NovelToon NovelToon
Pengorbanan Cinta

Pengorbanan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: moms_fahrian22

Chelsee, seorang gadis yang ceroboh bertemu dengan lelaki yang cuek dan dingin di sebuah perusahaan. sejak dia bekerja di perusahaan itu, ia begitu banyak mendapatkan masalah.
bagaimana kelanjutan cerita nya? yuk, mari dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms_fahrian22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Rania memandangi foto itu, tetapi dia tidak mengenal satu orangpun orang yang ada didalam foto. Rania membolak balik foto tersebut, lalu menjauhkan nya dari pandangan. rasa kesal nya semakin bertambah karena dia tidak bisa menemui Mommy nya disaat dia sedang membutuhkannya. Bansal Dan Mirna masuk keruangan Bansal dan terkejut melihat keberadaan Rania yang sedang duduk dikursi Bansal, terlebih lagi foto keluarga Wiratama sekarang berada digenggaman Rania.

Jantung kedua nya berdegup kencang, mereka mengingat kejadian dirumah sakit dimana Rania memanggil kedua nama adik nya.

"Ra-Rania? Kamu ngapain disini?" Tanya Mirna terlihat gugup.

"Mom? Mommy dari mana aja sih? Aku nyariin Mommy dari tadi " Keluh Rania seraya meletakkan foto itu di meja Bansal.

"memang nya kenapa?" Mirna seolah menahan nafas karena terlalu gugup.

"Mom, aku mau mommy pecat Chelsee dari kantor ini! Mulai besok aku gak mau lihat perempuan itu disini," ujar Rania, Mirna terperanjat, ternyata gadis itu tidak membahas tentang foto.

"kenapa Mommy diam?" Rania berdiri dari kursi Bansal dan mendekat kearah Mirna. Bansal dengan cepat mengambil posisi lalu menyimpan foto itu dengan cepat.

"Permasalahan nya, kita gak bisa pecat dia." Jawab Mirna, otak nya kini mulai encer walau sempat beku karena Shock.

"kenapa Mom? Dia itu cuma karyawan biasa apa unggul nya perempuan sialan itu." Rania tampak tidak terima.

"Ya dia memang karyawan biasa tetapi sekarang dia adalah tunangan Andreas." Sahut mirna apada nya.

"memang nya siapa yang lebih berkuasa di kantor ini, moms? Andreas atau mommy? Kalau Andreas menentang Mommy, pecat aja dia sekalian." Sarkas Rania, Bansal menoleh tidak suka, namun Rania membalas tatapan itu dengan tatapan sinis lalu keluar dari ruangan Bansal.

"Anak itu makin lama makin gak sopan. Seenak nya aja mau mecat Anakku. Ini semua karena kamu." Bansal tampak kesal.

"Kenapa kamu nyalahin aku?"

"Kamu terlalu memanjakan dia, maka nya dia semakin kurang ajar, berperilaku seenak nya."

"Cukup sal! Kamu jangan memojokkan aku terus, Rania bukan anakku. Jadi aku gak ada tanggung jawab buat mendidik dia. Dan asal kamu tahu, Rania seperti ini bukan karena aku tetapi karena anak kamu yang tidak tahu diri itu." Amuk Mirna, Bansal menatap tak percaya.

"Ingat bansal! Andreas lebih memilih sekretaris nya si gadis miskin." Imbuh Mirna, seraya keluar dari ruangan lelaki itu. Bansal hanya bisa terdiam membenarkan apa yang dikatakan oleh Mirna barusan.

Sedangkan dirumah Chelsee, gadis itu di todong banyak oleh Ratna.

"Chel! Kamu diantar lagi sama bos kamu itu?'' tanya Ratna.

"Iya, bu. Baik banget kan bos ku." Ujar gadis itu.

"Kamu kerja bareng dia? Bedua aja."

"Ya iyalah buk masa kerja sama satpam, pertanyaan ibu aneh-aneh banget." Ucap Chelsee seraya melepas sepatu nya, Ratna pergi begitu saja setelah menanyakan hal itu.

"aduh Buk, buk. Baru juga mau rebahan" Gumam Chelsee, setelah membersihkan badan, Pintu kamar Chelsee di ketuk oleh ibu nya.

"Ada apa buk? " Tanya Chelsee, dia baru saja ingin beristirahat sebentar.

"Kamu bersihkan dapur dulu sana! Tadi ibu habis masak tapi belum di beresin." Ujar Ratna

"Iya bu, sebentar aja Aku mau luruskan kaki dulu." Pinta gadis itu.

"Gak ada, yang ada nanti kamu malah ketiduran, buruan sana!" Titah Ratna, Mau tidak mau, Chelsee melangkahkan kaki nya ke dapur, Ratna mengikuti.

"Mil! Nanti kalau kamu gajian, semua gaji kamu biar ibu yang pegang ya." Ucap Ratna, Chelsee ingin protes tetapi percuma, itu hanya akan menambah dosa untuk nya lagi pula kapan ibu nya bisa dibantah.

"Iya bu." Chelsee patuh.

"kamu jangan lupa, suruh bos kamu beliin baju setiap bulan, kan kamu pasti bakalan di bawa kemana-mana sama bos kamu itu." Imbuh Ratna, Chelsee menarik nafas nya dalam, baru juga dia ingin menyapu.

"Iya ibu." Chelsee terpaksa tersenyum,

"Kalau bisa kamu minta tu kenaikan gaji dari bos kamu! Ambil hati bos mu itu biar kamu dikasih banyak bonus." Ratna kembali memberi penjelasan, Chelsee menyapu dapur tanpa menyahut ucapan terahir Ratna.

"Kamu dengar gak sih ibu ngomong?" Pekik Ratna, seraya mengikuti Chelsee dari belakang, tidak sengaja Ratna menginjak kulit pisang yang tadi dia makan.

"Aduh," Ratna meringis, Chelsee melihat kearah belakang.

"Ya allah bu. Kok bisa jatuh sih." Tanya Chelsee.

"Kurang ajar kamu ya, Chel. Malah ngerjain orang tua." Tunding Ratna, Chelsee menggeleng lalu membersihkan dapur.

"Ibu sendiri kan tadi yang habis pakai dapur ini, masa aku yang disalahin." Sahut gadis itu.

"Menjawab lagi mulut mu." Ratna marah, Chelsee hanya bisa menebalkan telinga agar kuat dari omelan ibu nya.

Di parkiran Rania group, Mirna dan Bansal bertemu setelah perdebatan sengit sudah lewat.

"Sal! Apa mungkin Handoko yang meneror kita?" Tanya Mirna.

"Kurasa tidak,".

"Mungkin saja, dia kan orang nya setia. Apalagi tadi kamu baru mau mengalihkan sebagian saham Wiratama ke tangan Andreas."

Mirna sedikit menyindir karena Bansal mulai bermain curang.

"Aa, aku gak mungkin bergerak sendiri tanpa kamu." balas Bansal.

"Oho, kita lihat aja. Siapa yang menghianati siapa." Ujar Mirna dengan wajah antagonis nya.

"Apa kamu punya rencana tentang foto itu?" Bansal penasaran karena Mirna masih memegang foto keluarga Wiratama.

"Ya, seperti nya ideku ini bakal memancing pembuat onar itu."

"Apa ide kamu?"

"Besok kita akan mengetahui siapa orang nya." Mirna kembali masuk ke kantor menuju pantry dia menempelkan foto itu didinding, lalu memasang cctv diarah yang berlawanan. Tentu saja tidak ada yang mengetahui keberadaan CCTV itu.

"Selesai." Ucap Mirna tersenyum puas.

"Mommy dari mana aja sih? Aku bosan banget dari tadi nungguin Mommy," keluh Rania yang sejak tadi berada di dalam mobil.

"masih banyak pekerjaan yang harus diselesai kan" jawab Mirna.

"Mommy kan banyak karyawan kenapa gak suruh mereka aja. Buat capek diri sendiri aja." Gerutu Rania.

"Kalau aku nyuruh orang lain, bisa-bisa rencanaku bakal berantakan." Batin Mirna kesal.

"Apa lagi sih Mom? Malah bengong," Rania kembali menegur, Mirna tersadar lalu berjalan kearah kursi kemudi.

****

Chelsee melanjutkan membersihkan semua bagian rumah, Ratna yang berada duduk di sofa ditegur oleh Burhan

"Ma! Chelsee kok dibiarin bersihin rumah lagi? Dia kan capek pulang kerja." Tegur Burhan.

"Kaki ibu lagi pegel banget, kalau Chelsee kan masih kuat." Sahut Ratna.

"Bu, jangan begitulah sama Chelsee" Budiono berkata lembut, dia berharap Ratna bisa menyanyangi Chelsee seperti anak nya sendiri.

"Iya iya pa. Ibu lakuin ini biar dia mandiri pa, meskipun dia bukan anak kandung mama ibu harus mendidik dia dengan bagus biar nanti dia punya suami yang kaya raya." Ujar Ratna, Chelsee kini sudah berada dikamar.

"Mama selalu begitu, ujung-ujung nya pasti duit." Burhan kesal.

"Pa, harus nya Chelsee itu bersyukur punya mama tiri kaya mama, coba aja dia punya ibu tiri yang lain, pasti dia udah dijual untuk menghasilkan uang yang banyak" Ratna berbicara tanpa filter.

"Astagfirullah, ma. Tega banget ngomong kaya gitu," Burhan mengelus dada nya seraya mengedarkan pandangan berharap Chelsee tidak mendengar ucapan istri nya barusan.

"Ya allah, aku gak tega bilang ke Chelsee kalau dia bukan anakku, dia pasti sedih kalau mengetahui itu. Tapi aku akan cari momen buat memberitahu semua nya." Batin Burhan.

Keesokan hari nya,

Chelsee sudah anteng diruangan Andreas, akan tetapi gadis itu tampak menutup mata nya seperti nya dia tertidur.

"Chel, Hey." Panggil Andreas, tetapi tidak ada sahutan, Gadis itu masih merasa nyaman dengan posisi nya.

"Chelsee Arini!!" Andreas meninggikan suara nya. Gadis itu reflek berdiri dan tersenyum.

"Pagi pak! Mau saya buatkan kopi." Sapa Chelsee

"Kaya nya kamu deh yang butuh kopi," sahut Andreas.

"Kok saya sih?"

"Kamu tidur jam berapa semalam?" Tanya Andreas

"Kok nanyain jam tidur? Bapak atau saya ni?" Chelsee berusaha terlihat segar.

"Ya kamu lah. Kamu tadi tertidur."

"Nggak pak, saya cuma..."

"Cuma merem doang?" Potong Andreas

"Hehe sedikit." Cicit Chelsee, dia menjadi malu. Andreas menggerakkan mata nya untuk membuatkan kopi untuk diri nya dan gemilang. Gadis itu segera bergerak.

Di pantry kantor, Chelsee sedang membuatkan kopi, dia didatangi lagi oleh Rania.

"Chelsee" Rania mendekat, Chelsee yang sudah mengangkat kopi nya terkejut dan tak sengaja menyiramkan kopi itu kebaju Rania.

"Heh dimana mata kamu?" Bentak Rania.

"Mata? Ini bu." Chelsee menujuk kearah mata nya, Rania semakin kesal. Andreas yang sengaja mengawasi Chelsee mendekat kearah keduanya.

"Maaf bu, saya gak sengaja habis nya ibu datang tiba-tiba dan manggil saya, saya kan terkejut." Bela gadis itu.

"Diam kamu! Heh! Kamu itu gak ada apa-apa nya ya disini, mulai sekarang kamu..."

"Kamu apa? " Potong Andreas yang jengah dengan perlakuan Rania.

1
Fatma Kodja
lanjut thor 👍👍🙏🙏
Sunrise🌞: Hallo kak baca juga ceritaku yuk

STUCK WITH MR BRYAN
moms_fahrian: ok kak, ditunggu ya🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!