Alea dan Radit baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, keesokan harinya Radit ditugaskan keluar kota. Siapa sangka kepulangan Radit dari luar kota merubah kebahagiaan Alea menjadi air mata.
Radit meminta Alea untuk membantu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga membantu membiayai hidup ibu Radit yang belum lama ini menjada, dengan alasan usaha yang dia jalani sedang dalam masalah dan Radit hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai negeri.
Alea yang memiliki peghasilan tidak keberatan membantu sang suami. Tanpa Alea tahu, jika sebenarnya Radit telah menduakan Alea dengan Hana, teman satu kantornya.
Radit berubah menjadi suami yang dingin, menimbulkan kecurigaan bagi Alea.
Alea mencari tahu penyebab Radit berubah, Alea akhirnya menemukan fakta jika Radit menduakan cintanya.
Apa yang akan dilakukan Alea setelah tahu Radit berselingkuh?
Yuk ikuti ceritanya di Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku menjadi Kaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Menemui Mama Radit
"Kamu yakin kita langsung ke rumah mertua kamu?" Reina yang bertanya pada Alea.
"Iya Mbak." jawab Alea yakin.
"Tapi ini sudah malam lho." seru Reina mengingatkan, betapa tidak sopannya berkunjung di waktu yang tidak tepat seperti sekarang ini.
"Tidak apa-apa, Mbak Rei. Mama pasti mengerti setelah mendengar penjelasan, Lea."
Perdebatan kedua saudara itu hanya didengarkan saja oleh Deri, sambil mengendarai kendaraannya menuju tujuan awal mereka, yaitu kerumah orang tua Radit. Alea jika sudah mememiliki keinginan sulit untuk dialihkan, itu yang Deri pahami semenjak membantu Alea menjadi mata-mata.
Dua versus satu, tentu saja Reina kalah suara. Apalagi Bagas juga mendukung keputusan Alea sebelum laki-laki itu memutuskan untuk tidak ikut campur saat Alea menemui ibu mertuanya. Mau tidak mau, Reina akhirnya mengikuti keinginan Alea.
Disinilah mereka sekarang berada, di kediaman orang tua Radit. Menunggu pemilik rumah membukakan pintu, setelah mereka mencoba mengetuk beberapa kali.
"Alea." panggil mama Radit begitu melihat menantu kesayangannya yang berdiri didepan pintu.
Nada suaranya terdengar sedikit terkejut, melihat kehadiran Alea diwaktu yang tidak tepat untuk berkunjung. Sekarang sudah terbilang larut malam, ibu dari Radit itupun yakin jika sudah terjadi sesuatu pada menantunya ini.
"Mama" balas Alea yang langsung memeluk mama mertuanya.
Satu tahun tujuh bulan menjadi menantu wanita yang berhati lembut ini, membuat Alea merasa kembali memiliki seorang ibu, yang sudah tidak lagi dia miliki sejak menginjak usia lima belas tahun. Hal itu juga yang membuat Alea tidak keberatan, saat Radit memintanya membantu membiayai hidup sang mama.
Perasaan sayangnyapun sudah ada sejak dia masih menjadi kekasih Radit. Penyambutan mama Radit yang sangat baik saat pertama kali bertemu dengannya, membuat Alea cepat akrab dan dekat. Mereka sering menghabiskan waktu untuk masak dan makan bersama disaat Alea berkunjung, bahkan hingga saat ini. Dari mama mertuanya itulah, Alea bisa mengerti makanan dan apa saja yang menjadi kesukaan Radit.
"Ayo masuk, kita bicara didalam." ajak mama Radit pada Alea.
Ajakan itu juga mama Radit tujukan pada Reina dan Deri yang mengantar Alea.
"Ada apa, Nak. Dimana suami kamu?" tanya mama Radit.
"Apa kamu bertengkar dengan Radit, Nak?" tanya mama Radit lagi begitu melihat Deri masuk sambil membawa dua buah koper.
"Maaf Ma, Lea menganggu mama malam-malam begiini." jawab Alea.
"Alea datang untuk menitipkan pakaian dan barang-barang milik putra mama." tunjuk Alea pada koper dan beberapa kardus yang berisi barang-barang pribadi Radit.
"Alea... Lea sudah tidak bisa hidup bersama putra mama lagi." ucap Alea sedikit tersendat. Air matanya sudah mengenang di pelupuk mata. Tapi Alea berjanji dia tidak akan pernah menangis lagi untuk perpisahan ini.
"Lea minta maaf, Ma. Lea tidak bisa memenuhi permintaan mama, untuk terus mendampingi dia." lanjut Alea ucapannya.
"Lea." panggil mama Radit yang matanya ikut berkaca-kaca. Dia yakin masalah yang dihadapi putra dan menantunya bukan masalah biasa.
"Ini bukan keinginan Lea, Ma. Tapi putra mama yang memaksa Lea mengambil keputusan ini."
"Apa yang sebenarnya terjadi, sayang? Radit menyakiti kamu?" tanya mama Radit beruntun.
Alea mengangguk membenarkan, "Bukan hanya sakit, Ma. Bahkan dia menggoreskan luka yang sangat besar di hati Alea." jawab Alea.
Mama Radit menarik Alea masuk kedalam pelukannya. Sudah dapat dia bayangkan, apa yang dilakukan putranya pada Alea. Sampai Alea memutuskan untuk berpisah, Radit pasti melakukan kesalahan besar. Mama Radit tahu, Alea seperti apa? Dia juga tahu Radit seperti apa?
"Dia selingkuh dengan teman satu kantornya, Ma." ucap Alea memberi tahu mama mertuanya.
Mama Radit hanya bisa menarik nafas panjang mendengar jawaban Alea, sambil melepaskan pelukannya lalu menatap lekat wajah menantunya.
Seperti yang dia pikirkan, dugaannya benar. Radit kembali menduakan Alea. Mama Radit ingat, dia pernah bertemu Radit bersama wanita lain. Saat itu Radit mengenalkannya sebagai teman satu kantornya dan menjelaskan jika mereka sedang ada pekerjaan diluar.
Mama Radit yang tahu sifat putranya, sempat ragu dengan penjelasan Radit. Tapi suami dari Alea itu meyakinkannya, terlebih lagi Alea tetap rajin mengunjunginya dan tidak menceritakan apa-apa tentang Radit. Kenyataannnya sekarang, apa yang dia duga dan takuti kini terjadi. Radit membohonginya dan kembali berulah seperti dulu lagi.
"Kamu yakin?" tanya mama Radit untuk memastikan.
"Apa harus sampai berpisah, Nak?" tanya mama Radit lagi.
Jujur dia sangat sedih, jika Alea tidak lagi menjadi menantunya. Dari sekian gadis yang pernah Radit kenalkan padanya, hanya Alea satu-satunya gadis yang menyentuh hatinya. Alea sangat sopan, baik sikapnya begitu juga cara berpakain yang Alea kenakan. Karena itulah, mama dan papa Radit langsung merestui Alea, saat pertama kali bertemu.
"Maaf Ma, Lea tidak bisa memaafkan apa yang sudah dia lakukan."
Alea mulai menceritakan semua yang terjadi selama tujuh bulan terakhir ini pada mama Radit. Berawal dari berubahnya Radit setelah pulang dari luar kota, lalu apa saja yang Alea lakukan untuk mengerti Radit, termasuk mengijinkan Radit meminjm uang di bank dan Alea yang akhirnya membiayai kebutuhan mama Radit. Alea juga menceritakan bagaimana dia memata-matai Radit, dan mengumpulkan bayak bukti perselingkuhan Radit. Hingga malam ini, dia menangkap basah Radit bersama Hana.
Mama Radit menggeleng tidak percaya, putranya bukan hanya menyakiti Alea, tapi juga menyakitinya. Kali ini Radit benar-benar salah melangkah, perbuatan putranya kali ini lebih jauh dari sebelumnya. Pantas saja Alea memilih untuk berpisah.
"Mengapa kamu tidak memberitahu mama sejak awal, Alea?" sesal mama Radit.
"Mama bisa mengingatkan Radit seperti biasanya, kalau mama tahu. Sehingga dia tidak salah arah terlalu jauh seperti ini." lanjut mama Radit ucapannya.
Namun ucapan mama Radit itu menarik perhatian Alea, Reina dan juga Deri.
"Seperti biasaya? Jadi ini bukan pertama kalinya Radit selingkuh?" tanya Reina untuk lebih yakin apa maksud ucapan mama Radit.
Mama Radit mengangguk, "Sebelum mereka menikah, Radit pernah beberapa kali menduakan Alea." jawabnya.
Mama Radit menceritakan bagaimana kelakuan Radit sebelum menikah dengan Alea. Putranya itu beberapa kali memiliki kekasih selain Alea disaat yang bersamaan.
"Tapi setiap Radit salah melangkah, mama selalu berusaha untuk mengingatkan dia agar belajar setia."
"Maaf Lea, kalau mama menutupi masalah ini sama kamu. Mama hanya tidak ingin kamu meninggalkan Radit."
Kecewa, itu yang Alea rasakan begitu mendengar penjelasan mama Radit tentang Radit yang sejak dulu sering menduakannya. Alea merutuki kebodohannya sendiri, begitu bodohnya dia sampai tidak mengetahui semua itu. Butakah dia karena cinta?
"Saat akan menikah, Radit berjaji sama mama. Dia mengatakan, kamu adalah pertualangan terakhirnya mencari cinta. Tidak ada wanita yang setia dan menyayanginya dengan tulus kecuali kamu."
"Dia berjanji sama mama dan papa, dia akan setia dan selalu berusaha untuk membahagiakan kamu. Salah satunya dengan mewujudkan rumah impian kamu."
Alea hanya bisa diam mendengar penjelasan mama Radit. Untuk masalah rumah, Alea membenarkan apa yang dikatakan ibu mertuanya itu. Radit memang membuktikan itu, bahkan Alea terlena dengan apa yang Radit berikan padanya selama ini. Sejak bertunangan sampai menikah kasih sayang Radit yang Alea rasakan terus bertambah. Begitupun setelah menikah, kasih sayang itu tidak pernah berkurang. Dia merasakannya terus sampai mereka merayakan pernikahan mereka yang pertama.
"Bagi Radit, kamu memiliki segala yang dia cari dan dia butukan, Lea." jelas mama Radit lagi, dia berharap Alea bisa tetap bersama Radit selamanya.
Sayangnya, harapan mama Radit tidak akan terwujud. Mendengar cerita tentang Radit yang sejak dulu sering menduakannya, membuat Alea semakin yakin dengan keputusannya untuk bercerai. Jika sudah sifat, sulit untuk di ubah. Itu yang Alea fahami. Jika kali ini dia memaafkan, kejadian yang sama bisa saja akan terulang lagi, lagi dan lagi.
"Mama mengerti dan faham jika kamu meminta berpisah. Mama akan menghormati apapun keputusan kamu." ucap mama Radit yang yakin jika Alea tetap pada keputusannya untuk berpisah.
"Tapi mama mohon. Jangan pernah lupakan Mama, Lea." pinta mama Radit.
"Tidak akan, Mama tetap menjadi Mama bagi Lea, Ma." jawab Alea.
...💔💔💔...
...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...
Radit ye gw tandain luuu🔪🔪🔪🔪kecebong Lo tuh bertebaran di mane" hdeuuuhhh😮💨😡😤
sama Radit
sama kakak iparnya
trus sama Leo. sm orang" kantor smua di kirimin foto bugil..😤 Hana" murah bnerrrr