Sinta Maharani seorang wanita bertubuh tambun, terpaksa harus menikah karena perjodohan yang dilakukan oleh kakeknya dengan salah satu cucu sahabat baik sang kakek bernama Dirgantara sawito Atmojo
Sinta sering diabaikan dan dihina oleh orang tua suaminya dan Dirgantara sang suami tak pernah mau peduli karena mereka menikah tanpa cinta, Dirga sendiri sudah punya kekasih
akankah Sinta terus bertahan atau pergi meninggalkan semuanya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10 sebulan menjadi istri yang baik
Ya sudah sekarang neng bersih-bersih biar badannya segar,bibik kedapur dulu mau nyiapin makan malam " ucap bik Murni lalu beranjak dari duduknya
"oke bik,sinta bersih-bersih dulu ya, nanti sinta bantuin bibik masak" jawab Sinta
"iya neng " ucap bik Murni lalu keluar dari kamar sinta dan menuju kamarnya untuk menyimpan botol minyak uratnya setelah itu baru bik Murni ke dapur
Setelah bik Murni pergi Sinta bergegas kekamar mandi dan bersih-bersih
"badanku terasa sangat ringan di gerakkan, pijatan tangan bik Murni sangat bagus " gumam sinta saat selesai berpakaian
Setelah berpakaian Sinta menyusul bik Murni kedapur untuk membantu memasak makanan untuk makan malam walaupun sebenarnya sinta lah yang memasak semua bik Murni hanya bertugas menyiapkannya di meja makan
Saat azan magrib berkumandang semua Sinta sudah selesai masak dan sudah terhidang di meja makan
"bik sinta sholat du ya" ucap sinta pada bik Murni
"iya neng,biar bibik yang selesaikan semua nya" jawab bik Murni
"oke bik masih ya,sinta sayang bibik" ucap sinta sambil memeluk bik Murni
Bik Murni merasa sangat senang majikannya begiti baik,bik Murni seperti memiliki seorang anak perempuan
"bibik juga sayang neng sinta "jawab bik Murni membalas pelukan hangat bik Murni
"sinta merasa senang bik, Sinta dapat merasakan bagaimana rasanya dipeluk oleh seorang ibu
Sejak kecil Sinta tidak pernah merasakan hangatnya sebuah pelukan seorang ibu" ucap Sinta
"hehehe maaf ya sinta jadi curhat gini " ucap sinta cengengesan
"tidak apa-apa neng,bibik senang neng Sinta mau berbagi dengan bibik " jawab bik Murni tersenyum
"sinta sholat dulu ya bik " ucap Sinta dan keluar dari dalam dapur dan menuju kamarnya
Setelah sholat Maghrib kini mereka sudah berada di meja makan
Seperti yang dikatakan oleh sinta bahwa sebulan ini akan melayani dirga layaknya seorang istri kecuali melayani si Otong karena si Otong sudah punya pawang sendiri
Sinta mengambilkan makanan untuk Dirga beserta lauk pauknya
"mas apa ini sudah cukup !?" tanya sinta
"sudah sin itu sudah cukup " jawab dirga
"oke,ini mas silahkan di makan jangan lupa baca doa dulu biar makanannya jadi barokah " ucap sinta saat dirga mulai memyuapkan makannya kedalam mulutnya
Sinta juga meletakkan segelas air putih di samping suaminya itu
setelahlahnya barulah sinta mengambil makanan untuk dirinya sendiri
Mereka makan dalam hening tak ada yang bersuara kecuali suara sendok dan piring sampai mereka selesai makan
Dirga Berdiri dari duduknya dan hendak menuju ruang keluarga
"mas mau saya buatkan minuman !?" tanya sinta sebelum Dirga menghilang di balik pintu ruang makan yang tersambung dengan dapur
"bisa,tolong buatkan wedang jahe " jawab dirga dan kembali melanjutkan langkahnya
sinta segera membuatkan wedang jahe untuk dirga tak berapa menit minuman sinta sudah jadi dan membawanya dimana dirga berada
"ini mas wedang jahe nya " ucap sinta menyodorkan gelas yang berisi wedang jahe hangat
"oh iya makasih Sinta " jawab Dirga yang sepertinya baru selesai menerima telepon dan sinta yakin itu telpon dari mawar adik madunya
"iya mas sama-sama,sinta tinggal dulu ya mas"ucap sinta lalu masuk kedalam kamarnya karena bik Murni melarangnya untuk mencuci piring bekas makannya
"apa saya harus seperti ini terus!? Menahan rasa sakit hati seorang diri!? "tanya sinta pada dirinya sendiri
Sinta hanya membolak-balik badannya diatas kasur memikirkan nasib dirinya yang tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti orang lain
"ayah ibu apa kalian sama sekali tidak merindukanku!? hehehe saya bodoh ya tentu saja mereka tidak pernah merindukanku yang ada sekarang mereka merasa tenang karena saya tidak ada lagi dirumah mereka,kata mereka kan saya hanya benalu yang menempel dan merusak kebahagiaan mereka " ucap Sinta pada dirinya sendiri ingatannya menerawang pada kehidupannya yang kelam
Suatu hari nanti saya akan pergi dari kehidupan mereka semua agar mereka bisa bahagia dan saya tidak lagi menjadi beban di kehidupan mereka
Saat Sinta sedang melamun tiba-tiba saja ponselnya berdering
"Bang Ravandra !?" ucap sinta saat melihat siapa yang meneleponnya
"Halo assalamualaikum bang" ucap Sinta setelah menggeser gambar telpon berwarna hijau di ponselnya
[ waalaikumsalam dek, bagaimana kabarmu ?! ] Tanya pria yang di panggil Bang Ravandra oleh sinta
"Alhamdulillah sinta sehat bang" jawab sinta
["oh iya sin,apa tambang batubara warisan dari kakek kamu jadi kamu jual!?"] tanya bang Ravandra
"jadi bang soalnya sinta tidak tau cara mengelolanya, emangnya kenapa bang!?" sahut Sinta
[" gini sin abang punya kenalan dia itu termasuk pengusaha batu Bara yang sangat sukses dan kami sempat membahas tentang pertambangan makanya kakak langsung ingat kamu"] Ucap Bang Ravandra
"trus apa Abang menawarkan pertambangan sinta padanya bang!?" tanya sinta
[" belum dek,makanya abang nelpon kamu dulu untuk konfirmasi takutnya nanti akan jadi masalah "] jawab Bang Ravandra
"insya Allah tidak akan jadi masalah suatu hari nanti Bang, soalnya itu semua sudah milik sinta dan mengenai surat -suratnya sinta punya dan lengkap " ucap sinta
["oh Alhamdulillah kalau begitu, tapi apakah Kakekmu nanti tidak mempermasalahkannya !?"] tanya Bang Ravandra
"insya Allah tidak bang, karena kakek pernah bilang jika itu sudah milik sinta dan tidak ada yang bisa menganggunya lagi, kakek juga pernah bilang terserah pada sinta pertambangan itu sinta mau apakan " jawab Sinta
["oh baiklah kalau begitu abang akan bicarakan ini pada teman Abang "] jawab Bang Ravandra
"iya bang makasih ya bang tapi kalau bisa sesegara mungkin kalau memang teman Abang itu minat saya lagi butuh uang untuk saat ini" jawab sinta
["uang untuk apa dek !?"] tanya Bang Ravandra
"Sinta mau coba buka usaha sendiri bang,biar Sinta bisa mandiri nggak bergantung pada orang lain" jawab sinta beralasan
["oke kakak usahakan secepatnya tapi kalau mau secepatnya kakak kirimkan dana ke rekening kamu ya"] ucap Bang Ravandra
"nggak usah bang" jawab Sinta
["dek sekarang kamu tidak bisa menolak pemberian Abang lagi,kalau kamu tetap menolaknya Abang akan marah "] ucap Abang Ravandra tak mau di bantah
"baiklah bang" jawab sinta pasrah
["oke kalau begitu, sudah dulu ya Abang akan secepatnya menyelesaikan soal pertambanganmu itu "] ucap bang Ravandra lalu mengakhiri panggilan nya setelah mengucapkan salam
"Alhamdulillah,semoga Bang Rava bisa menjual pertambangan itu agar saya bisa pergi dari tempat ini dan mencari kebahagiaanku sendiri, saya berhak bahagia kan!?" ucap Sinta
"Astaghfirullah, saya belum sholat isya " ucapnya dan langsung bangun dari rebahannya,sinta masuk kedalam kamar mandi untuk berwudhu
Setelah sholat isya Sinta kembali merebahkan tubuhnya dan mulai memasuki dunia mimpinya
...----------------...
Sebulan telah berlalu Sinta benar-benar menjalankan tugasnya sebagai seorang istri yang baik dan penurut
Sinta setiap hari memasak makanan yang enak untuk sang suami hingga dirga lebih senang makan makanan Istrinya ketimbang makan makanan direstoran
Tiap hari Sinta menyempatkan diri untuk membuat bekal makan siang untuk dirga
Sinta pun tiap hari menyiapkan pakaian kerja untuk dirga tapi sinta meminta dirbga untuk pindah sementara waktu di kamar tamu yang ada di lantai dasar alasan sinta tidak ingin masuk kekamar suaminya itu yang ada dilantai dua karena itu bukan untuknya tapi untuk istri kedua suaminya
Dirga sangat bangga pada Sinta karena sinta begitu menghargainya juga istri keduanya walaupun mereka belum pernah bertemu
Hari ini sebulan sudah sinta bersikap sebagai istri yang sesungguhnya
"sin besok mawar akan mas bawa kerumah ini" ucap Dirga
"iya mas itu hak mas,ini rumah mas"jawab sinta
Dirga menatap wajah sinta yang entah mengapa akhir-akhir ini terlihat cantik Dimatanya,dirga dapat melihat kesedihan di mata sinta
"maafkan mas ya, selama ini mas berlaku buruk padamu " ucap Dirga
"tidak apa-apa mas, Sinta sudah kebal dengan itu semua " jawab sinta
Degg
entah mengapa hati dirga merasa sakit mendengar ucapan istri gendutnya itu
Terima kasih atas karyanya yg bagus & selalu menemani disetiap aktifitas ku sehari hari.
Apalagi langsung ada karya baru secuelnya, pasti seruu dengan cinta mereka, yg dikira bersaudara tetapi nyatanya tidak ada ikatan darah /Proud//Smile/.. Sedih juga dengan sikap pak herman yg gak berubah / tidak mau bertobat /Chuckle//Chuckle/
kami tunggu karya kakak selanjutnya /Pray//Heart//Kiss//Kiss/
ikut bahagia 😍😍😍