Seorang pria Sedang duduk Dengan Mata berkaca - berkaca Melihat Foto tiga Orang Yang Ada Di Dalam bingkai, Terlihat Seorang Wanita Dewasa Yang sangat Cantik Dan Seorang Anak Laki - laki Tampan persis seperti Dirinya Yang Tengah tersenyum tulus kearah Kamera, Sedangkan di sebelah Pria Dewasa yang Tersenyum Paksa.
"Maafkan Daddy Sayang, Maafkan Aku Zara. "Lirih pria itu penuh penyesalan. sambil Mengusap Foto Yang Ada didalam bingkai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hassanah02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
Selesai Sarapan Mereka pergi Ke taman Yang ada Dibelakang Rumah, Mereka mengobrol Seperti biasa nya. Sedangkan Zein Sedang bermain Dengan burung Milik Opanya di temani Oleh pelayan.
Sedangkan di tempat Lain, Terlihat Seorang Pria Yang tengah Duduk di kursi kebesaran Nya Sambil menerima hasil laporan Anak buah Nya.
"Kau Yakin hasil Nya Akurat..?. "Tanya pria itu Yang tidak lain Glen.
"Yakin Tuan 100 %."Ucap anak buah itu dengann Mantap.
"Baiklah Aku percaya Kepada Mu. "Sahut Glen.
"Terima kasih Tuan, Telah percaya kepada Saya, Saya tidak Akan Mengecewakan Tuan. "Janji pria itu.
Glen dengan perlahan membuka Map berisi Tentang Adik Nya Yang Hilang, Dan terlihat seorang Anak perempuan berumur Lima Tahun tengah tersenyum Ceria. Glen memandang nya Dengan mata berkaca - kaca, Glen membuka Map berisi Anak Remaja sangat cantik.
Dengan perlahan lagi Glen membuka Map Nya lagi, Terlihat Banyak Foto Wanita cantik Yang memakai Seragam abu memegang piala Dan mendali.
"Ternyata kepintaran Ayah menurun kepada Mu Ya. "Ucap Glen sambil tersenyum. "Dan tebakan ku bener Zara adalah adik ku Yang hilang. "Lanjut nya.
"Aku Harus segera meberitahu Zara bahwa Dia Adik Aku. "Ucap Glen dengan semangat. "Tapi Kan aku tidak Punya nomor ponsel Nya. "Lesu Glen.
Sambil duduk Glen Cara dia untuk menhubungi Zara, Bahwa dia dan dirinya Adik Kakak. Tapi tiba - tiba dia ingan Raka Suami Zara Sekaligus Rekan Bisnis nya, Dengan semangat Glen Menghubungi Raka.
Sedangkan Di tempat lain Raka sedang mengobrol Bersama papa nya, Tiba - tiba Handphone Nya berbunyi. Dengan segera Raka melihat, Dahi mengerut melihat siapa Yang menghubungi nya.
"Siapa Rak..?" Tanya Bram.
"Glen Pa. "Jawab Raka. "Rekan bisnis Aku. "Lanjut Raka setelah Melihan Wajah bingun Ayah Nya.
"Angkat Aja. "Titah Bram Dan di jawabn Anggukan kepala Oleh Raka.
"Halo. "Suara Glen terdengar.
"Iya, Ada apa Glen. "Tanya Raka penasaran.
"Raka maaf ganggu Waktu libur mu, Tapi ini Sangat penting bagiku. "Ucap Glen Yang terdengar gelisah.
"Iya tidak Apa - apa, Katakan Saja. "Jawab Raka dengan tenang.
"Bisa tidak Aku bertemu Dengan Zara. "Tanya Glen dengan bergetar.
"Memang Nya ada Apa kamu ingin bertemu Zara. "Tanya Raka.
"Ini tentang keluarga aku, Maaf Aku tidak memberi tahu dirimu Secara lengkap." Sahut Glen terdengar ragu, Mengingat perlakuan Dingin Raka dengan Zara.
"Baiklah, Tapi Maaf tidak untuk Sekarang karna hari ini kami Sedang di Rumah Papaku. "Akhirnya Raka memberi kan Izin Glen karna kasian Dengan Glen.
"Terima kasih Raka, Dan Raka Aku cinta nomor ponsel Zara biar gampang menghubinga nya. "Mohon Glen.
"Iya nanti Akan aku kirim. "jawab Raka. Setelah itu Glen memutuskan telepon mereka, Dan Raka menyimpan kembali ponsel nya.
"Ada Apa. "Kepo Bram. Karna tadi mendengar Nama Zara di sebut.
"Dia ingin bertemu Zara secara pribadi pah. "Raka beritahu Bram Yang kepo.
"Dan kau Mengizinka nya. "Tanya Bram. Dan di jawab Angguka kepala Oleh Raka. "Dan Kau tidak cemburu gitu. "Lanjut Bram penasaran.
"Tidak, Untuk apa Cemburu Aku kan Tidak Cinta. "Jawab Raka dengan Arogan nya. Walaupun tadi Sempat Ada Rasa tidak rela, Saat Glen minta Izin bertemu Zara. Namun segara di tepis seperti Sebelum - Sebelum nya. Dan Bram hanya menggeleng Melihat kelakuan putra Nya Dengan Santai nya, Yang mengijin kan Zara untuk bertemu Dengan pria lain nya.