Jiwa Naga Sejati

Shi Er termangu mendengar kata kata yang keluar dari mulut ibu nya yang selama ini dia sangka paling baik dan paling mulia itu.

Ayah nya cuma diam seolah olah membenarkan kata kata ibu nya.

"Ayah!, Ibu!, dahulu aku bersyukur menjadi bagian dari keluarga Wang dan keluarga Zhang,karena aku mengira keluarga Wang dan keluarga Zhang adalah keluarga yang sangat kaya dan baik hati,mulia serta terhormat,tetapi sekarang aku baru sadar bahwa semua itu cuma topeng yang menutupi bopeng nya wajah keluarga Wang dan keluarga Zhang,Kita tidak ubah nya sekumpulan b*bi gendut yang cuma tahu makanan tanpa tahu terimakasih,sekarang aku sangat menyesal telah menjadi bagian dari keluarga ini,keluarga yang membaca segala sesuatunya hanya masalah harta dan kehormatan dunia semata,seandainya aku terlahir kembali,aku bersumpah demi langit dan bumi,tidak ingin menjadi bagian dari keluarga Wang dan keluarga Zhang yang kotor ini" kata Shi Er sengit.

"Plak!".

Tiba tiba hantaman telapak tangan dari Zhang Ju Jian ibu dari Shi Er mampir di pipi Shi Er.

Seketika mata Shi Er langsung memerah menahan tangis.

Dia berpaling kearah Shin Liong sambil berkata, "maapkan saya tuan muda penolong,saya sudah salah mengajak tuan muda ke istana orang orang mulia ini,dalam kehidupan ini saya tidak bisa membalas jasa kebaikan tuan penolong yang berhati mulia,biarlah di kehidupan lainnya,saya terlahir menjadi anj*ng yang akan mengikuti tuan dengan setia," kemudian dia berpaling kearah kedua orang tua nya," Tuan Wang yang paling mulia,serta nyonya besar Zhang Ju Jian yang juga paling mulia, terimakasih telah melahirkan dan membesarkan saya, saya akan membalas jasa tuan kepada saya dengan menjadi babu dan budak tuan dan nyonya,tetapi saya tidak ingin menjadi bagian dari keluarga paling mulia ini" kata Shi Er sambil berurai air mata nya.

Shin Liong tidak ingin memperkeruh suasana lebih jauh lagi, akhirnya memutuskan untuk pergi dari tempat itu.

Setelah Shin Liong pergi, Shi Er berlalu masuk kedalam rumah itu tanpa berkata apa apa lagi.

Sementara itu Wang Bau Qi dan istrinya Zhang Ju Jian berdiri terpaku ditempatnya,serasa tersambar petir di siang bolong mereka mendengar perkataan dari putri semata wayang nya itu.

Semenjak lahir hingga sekarang,tidak pernah sedikitpun dia menyakiti sang putri nya itu,tetapi sekarang cuma karena martabat dan harga diri,dia tega menyakiti buah hati nya itu.

Ada setumpuk sesal dan ketakutan di dasar hati nya.

Menyesal telah menyakiti sang putri demi hal yang tidak berguna,serta takut dengan penilaian sang putri yang sudah menilai mereka negatif.

Setengah berlari,di susul nya putrinya itu masuk kedalam rumah.

Pintu kamar sudah tertutup rapat dan terkunci dari dalam.

Zhang Ju Jian mencoba mengetuk pintu kamar, tetapi tidak juga ada suara dari dalam kamar itu.

berulang kali dia menggedor pintu kamar Shi Er,tetapi tidak juga ada respon apapun dari sang putri nya.

Berbagai ke khawatiran menyeruak didalam relung hati nya,antara penyesalan dan naluri keangkuhan.

Akhirnya nyonya muda Wang ini terduduk lemas di lantai,menatap telapak tangan nya yang sudah menyakiti sang putri nya sendiri.

Padahal dia tahu,maksud sang putri cuma agar dia berterimakasih kepada remaja itu saja karena telah berjasa menyelamatkan nyawa dan kehormatan putri nya.

Tetapi kebencian dan keangkuhan,menutupi mata hati nya dari mengucap terimakasih, padahal dia tahu,remaja itu tidak sedikitpun menginginkan ucapan terimakasih dari siapapun juga.

Air mata nyonya muda Wang jatuh membasahi pipi nya.

"Shi Er,buka pintu nya nak,maapkan ibu,kalau ibu salah,ibu minta maap,

Shi Er!" ratap nyonya muda Wang.

Senja mulai luruh,malam datang memeluk bumi dalam hening dan sepi.

Kesenduan meliputi rumah kediaman keluarga Wang.

Zhang Ju Jian menatap kearah kakak laki laki nya itu dengan tatapan iba.

"Kakak,Putra mu ada di kota ini,meskipun dia seperti itu,tetapi yang aku lihat,dia sungguh sangat mirip dengan mendiang ibu nya, tidakkah kakak ingin menemui nya?" tanya Zhang Ju Jian kepada Zhang Yong Kai.

" Tidak!,,aku tidak pernah mengakui anak itu sebagai putra ku,karena nya Bao Yu ku meninggal, karena dialah Bao Yu ku hilang, sampai kapanpun aku tidak mengakuinya sebagai putra, dan kalian semua, bila masih menganggap aku kerabat,kalian harus menuruti apa yang aku katakan!"teriak Zhang Yong Kai marah.

"Prank!!".

Tiba tiba meja didepan mereka hancur di tendang oleh Wang Bau Qi.

Wang Bau Qi dan Zhang Yong Kai sebenarnya adalah teman semenjak kecil.

Dan Wang Bau Qi dari dahulu sangat mengagumi kepribadian Zhang Yong Kai yang sangat baik sedari kecil.

Tetapi semenjak kematian istri nya, kepribadian Zhang Yong Kai sangat berubah drastis,semenjak itu pula rasa kagum dihati Wang Bau Qi berubah pula menjadi rasa muak yang teramat sangat.

Tetapi rasa itu tetap ia pendam karena dia tidak ingin ribut dengan sang istri yang selalu membela Zhang Yong Kai kakak nya.

Hingga puncak nya tadi sore ketika putri nya mengajak seorang remaja,yang dari ciri ciri nya, mereka dapat menyimpulkan bahwa itu putra Zhang Yong Kai yang dahulu pergi ke kota Li Cuan ikut nenek dari pihak ibu nya.

Sebenar nya setelah mendengar cerita dari sang putri nya,dia merasa iba dan suka dengan anak remaja itu,tetapi sikap sang istri yang keterlaluan, membuat kemuakan nya memuncak hingga mencapai ubun ubun.

Betapa tidak,istrinya yang ternyata bibi kandung dari remaja itu, jangan kan sekedar mengucapkan terimakasih karena kesucian dan keselamatan putri nya diselamatkan orang, malah balik menghina dengan sangat keterlaluan sekali.

untuk itulah mereka datang ke tempat kediaman keluarga Zhang,sekedar memberitahukan tentang itu.

Ternyata setali tiga uang,kakak beradik ini sama sama angkuh dan sombong luar biasa,sehingga batas batas kesabaran tuan muda Wang,benar benar diuji disitu.

"Aku selama ini diam karena tidak ingin ribut dengan mu Ju Jian er, tetapi aku tidak selamanya membiarkan saja para ibl*s berkeliaran di rumah ku, kalian sebenar nya bukanlah manusia,tetapi ibl*s bertopeng manusia,bagai mana bisa seorang tuan muda Zhang berpikiran kematian istrinya dikarenakan ulah putra nya,padahal dia hadir di dunia ini karena kau,dan putra mu tidak pernah sekalipun meminta untuk di lahirkan,seandainya boleh memilih,aku yakin, anak itu tidak akan Sudi dilahirkan di tengah keluarga Zhang yang terhormat ini, aku akan tetap mendukung putri ku selama dia berjalan dijalan kebaikan,Yong Kai dengarlah,aku mau berteman dengan mu dari semasa kita kecil karena kebaikan hati mu, keluhuran sifat mu,tetapi itu dulu,sekarang setelah aku tahu sifat sebenar nya dari tuan muda Zhang, aku merasa sangat muak melihat mu, ini kali terakhir kita bertemu tuan muda Zhang,dimana ada tuan muda Zhang, Wang Bau Qi tidak akan ada,dan dimana ada Wang Bau Qi,tuan muda Zhang jangan sampai ada, pertemanan kita tidak pernah terjadi,dan sekarang ku kembalikan adik mu Zhang Ju Jian kepada mu,aku tidak ingin ada seseorang berhati ibl*s berada ditengah tengah keluarga Wang ku,seorang anak darah daging kalian, tetesan darah keluarga Zhang,dan penerus nama Zhang,di buang oleh ayah, bibi, kakek dan nenek nya sendiri,apa lagi aku yang tidak ada pertalian darah dengan keluarga Zhang ini, saat aku berada dibawah, sudah pasti aku akan di usir keluar oleh kalian, aku akan keluar dari pertalian hubungan dengan keluarga zhang,dan putri ku tidak akan kuserahkan kepada kalian!"kata Wang Bau Qi sambil berjalan cepat kearah pintu.

Gemetar tubuh Zhang Ju Jian mendengarkan kata kata dari orang yang paling di cintai nya selama ini.

Dia tidak menyangka niat sang suami ingin menjenguk Zhang Yong Kai kakak nya itu cuma alasan agar dia bisa menyerahkan dirinya kepada kakak nya.

Kemuakan Wang Bau Qi benar benar telah sampai pada puncak ubun ubun nya,sehingga meledak menjadi sebuah prahara rumah tangga.

Dia tidak habis pikir, seorang ayah,bibi,kakek dan nenek kandung,bisa begitu tega menyalahkan takdir yang menimpa kepada seorang anak yang tidak tahu menahu salah nya.

Seorang ayah yang seharusnya menjadi pelindung dan benteng pertama dan utama untuk putra putri nya,tega menjadi ibl*s yang siap melahap putra putri nya sendiri.

Kini rasa simpati dan kekaguman dihatinya kepada tuan muda Zhang hilang begitu saja, digantikan dengan rasa benci,muak,yang amat sangat.

Sedangkan tuan muda Zhang,terdiam seribu bahasa.

Selama berteman dengan tuan muda Wang,baru sekarang dia melihat tuan muda itu marah begitu murka nya, hingga lutut nya sendiri gemetaran melihat itu.

Tuan muda Zhang sendiri seperti terkena karma buruk dari kelakuannya.

Perkawinannya yang sudah belasan kali,tidak pernah berumur lama, hanya sebentar saja,lalu dia akan ditinggalkan oleh istrinya pulang kerumah orang tua nya.

Itu karena tuntutannya teramat berat,semua istrinya harus serba semirip mungkin dengan mendiang istri nya Bao Yu dahulu.

Tentu saja semua istrinya itu keberatan disuruh berdandan dan bertindak serta berkata kata semirip mungkin dengan mendiang istri nya dahulu.

Kini yang terakhir kalinya,dia dinyatakan oleh para tabib sudah tidak bisa memiliki keturunan lagi,karena seluruh keja*nt*nan nya hancur termakan satu penyakit akibat sering nya bermain di luar rumah.

Masih untung para tabib dapat menolong nyawa nya,meskipun sudah tidak lagi memiliki simbol kebanggaan seorang laki laki itu.

Kejadian ini bukan nya membuat nya menjadi sadar,tetapi malah semakin menyalah kan sang putra yang dia anggap sebagai penyebab hancur nya kebahagiaan nya.

Begitulah kenyataan dunia,seburuk apapun tindakan seorang penjahat,dia akan tetap menganggap tindakan nya itu benar dengan mencari cari alasan yang masuk akal nya.

Meskipun batin nya sendiri menyalahkan,dia akan tetap mencari alasan agar hatinya membenarkan tindakan salah nya.

Karena hidup terlalu banyak dihabiskan oleh dengan Hura Hura, minuman dan para perempuan,akhirnya semua usaha yang di kelola keluarga Zhang menjadi hancur satu demi satu,hingga kedudukan keluarga Zhang tidak lagi menduduki rangking teratas orang terkaya di kota Tao itu,tetapi turun ke rangking paling bawah dari jejeran keluarga terkaya di kota Tao, bahkan pengawal pribadi saja sekarang sudah tidak ada lagi.

Tuan muda Zhang Yong Kai termenung menatap sang adik yang duduk berlutut menghadap pintu rumah dengan air mata yang berderai keluar.

Anak adalah simbol kasih sayang dua anak manusia,dan anugerah sang maha kuasa,tidak ada anak terlahir membawa kutuk dan kesialan apa lagi dosa turunan.

Tuan muda Zhang kini dengan tubuh ringkih nya, menatap hari hari dalam kesuraman,putus sudah penerus nama besar keluarga Zhang,dan nama besar marga Zhang akan segera di lupakan Dunia.

...****************...