Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Rana Sakit
pukul tiga pagi bik Marmi sudah sibuk di dapur mempersiapkan semua alat dan bahan yang akan di pakainya untuk membuat kue-kue pesanan teman-teman Rana
"lama banget neng rana datangnya bik" ucap bik Mumun
"iya tumben ya mun!?" jawab bik Marmi
Bik Mumun mengangguk membenarkan ucapan bik marmi
"kayaknya neng Rana kecapean deh bik sampai-sampai tidurnya nyenyak banget " ucap bik Mumun
"iya mungkin mun, karena semalam itu dia minta di buatkan mie katanya hidungnya kesumbat pengen makan mie hangat " jawab bik Marmi
"oh berarti non rana lagi sakit dong bik!!" ucap bik Mumun
"iya mun aku kok jadi khawatir pada Neng rana" jawab bik marmi
"trus gimana nih bik pesanan teman-teman sekolah non Rana!? Apa kita batalkan aja pesanannya !?" tanya bik Mumun
"jangan mun,kalau kita batalkan takutnya pelanggan neng rana pada kabur" jawab bik Marmi
"jadi kita lanjut bik!? Tanya bik Mumun lagi
"iya kita lanjut aja,lagian kemarin neng rana sudah ngasih tau juga menyimpannya di buku pesanan teman temannya " jawab bik Marmi dan di jawab anggukkan kepala oleh bik Mumun
Mereka berdua pun sibuk membuat pesanan teman-teman rana
Saat pukul setengah lima semua sudah selesai karena untuk hari ini pesannya sedikit
"aku liat non Rana dulu ya mun" ucap bik Marmi pada Mumun yang sedang sibuk mengepak semua kue pesanan
"iya bik" jawab bik Mumun
"Mau kemana buk!?" tanya pak joko saat berpapasan dengan istrinya saat akan ke mesjid
" mau liat neng rana pak" jawab bik marmi
"emangnya neng Rana kenapa bu!?" tanya pak joko juga ikut khawatir
"ibu belum tau pak, karena tidak biasanya neng rana nggak turun bantuin ibu buat pesanan " jawab bik Marmi
"ya sudah ibu liat dulu sana neng rana bapak mau ke mesjid " ucap pak joko
"iya pak" jawab bik marmi
Bik Marmi berjalan cepat masuk kedalam rumah utama
Beruntungnya sang majikan dan anak-anaknya belum pada bangun sehingga bik marmi bebas masuk kedalam kamar Rana
"Neng.....neng Rana ibu neng" bik Marmi mengetuk pintu kamar rana tapi tidak ada jawaban dari dalam kamar
Bik marmi semakin gelisah dan khawatir
Bik Marmi mencoba memutar gagang pintu kamar rana
"Alhamdulillah tidak terkunci " ucap bik marmi lalu masuk kedalam kamar milik putri majikannya itu
"Neng " panggil bik Marmi mendekati tempat tidur rana
Betapa terkejutnya bik Marmi saat menyentuh lengan rana yang terasa sangat panas
"neng neng bangun neng ini ibu nak" ucap bi marmi panik
"i...ib..buuu haa ..uusss bbu" ucap Rana Dengan terbata bata
"ini nak minum dulu " bik marmi menyerahkan Tumbler air minum milik rana yang selalu ada di atas meja belajarnya
bik Marmi membantu Rana untuk duduk lalu membantunya untuk minum
Rana meminum airnya dengan rakus
"kamu kenapa nak!? Yang mana yang sakit tanya ibu nak" ucap bik Marmi sudah sangat serak
"kepala rana sakit bu" ucap Rana Sangat lemah
"ibu telpon bapak ya nak,kita kerumah sakit " ucap bik marmi
"nggak usah bu " jawab rana karena tidak mau merepotkan pak joko dan bik marmi
"jangan menolak ya nak ,ibu tidak mau kamu sakit seperti ini" ucap bik marmi dan rana tidak bisa lagi menolaknya
"halo assalamualaikum pak" ucap bik Marmi
"waalaikumsalam bu,ada apa!?" tanya pak joko
"bapak sudah pulang dari mesjid !?" tanya bik Marmi
" baru aja bu ada apa!?" tanya pak joko
"pak tolong pesan taksi online kita antar neng rana kerumah sakit" ucap bik marmi
"apa!? Neng rana sakit!? Iya Bu iya Bu bapak pesan sekarang ibu siapkan neng rana dan juga Perlengkapannya " ucap pak joko lalu bergegas lari masuk kedalam kamarnya dan mengambil beberapa berkas miliknya juga uang kas untuk mereka bawa
Pak joko memasukan semuanya kedalam tas kecil yang biasa di bawanya jika pergi keluar
"bu taksinya sudah nyampe " ucap pak joko
"iya pak bapak ke atas ya ambil barang bawaannya neng rana" jawab bik Marmi
Pak joko pun berjalan cepat masuk ke dalam rumah lalu naik kelantai dua dimana kamar rana berada
"bu" panggil pak joko
"ini pak tasnya neng rana" ucap bik marmi menyerahkan sebuah tas besar yang sudah kusam
Bik Marmi pun memapah tubuh Rana yang sangat lemas sedangkan pak joko berjalan di belakangnya membawa tas pakaian milik Rana
"eh mau kemana !?"tanya Tuan Jhonatan yang berpapasan dengan mereka saat akan ke meja makan untuk sarapan
"ini tuan nyonya neng rana badannya panas " jawab bik marmi
"trus kamu mau bawa kemana!?" tanya Nyonya Sania
"mau bawa ke rumah sakit tuan" jawab bik Marmi lagi
"oh ya sudah bawa aja nanti saya transfer biaya pengobatannya" ucap tuan Jhonatan cuek
"baik tuan" jawab bik marmi lalu kembali berjalan membawa rana
"mun maaf ya bibik nggak bantu buat sarapan " ucap bik marmi saat melihat bik Mumun
"nggak apa-apa bik, semoga non Rana lekas sembuh " ucap bik Mumun
"oh iya bik trus kue pesanan teman-teman non rana gimana!?" tanya bik Mumun
"tadi saya sudah telpon neng Keyla dan dia mau menjemput pesanannya Itu jadi kamu bawa semuanya kedepan ya tapi Ingat jangan sampai ketahuan "bik Marmi mengingatkan pada rekan kerjanya itu
"iya bi" jawab bik Mumun
"Ya sudah kami berangkat ya sekarang " ucap bik Marmi lagi
Lalu Berjalan keluar lewat pintu dapur
Pak joko terlebih dahulu sampai di depan dan membuka pintu mobil untuk Rana dan bik Marmi
"di kami pergi dulu ya" ucap pak joko pada mang kardi tak lama kemudian bik Mumun datang membawa kantong plastik besar berisikan pesanan teman-teman rana mang kardi dengan sigap membantu istrinya
"ibu butuh bantuan ayah!?" tanya mang kardi
"nggak usah yah ibu bisa kok, pesanan hari ini nggak begitu banyak
Oh iya itu di bawa masuk dulu takut nanti tuan atau tuan muda liat" jawab bik mumun
"oke " ucap mang kardi
tin tin
Suara klakson mobil tuan Jhonatan mengagetkan mang kardi
"pagi tuan" ucap mang kardi
"emmm" hanya itu jawaban yang di berikan tuan Jhonatan lalu Melajukan mobilnya meninggalkan rumah besarnya tak lama Hardi pun keluar dengan mobilnya di belakang ada Motor raka dan rama juga mobil Nyonya Sania bersama Raya
Sepeninggalan mereka semua mobil kayla datang
"pagi mang assalamualaikum" ucap kayla
"waalaikumsalam neng" jawab mang kardi
"mang saya mau ambil kue pesanan teman-teman " ucap kayla
"oh iya neng tunggu ya mamang ambilkan dulu " jawab mang kardi lalu masuk kedalam pos untuk mengambil pesanan kayla tak lama bik mumun pun datang membawa kantong plastik yang lainnya
"yah ambil yang sisanya di dalam " ucap bik Mumun mang kardi pun segera berlari masuk kedalam dapur maid untuk mengambil yang istrinya minta
"mang bik,kayla yang cantik jelita ini pergi dulu ya" ucap keyla pada mang kardi dan bik Mumun
"iya non hati-hati ya,dan terimakasih
banyak sudah mau membantu non Rana" jawab bik Mumun
"iya bik sama-sama, assalamualaikum " ucap Keyla sebelum meninggalkan bik Mumun dan mang kardi
"waalaikumsalam" jawab pasutri itu bersamaan