NovelToon NovelToon
BUMI DAN LUKANYA

BUMI DAN LUKANYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:94.7k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Cahayaku

Kalo nanti kita gak bisa ketemu lagi dan aku nggak bisa tahu gimana keadaan kamu aku cuma berharap semoga hari-hari kamu baik ya semoga kebahagiaan selalu menyertai mu dan semoga kamu gak Pernah ngerasain sakit apa yang aku rasain, " Bumi langit Baskara

Kata orang cinta itu harus diperjuangkan Tapi apa mungkin gue harus Perjuangkan cewek yang gak Pernah menghargai gue

Bumi langit Baskara

" Luna gue cinta sama lo " Bumi langit Baskara

" Apa lo bilang lo cinta sama gue " Luna Calista

" iya "

" Maaf Bumi gue itu gak Cinta sama lo gue gak mungkin Pacaran sama Cowok miskin kayak lo Nanti apa kata orang nanti seorang Luna Calista berpacaran sama Cowok miskin, " Luna Calista

" Luna Bersamamu adalah impian ku Namun apakah Takdir masih bisa berpihak kepadaku aku Takut jika aku gak bisa bikin kamu bahagia,"

Ini kisah yang sangat sederhana Tentang anak laki-laki yang bernama Bumi, Bumi yang selalu memberi Cinta kepada Luna namun sebaliknya Luna yang selalu membuat dia hancur

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Cahayaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. PERJUANGAN

...Andai sejak awal ku tahu akhirnya begini Ku tak akan mau mencintaimu telah sedalam ini...

...Bumi Langit Baskara...

🌎🌎🌎🌎

Jam menunjukkan Pukul sebelas siang. Suasana SMA Pusaka kini sangat ramai karena waktunya istirahat Pertama semua siswa-siswi berbondong-bondong keluar kelas menuju kantin.

Berbeda dengan Luna yang baru saja selesai olahraga. Gadis dengan baju olahraga yang melekat ditubuhnya serta keringat yang bercucuran namun tak mengurangi kadar kecantikannya itu berjalan melewati koridor, membuat beberapa siswa menatapnya

" Panas banget sih gila Rasanya gue mau  masuk kulkas sumpah, " ujar Luna seraya mengibaskan wajahnya menggunakan telapak tangan.

" Nih minum "

Kedatangan Bumi secara tiba-tiba membuat gadis itu sedikit terkejut apalagi dengan sebotol Aqua ditanganya. Lelaki dengan jaket Bomber hitam yang melekat ditubuh itu tersenyum ramah kearah Luna.

" Lo lagi ngapain sih ke sini gue udah bosen liat wajah lo setiap hari, "

" Udah daripada lo banyak omong nih minuman buat lo, "

" Gak usah ! Gue mau ke kantin aja, " ujar Luna jutek melanjutkan jalannya.

Bumi menghela nafasnya kasar sembari mengikuti gadis itu.

" Di kantin itu rame banget Lo harus nunggu lagi 1 jam yakin bisa nahan minum sambil antri,"

" Sini deh " Luna mengambil kasar Aqua yang ada di tangan Bumi dan langsung meminum setengahnya.

" Nih " Setelah Puas meminumnya Luna menyerahkan kembali Aqua tersebut Pada Bumi.

" Nah kalo gini kan gue jadi seneng " ujar Bumi tersenyum lebar.

" Gini doang seneng lebay banget sih lo, " Tanya Luna seraya melanjutkan jalannya.

Bumi mengangguk sebagai jawaban.

" Lo itu aneh banget sih ! Hal sekecil ini Lo udah seneng banget,"

" Pokoknya Hal sekecil apapun itu kalau berhubungan tentang lo gue Pasti seneng banget, "

Luna memutar bola matanya malas mendengar ucapan Bumi barusan.

" Berapa banyak cewek yang udah Lo gombalin kaya gini," tanya Luna

" Gak ada " sahut Bumi jujur.

" Bohong banget sih lo gue gak Percaya cowok modelan kayak lo itu Pasti banyak cewek-cewek yang udah lo gombalin, "

" Gue gak bohong. Lo itu cewek Pertama dan satu-satunya yang gue gombalin kaya gini, dan Lo juga orang Pertama yang berhasil buat gue jatuh cinta sejak Pandangan Pertama, "

Luna menanggapi nya dengan tertawa remeh. Luna memang tipe Perempuan yang tidak mudah baper ketika di gombali laki-laki bukan Perempuan yang mudah terbang ketika dipuji Baginya mulut lelaki itu tidak ada yang bisa dipercaya bahkan ayahnya sekalipun.

Keduanya memasuki area kantin yang cukup luas itu. Benar saja semua Pedagang disana sudah dikerubungi oleh siswa-siswi syang antri sangat Panjang.

" WOI BUMI " Dari kursi Paling Pojok Jio melambaikan tangannya kearah Igbal. Lelaki itu duduk bersama, Revan, Dirga, Leo.

" DOAIN GUE " Teriak Bumi Pada Jio dan teman-temannya

Jio, Leo, Dirga mengacungkan ibu jarinya kearah Bumi

Luna mendudukkan bokongnya dikursi dekat Pembatas lantai dua. Kantin SMA Pusaka memang memiliki tiga lantai, lantai Pertama untuk kelas sepuluh lantai dua untuk kelas sebelas, dan lantai tiga untuk kelas dua belas.

" Ngapain sih Lo ngikut duduk "

" Emm gak tau " sahut Bumi yang disamping gadis itu.

Luna memegangi Perutnya yang terasa amat sangat lapar. Ia haus, lapar, lelah, semuanya menjadi satu. Menatap antrian Penjual yang semakin ramai.

" Bentar "

Luna menatap bingung kearah Bumi yang bangun dari duduknya dan berjalan kearah Penjual bakso yang hampir tidak terlihat karena dikerubungi siswa-siswi.

Lelaki itu menerobos kerumunan siswa-siswi dan mendekat kearah mang Ujang.

Bumi membisikan sesuatu ditelinga mang Ujang selang beberapa menit mang Ujang menyerahkan dua mangkok bakso Pada Bumi

" Wah curang Lo Bumi " Ujar Siswa bertubuh gempal.

" Makanya Pake jurus seribu kosakata biar langsung dapet kaya gue, " sahut Bumi

" Kok cepet banget sih ? Bisikin apa aja lo sama dia," Tanyanya.

" Rahasia Lo nggak Perlu tau " sahut Bumi seraya membuka minumnya.

" Kenapa ? Gak suka " Ujar Bumi ketika melihat Luna hanya diam tanpa menyentuh bakso tersebut.

" ini gak lo kasih Pelet kan dibaksonya,"

" Astaghfirullah. Ya enggaklah, gue gak Pake gitu-gituan. Gue Pakenya doa di sepertiga malam, kesabaran, dan Perjuangan, " ujar Bumi mengibaskan rambutnya sombong.

Luna kembali memutar bola matanya malas Hari ini Bumi terus saja menggombalinya.

" Jijik banget sih " cibir Luna yang masih bisa didengar oleh Bumi

Namun sebuah senyum licik muncul dibibir merah nya. Tangannya bergerak mengambil botol saus dihadapanya.

" Jangan banyak banyak sausnya Entar Lo sakit Perut, " ujar Bumi melihat Luna menuangkan banyak saus dimangkok bakso.

" Bodoh amat Bukan gue juga yang makan "

" Terus buat siapa dong "

" Buat Lo lah "

Dengan senyum lebar Luna menukar bakso miliknya dengan bakso milik Bumi yang masih utuh dan belum diberi saus.

" Tapi Luna "

" Kenapa Lo Gak mau ? Kan katanya lo mau berjuang buat dapetin gue. Jadi Perjuangan lo hari ini adalah habisin bakso Pedes itu tanpa minum, " ujar Luna dengan santainya.

" Ya iya sih tapi kan gue  ..... " Bumi menatap ragu ke arah bakso yang berwarna sangat merah karna banyak diberi saos.

" Apa gue bakal baik-baik aja setelah makan ini," Gumamnya dalam hati.

" Gimana mau gak kalau lo gak mau yaudah gak apa-apa berarti lo itu Cowok cemen, "

" Siapa takut " sahut Bumi dengan semangat dan langsung memasukan bakso itu kedalam mulutnya.

Luna tersenyum Puas saat melihat Aksa memakan bakso Pedas miliknya.

Selang beberapa menit kini bakso yang Bumi makan tinggal sedikit. Dahi laki-laki itu berkeringat karena menahan Pedas dimulutnya.

" Ayo Bumi Lo Pasti bisa "

" Masih kuat gak " Tanya Luna yang sembari memakan bakso yang tadinya milik Bumi

Bumi mengangguk sebagai jawaban.

" Satu suap lagi Bumi Lo Pasti bisa "

Dengan keringat dingin Perut mulai terasa lemas Bumi memasukan satu sendok bakso terakhir kedalam mulutnya. Bumi memang tidak menyukai makanan Pedas tapi entahlah untuk kali ini ia memaksa makan makanan Pedas yang sudah satu tahun ia hindari.

" Abis "

Bumi yang hendak meneguk minumannya dihentikan oleh Luna yang menarik tangan Aksa dan merampas minuman tersebut.

" Lo boleh minum kalo gue udah selesai makan," ujar Luna tersenyum lebar.

Bumi hanya diam sembari terus meringis kepedesan Rasanya ia ingin sekali minum saat ini. Namun mengingat Luna yang meminta ia untuk tidak minum membuat ia sedikit menahan gejolaknya.

" Masih lama " Tanya Bumi

" Emm bentar Iagi dua sendok lagi, sabar yah Aksa,"

" Perut gue Panas banget Lidah gue Panas "

" Enggak ! Tahan Bumi tahan Lo Pasti bisa "

" Bentar lagi ..... " Gumam Bumi terus seraya memperhatikan Luna yang memasukan satu suapan terakhir kedalam mulutnya.

" Baksonya enak yah "

" Udah boleh minum " Tanya Bumi dengan wajah dibanjiri keringat.

" Udah Nih silakan diminum "

Luna menyerahkan minuman Pada Bumi yang langsung disambut senang oleh laki-laki itu.

Bumi meneguk minuman tersebut tanpa sisa dalam sekejap.

Wajahnya memancarkan kelegaan yang luar biasa.

" Enak gak baksonya "

" Enak " sahut Bumi senyum Paksa.

" Gak Pedes kan "

" Gak kok " ujar Bumi menyengir kuda.

" Gue udah kenyang, mood gue juga udah bagus dan sekarang gue mau ke kelas"

" Bye Pangeran kodok " Luna bangun dari duduknya dan melambaikan tangannya kearah Igbal.

" Hati -hati bidadari "

Setelah memastikan Luna Pergi Bumi angsung meminum Aqua sisa yang ia berikan Pada Luna dikoridor tadi.

" Ahhkkk " lirihnya menelungkup kan kepala dilipatan tangan.

•••••••

Bel masuk baru saja berbunyi. Disaat siswa-siswi berlarian memasuki kelas, lain hal nya dengan Igba yang berlari menuju kamar mandi dengan sempoyongan.

Lelaki itu langsung memuntahkan segala isi Perutnya kedalam toilet, mengunci Pintunya tanpa ingin seorang pun mengetahui kaadanya. Dengan wajah Pucat Pasi ia terduduk disamping toilet, memejamkan matanya saat Perutnya terasa begitu Panas namun lega setelah memuntahkannya Semalam ia hanya memakan mie instan, tadi Pagi pun ia belum sarapan, dan tadi memakan bakso pedas milik Luna.

Sejujurnya makanan Pedas tidak begitu berpengaruh dalam Penyakitnya. Namun karena Pola makan yang tidak teratur akhir akhir ini membuat Penyakit yang ada di tubuh seakan kambuh.

Lelaki itu menarik nafas Panjang dan menghembuskannya Perlahan hingga nafasnya kembali teratur.

Dengan Perlahan ia bangun dari terduduk nya, membuka Pintu toilet yang menghadap langsung ke wastafel.

Aksa menatap Pantulan wajahnya di cermin, sedikit berkeringat, Pucat, dan mata yang terlihat sayu. Ia segera membasuh wajah dan rambutnya menggunakan air selama beberapa kali hingga terlihat sedikit segar dan tak sepucat tadi.

" Dasar lemah " ujarnya pada dirinya sendiri seraya memperhatikan wajahnya di cermin.

" Bumi lo harus kuat " bibirnya tersenyum tipis dengan raut wajah seperti biasanya.

••••••

Waktu menunjukkan Pukul tiga sore. Karena ini adalah waktu Pulang Parkiran SMA Pusaka tengah ramai-ramainya. Seperti Luna dan tiga temannya yang berjalan menuju Parkiran untuk mengambil mobil miliknya. Mereka memang Pulang bareng menggunakan mobilnya.

" Lo mau Pulang bareng sama kita atau sama cowok lo Mika, " Tanya Luna

" Sama kalian aja "

" Kenapa nih, muka Lo asem gitu " Tanya Bella yang melihat wajah Mika seperti tengah kesal.

" Palingan berantem sama si kulkas " cibir Jojo sembari memakan bakso bakarnya.

" Yaelah sok cinta-cintaan sih marahan dikit langsung begitu. Lagian gue heran yah, gimana cara Lo berdua nyelesain masalah sedangkan kalian berdua kek mayat hidup diem-dieman gitu, " ujar Luna

" Lo sih belum ngerasain jatuh cinta makanya enteng gitu ngomong nya, " sahut Mika

" Kalo gue Punya Pacar nanti, ogah gue disakitin. Yang ada gue yang nyakitin sebelum dia duluan nyakitin gue, " ujar Luna

" Contoh orang gak Punya hati " cibir Jojo.

" Sekarang sih Lo ngeledekin Mika tapi liat aja nanti kalo Lo udah jatuh cinta sejatuh jatuhnya Lo bakal galau-galauanya, " sambung Bella

Luna tak menghiraukan ucapan teman-temannya. Pada dasarnya Luna itu keras kepala jadi mau diomongin kaya gimana pun juga gak akan merubah Pemikiran nya.

Pandangannya teralihkan Pada seseorang yang berada di Parkiran

" itu kan si Aksa " gumamnya.

Disana terlihat Aksa yang tengah mengeluarkan motor Vespa nya ditemani seorang gadis yang tak lain dan tak bukan merupakan Alya teman baik Aksa.

" Emang dasar buaya bakal tetep jadi buaya. Bilangnya gue cewek Pertama ternyata yang keberapa, " gumam Luna yang masih bisa didengar oleh teman-temanya.

Bella, Mika, dan Jojo mengikuti arah Pandang Luna. Mereka semua tersenyum tipis begitu melihat wajah Luna yang sepertinya tidak suka melihat Bumi dengan Alya.

" Yah baru aja dibilangin, udah galau galau aja nih yang katanya Paling anti sama cowok," cibir Jojo.

" Gue kan juga awalnya gitu " ujar Mika

" Cemburu nih " Goda Bella menyenggol lengan Luna sengaja.

Luna menatap tidak suka kearah teman-temanya

" Gue gak galau, gue gak cemburu dan gue bukan Mika ! Gue gak mungkin suka sama cowok kaya Bumi Dia itu cowok Miskin yang sukanya naik motor Vespa dan itu bukan tipe gue," Ujar Luna dengan kesal.

" Lah Mika kan awalnya gini juga. Bilangnya gak mau, bukan tipenya eh ujung-ujungnya baper juga",cibir Jojo.

" DENGER YA ! GUE BERANI NAIK SEPEDA KESEKOLAH KALAU SAMPE GUE SUKA SAMA BUMI GUE JUGA BERANI MELUK EDO KALO GUE SAMPE JATUH CINTA SAMA BUMI,," ujar Luna menggebu gebu lalu Pergi meninggalkan teman temannya.

••••••••

1
Anonymous
aku Tunggu cerita nya
Anonymous
lanjut Thor
Anonymous
hmmm 😍😍😍😍
Anonymous
next Thor
Anonymous
cieeee akhirnya jadian😍😍😍
Anonymous
akhirnya jadian 😍😍😍😍
Anonymous
cieee akhirnya jadian juga
Anonymous
semangat Thor
Anonymous
cieee akhirnya jadian
Anonymous
next Thor aku tunggu
Tiara
next Thor
Tiara
jangan lama-lama Thor
Tiara
cieee akhirnya jadian juga 😀😀😀
Tiara
next Thor aku tunggu
Anonymous
next Thor
Anonymous
Cieee akhirnya jadian
Anonymous
next Thor
Anonymous
jangan lama-lama Thor aku tunggu
Anonymous
next Thor
Anonymous
semangat ya👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!