kan kalian sangat berarti untuk menambah imun biar lebih semangat lanjutin cerita nya❤️🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanayaa Irany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
“Apa??” aku memicingkan mata kala mendengar ucapan Anita barusan. Apa aku tak salah dengar? dia bilang mobil ku sekarang mobil nya?
“Kesiniin kunci nya!” Anita mendekat dan hendak merampas kunci mobil yang masih menggantung di tangan ku, dengan sigap aku menghindar, dan langsung ku ambil telapak tangannya dan ku putar kebelakang. Mendadak aku kalap dan hilang kendali saat dia ingin merampas mobil yang aku hasilkan sendiri dari keringat ku.
“Awww sakit mbak!” Anita mengadu kesakitan.. ku biarkan saja.. malah semakin ku keraskan putaran ku pada tangannya.
“Sakit?? kau pikir semua Yang ada pada mas Wardana bisa kau miliki? kau lupa siapa aku, Anita??”
“Lepas mbak, sakit... mas!!! mas Wardana tolong aku!” kini wanita sialan ini berteriak meminta tolong pada suami nya itu..
Mas Wardana lari terburu-buru untuk segera sampai pada kami berdua.
“Aluna.. lepasin Anita.. dia lagi hamil!” teriak mas Wardana padaku
“Persetan dengan dia yang lagi hamil!! harus nya dia bisa jaga sikap padaku!!” jawab ku yang tak kalah lantang. Dulu aku mengagumi sikap dan kasih sayang yang mas Wardana curahkan padaku setiap hari.. tapi melihat sikap nya kemarin , tadi malam dan hari ini.. aku bingung.. dengan siapa sebenarnya aku menikah?
Sebentar dia terlihat menyebalkan..sebentar dia seolah menjadi korban ..dan hari ini.. aku muak!
“Luna!! mas tahu kamu menganggap mas tidak adil.. tapi mas gak kenal kamu lagi, mana Luna yang dulu.. yang lemah lembut dan patuh pada suami!” hardik nya lagi dengan intonasi yang sangat tinggi menurutku.. karena selama ini dia tidak pernah melakukan itu.
“Mas pikir aku istri Yang ada di sinetron?? yang hanya bisa menangis saat suami ku punya wanita lain?? enggak mas!! duniaku gak berakhir hanya karena kamu bersikap seperti ini!!” jawab ku.. ku lihat mas Wardana menatapku sendu.. enggak! aku gak akan terkecoh dengan wajah mu itu mas!
“ kau lihat wanita ini.. ini wanita yang kau bela.. yang kau selamatkan! karena dia kau menjandakan aku!! sekarang dia ingin mengambil mobilku? mas tanya dia waras enggak?? mobil ini ku beli pakai uang ku sendiri, bukan menggunakan uang mas!! dari mana dia punya keberanian mengambil nya dariku?”
“Lepasin Anita dulu, Lun.. kita bicarakan ini baik-baik.. mas minta tolong..” pinta nya mengiba padaku.. lagi.. wajah mas Wardana begitu sendu dan lelah..
Aku pun mengendurkan cengkraman ku pada Anita, perempuan itu pun mengadu kesakitan dan mulai mengumpati ku.
“Dasar gila!” umpat Anita, seketika aku langsung menyorot mata nya dengan tajam.
Mas Wardana langsung menarik tangan ku masuk lagi kedalam rumah dengan cepat, Anita pun ingin ikut dengan kami, namun mas Wardana langsung melarang nya.
“Kau tetap disini, Nit!”
“Tapi mas..”
“Ikuti kata-kata ku!” Anita langsung menghentikan langkah nya. Dan mas Wardana langsung membawa ku kedalam kamar. Saat sudah sampai disana.. mas Wardana mendudukkan aku pada ranjang. Sedang dirinya sendiri berjongkok dan menghadap padaku.
“Aluna.. mas minta maaf untuk semua kejadian ini.. mas tahu dan paham betul kau pasti marah.. mas tahu, tapi bisa kah kau bersabar sedikit saja??”
“Sabar? untuk bagian yang mana mas? tentang kamu yang menikah lagi?” Mas Wardana langsung pucat seketika.. jelas ekspresi kaget nampak jelas diwajah nya.. Tapi enggak! untuk sekarang lebih baik aku pura-pura bodoh saja.
“Ka-u...”
“Apa?? maksud ku kamu mau menikah lagi.. atau mas memang sudah menikah dengan Anita?”
“Lun.. mana mungkin mas mengkhianati kamu.. dengarlah dulu.. mas tahu keputusan mas menikahi Anita tanpa berunding dulu dengan kamu itu salah! apalagi mas memilih untuk mengakhiri hubungan kita.. tapi mas gak mau kamu tersiksa, kalau mas lebih memilih jalan poligami! poligami berat Lun.. mas takut gak kuat mempertanggung jawabkan nya disana kelak.. cukup urusan dunia saja yang membuat mas berat..”
“Jadi maksud kamu apa mas.. jangan bertele-tele.. aku mau ke kampus! ini hari pertama ku kembali mengajar, jangan habiskan waktu yang tersisa dengan ratapan seperti itu! kamu sendiri yang memilih jalan ini kan.. jadi nikmati sampai semua nya selesai!” Aku bosan dan langsung beranjak.. namun sayang nya , lagi-lagi mas Wardana mencekal lengan ku.
“Apa bicara dengan mas sebentar saja membuat mu merasa sesak?”
“Sudahlah mas.. sebenarnya apa yang ingin kau katakan? langsung saja pada intinya!”
“Bisakah kau mengalah pada Anita?? berikan mobil itu padanya.. mas janji Lun.. mas akan bekerja lebih keras lagi untuk mengganti mobil kamu.. tapi mas mohon kali ini tolong lah mas, Aluna..”
Hah? aku tak percaya mas Wardana Raharjo.. maneger di sebuah perusahaan besar mengiba padaku hanya demi perempuan lain?
Sudah cukup! aku tak sanggup lagi..
“Jangan harap aku mau menuruti ide gila mu itu mas! mobil itu.. hasil aku menabung sewaktu aku mengajar selama beberapa tahun .. dan sekarang kau meminta ku menyerahkan nya pada wanita sialan itu?? No mas! tidak akan pernah ku katakan ya atau semacam nya yang membuat ku harus menyerahkan secara cuma-cuma semua nya.. cukup kamu saja yang dia ambil.. enggak untuk yang lainnya!” Setelah mengatakan itu aku langsung bangkit dan pergi dari sana.. namun mas Wardana rupanya masih belum menyerah..
Ia kembali mencekal.kedua lengan ku,
“Lepas mas!”
“Lun...mas mohon..”
“Lepas!!” dengan sekali sentakan .. tangan nya langsung terlepas dari lengan ku. Langsung aku pergi dari sana.. sembari berjalan keluar ku usap air mata yang hampir jatuh di sudut mata ku. Sesakit itu ternyata..
“Udah kan ngobrol nya.. sekarang kesiniin kunci mobilnya.. aku mau pergi!” kata Anita tiba-tiba di depan ku.. rupanya sejak tadi dia menguping.
“Gila! kalau mau mobil kerja.. jangan tau nya cuma nodong doang! malu-maluin!”
“Aku laporin ke mas Wardana kamu mbak!”
“Kamu pikir aku takut? berani kamu minta mobil ku lagi, kupastikan besok kau akan ada dalam penjara! kau pikir aku bodoh?? kalian sudah menikah diam-diam dibelakang ku kan?? dengan memalsukan izin pernikahan... makanya pernikahan kalian sah di mata negara.. hei.. Aku ini Aluna.. meskipun kalian menganggap aku sakit! tapi otak ku masih bekerja!! manusia gak bersyukur... atau jangan-jangan kalian lagi yang sengaja membuat mas Doni kecelakaan?? ”
“Aluna!!” bentak mas Wardana dari depan pintu kamar. Aku menoleh.. nampak ada raut kemarahan disana lagi.
“Jaga ucapan mu!!”
“Aku harus jaga ucapan? baiklah... calon mantan suami yang terhormat.. aku tunggu mediasi kita di kantor polisi!! saat kita bertemu disana, jangan harap aku bisa memaafkan kalian!! terutama kamu mas!”