Setelah lima tahun memendam rasa cinta pada pria yang berstatus sebagai mantan kekasih kakaknya akhirnya membuat Amara memberanikan diri untuk mengungkapkan rasa cintanya pada sosok pria dingin bernama Aga.
Jawaban berupa penolakan yang keluar dari mulut Aga yang hanya menganggapnya sebagai seorang adik tak membuat Amara gentar untuk mengejar cinta Aga. Amara yakin jika suatu saat nanti ia bisa menggantikan sosok Naina di hati Aga.
Hingga beberapa waktu berlalu, Amara yang sudah lelah mengejar cinta Aga pun akhirnya memilih berhenti dan melupakan cintanya pada Aga.
Namun hal tak terduga terjadi, sikap Amara yang tak lagi mengejar dirinya membuat Aga mulai resah terlebih saat mendengar kabar jika Amara menjalin hubungan dengan pria lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dimana Mereka?
"Kau ingin pergi kemana Ga?" Tanya Papa Andrew saat bertemu di depan rumah dengan Aga.
"Pergi menemui teman sebentar, Pa." Jawab Aga.
Papa Andrew mengangguk percaya. "Kalau begitu hati-hati di jalan. Jangan lupa hubungi adikmu jika dia sudah terlalu lama berada di luar." Pesan Papa Andrew.
Aga mengangguk saja. Dengan langkah lebar Aga menuju mobilnya berada.
Papa Andrew hanya melihat kepergian putranya dengan tatapan intens. "Teman mana yang ingin Aga jumpai hari ini. Tumben sekali Aga ingin menjumpai temannya padahal baru sampai di rumah ini." Gumam Papa Andrew.
Aga yang sudah masuk ke dalam mobilnya pun melajukanjya keluar dari perkarangan rumah orang tuanya. Tak lupa Aga menghidupkan klakson mobilnya saat melewati Papa Andrew yang masih berdiri di depan rumah.
Mobil milik Aga yang kini sudah berada di jalan raya terus melaju dengan kecepatan sedang menuju sebuah tempat yang tak lain adalah kampus. Selama berada di dalam perjalanan menuju kampus, wajah Aga nampak datar tak terbaca.
Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya mobil milik Aga melaju memasuki kawasan kampus. Pandangan Aga memutar ke kiri dan ke kanan mencari keberadaan sosok yang sejak tadi mengganggu pemikirannya.
"Bukannya tadi mereka sedang berada di taman kampus?" Gumam Aga setelah dia kali memutari taman namun tak kunjung melihat keberadaan adiknya dan Amara.
Merasa pencariannya di taman kampus hanya akan berujung sia-sia, Aga segera melajukan mobilnya ke tempat lain. Setelah mencari kebeberapa tempat namun tak mendapatkan petunjuk, Aga pun memilih membuka akun media sosialnya. Ia segera membuka story Agatha yang baru saja muncul di berandanya.
"Di kantin." Lirih Aga setelah mendapatkan petunjuk yang valid.
Di kantin kampus dimana Amara dan Agatha kini berada, keduanya nampak bercanda tawa dengan Rendra yang tengah mengingat masa-masa kuliah mereka dulu.
"Anty Mara manjat pohon rambutan Om?" Wajah mungil Zeline yang imut-imut nampak terkejut setelah mendengar cerita Rendra.
"Iya Zel. Anty Mara itu terkadang centil seperti Zel terkadang juga bisa menjadi tomboy." Jawab Rendra.
Zeline tertawa-tawa mendengarnya. Kini ia sedang membayangkan Anty kesayangannya tengah memanjat pohon untuk mengambil rambutan.
"Anty kenapa tidak ambil rambutannya pakai galah saja sih. Kan malu Anty tuh dilihat Om Ren dan Om ganteng lainnya." Komentar Zeline.
"Jika saat itu ada galah Anty juga tidak akan memanjatnya Zel!" Sahut Amara.
Agatha yang sedang tertawa semakin meledakkan tawa mendengarnya. Masih teringat jelas di benaknya bagaimana semangatnya Amara saat memanjat pohon. Untung saja saat itu Amara bisa turun dengan selamat setelah beberapa kali mengeluh sulit untuk turun dari atas pohon.
"Kau nampak senang sekali ya Agatha. Padahal saat itu aku memanjatnya karena keinginanmu juga." Sungut Amara.
"Tapi kau ikhlas melakukannya untukku bukan?" Goda Agatha.
"Tentu saja. Jika tidak aku tidak mungkin mau membuang urat maluku dengan memanjat pohon."
Agatha mengusap-usap lengan Amara. "So sweet sekali sih sahabatku ini." Godanya.
Amara tersenyum geli mendengarnya.
Ketiganya pun kembali melanjutkan cerita mereka dengan diiringi canda tawa. Sementara Aga yang sudah memarkirkan mobilnya di perkarangan kampus nampak tengah berjalan ke arah kantin berada. Tidak jauh dari arah kantin berada, Aga sudah dapat melihat keberadaan Amara dan Agatha yang kini sedang tertawa bersama seorang pria yang ia ketahui menyukai Amara.
***