Pernikahan Sempurna Cassanova
“Aku membutuhkan seorang perawan, harus benar-benar perawan dalam segala hal.” Ucap Marley kepada pemilik sebuah Klub malam yaitu, Katy.
Katy tersenyum sangat manis, ia tahu sekali siapa Marley Bercio ini. Pelanggan setia nya dan juga orang terhormat di Klub malam milik nya, pria yang selalu memiliki uang melimpah untuk para anggota nya.
“Berapapun? Anda tidak membatasi harga nya bukan?” Tanya Katy dengan senyum manis nya yang sudah pasti banyak jebakkan diwajah cantik itu.
“Kau meragukan ku?”tanya Marley balik, Katy tertawa. Ia langsung menyuruh anak buah nya untuk mencari hal yang dibutuhkan Marley, malam ini juga pria itu meminta Katy harus mendapatkan nya.
Merasa jika Katy sudah mengerti dengan hal yang ia butuhkan, Marley berlalu pergi saja. Ia harus pergi ke Perusahaan nya, menyelesaikan pekerjaan yang sangat membosankan bagi nya.
Marley Bercio, merupakan seorang CEO dari Perusahaan Bercio Corporation. Perusahaan yang sudah berdiri selama 5 keturunan Bercio, yang kejayaannya membuat siapapun merinding mendengar nama nya saja.
Kini Perusahaan itu jatuh kepada tangan Marley, karna ia adalah satu-satunya penerus keluarga besar Bercio. Marley memiliki satu kekurangan, yaitu tidak bisa menahan hasrat dan gairah kepada seorang wanita.
Siapapun asal wanita cantik dan bertubuh menggoda, maka Marley akan menjadikan wanita itu milik nya. Hal itu yang membuat nya disebut sebagai pria Cassanova, atau pria pemain.
Karna kegelisahan hatinya atas kehilangan cinta nya untuk selamanya, Marley berniat menginginkan menghabisi malam nya dengan seorang wanita yang masih perawan.
“Sudah lama aku tidak merasakan darah segar itu.” Ucap nya kepada Alga yang sudah menyetir mobil.
Alga adalah Asisten pribadi Marley, sudah lama mereka saling bekerja sama.
“Pasti akan ada wanita malam ini, Tuan. Jika kau belum menemukan nya, habiskan malam mu dengan wanita lain.” Kata Alga, ia tidak heran dengan tingkah Tuan Muda nya.
Marley menghela napas panjang, ia bersandar pada bangku mobil sambil menatap kearah jalan yang mereka lewati.
Marley memikirkan keadaan nya sekarang, yang masih belum berubah.
“Kau benar juga, kalau tidak ada perawan. Maka yang berpengalaman itu juga bisa, yang terpenting wanita. Aku tidak bisa, semalam saja tidak menghabiskan malam panas” Ucap nya, Alga tertawa mendengar nya.
“Cassanova kelas kakap” Ejek nya, Marley seakan tuli. Ia tertawa saja dengan apa yang dikatakan Alga, karna itu memang benar. Kalau itu faktanya kenapa harus marah? Itulah yang dipikirkan oleh Marley.
~
Sementara itu di sisi lain dari kehidupan mewah Marley, ada seorang wanita kecil yang menangis kencang karna ulah ibu tirinya.
Ya, ayah nya baru saja meninggal pagi tadi. Tapi, ibu tirinya sudah mengancam untuk menjual nya disebuah Klub Malam.
Gadis yang bernama Bintang itu memohon kepada Erin agar tidak menjual nya, ia berjanji akan melakukan apapun asal ibu tirinya tidak melakukan hal itu pada nya.
“Dengar ya, hutang ayah kamu itu banyak. Kalau ngga jual kamu, gimana mau lunasin nya?”tanya nya dengan mendorong Bintang agar tidak menyentuh kaki nya.
“Aku bisa melakukan apapun, aku akan bekerja demi melunasi hutang ayah”
“Kau itu tidak sekolah, hanya lulus SMP. Gimana bisa bekerja, ha?!” Sentak nya, Bintang hanya menangis. Ia benar-benar tidak berdaya berhadapan dengan Erin, jelas-jelas rumah ini adalah harta ayah nya.
“Cepat ganti baju sana!” perintah nya dengan sedikit bentakkan, suara nya menggelegar dan Bintang sudah terbiasa dengan suara dari ibu tirinya itu.
Erin pergi menunggu di halaman depan, dengan tangis nya serta rasa putus asa.. Bintang berjalan perlahan untuk berganti pakaian. Air mata nya tiada henti mengalir, ia tidak ingin menangis. Ingin membela diri sendiri, tapi lagi-lagi.. Bintang selalu tidak mampu membela diri sendiri.
Setelah selesai berganti pakaian, kini Bintang dan Erin sedang berada di perjalanan menuju dimana teman ibu tirinya itu berada. Bintang sudah melakukan segala hal untuk merayu Erin, tapi ibu tirinya itu tetap tidak perduli dengan kesedihan nya.
Bintang menahan air mata nya yang akan jatuh lagi, ia berharap ada orang yang mau menyelematkan nya sekalipun itu hanya mimpi. Bintang meremas tangan nya sendiri, ia takut sekali dengan kata dijual oleh sang ibu.
Hingga tak lama mobil yang dinaiki Erin dan Bintang berhenti dijalan yang sepi, didekat perkebunan Teh. Bintang melihat ada sebuah mobil mewah yang seperti nya sudah menunggu kedatangan mereka, jantung Bintang semakin berdegup kencang.
Setelah mobil yang mereka naiki tadi pergi, Erin menarik tangan Bintang agar mengikutinya. “Ingat, jangan nangis! Jangan berteriak-teriak, aku tidak akan mendengarkan mu” Ancam nya, Bintang mengangguk mengerti sekalipun air mata sudah membasahi pipi nya.
Dua pria berbadan besar menyambut kedatangan mereka, dua pria itu sangat menyeramkan dimata Bintang.
“Ini dia wanita yang kalian butuhkan, sesuai persyaratan bukan?”
Dua pria itu menatap Bintang intens dari atas sampai kebawah, mereka kagum dengan kecantikan alami dari Bintang.
“Bagus, kalau begini nyonya akan suka.” Ucap Jack dengan teman nya, Beni.
Beni mengangguk setuju dengan perkataan Jack, ia langsung menyerahkan uang satu koper kepada Erin. Dengan senang hati Erin menerima nya, tidak berpikir dua kali lagi atas penjualan anak tirinya itu.
Bintang hanya pasrah saja sekalipun batin nya menangis, ia seperti barang yang tidak ada harga diri nya. Dengan mudah nya Erin menjual diri nya, dimana hati nuranimu?
Setelah perbincangan yang tidak jelas, Erin pergi begitu saja meningggalkan Bintang dengan Jack serta Beni. Tanpa pamit atau tangisan yang mungkin hanya pura-pura, Bintang semakin kecewa dengan Erin.
Bintang ingin kabur, tapi jangan Jack sudah menarik nya untuk duduk didalam.
“Sekarang kau adalah milik kami, tetap diam! Dan jangan banyak membantah!”ucap Jack, Bintang menangis dalam diam nya. Ia takut sekali dengan dua pria itu, ia tidak harus meminta tolong kepada siapa lagi.
Beni mengikat tangan dan kaki Bintang agar tidak kabur, lalu menutup mata Bintang agar tidak melihat arah perjalanan mereka.
Bintang tidak tahu harus apa lagi, ia ingin menangis kencang tapi air mata nya sudah enggan jatuh lagi.
Hatinya sakit dan kecewa dengan semua hal, kepada Erin dan kepada ayah nya yang telah menikahi wanita jahat seperti ibu tirinya.
“Ayah.. Ibu.. Tolong Bintang..” lirih nya, hatinya terlalu sakit untuk semua hal yang terjadi hari ini.
Bintang memikirkan nasib kedepan nya yang akan menjadi wanita malam, hal ini tidak pernah ia bayangkan sebelum nya. Sama sekali tidak pernah, bukan kehidupan seperti ini yang Bintang inginkan? Apakah keajaiban akan menghampiri nya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Ira
k
2024-12-10
0
Anonymous
ok
2024-12-04
0
Humay Uum
mampir toor
2024-11-08
1