NovelToon NovelToon
Apa Salah Ku (Di Asingkan Karena Gendut)

Apa Salah Ku (Di Asingkan Karena Gendut)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Pengganti / Cerai
Popularitas:906k
Nilai: 4.8
Nama Author: ummy phuji

Sinta Maharani seorang wanita bertubuh tambun, terpaksa harus menikah karena perjodohan yang dilakukan oleh kakeknya dengan salah satu cucu sahabat baik sang kakek bernama Dirgantara sawito Atmojo

Sinta sering diabaikan dan dihina oleh orang tua suaminya dan Dirgantara sang suami tak pernah mau peduli karena mereka menikah tanpa cinta, Dirga sendiri sudah punya kekasih

akankah Sinta terus bertahan atau pergi meninggalkan semuanya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10 sebulan menjadi istri yang baik

Ya sudah sekarang neng bersih-bersih biar badannya segar,bibik kedapur dulu mau nyiapin makan malam " ucap bik Murni lalu beranjak dari duduknya

"oke bik,sinta bersih-bersih dulu ya, nanti sinta bantuin bibik masak" jawab Sinta

"iya neng " ucap bik Murni lalu keluar dari kamar sinta dan menuju kamarnya untuk menyimpan botol minyak uratnya setelah itu baru bik Murni ke dapur

Setelah bik Murni pergi Sinta bergegas kekamar mandi dan bersih-bersih

"badanku terasa sangat ringan di gerakkan, pijatan tangan bik Murni sangat bagus " gumam sinta saat selesai berpakaian

Setelah berpakaian Sinta menyusul bik Murni kedapur untuk membantu memasak makanan untuk makan malam walaupun sebenarnya sinta lah yang memasak semua bik Murni hanya bertugas menyiapkannya di meja makan

Saat azan magrib berkumandang semua Sinta sudah selesai masak dan sudah terhidang di meja makan

"bik sinta sholat du ya" ucap sinta pada bik Murni

"iya neng,biar bibik yang selesaikan semua nya" jawab bik Murni

"oke bik masih ya,sinta sayang bibik" ucap sinta sambil memeluk bik Murni

Bik Murni merasa sangat senang majikannya begiti baik,bik Murni seperti memiliki seorang anak perempuan

"bibik juga sayang neng sinta "jawab bik Murni membalas pelukan hangat bik Murni

"sinta merasa senang bik, Sinta dapat merasakan bagaimana rasanya dipeluk oleh seorang ibu

Sejak kecil Sinta tidak pernah merasakan hangatnya sebuah pelukan seorang ibu" ucap Sinta

"hehehe maaf ya sinta jadi curhat gini " ucap sinta cengengesan

"tidak apa-apa neng,bibik senang neng Sinta mau berbagi dengan bibik " jawab bik Murni tersenyum

"sinta sholat dulu ya bik " ucap Sinta dan keluar dari dalam dapur dan menuju kamarnya

Setelah sholat Maghrib kini mereka sudah berada di meja makan

Seperti yang dikatakan oleh sinta bahwa sebulan ini akan melayani dirga layaknya seorang istri kecuali melayani si Otong karena si Otong sudah punya pawang sendiri

Sinta mengambilkan makanan untuk Dirga beserta lauk pauknya

"mas apa ini sudah cukup !?" tanya sinta

"sudah sin itu sudah cukup " jawab dirga

"oke,ini mas silahkan di makan jangan lupa baca doa dulu biar makanannya jadi barokah " ucap sinta saat dirga mulai memyuapkan makannya kedalam mulutnya

Sinta juga meletakkan segelas air putih di samping suaminya itu

setelahlahnya barulah sinta mengambil makanan untuk dirinya sendiri

Mereka makan dalam hening tak ada yang bersuara kecuali suara sendok dan piring sampai mereka selesai makan

Dirga Berdiri dari duduknya dan hendak menuju ruang keluarga

"mas mau saya buatkan minuman !?" tanya sinta sebelum Dirga menghilang di balik pintu ruang makan yang tersambung dengan dapur

"bisa,tolong buatkan wedang jahe " jawab dirga dan kembali melanjutkan langkahnya

sinta segera membuatkan wedang jahe untuk dirga tak berapa menit minuman sinta sudah jadi dan membawanya dimana dirga berada

"ini mas wedang jahe nya " ucap sinta menyodorkan gelas yang berisi wedang jahe hangat

"oh iya makasih Sinta " jawab Dirga yang sepertinya baru selesai menerima telepon dan sinta yakin itu telpon dari mawar adik madunya

"iya mas sama-sama,sinta tinggal dulu ya mas"ucap sinta lalu masuk kedalam kamarnya karena bik Murni melarangnya untuk mencuci piring bekas makannya

"apa saya harus seperti ini terus!? Menahan rasa sakit hati seorang diri!? "tanya sinta pada dirinya sendiri

Sinta hanya membolak-balik badannya diatas kasur memikirkan nasib dirinya yang tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti orang lain

"ayah ibu apa kalian sama sekali tidak merindukanku!? hehehe saya bodoh ya tentu saja mereka tidak pernah merindukanku yang ada sekarang mereka merasa tenang karena saya tidak ada lagi dirumah mereka,kata mereka kan saya hanya benalu yang menempel dan merusak kebahagiaan mereka " ucap Sinta pada dirinya sendiri ingatannya menerawang pada kehidupannya yang kelam

Suatu hari nanti saya akan pergi dari kehidupan mereka semua agar mereka bisa bahagia dan saya tidak lagi menjadi beban di kehidupan mereka

Saat Sinta sedang melamun tiba-tiba saja ponselnya berdering

"Bang Ravandra !?" ucap sinta saat melihat siapa yang meneleponnya

"Halo assalamualaikum bang" ucap Sinta setelah menggeser gambar telpon berwarna hijau di ponselnya

[ waalaikumsalam dek, bagaimana kabarmu ?! ] Tanya pria yang di panggil Bang Ravandra oleh sinta

"Alhamdulillah sinta sehat bang" jawab sinta

["oh iya sin,apa tambang batubara warisan dari kakek kamu jadi kamu jual!?"] tanya bang Ravandra

"jadi bang soalnya sinta tidak tau cara mengelolanya, emangnya kenapa bang!?" sahut Sinta

[" gini sin abang punya kenalan dia itu termasuk pengusaha batu Bara yang sangat sukses dan kami sempat membahas tentang pertambangan makanya kakak langsung ingat kamu"] Ucap Bang Ravandra

"trus apa Abang menawarkan pertambangan sinta padanya bang!?" tanya sinta

[" belum dek,makanya abang nelpon kamu dulu untuk konfirmasi takutnya nanti akan jadi masalah "] jawab Bang Ravandra

"insya Allah tidak akan jadi masalah suatu hari nanti Bang, soalnya itu semua sudah milik sinta dan mengenai surat -suratnya sinta punya dan lengkap " ucap sinta

["oh Alhamdulillah kalau begitu, tapi apakah Kakekmu nanti tidak mempermasalahkannya !?"] tanya Bang Ravandra

"insya Allah tidak bang, karena kakek pernah bilang jika itu sudah milik sinta dan tidak ada yang bisa menganggunya lagi, kakek juga pernah bilang terserah pada sinta pertambangan itu sinta mau apakan " jawab Sinta

["oh baiklah kalau begitu abang akan bicarakan ini pada teman Abang "] jawab Bang Ravandra

"iya bang makasih ya bang tapi kalau bisa sesegara mungkin kalau memang teman Abang itu minat saya lagi butuh uang untuk saat ini" jawab sinta

["uang untuk apa dek !?"] tanya Bang Ravandra

"Sinta mau coba buka usaha sendiri bang,biar Sinta bisa mandiri nggak bergantung pada orang lain" jawab sinta beralasan

["oke kakak usahakan secepatnya tapi kalau mau secepatnya kakak kirimkan dana ke rekening kamu ya"] ucap Bang Ravandra

"nggak usah bang" jawab Sinta

["dek sekarang kamu tidak bisa menolak pemberian Abang lagi,kalau kamu tetap menolaknya Abang akan marah "] ucap Abang Ravandra tak mau di bantah

"baiklah bang" jawab sinta pasrah

["oke kalau begitu, sudah dulu ya Abang akan secepatnya menyelesaikan soal pertambanganmu itu "] ucap bang Ravandra lalu mengakhiri panggilan nya setelah mengucapkan salam

"Alhamdulillah,semoga Bang Rava bisa menjual pertambangan itu agar saya bisa pergi dari tempat ini dan mencari kebahagiaanku sendiri, saya berhak bahagia kan!?" ucap Sinta

"Astaghfirullah, saya belum sholat isya " ucapnya dan langsung bangun dari rebahannya,sinta masuk kedalam kamar mandi untuk berwudhu

Setelah sholat isya Sinta kembali merebahkan tubuhnya dan mulai memasuki dunia mimpinya

...----------------...

Sebulan telah berlalu Sinta benar-benar menjalankan tugasnya sebagai seorang istri yang baik dan penurut

Sinta setiap hari memasak makanan yang enak untuk sang suami hingga dirga lebih senang makan makanan Istrinya ketimbang makan makanan direstoran

Tiap hari Sinta menyempatkan diri untuk membuat bekal makan siang untuk dirga

Sinta pun tiap hari menyiapkan pakaian kerja untuk dirga tapi sinta meminta dirbga untuk pindah sementara waktu di kamar tamu yang ada di lantai dasar alasan sinta tidak ingin masuk kekamar suaminya itu yang ada dilantai dua karena itu bukan untuknya tapi untuk istri kedua suaminya

Dirga sangat bangga pada Sinta karena sinta begitu menghargainya juga istri keduanya walaupun mereka belum pernah bertemu

Hari ini sebulan sudah sinta bersikap sebagai istri yang sesungguhnya

"sin besok mawar akan mas bawa kerumah ini" ucap Dirga

"iya mas itu hak mas,ini rumah mas"jawab sinta

Dirga menatap wajah sinta yang entah mengapa akhir-akhir ini terlihat cantik Dimatanya,dirga dapat melihat kesedihan di mata sinta

"maafkan mas ya, selama ini mas berlaku buruk padamu " ucap Dirga

"tidak apa-apa mas, Sinta sudah kebal dengan itu semua " jawab sinta

Degg

entah mengapa hati dirga merasa sakit mendengar ucapan istri gendutnya itu

1
Oma Said
wah sinta harus syukuran tuh terlepas dari Dirga. Undang anak panti Sin...
Oma Said
Luar biasa
Oma Said
Lumayan
Veri Rahmawati
p pp l) p
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Dewi Sri
Trimakasih othor
Yuliana
kejam banget dirga mwlukai hati sinta😭
Yuliana
tetap semangat sinta💪🏻
Yuliana
😭😭😭
Yuliana
sabar ya Shinta,kasiannta😭😭
Maz Andy'ne Yulixah
Pak Herman belum berubah makin menjadi Hedeh🙄🙄
Nur rochman
loh kak author kok tiba2 dah end aj.
Terima kasih atas karyanya yg bagus & selalu menemani disetiap aktifitas ku sehari hari.
Apalagi langsung ada karya baru secuelnya, pasti seruu dengan cinta mereka, yg dikira bersaudara tetapi nyatanya tidak ada ikatan darah /Proud//Smile/.. Sedih juga dengan sikap pak herman yg gak berubah / tidak mau bertobat /Chuckle//Chuckle/
kami tunggu karya kakak selanjutnya /Pray//Heart//Kiss//Kiss/
ummy phuji: Terimakasih banyak sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca karyaku

maaf jika masih banyak kesalahan dalam penulisan 🙏🏻🥰😘
total 1 replies
Lala Kusumah
jangan jangan jodohnya Tika ya...
Nendah Wenda
wah itu ucapan mu hati hati loh Tika ucapan itu doa
Jengendah Aja Dech
❤️
Hasrie Bakrie
Al Fatihah tuk almarhumah ibu Sawitri
🌹Nabila Putri🌹
terhura aku.... mewekkkk😭😭😭😭😭
ikut bahagia 😍😍😍
Nendah Wenda
cerita ini banyak hal yang patut di contoh
Nendah Wenda
masih gak bersyukur pak Herman untung di kasih tempat tinggal gak Luntang Lantung di jalan
Nendah Wenda
nah pak Herman gimana ngerasain juga anak yang kamu banggakan sayangi malah mengacuhkan mu anak yang kamu tak di anggap malah yang menyayangimu makanya jadi orang tua jangan pilih kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!