NovelToon NovelToon
CHANCE Memanfaatkan Waktu

CHANCE Memanfaatkan Waktu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Reinkarnasi / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: choirunnisa

💕 Apa yang kamu lakukan jika di berikan kesempatan kedua untuk hidup? 💕



Tasya dan Alexander di berikan kesempatan kedua untuk kembali ke masa dimana mereka harus memperbaiki masa muda mereka dan segala kesalahan yang mereka lakukan.

Dapatkan mereka memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan? Haruskan mereka mengorbankan seseorang yang mereka sayangi?



DISCLAIMER: Cerita ini murni karangan Pena dua jempol. Segala bentuk foto ilustrasi baik tokoh maupun property bukan milik pena dua jempol namun sudah mendapatkan izin untuk menggunakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon choirunnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Give me Chance

"Kemarin aku ke rumah kamu. Kamu lagi pergi sama Alex? Kemana?"

Tasya terdiam. Memilih kalimat yang tepat untuk menjawab.

Ia tidak ingin membicarakan Mega proyek ini bersama Lukas. Ia tidak ingin Lukas terlibat.

"Main."

"Main? Sejak kapan kamu dan Alex akur?"

"Sejak dalam kandungan."

Lukas tertawa. Tidak dengan Tasya yang nampak asik memakan cemilannya di meja kantin dengan ekspresi cuek.

"Aku serius Tasya."

"Aku juga serius, Lukas Imanuel," ucap Tasya kembali dengan wajah datarnya.

"Kamu suka sama Alex?"

Tasya memutar bola matanya malas. "Nggak ada alasan aku untuk membenci Alex, Luke!"

"Maksud aku suka dalam artian lain."

Tasya paham. Dia tidak bodoh. Ia menjawab itu untuk mengalihkan jawabannya saja.

"Luke, di Bina Bangsa ini siapa yang tidak menyukai Alexander? Begitupun dengan kamu. Semua orang menyukai kalian."

Tasya memasukan keripik kentangnya yang tersisa satu ke dalam mulutnya.

"Lagi pula, aku dan Xander sudah dekat dari bayi. Bahkan sebelum kami lahir orang tua kami bersahabat. Justru aneh kalau aku dan Xander bermusuhan."

"Tapi kenapa baru sekarang? Kenapa gak dari jaman Middle school atau saat awal kita masuk High School."

Benar yang di katakan Lukas. Mengapa dirinya tidak mengenal Alexander saat itu. Tahun lalu mungkin alasannya karena Lukas dan Bianca.

"Saat middle school, kami di sekolah yang berbeda. Xander di Alexandra dan aku di Cendrawasih."

"Bukankah dia membenci kamu karena kamu sering menyakiti Bianca?"

'Ah ... Lukas benar. Bukankah seharusnya Xander benci gue karena ceweknya selalu gue rundung.'

'Kenapa akhir-akhir ini Xander gencar mendekatinya. Bahkan menyetujui perjodohan mereka. Apa Xander ingin balas dendam ke gue?'

Pikiran Tasya mendadak di penuhi dengan perubahan sikap Alexander padanya. Tidak mungkin orang bisa berubah secepat itu.

Tasya merapikan bungkus cemilannya. Membuangnya ke tempat sampah. Lukas mengikuti kemana saja langkah Tasya. Hal itu membuat ruang gerak Tasya terbatas.

Ia memilih untuk kembali ke kelasnya. Dari ujung lorong, Tasya dan Lukas berpapasan dengan Alexander. Lelaki itu menatap Tasya lekat.

"Pulang sekolah ada ekskul?"

Tasya menggelengkan kepalanya.

"Pulang sekolah bareng gue. Mo--"

"Sejak kapan Lo anter Tasya pulang?" tanya Lukas dengan wajah kesal.

Alexander tidak menjawab pertanyaan Lukas. Ia hanya melirik sekilas laki-laki itu. Kembali menatap Tasya meminta jawaban gadis itu.

"Ada apa?" tanya Tasya pada Alexander.

"Membahas proyek kita. Ada yang harus kita bahas. Sekalian Mom mau minta temani ke tempat arisannya."

Tasya mengangguk setuju setelah Alexander mengucapkan alasan yang terakhir.

"Gak bisa! Lo hari ini harus ke Xalumara, Lex. Kata anak-anak, udah hampir sebulan Lo nggak ke sana."

"Lagi pula. Biasanya Tasya pulang bareng gue. Kalau dia mau ke rumah Lo, biar gue yang antar."

Alexander menatap Lukas dingin. Tidak ada lagi pancaran persahabatan seperti dulu dari manik mata Alexander untuk Lukas. Lukas sadar itu.

"Whatever! Tapi mulai sekarang gue bakal mengurangi aktivitas gue di Xalumara."

"Gak bisa. Lo Bos nya. Lo leadernya!"

"Kenapa nggak Lo aja yang menggantikan gue. Menjadi leader Xalumara."

Alexander menarik tangan Tasya dan menuntun gadis itu untuk ke kelas mereka.

Dengan cepat, Lukas menahan tangan Alexander yang sedang menggenggam tangan Tasya.

"Jangan sentuh Tasya!"

"Kenapa? She's your girlfriend?"

Alexander menatap Lukas dan Tasya bergantian. Tidak ada yang menjawab. Dua-duanya terdiam.

"Lo udah jadian sama dia?" Alexander menatap Tasya.

Tasya menggelengkan kepalanya. Mendapat respon seperti itu membuat Alexander kembali melanjutkan langkahnya. Tangannya tetap setia menuntun Tasya.

Lukas menatap kesal ke arah Alexander dan Tasya. Tak lama Bianca datang dari arah belakang Lukas.

"Aku bilang juga apa, kan?"

Lukas langsung melirik Bianca yang sudah berdiri tepat di sampingnya. Melipat kedua tangannya di dada.

"Alex dan Tasya pasti memiliki hubungan. Pantas saja sikap mereka berdua berubah," lanjutnya.

"Gue bakal cari tau kenapa mereka bisa berubah!"

...💕💕💕💕💕💕...

Alexander masih menahan Tasya di rumahnya. Dengan alasan, mereka harus berlatih soal. Untuk lomba olimpiade yang akan mereka ikuti tahun depan.

Tasya sesekali melirik ke arah Alexander yang sedang mengisi soal, setelah mereka membahas Mega proyeknya.

Tasya tidak bertemu dengan Lexa -- wanita cantik yang telah melahirkan Alexander. Padahal, kedatangannya ke sini salah satunya adalah untuk bertemu Lexa.

"Xander ... Mom kemana?"

"Mom menemani Dad ke Guangzhou."

Tasya membulatkan matanya. "Kenapa Lo bohongin gue dan ... Lukas?" pekik Tasya tidak terima.

Tidak ada raut wajah bersalah dari Alexander. Lelaki itu juga tidak terkejut mendengar pekikan Tasya.

"Buat selamatin Lo dari bajingan seperti Lukas."

"Bajingan? Lukas itu sahabat Lo, Xander."

"Dulu!"

"Sekarang?"

"Bukan."

"Kenapa?"

"Dia bajingan!"

"Nggak make sense, Xander! Gue nggak paham. Kenapa Lo masuk ke tengah-tengah hubungan gue dan Lukas!"

"Emang apa hubungan Lo dan Lukas? Sepasang kekasih?"

"Bukan!"

"Suami istri?"

Tasya menatap Alexander tajam. "Bu-bukan!"

"So ... Bukan pacar dan bukan istrinya. Kenapa Lo khawatir gue ada di tengah-tengah hubungan Lo dan baji ngan itu?"

"Karena ... Karena --"

"Lo cinta sama dia?"

"Enggak, bukan begitu."

Alexander menaikan satu alisnya. "Jadi Lo nggak cinta sama Lukas. Tapi kenapa Lo masih bertahan sama dia?"

Sorot mata Alexander menajam. Ia tau Tasya mengingat kehidupan pertamanya.

Tadi pagi saat baru tiba di kelas. Alexander menatap meja Tasya yang berantakan. Buku sketsa gadis itu terbuka. Memperlihatkan gambar yang Tasya buat.

Alexander tidak paham seni. Tapi dia cukup tau gambar apa yang Tasya buat. Ia tercengang saat membalik lembar demi lembar lembaran dalam buku itu.

"Lo bener-bener datang dari masa depan! Lo ingat semua Tasya?!" gumamnya pelan.

Ada foto anak-anak yang Alexander yakini itu adalah anak-anak Tasya dan Lukas. Sketsa rumah mereka. Kamar yang Alexander yakini adalah kamar anak-anak Tasya.

Alexander menutup buku itu. Hatinya sakit saat melihat sketsa terakhir. Gambar sketsa Tasya saat memeluk anak-anaknya ketika dirinya mengeksekusi kedua anak Tasya.

"Karena gue butuh Lukas!"

Alexander tersadar dari lamunannya. Mengingat kejadian pagi tadi yang membuatnya shock.

"Butuh untuk apa?"

"Untuk ... Untuk mengembalikan semua yang hilang."

"Gue bisa bantu untuk mengembalikan semuanya!"

"Nggak bisa, Xander. Bukan Lo orangnya. Semua akan berbeda kalau bukan Lukas orangnya."

"Jadi hanya Lukas yang bisa melakukan hal ini? Orang lain seperti gue nggak bisa?"

Tasya mengangguk lemas. Enggan menatap Alexander yang menatapnya lekat.

"Sialan! Gue bisa Sya, Lo nggak percaya?"

Tasya menggelengkan kepala. Wajahnya sangat polos menatap Alexander yang sedang menatapnya dengan kesal.

Tasya ingat, selama Alexander menikah dengan Bianca. Mereka tidak di karuniai anak.

Bahkan berita yang berhembus saat perceraian mereka di dasari karena Alexander dan Bianca belum juga di karuniai anak.

Alexander paham dengan maksud ucapan Tasya hanya Lukas yang bisa melakukannya. Ini perkara anak.

Jujur, Alexander merasa tersinggung. Seolah-olah Tasya meragukan kemampuannya.

Berbeda dengan Tasya. Maksud dia memang mengarah kesana. Tapi, Tasya belum menyadari jika Alexander paham dengan apa yang Tasya katakan.

Gadis itu belum tau jika Alexander juga mendapatkan pengulangan waktu.

Ingin sekali Alexander berteriak di depan wajah gadis cantik itu dan mengatakan kalau dia juga dari masa depan.

Tapi, Alexander takut Tasya membencinya. Alexander tidak ingin kehilangan Tasya.

"Kasih gue kesempatan untuk membuktikan semuanya kalau gue jauh lebih baik dari Lukas, Sya."

"Ini bukan masalah sederhana siapa si paling hebat, Xander. Gue yakin Lo lebih baik dari Lukas. Tapi ini soal--"

"Soal apa?" potong Alexander cepat.

"Soal masa depan."

"Lo bisa tau masa depan? Lo bisa lihat masa depan, Sya?"

TBC ....

1
Casillas Marko
🌹 untuk author agar semangat up
Casillas Marko
lanjut kak author
Casillas Marko
lanjut thor
Casillas Marko
Thor ... keren bangett sih selalu di kasih visual
Casillas Marko
keren ... banyak pesan moral di sini! rekomendasi banget buat pembaca
samara betric
gede bgt dong
samara betric
Thor.... please lah keren banget kalau udah berkaya. Shasa dan Adrian aja belum kelar bapernya udah di timpa sampa Alex dan tasya
Pena dua jempol: happy reading kak Sam ... selamat merasakan kebaperan /Sob/ tapi karya ku yang ini nggak akan buat kak Sam menyiapkan tissue
total 1 replies
samara betric
gak Alex ...... gak Tasya ....... ngakak kalau udah ngomong
samara betric
nangis bisa colab ya... alex ... Alex...
samara betric
khas orang kabupaten banget klw bercanda /Facepalm/ ngakak
anggita
terus berkarya tulis, semoga novelnya lancar👍👌
anggita: sama". fokus saja dulu ke novelmu. semoga makin banyak pembacanya yah🙏.
Pena dua jempol: terima kasih kak Anggita. sukses juga untuk novelnya. aku bakal sering mampir 🫰🏾
total 1 replies
anggita
like👍☝iklan.
anggita
nama anaknya Prince dan Princes 👏👌
anggita
bayinya nangis tuh👶
anggita
gambar visual tokoh"nya keren👍
samara betric
uugghhh mantap dapat salam tempel pasti
samara betric
pena dua jempol kalau buat cerita selalu bikin baperrrrr 💐❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ cerita terthebezzz
Fa🍁
semangat!! kuy kuy cerita nya sangat menarik.
Pena dua jempol: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!