Brakkk.... Apa yang kalian lakukan...!! Bentak Bella melihat sang suami yang bernama Alex, tidur bersama sang Adik Arimbi dengan tidak memakai pakaian sehelai benang pun.
"Dasar kau Arimbi...! gaya mu saja yang memakai kerudung, nyatanya kau seorang ja**** tidak malu selingkuh dengan abang iparmu, aku tidak sudi menikah dengan kau, pernikahan kita batal." bentak Bian dengan wajah marahnya, bukan hanya kekasih dan kakaknya saja yang berada di sana, akan tetapi juga orang tua mereka.
"Cih.... Ja**** sialan rupanya kau ini, untung ketahuan sebelum hari pernikahan kalian, mama ngak mau punya menantu mu rahan seperti kau!" bentak calon mertuanya.
"Aku ngak melakukan apa pun, aku juga ngak tau kenapa ada di sini hiks.... hiks..." bela Arimbi, dia sama sekali kenapa bisa ada di kamar sang kakak, dan ada abang iparnya yang juga tidak memakai apa pun.
Mau tau selanjutnya, yuukkkk.... ikutin, jangan lupa like komen dan votenya ya😘😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Sayannnggg.... Haiii.... Bangun pemalas." bisik Alex membangunkan sang istri.
"Eggghhhh.... Minggir kak, jangan ganggung, badanku sakit semua." rengek Arimbi kembali menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, membuat Alex terkekeh dengan tingkah lucu mantan adik iparnya itu.
"Bangun dulu sayang, sarapn dulu nanti perutmu sakit, abis itu lanjut tidur lagi." ujar Alex mengelus rambut Arimbi dengan sayang, bagaimana tidak sakit badan istri kecilnya itu, habis sholat subuh Alex kembali menggempur sang istri, katanya yang semalam masih kurang.
"Nanti aja, aku mau tidur sebentar, jam 10 aku mau ke rumah sakit, mau ada operasi hari ini." gumam Arimbi dengan mata tertutup.
"Baiklah, klau gitu kakak berangkat dulu ya, soalnya kakak ada meeting pagi ini." ujar Alex mengalah.
"Hmmm... Iya, salim dulu." ujar Arimbi dengan mata masih tertutup menjulurkan tangannya, meminta tangan sang sumi.
Alex terkekeh dengan kelakuan istri cantiknya itu.
"Dasar ngak sopan, masa mau salim tapi masih tidur." kekeh Alex.
"Jangan salahku aku, ini semua gara gara kakak." ujar Arimbi balik mengomel.
"Ya yaa... ini salah Kakak." gemes Alex.
Cup...
Cup...
Alek memgecup seluruh wajah sang istri dengan gemas.
"Sudah, sana berangkat, jangan ganggu aku lagi, mau istirahat dulu ih..." keluh Arimbi.
"Wiiihhh..... ada apa nih, pagi pagi loe udah senyum senyum," kekeh Nando saat melihat bosnya beda dari biasanya.
"Apa sih loe, nikah sana biar tau rasanya nikmat bercinta pagi pagi." kekeh Alex.
"Anjaayyy... sialan loe." kesal Nando.
"Hahaha... makanya jangan kepo." kekeh Alex.
"Haiii pren... ujar dua orang masuk ke dalam ruangan Alex tanpa permisi, siapa lagi klau bukan dua sahabat mereka Satria Ceo garuda grup dan dokter Ikhsan yang bekerja di rumah sakit yang sama dengan Arimbi.
"Ngapain kalian pagi pagi sudah ada di sini, kurang kerjaan kalian ya," sewot Alex.
"Wiiisss.... Santai mas bro, kangen kami sama loe, sudah menduda aja tapi masih sok sibuk." cibir Satria.
"Sok tau loe, kata siapa gue duda, lima menit menduda, lansung nikah lagi gue," ujar Alex sombong.
"Anjayyy.... Serius loe." pekik Ikhsan.
"Serius lah, masa gue bohong." ujar Alex.
"Cantik mana sama bini pertama loe?" tanya Satria.
"Jauh cantikan istri ke dua gue lah, kenapa kakek malah jodohin gue sama kakaknya, coba di jodohin sama adiknya lansung, ngak harus gue dapat drama tidur seranjang dulu sama mantan adik ipar gue." kekeh Alex
"Haa.... Kok bisa?" kompak mereka.
"Jadi gini, bini gue yang pertama itu kan taunya gue cuma kerja serabutan, gue kan ingin ngetes dia dulu, rupanya dari awal dia tidak suka sama gue, selama nikah enam bulan gue tidur di lantai, sial ngak tuh." kesal Alex, membuat teman temannya menyemburkan tawanya.
"Sadis amat tuh perempuan, kenapa ngak loe paksa aja ngelayanin loe waktu itu, secara kalian sudah sah." ujar Satria yang otak ************.
"Ogah gue, kek nya udah dol deh, males lah, gue pengen dapat yang ori." kekeh Alex sok tau.
"Trus kenapa loe bisa tidur sama adek ipar loe!" tanya Ikhsan.
"Kan Adik ipar gue mau nikah sama pacarnya, ternyata pacarnya selingkuh sama istri gue, gue tau itu, dan gue tau rencana mereka bakal mau jebak gue sama Arimbi, adik ipar gue, gue mah emang dasar sudah suka sama Arimbi dari awal ya gue ikutin aja drama mereka, dan al hasil sekarang gue nikah sama Arimbi." ujar Alex dengan santainya.
"Gila loe, secara ngak lansung loe juga mau di suruh tidur sama adik ipar loe." pekik Nando.
"Ya kan dengan seperti itu cara cepat gue bisa nikah sama Arimbi, klau ngak gitu, belum tentu Arimbi mau nikah sama gue." jujur Alex.
Benar juga sih, so pasti istri loe masih menggalau sampai sekarang, atau tidak mereka tetap menikah dan Arimbi di selingkuhi." ujar Satria.
"Pinter loe...." ujar Alex.
"Tunggu tunggu, gue kek pernah dengar nama Arimbi deh." ujar Ikhsan.
"Apaa..., Jangan jangan Arimbi dokter bedah umum di tempat kerja gue itu, istri loe Lex, gue dengar dia mau nikah, tapi gagal trus di gunjingin klau dia pelakor dari kakaknya?" tanya Ikhsan.
"Yap, dia istri gue, cantikkan." puji Alex.
"Gila loe Lex, banyak yang naksir sama dia tau, bahkan Direktur aja mau jodohin Arimbi sama anaknya, asal loe tau Lex, Arimbi itu gadis lemah lembut yang loe lihat kan, tapi jangan salah, pernah loh dia melumpuhkan tiga bodyguar bos besar, gara gara ngak mau di tanganin sama dokter jaga, mereka bikin keributan di IGD, Arimbi yang baru keluar dari ruang operasi di buat kesal sama mereka, lansung deh di hajar sama Arimbi sampai tak berkutik." kekeh Ikhsan.
"Haaa... Serius..." pekik Alex, Satria dan Nando.
"Serius lah, satu lagi kalian kenal kan sama Alvaro Restoran Pelangi, juga punya beberapa Swalayan dan hotel bintang lima." ujar Ikhsan.
"Iya kenal lah, dia mafia kan?" tanya Satria.
"Betul sekali, Arimbi itu adik angkatnya Alvaro, bahkan keuangan Restoran pelangi itu Arimbi yang nanganin." ujar Ikhsan.
"Haaa..." pekik Satria dan Nando, Alex hanya sedikit syok mendengar siapa sang istri, dia tau Arimbi dekat dengan Alvaro dan istrinya, namun tidak tau klau sang istri adalah adik angkat Alvaro, sudah pasti Arimbi sudah di latih bermain pistol dan ilmu beladiri.
"Tapi, gue salut sama istri gue itu, bisa bisanya orang tua dan saudaranya ngak tau kalau di itu dokter." ujar Alex.
"Arimbi paling bisa nipu orang, dia hanya di kenal pelayan Restoran, padahal dia orang penting di restoran itu, bahkan orang ngaj tau klau dia adalah adik angkat Alvaro." ujar Ikhsan.
"Tapi ngomong ngomong, kok loe tau tentang Arimbi." ujar Alex baru sadar.
"Direktur itu masih kerabat gue, otomatis Alvaro masih saudara gue, anak dari tante gue, sedikit banyak gue tau sepak terjang Alvaro dan istrinya dan Arimbi selalu ikut kalau ada acara keluarga, karena mereka sudah menganggap Arimbi anggota keluarga mereka." ujar Ikhsan.
Alex dan yang lain menagnguk anggukan kepala mereka tanda mengerti.
Sementara itu orang yang sedang mereka bicarakan, sedang menggerutu di rumah.
"Astaga, ini laki bener bener deh bikin gue ngak bisa jalan," gerutu Arimbi sambil berjalan tertatih tatih ke kamar mandi.
"Makan apaan sih dia, sampai tenaga kuat banget, dari semalam sampai subuh, lanjut lagi habis subuh batrainya full terus." keluh Arimbi, sambil mengguyur tubuhnya di bawah sower.
"Kaya gini mah, cepat berbadan dua gue mah, mana belum dapat restu dari mertua." cibik Arimbi.
"Bodolah, kakek tau ini gue cucu menantunya, siapa sih perempuan yang mau di jodohin sama laki gue, bisa main pistol ngak tuh, bisa main anggar ngak tuh, bisa balapan nga, klau ngak lemah..." kekeh Arimbi berjalan masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian.
"Huufff.... Badan mulus gue sudah berubah kaya kulit macan tutul," keluh Arimbi lagi dan lagi mengoceh, melihat tubuhnya sudah banyak stempel cinta dari sang suami.
"Untung gue pake hijab, coba klau ngak." cibik Arimbi.
