NovelToon NovelToon
Fell To You My Bodyguard

Fell To You My Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Pengawal
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Eng

Agnia merupakan anak keluarga kaya raya. Ia akan berencana akan menikah dengan kekasihnya namun tepat di hari pertunangannya, ia malah melihat kekasihnya bermain api dengan sahabatnya sendiri.

Ia pikir status dan derajat yang sama bakal membuat semuanya bahagia. Tapi, ternyata ia jatuh pada seseorang yang bahkan tidak pernah dia pikirkan sebelumnya....

"Kehormatan mu akan terganggu jika bersama pria seperti ku!"

"Apa pentingnya kehormatan jika tak mendatangkan kebahagiaan?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Eng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Nyaris celaka

"Aku membeli tas keluaran terbaru hari ini. Kau harus memilikinya sayang. Karena kau datang, aku lebih baik langsung memberikannya padamu. Ini sayang!" ucap Jovan langsung mengambil barang yang sebenarnya juga diberikan kepada Visya.

Agnia tentu saja menunjukkan senyum paling manis. Ia tahu jika Visya terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Jovan. Meski perutnya lekas terasa seperti di aduk, tapi ia masih bisa bertahan. Sementara Visya, wajah perempuan itu sudah sangat tampak berubah. Antara kesal, marah, juga tak bisa berbuat apa-apa.

Airlangga yang menyaksikan hal itu hanya diam tanpa ekspresi. Ia tak memperdulikan tatapan mengejek Jovan yang seperti menerangkan jika dia bukanlah tandingannya.

"Kalau gitu, aku pulang dulu ya Jo!" pamit Visya yang tentu saja harus pergi karena apa yang terjadi sungguh membuatnya tak tahan.

"Kenapa buru-buru?" tanya Agnia berpura-pura peduli.

"Emmm kalian lanjut aja, aku masih ada sedikit kerjaan!" kata Visya tersenyum palsu.

Dan sepeninggal Visya, Agnia maju lalu meraba dada Jovan sensual. "Sayang, bisa kau berikan aku laporan pengeluaran. Aku ingin mempelajarinya."

GLEK!

Jovan menekan ludah. Untuk apa Agnia meminta itu. Sebelumnya tidak pernah dia seperti ini ?

"La-laporan keuangan?" ulang Jovan mulai lirik sana sini.

Agnia mengangguk sambil menyetrika dada Jovan menggunakan tangannya. "Aku sudah memutuskan akan belajar mengelola perusahaan. Aku harus tahu mulai dari hulu hingga hilir, kamu tidak keberatan kan sayang?"

Jovan tertawa kikuk. Sial, ini benar-benar akan membuatnya pusing. Dan Airlangga yang tak mengira jika Agnia bakal merubah rencananya secara mendadak terlihatnya menarik senyuman. Pintar juga bosnya itu, sengaja membuat Jovan kalang kabut dulu.

"Tentu saja. Tapi tidak perlu buru-buru sayang. Jika butuh sesuatu, kamu bisa minta aku untuk melakukan semuanya. Jangan lupa, kita akan menjadi suami istri, sudah sepatutnya aku yang berusaha untukmu." ucap Jovan yang sebenarnya sedang panik.

***

Malam harinya, Visya yang dari tadi uring-uringan di telepon akhirnya datang ke rumah Jovan yang terlihat pusing. Pria itu bahkan tak menyongsong kedatangannya.

"Kenapa kau tak menjawab teleponku, Jovan?" kesal Visya.

Dan Jovan yang di berondongi pertanyaan seperti itu langsung meradang. "Apa kau tidak bisa diam? Aku sedang pusing karena Agnia meminta laporan keuangan mendadak!" teriak Jovan menumpahkan kekesalannya.

Mulut Visya terbuka saking terkejutnya. "Kenapa Agni tiba-tiba meminta laporan keuangan? Bukankah dari dulu dia sangat cuek dan pasrah padamu soal apapun?"

"Aku juga tidak tahu, aku curiga pria itu lah yang menghasut nya!"

"Siapa yang kau maksud?"

"Pengawal sialan itu!"

Visya tiba-tiba memikirkan hal yang sama. Agnia selama ini selalu taat dan percaya penuh kepada Jovan. Tapi jika semua karena ingatannya yang hilang, mereka bisa apa mereka? Bagaimanapun juga Agnia merupakan pewaris asli perusahaan keluarga Hardianto.

"Sebaiknya kita cari tahu siapa dia!"

Dan yang di bicarakan kini terlihat sedang berada di kediaman Agnia. Pria itu tampak berkeliling di seputaran rumah besar Agnia. Selalu melakukan tugasnya untuk mengontrol dan berpatroli. Hari ini ia meminta semua tempat di pasangi kamera pengawas. Usai memastikan hal itu telah di lakukan, ia lantas menuju sebuah ruangan dimana itu adalah ruangan operator. Ia mengecek flashback video dan tak ada hal yang mencurigakan.

Selanjutnya pria itu kembali mengerjakan pekerjaannya di kamar. Usai mengirimkan hasilnya kepada Zidan melalui email, pria itu melepas jasnya dan menggulung kemejanya hingga sebatas siku. Terlihat sangat tampan. Ia melihat jam di meja dan merasa lapar. Selanjutnya ia menuju dapur dan mendapati Agnia celingak-celinguk seperti mencari sesuatu di dapur.

"Apa yang kau cari?" ucapnya mengejutkan sang client.

"Emmm aku mau..."

Tapi mata Airlangga lebih dulu melihat jika bos-nya itu mau membuat ramen instan.

"Kenapa makan yang instan terus?" tanya Airlangga sembari melangkahkan kakinya.

"Sekali ini aja, aku...ingin sekali!" ia memohon. Ia tahu ia tak boleh terlalu makan makanan instan karena itu gak baik.

"Duduk lah, biar aku buatkan!" jawab Airlangga akhirnya tak tega.

Entah mengapa Agni menjadi sangat senang. Dia sebenarnya memang sangat malas dan tidak bisa memasak. Makanya dia bingung mencari beberapa bahan lainnya.

Agnia akhirnya duduk sembari menggulir ponselnya. Namun beberapa saat kemudian, ia malah terfokus akan sesosok pria tampan bertubuh bagus yang kini berjibaku dengan panci juga sayur yang ia potong.

"Dia tampan kalau begitu. Tapi sepertinya dia nggak normal. Kenapa gak ada reaksi sih tiap ngobrol?"

"Silahkan!"

Agnia menatap senang dengan sajian panas yang terhidang di hadapannya. Ia melihat wajah datar itu melepas apron yang semula di gunakan.

"Wah, kau jago memasak!" puji Agnia.

Sementara yang di puji terlihat biasa saja. "Kalau tidak kaya, maka sebaiknya kita harus serba bisa!"

Agnia melihat ke arah Airlangga. Ia mendengar nada ironi dari kalimat yang terucap.

"Kenapa menatap ku begitu? Benar kan, kita tidak bisa mengandalkan siapapun kecuali diri kita sendiri. Aku membuatkan ini karena kau mampu membayar ku. Jika tidak, kau pasti tau jawabnya. Makan lah, tak baik banyak bicara saat sedang makan!"

Ini merupakan kalimat terpanjang yang pernah Airlangga ucapkan seharian ini. Tunggu dulu, kenapa perkataan pria itu seolah menegaskan jika semua ini dia lakukan hanya karena hubungan penyedia jasa dan client? Agni tersenyum kecut, nyaris saja di GR dengan perbuatan Airlangga. Pria itu benar-benar berbeda dengan yang ia duga.

Mereka akhirnya makan bersama. Agnia memperhatikan cara makan Airlangga yang cepat dan tekun. Terlihat fokus di makanan dan bibirnya juga tak mengeluarkan apapun. Sangat jantan sekali dia terlihat.

"Apa kau punya pacar?" tanya Agnia.

Airlangga yang mengelap bibirnya dengan tissue menatap sebentar Agnia.

"Sudah hampir jam dua belas. Kau sebaiknya tidur, aku akan berkeliling lagi!"

Agnia merengut karena jawabannya lagi-lagi tak sesuai harapan. Ia hanya ingin punya teman ngobrol, itu saja.

"Hih, dia itu kenapa sih kalau di tanya nggak pernah jawab?"

Airlangga sebenarnya mendengar, tapi ia lebih memilih abai dan terus berjalan. Di kamar Agnia lagi-lagi tak bisa tidur. Ia malah teringat dengan dirinya yang tangkap Airlangga saat hampir terjatuh tadi. Ia dan pengawalnya itu sangat dekat. Tiba-tiba hatinya berdesir aneh.

"Parfum apa yang di pakai ya. Enak banget!"

Ia tidur sambil senyam-senyum. Perasaan aman yang bercampur rasa nyaman. Pria itu cuek, tapi perbuatannya sungguh membuatnya merasa beruntung.

Agnia lagi-lagi memimpikan seseorang sedang menggenggam tangannya, namun saat matanya tiba-tiba terbuka akibat suara bernada ancaman, ia langsung berjingkat karena tangannya malah sudah memegang tangan Airlangga yang sedari tadi kesulitan membangunkannya.

"Astagaa!" kata Agnia berjingkat kaget.

Airlangga menatap datar perempuan yang sebenarnya sedang menikmati mimpinya itu. "Jam delapan lebih sepuluh. Kita akan ke proyek!"

"Hah, ya ampun!" ia sungguh lupa jika hari ini akan ikut berkunjung ke proyek mereka.

Agnia merutuki kebodohannya. Ia mandi cepat-cepat karena hari ini ia akan mengikuti Jovan ke proyek baru.

"Kenapa aku selalu mimpi pria misterius itu sih?"

***

Ketika mereka tiba di lokasi, Airlangga memperhatikan daerah sekeliling dengan saksama. Proyek ini terlihat mangkir agak lama, kenapa bisa? Dan ekor matanya juga melihat sesuatu yang berhasil membuatnya berpikir beberapa detik.

Sementara Agnia yang berjalan di samping Jovan terlihat fokus dan memperhatikan betul-betul penjelasan pria yang juga menggunakan helm kuning seperti dirinya.

Semua hal tampak aman terkendali. Mereka terus berjalan untuk melihat progres pembangunan gedung utama. Namun tanpa orang sadari kecuali Airlangga yang kini tiba-tiba berlari ke arah Agnia, sebuah bata berukuran besar tiba-tiba jatuh dan tepat akan mengenai Agnia.

"Awas!"

BRUAK!

Agnia yang mendengar teriakan kontan memejamkan matanya dengan ketakutan saat tarikan cepat itu kini membuatnya terdiam. Terlambat menarik lengan Agnia sepersekian detik saja, bisa di pastikan kepala Agnia akan pecah karena terhantam material sebesar itu.

Syukurnya, Airlangga telah berhasil menarik tubuh Agnia dan mendekap tubuh wanita itu. Membuat Jovan yang tersadar langsung maju.

"Lepaskan!" Jovan menarik paksa Agnia yang masih berusaha menetralisir rasa takutnya.

" Kamu nggak apa-apa sayang?" Jovan menangkup pipi Agnia dan terlihat khawatir.

Agnia yang di tarik paksa oleh Jovan agak kaget. Sementara Airlangga hanya membalas tatapan Jovan dengan tatapan dingin.

"Astaga, hey kenapa bisa ada material yang jatuh. Bu Agnia nyaris terkena batu, apa kalian mau di pecat?" Jovan berteriak marah kepada semua pekerja di sana.

Agnia ketakutan setengah mati, namun seseorang di balik dinding terlihat mengepal kesal karena niatnya untuk mencelakai Agnia gagal total gara-gara pengawal sialan itu.

1
Feni Andriyani
ini nnti ibunya agnia besti sama ibunya Airlangga.. menggantung dan bikin penisiriin bingiit deeh kak
Sunaryati
Author suka menggantung nih, jadi semakin penasaran
Yumna: Waduhh jgn2 agnia saudara sm airlangga🫣.. jgn lama2 upnya mom.. pinisirin..😁
total 1 replies
Sunaryati
Nah sementara menghilang tapi kerahkan orang ahli untuk memantau dan mengawasi pergerakan Jovan
Yumna
Makasih upnya mom engg🥰🥰
Sunaryati
Ayo Erlangga perketat perlindunganmu terhadap Agnia, skandal Jovan dan Visha terkuak publik.
Sunaryati
Segera dapatkan buku yang kau inginkan , aku kawatir kau kurus Agnia karena setelah berhadapan dengan Jovan pasti muntah.
Yumna
Untung ada airlangga….
Sunaryati
Syukurlah jika Agnia terselamatkan, segera terbongkar kelicikan Jovan, uang yang digelapkan kembali/ tak bisa dicairkan serta Visha hamil
Wati Nanda
hadeeh mana pahlawan,jangan sampai terlambat datang
Yumna
Waduuhhh… airlangga tolongiiinn donk agniaa🥹 jgn smpe deh diapa2in sm si bekicot…
Sunaryati
Tak akan berhasil Jovan
Yumna
Tambah mumet si jovan.. airlangga ngekor terus🤭
Yumna
Wkwkkwk cemburu menguras hati🤭😆
Sunaryati
Ingat Erlangga kamu sedang bekerja jadi pengawal, jadi harus selalu siaga fi sampingnya
Yumna
Semngat mom engg🥰🥰
Yumna
Ihh seru nih ceritanya mom😍😍😍
Sunaryati
Hati-hati dan waspada Agnio, kau sudah tahu tujuan Jovan dan Visha, belajar dengan agar bisa mengelola perusahaan lebih baik dari Johan
Yumna
Yeayy setelah sekian lama mom.. punya karya baru lagi🥰
Yumna: Semngat terus ya mom🥰🥰
Mommy Eng: Mencoba membangkitkan semangat lagi lak
total 2 replies
Inong cia
hadir pertama Thor,,,
selalu suka dengan karya mu
Mommy Eng: terimakasih banyak kak. Ya ampun selalu setia baca karya mommy 🤗😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!