NovelToon NovelToon
Nikah Paksa

Nikah Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: echa wartuti

"Apa-apaan ini?" teriak Alexa.

"Nikah sama gue!" perintah Niko.

"Gak mau!" tolak Alexa.

"Lo nolak siap-siap gue hancurin karier lo!" ancam Niko.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Pernikahan 2

Alexa masuk ke ballroom masih dengan merangkul lengan Nicholas. Sangat mesra meskipun sebenarnya mereka sedang berdebat. Senyuman juga membingkai di wajah mereka menunjukkan kebahagiaan, tetapi pada kenyataannya kebahagiaan yang Alexa rasakan palsu.

Resepsi pernikahan mereka sangat meriah, semuanya seakan sangat nyata. Banyak yang mengucapakan selamat pada Alexa juga Nicholas, juga mendoakan agar pernikahan mereka awet. Mendengar itu, Alexa diam-diam mencibir. Pernikahan mereka yang mendadak sudah menghebohkan, Alexa tidak bisa membayangkan seberapa menghebohkan ketika perpisahan dirinya dengan Nicholas nanti.

Beberapa acara sudah terlewati, para tamu undangan sedang menikmati suguhan. Jangan ditanya seberapa mewah suguhan di sana.

Setelah acara lempar bunga Alexa berganti gaun yang lebih ringan, agar bisa bergerak bebas. Nicholas juga mulai memperkenalkan Alexa pada rekan bisnisnya. Banyak yang memuji kecantikan Alexa.

Di antara para tamu ada pula keluarga Nicholas. Ekspesi wajah mereka sangat bahagia membuat Alexa mendengkus. Padahal mereka menentang pernikahan itu, sekarang menunjukkan jika diri mereka paling bahagia. Akting yang sangat alami. Alexa juga melihat ada Reza dan Farah di antara para tamu. Pandangan mereka sempat bertemu dan Alexa langsung memutus pertemuan pandangan itu.

Alexa sangat membenci Reza, mengingat bagaimana pria itu mencampakkan dirinya saat mengandung anak mereka.

"Kenapa? Kangen mantan?" sindir Nicholas.

"Bukan urusan lo!" hardik Alexa.

Nicholas menarik lengan Alexa, memaksa wanita itu menghadap ke arah dirinya. Diraihnya dagu Alexa, mengangkat wajah wanita itu. "Lo sekarang istri gue. Jangan macam-macam." Nicholas memiringkan kepalanya kemudian melumat bibir Alexa.

Alexa terbelalak lantaran Nicholas menciumnya di depan banyak orang. Tapi ciuman Nicholas selalu bisa memperdaya dirinya membuat Alexa tak memiliki daya untuk menolak. Sampai suara tepukan tangan banyak orang membuat Alexa sadar dan mengakhiri ciuman mereka.

Nicholas tersenyum tipis sangat tipis hingga tidak ada yang menyadari jika dirinya tengah tersenyum. Kemudian mengusap bibir Alexa dengan ibu jarinya.

Jantung Alexa menari saat itu. Nicholas benar-benar sulit untuk ditebak, kadang menyebalkan, kadang juga bersikap baik. Alexa segera menepis kekagumannya pada Nicholas, takut dirinya jatuh hati pada pria itu.

Malam semakin larut, tetapi justru pesta terasa makin meriah. Tawa dan canda menghiasi pesta itu. Begitu banyak kebahagiaan di dalam pesta itu termasuk kebahagiaan pada diri Alexa. Namun, sayangnya kebahagiaan itu sebagian dari acting saja. Jika saja kebahagiaan itu nyata mungkin akan terasa sangat indah.

“Alexa selamat ya,” ucap Olivia. “Kakak senang dan merasa lega karena kamu sudah ada yang menjaga,” imbuh Olivia.

Menjaga dari mana? Laki-laki itu justru akan menindasku setiap detiknya.

Alexa menyunggingkan senyum pada Olivia agar kakaknya tidak merasa cemas ataupun khawatir pada kehidupannya kelak.

"Alexa, Nicholas, selamat untuk pernikahan kalian," ucap Willy.

Alexa dan Nicholas mengangguk bersamaan.

“Ibu, ayo kita pulang,” rengek Noah.

Alexa dan yang lainnya menunduk melihat Noah yang terlihat lelah. Willy mengangkat Noah, membawa anak kecil itu ke dalam gendongannya.

"Noah capek, Sayang?" tanya Alexa disambut anggukkan oleh Noah.

"Ibu, ayo pulang," rengek Noah lagi.

“Iya, Nak." Olivia mengusap kepala Noah. “Beri salam dulu sama aunty dan uncle," suruh Olivia.

“Daah onty dan uncle, Noah pulang dulu,” ucap dengan suara khasnya anak kecil, tangan imutnya melambai ke arah Alexa dan Nicholas.

"Sampai jumpa, Boy." Nicholas mengusap kepala Noah.

"Sampai jumpa, Noah," imbuh Alexa.

"Uncle jangan lupa janji uncle mau berikan adik untuk Noah, biar Noah punya teman main," ucap Noah dengan begitu polosnya.

Mata Alexa melebar begitu juga dengan Olivi dan Willy. Mereka tidak percaya dengan apa yang baru saja telinga mereka dengar. Dari mana Noah punya pikiran seperti itu.

"Noah, siapa yang mengajarimu bicara seperti itu?” tanya Alexa.

"Uncle Nicho," jawab Noah dengan polosnya.

Alexa mengarahkan pandangannya ke arah Nicholas dengan kedua tangannya berkacak pinggang, sedangkan Nicholas melihat Alexa, menunjukkan wajah datarnya.

"Apa?" tanya Nicholas.

“Apa yang lo katakan pada Noah?” tanya Alexa. Pandangan mata Alexa begitu menakutkan.

“Anak kecil ini begitu pintar. Dia yang mengajukan penawaran sama gue,” jawab Nicholas.

"Bagaimana bisa anak sekecil ini mengajukan penawaran." Alexa jelas tidak percaya pada begitu saja.

“Dia tidak memperbolehkan gue untuk bawa lo pergi waktu itu. Gue mencoba membujuknya dengan menjanjikan sebuah mainan padanya, tapi dia menolak. Saat gue tawarkan seorang adik untuknya baru dia mengizinkan gue bawa lo,” jelas Nicholas.

“Lo pikir gue percaya,” ucap Alexa ketus.

"Gue juga gak minta lo untuk percaya sama gue," balas Nicholas.

Olivia dan Willy menahan tawa disusul oleh helaan napas berat. Pasangan pengantin baru itu menurut mereka sangat lucu.

"Hei, sudah hentikan! Bertengkarnya lanjut nanti saja di kamar pengantin, okey," goda Olivia.

"Kakak …," rengek Alexa.

"Baiklah. Kami harus pulang. Sepertinya Noah sudah sangat kelelahan,” pamit Willy.

“Tapi, Kak —"

"Tenang saja, kamu sudah memiliki suami yang akan menjagamu," tukas Olivia.

Alexa mendengkus mendengar kata-kata Olivia. Menjaga dari mana? Menyiksa iya.

"Kalian tenang saja aku akan menjaganya." Nicholas melingkarkan tangannya ke pinggang Alexa.

Alexa lantas melihat ke arah Nicholas. Rasanya sangat aneh mendengar suaminya bicara semanis itu, karena pada kenyataannya pria di sebelahnya itu adalah biang keladi masalahnya saat ini.

"Sekali lagi selamat untuk kalian. Oh iya Alexa, Nicholas, jangan lupa pesanan Noah tadi," goda Willy.

"Kakak ipar ...," rengek Alexa mengundang tawa Olivia juga Willy.

Alexa kembali memeluk Olivia. Kali ini Alexa terisak, membuat Olivia juga menitihkan air matanya. Setelah orang tua mereka meninggal, mereka hanya tinggal berdua. Olivia saat itu yang baru meniti karier harus berperan sebagai, seorang, ibu, ayah, dan juga kakak.

"Lexa, jangan menangis. Ini hari bahagia kamu!" Olivia mengusap-usap punggung adiknya.

Alexa mengangguk kemudian menarik diri membarikan jarak dengan sang kakak. Olivia lantas membantu mengusap jejak air mata di pipi sang adik sebelum meninggalkan tempat pesta.

"Hapus air mata lo. Lo gak pantas kalo nangis," ucap Nicholas sarkas. Ia memberikan sapu tangan kepada Alexa.

"Gue punya perasaan, gak kaya lo," ucap Alexa lantas mengusap air mata yang ada di sudut matanya.

"Alexa," panggil Hana.

Alexa dan Nicholas menoleh ke asal suara. Keduanya melihat Hana menghampiri mereka.

"Hana." Alexa berseru lantas memeluk Hana dengan erat.

"Selamat, Alexa. Gue ikut bahagia," ucap Hana.

"Thank you, Hana," balas Alexa.

Hana melirik ke arah Nicholas, wanita itu tersenyum canggung, apalagi melihat aura dingin Nicholas membuat Hana segan untuk menegurnya.

"Emm, Pak Nicholas. Selamat ya. Saya titip Alexa," ucap Hana gugup.

"Dia bukan barang yang mesti dititipin," ucap Nicholas datar.

"Eh iya ya." Hana menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.

"Lo manager istri gue, 'kan?" tanya Nicholas.

"I-ya, Pak," jawab Hana gugup.

"Jangan ganggu Alexa dengan pekerjaan selama satu bulan ini. Jika lo sampai ganggu, lo tanggung akibatnya," ucap Nicholas.

Hana seolah berhenti bernapas detik itu juga. Nada bicara Nicholas memang pelan, tetapi ada ancaman dibaliknya.

"Issh, bisa gak lo gak pasang tampang menyeramkan kaya gitu," tegur Alexa. "Lo nakutin orang tahu."

Nicholas nampak tidak peduli dengan ocehan Alexa. Ia memilih meninggalkan Alexa dan Hana, memberikan waktu pada keduanya untuk mengobrol.

"Udah, Lexa. Bener kata suami lo. Kalian pengantin baru," ucap Hana. "Udah ya jangan marah-marah. Gue pamit dulu. Ini udah malam," pamit Hana.

"Kenapa balik?" tanya Alexa. "Lo gak mau temenin gue sampai pagi?"

"Ngaco!" Hana menoyor kepala. "Lo mau nyuruh gue jadi wasit pas malam pertama lo sama suami lo," celetuk Hana membuat Alexa mengerucutkan bibirnya sebal.

1
Upi Raswan
jangan jangaaaaan....Ada yg sepemikiran?
nicholas yang ngelakuin itu ke Alexa, dan dia baru tahu setelah sekian lama,, makanya dia ada bersama Alexa sekarang
sella surya amanda
lanjut kak
Maricha: siap Kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
Maricha: siap kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
Upi Raswan
kalian berdua gak nyadar kalo saling suka, bentar lagi buciiin deeeh
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
Upi Raswan
ada yang mulai kepincut Kayaknya
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
Maricha: siap Kakak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut kak/S
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!