Walau hanya sebatas wanita simpanan bagi James, Silvia sangat mencintai pria itu. Namun, Silvia harus menelan pil pahit ketika James memutuskan mengakhiri hubungan mereka. Akhirnya, Silvia pergi meninggalkan James karena banyak tekanan yang memintanya menjauh dari pria yang amat dicintainya. Dia pergi dan menyembunyikan kehamilannya dari James.
Akankah Silvia dan James bertemu dan bersatu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Sesuai dengan perkataan Gendis, Silvia akan melaksanakan pertemuan dengan petinggi Starfood. Memakai setelan kerja yang cukup modis, Silvia siap untuk mempromosikan produknya untuk bekerja sama dengan perusahaan yang cukup besar itu.
Namun, hari ini Silvia agak gelisah karena Raka tidak lagi bersikap seperti biasa usai penolakannya secara halus. Pria yang selama ini membantunya itu sudah jarang datang ke rumah atau tokonya walau sekadar bertemu dengan Nathan.
Sang putra pun beberapa kali menanyakan tentang kehadiran Raka yang tidak pernah berkunjung ke kediamannya. "Ma, Om Raka sibuk ya? Kenapa tidak pernah bermain bersama Nathan lagi?" tanya Nathan saat mereka sarapan.
"Mungkin Om Raka sibuk, Nathan tahu 'kan kalau Om Raka pasti bekerja. Jadi, maklumi saja bila Om Raka jarang ke rumah atau mengunjungi toko," jawab Silvia.
"Andaikan Om Raka itu Papa Nathan, pasti Om akan selalu berada di rumah bermain bersama Nathan dan mengajari Nathan pekerjaan rumah," gumam Nathan yang membuat Silvia menatap sang putra dengan sendu.
"Ma, bolehkah aku memiliki satu foto Papa? Aku sangat ingin memilikinya. Jadi, aku bisa membayangkan bila dia bersama dengan kita. Kalau Mama tidak ingin bersama dengan Om Raka tidak apa-apa, tapi setidaknya beritahu aku wajah Papa." Nathan menyadari tatapan Silvia yang berubah sendu.
Nathan adalah anak yang cerdas. Beberapa kali dia meminta Silvia memberitahukan tentang sosok sang ayah, tetapi tidak kunjung diberitahukan oleh Silvia. Oleh karena itu, Nathan membuat kesimpulan bila Silvia tidak ingin dia mengetahui siapa ayah kandungnya.
Meskipun begitu senang ketika mengetahui nama ayahnya adalah James. Nathan tetap tidak bisa mencari tahu tentang sosok papanya itu. Tidak ada potret yang menjadi rujukannya dalam melakukan pencarian. Hanya nama James yang dia tahu tidak ada yang dapat menjadi petunjuk dalam pencariannya.
Entah mengapa Nathan yakin Silvia menyembunyikan sesuatu terkait keberadaan sang ayah. Walau beribu kali pun Silvia mengatakan bila James telah tiada, Nathan merasa pria yang menjadi papanya itu masih hidup. Hanya saja, ada satu hal yang menjadi penghalang bagi Silvia untuk memberitahukan keberadaan James.
Terlihat Silvia gelisah dengan ucapan Nathan. Wanita yang masih sangat cantik itu mengalihkan pandangan ketika Nathan menatapnya dengan wajah memelas.
"Ehm, Mama pergi dulu ya, Nathan. Hari ini, Mama ada rapat di perusahaan. Nanti, Mama hubungi Om Raka bila kamu kangen dan ingin bermain bersamanya," ucap Silvia bangkit dari tempat duduknya, kemudian mengecup pucuk kepala Nathan. Wanita itu langsung melesat pergi tanpa menunggu balasan dari sang putra.
Nathan menghela napas, bocah laki-laki itu tidak bisa memaksa sang mama untuk memberitahukan tentang papanya. Sudah sejak dulu, Silvia selalu menghindar bila dia menanyakan tentang James. Sekarang, wanita itu semakin menghindar ketika dia menyinggung tentang Raka.
"Seharusnya, Mama dapat berterus terang padaku. Tidak tentang Papa atau Om Raka, Mama hanya bisa menghindar. Semoga saja Mama segera dipertemukan dengan Papa. Jadi, aku tidak perlu repot mencari tahu tentang sosok Papa," gumam Nathan.
Silvia pergi dengan tergesa, tanpa tahu doa dari Nathan akan segera terkabul.
***
"Kamu sudah mempersiapkan semuanya dengan baik, 'kan?" tanya Silvia sambil menanti kedatangan Presiden Direktur dari Perusahaan Starfood.
"Iya, Bu. Tenang saja, semua sudah saya persiapkan dengan baik," jawab Gendis dengan senyum di wajahnya.
Perusahaan Starfood merupakan perusahaan yang terbilang masih baru di dalam dunia industri. Namun, perusahaan itu patut diperhitungkan karena Silvia telah mengetahui beberapa produk terkenal menjalin kerja sama dengannya. Wanita itu telah memiliki banyak cabang di kota S. Sekarang, dia ingin merambah ke dunia industri melalui kerja sama dengan Perusahaan Starfood.
"Permisi, Nona. Tuan James akan segera hadir di dalam rapat ini. Saya harap Anda telah mempersiapkan presentasi yang terbaik agar dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan kami," ucap seorang pria yang datang dalam ruang rapat.
Mereka berada di Perusahaan Starfood yang berada di Kota S. Ketika mendengar nama James, dahi Silvia berkerut. Padahal, dia telah mengetahui bahwa presiden direktur dari Perusahan Starfood bukanlah bernama James. Akan tetapi, mengapa dia mendengar nama yang tidak asing baginya.
"Maaf Pak, tetapi bukankah Presiden Direktur Perusahaan Starfood adalah Nona Jasmine?" tanya Silvia dengan tenang.
"Oh, perusahaan kami beberapa bulan lalu telah bergabung dengan Perusahaan Davis. Jadi, tentu saja Tuan James yang akan menghadiri rapat hari ini," jawab pria itu dengan ramah.
Seketika wajah Silvia memucat, bersamaan dengan itu datang pria yang selama ini wanita itu hindari. Mereka berdua beradu pandang beberapa detik. Kemudian, Silvia langsung mengambil tasnya berdiri hendak pergi dari ruangan.
"Apa yang ingin kamu lakukan, Silvia? Belum cukupkah kamu menyiksaku selama ini?" ucap James dengan suara yang sangat dingin.
Tubuh Silvia bergetar yang selalu ditakutkannya tejadi di depan matanya sendiri. "Saya tidak mengerti apa yang Anda maksudkan, Tuan. Gendis, ayo kita pergi saja. Tidak perlu kita lanjutkan kerja sama ini. Cepat bereskan barang-barangmu. Aku menunggumu di lobi," ujar Silvia berkata pada sang asisten.
Silvia memberanikan diri untuk pergi dari hadapan James, meskipun harus melalui pria tersebut. Namun, hal itu hanyalah menjadi angan dari Silvia. Secepat kilat, James menghadang Silvia dan menggenggam pergelangan tangan wanita yang sangat dia rindukan itu.
"Aku tidak akan pernah melepaskanmu lagi, Sayang," ucap James kemudian menggendong Silvia dengan mudah.
Silvia meronta dalam gendongan James. Gendis yang terkejut dengan kejadian yang ada di depannya ingin menolong Silvia tetapi dihentikan oleh Daren.
"Turunkan aku! Kamu tidak dapat melakukan ini padaku!" ucap Silvia yang tentu saja menyita perhatian para karyawan di Perusahaan Starfood.
"Lanjutkan pekerjaan kalian! Jangan pedulikan yang aku lakukan! Wanita ini adalah calon istriku!" ucap James yang langsung membuat para karyawan menurut pada Presiden Direktur mereka.
James langsung membawa Silvia menuju mobilnya. Dalam mobil tersebut, sang sopir langsung siap menunggu perintah James.
"Kembali ke hotel tempatku menginap," ucap James terus berusaha menghentikan Silvia ingin lari dari dekapannya. "Jangan berani pergi dari sisiku kalau kamu ingin anakmu selamat!"
Terpaksa James mengancam Silvia dengan menyinggung anak mereka agar Silvia menurut padanya. Tidak mungkin James membiarkan Silvia pergi begitu saja setelah wanita itu dapat dia temukan.
"Apa yang kamu inginkan?" ucap Silvia yang mulai menangis.
"Tentu saja aku menginginkanmu, Silvia!" balas James membuat tubuh Silvia bergetar hebat.
***
Bersambung...
Terima kasih telah membaca. ❤️
rumah tangga tampa goncangan itu luar biasa