NovelToon NovelToon
THE CHEF STORY

THE CHEF STORY

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Cintamanis / Konflik etika / Fantasi Wanita / Transmigrasi / Orang Disabilitas
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Bagaimana jika jiwa seorang Chef dari dunia moderen abad 25 yang cantik, kaya-raya, berstatus lajang, serta menguasai banyak tehnik beladiri, terbangun ditubuh seorang gadis diera dinasti kuno 3000 tahu lalu.

Liu Liyan, gadis cantik yang amat dimanja oleh ayah & kedua kakak lelakinya. Kadang suka berbuat sesuka hati, keras kepala & juga urakan.

Tapi setelah menikah, ia harus menjani hidup miskin bersama suaminya yang tampan tapi cacat.

Belum lagi ia harus dihadapkan dengan banyaknya konflik keluarga dari pihak suaminya.

Beruntung ibu mertua & adik ipar amat baik serta begitu menyayanginya, mendukung juga mempercayai.

Apakah ia bisa menggunakan keterampilannya didunia modern, untuk membantu keluarga suami juga keluarga kandungnya sendiri..?

Bagaimana lika-liku kehidupannya didunia yang serba kuno tanpa internet & listrik..?

Mari ikuti kisah Chef Claudia diera dinasti Song & menjadi Liu Liyan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Fans

Sembari menunggu dapur produksi rampung, Liu Liyan dan Xiao Yue memilih membuat saus dauban dan panggangan.

Menjemur bahan campuran susu, juga menjadi agenda pengerjaan.

Waktu adalah uang, jadi tidak ada kata untuk menganggur. Apa lagi besok, mereka akan disibukan dengan pabrik pengolahan susu dan pembukaan restoran hotpot.

Empat tungku besar sedari pagi tidak berhenti mengepulkan asap. Secara bergantian, para lelaki mengaduk bumbu dikuali selama tiga jam.

"Aku tinggal dulu sebentar ya..? toples untuk saus sepertinya kurang."

"Iya, pergilah. Kami akan mengurus semuanya, kau tenang saja." sahut bibi Ying.

Liu Liyan mengajak Xiao Yue dan Xiao Shi kepengerajin gerabah, untuk membeli dan memesan dalam jumlah banyak.

Liu Liyan menyerahkan kertas bergambar "Paman bisa membuat toples yang seperti ini..?"

Paman Mu mengamati gambar yang tergores rapi dikertas linen.

"Bisa, tapi proses pembuatannya agak lama. Aku harus mengumpulkan bahan-bahannya, karena kalau untuk makanan mesti ada campuran batu pelangi dan stok digudang sudah menipis."

"Baik, aku juga tidak terburu-buru untuk menggunakan toples yang ini."

Paman Mu mengangguk, dengan hati-hati pria paruhbaya itu bertanya "Yan niang, apa kau akan terus memesan semua guci botol seperti ini padaku..?"

"Memangnya kenapa paman..?"

"Ah, jangan berfikiran buruk dulu. Maksudku kalau memang kau akan terus memesan disini, aku akan menyetok bahan bakunya yang banyak. Agar kalau kau memesan tidak perlu menunggu lama."

Liu Liyan tersenyum "iya, aku akan terus memesannya pada paman dan mungkin dimasa depan pesananku akan meningkat."

Paman Lu tersenyum senang "kalau begitu besok aku akan mulai mengumpulkan bahan-bahan berkualitas untukmu."

Lima tahil perak Liu Liyan berikan sebagai panjer.

Selesai dengan urusan itu, mereka menuju kepandai besi untuk mengambil pesanan.

Setelahnya kepengerajin kayu dan logam, untuk memberikan alamat rumah baru mereka guna proses pengiriman barang pesanan.

"Kakak ipar, buatkan aku tanghulu dan permen susu." pinta Xiao Yue melihat buah hawthorn.

"Oke..!"

Ketiga wanita berbeda usia itu melangkah riang menghampiri pedagang.

Tanpa menawar, sepuluh jin buah hawthorn Liu Liyan beli.

Tujuan selanjutnya membeli susu. Namun ditengah perjalanan, Liu Liyan harus bertemu dengan sosok yang paling dia benci.

"Yan'er..!" sapa Luo Kuyan, mahasiswa universitas Peking. Musuh bebuyutan Xiao Yun dan Liu Long.

Pemuda tampan tiga tingkat dibawah Xiao Yun, Liu Long, Liu Chen, Xiao Yong dan Jiang Yulin.

Liu Liyan melirik sengit Luo Kuyan, menarik tangan Yue dan Shi untuk melanjutkan langkah yang sempat terhenti.

"Eh, tunggu..!" cegah Luo Kuyan menghalangi jalan.

"Minggir..!" ketus Liu Liyan mendelik.

"Kau itu masih galak saja." kata Luo Kuyan "tapi tidak apa-apa, aku suka."

Liu Liyan berdecih "menyingkir dari jalanku."

"Yan'er, ak----

"Diam..!" bentak Liu Liyan.

"Aku tidak punya banyak waktu untuk meladenimu."

Wajah Luo Kuyan menggelap, tangannya mengepal erat.

"Apa kau tidak malu menghadang seorang wanita bersuami dimuka umum begini..?" tanya tajam Liu Liyan.

Luo Kuyan merotasi sekitar, dimana kini mereka sudah menjadi tontonan banyak orang.

Lee Ang, teman Luo Kuyan menarik lengan pemuda itu agar menjaga sikapnya.

"Apa hebatnya lelaki cacat itu..? Lihat aku baik-baik Liyan. Dibandingkan aku, si miskin cacat itu tidak ada apa-apanya." ucap Luo Kuyan dengan suara rendah namun penuh emosi.

Liu Liyan memutar iris matanya kelangit "dimataku kau tidak lebih dari lelaki manja tak tahu malu."

Liu Liyan mundur dua langkah, menarik Yue dan Shi, lalu berjalan melewati Luo Kuyan dan Lee Ang.

"Keparat...!" umpat geram Luo Kuyan.

"Luo Xiong, jaga sikapmu. Kalau sampai ada yang mengadukan keguru besar, habislah kita." nasehat Lee Ang.

Luo Kuyan berdecak keras, melirik sengit sang sahabat, melangkah pergi setelah mengibaskan lengan bajunya dengan kasar.

Sementara itu, Liu Liyan sudah berada dilapak Yan San, salah satu pria yang berdiri paling depan dijajaran fans wanita itu.

"Apa yang kau butuhkan..?" tanya bersemangat Yan San.

Yue dan Shi saling melirik, lalu menghela nafas berat. Kalau seperti ini, bagaimana bisa mereka mendapatkan suami orang kota. Semua pria disini kebanyakan menyukai saudara ipar.

"Lima puluh kati susu."

"Tunggu sebentar..!"

Yan San pergi kegudang, mengambil pesanan wanita pujaan yang tak akan pernah bisa ia bawa kerumah sebagai istri.

Yan San memberikan pesanan Liu Liyan, lalu berkata. "Tidak usah membayar."

Alis Liu Liyan merajut "mana bisa begitu..?"

Yan San berbisik "anggap saja ini sebagai ucapan terimakasihku, karena berkat dirimu aku bisa bekerjasama dengan Jiao Tong."

Liu Liyan tersenyum "baiklah kalau begitu, aku tidak akan sungkan lagi."

Liu Liyan dan kedua saudarinya segera pulang, bersamaan dengan gerobak-gerobak pengantar barang datang.

Liu Liyan langsung mengolah buah hawthorn dan susu segar.

"Kenapa tidak menjual permen susu ini saja sekalian..?" kata bibi Tang, sembari mengaduk gula untuk tanghulu.

"Itu nanti saja bibi, pelan-pelan. Kedepannya kita akan sangat sibuk, karena aku sudah memiliki rencana."

Bibi Tang mengangguk.

Dua jam proses pembuatan tanghulu selesai dan langsung dibagikan pada semua penghuni rumah.

Kalau untuk permen susu, harus menunggu kisaran dua jam lagi agar mendapat tekstur yang pas dan juga enak.

1
Lala Kusumah
crazy up dong Thor 🙏🙏🙏
Lala Kusumah
ngiler dendeng sapi sama jando uuuuhhhh sedapnya 🤤🤤🤤
Gedang Raja
Luar biasa
Lala Kusumah
wah tambah lagi bisnis mu Liu Liyan, kereeeeeennn 👍👍👍
Lala Kusumah
waaaah ada visual Liana ga ??? jadi penasaran pengen lihat 🤔🤔🤔
Lala Kusumah: ok deh 👍
total 2 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat buat karya nya
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
tetangga yang baik
Lala Kusumah
akhirnya mereka pindah, syukurlah 🙏🙏👍👍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
mantap ceritanya 💪
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
keren banget
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
gak sabar sama konflik nya
Datu Zahra
Bagus dan seru 🫰
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat buat karya nya 💪😍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
heheheh Liyan untung banyak segera otw kaya💪😍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
liyan keren banget, jadi ngiler deh
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat Liyan💪💪💪
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
keren banget ceritanya 😍
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
seru banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!