Kaisar Penguasa Benua Biru 2

Setelah merasakan perasaan masing-masing, Xiao Yan Li pun mendapatkan beberapa petunjuk kemampuan berpedang yang selama ini masih kurang ia pahami dari keluarganya sendiri. Dengan penuh perasaan serta ketegasan yang dimiliki oleh Fang Yuan, ia mendapatkan kemajuan besar selama satu hari berlatih bersama Fang Yuan.

"Sepertinya sudah cukup, kamu harus mempersiapkan diri untuk esok hari. Ada hal yang yang selalu berubah mengikuti keadaan.." ucap Fang Yuan kemudian.

"Apa itu?" tanya Xiao Yan Li dengan sedikit resah.

"Aku akan berangkat ke Sekte Gunung Pedang lebih awal, setelah memastikan kemampuanmu hari ini maka seharusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan atas dirimu pada turnamen esok hari" jawab Fang Yuan dengan tenang.

"Yuan Gege, apakah tidak nyaman bersama diriku?" tanya Xiao Yan Li dengan sedikit sedih.

"Perjalananku baru akan dimulai, ada saat dimana aku akan berhenti dan bisa menikmati hidup dengan damai. Namun untuk ke arah sana aku harus melakukan banyak hal, terutama hal besar di masa depan" ungkap Fang Yuan dengan tenang, lalu mengepalkan pegangan tangannya pada telapak tangan Xiao Yan Li.

Xiao Yan Li terdiam, jika sebelumnya ia yang selalu berinisiatif untuk melakukan kontak fisik dengan Fang Yuan kini ia mendapati situasi yang berkebalikan.

Fang Yuan merasakan aroma harum tubuh Xiao Yan Li yang tidak hilang meski sudah berlatih seharian, pesona kecantikannya pun tampak terjaga dengan keanggunan yang membuat semua laki-laki akan terguncang pendiriannya.

Dengan lembut Fang Yuan menggenggam tangan Xiao Yan Li, sementara jarak tubuhnya dibiarkan semakin mendekat dengan perasaan yang membuncah penuh kehangatan. Dengan lembut Fang Yuan memberikan sebuah ciuman kasih sayang di kening Xiao Yan Li, lalu secara perlahan ia juga memberikan sebuah kecupan manis di kedua pipinya yang tampak memerah seperti kepiting rebus itu.

Suasana ini begitu mesra, waktu seolah berhenti membiarkan kedua pasangan muda itu untuk saling menguatkan perasaan masing-masing.

"Mulai sekarang dan selamanya kamu adalah wanitaku, jaga perasaan yang aku berikan padamu" ucap Fang Yuan dengan penuh kasih sayang, diikuti anggukan kepala Xiao Yan Li yang sudah terbuai dengan perasaan.

Ia tidak menduga pada akhirnya harus terjebak pada hubungan percintaan, seorang wanita yang pada akhirnya mampu meluluhkannya itu akan ia perjuangkan seperti cinta yang pernah menyapanya di duni fana. Wanita yang memiliki kedudukan tinggi yang telah memberikannya nilai besar tentang kehidupan, kepercayaan dan juga kesetiaan dua hal yang pernah dipersembahkan Fang Yin selaku wanita tunggalnya di masa lalu.

Setelah keduanya selesai melakukan latihan bersama dan juga saling mengungkapkan perasaan, mereka keluar dari formasi perlindungan dengan saling menggenggam tangan layaknya sepasang kekasih.

Saat keduanya melangkahkan kaki ke kediaman Fang Yuan yang sudah kosong itu mereka cukup terkejut.

"Seharusnya kedua orangtuaku sudah berada di tempat tinggal yang baru" ujar Fang Yuan dengan menahan malu.

Hari ini ia begitu berkonsentrasi melatih Xiao Yan Li, bahkan larut dalam perasaan hatinya hingga lupa jika hari ini mereka secara resmi sudah dinyatakan menjadi bagian inti keluarga Fang.

"Tidak masalah, sebaiknya kita lekas menyusul" ucap Xiao Yan Li sambil tersenyum manis.

"Ya, baiklah mari kita bergegas ke tempat tinggal Klan Fang" sambut Fang Yuan.

Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi keduanya untuk tiba di kediaman ayah dan ibunya, mereka berdua disambut dengan hangat tanpa kepalsuan sikap sama sekali.

"Maaf kami tidak memberi tahu kalian, kami lihat kalian begitu serius saat sedang berlatih. Jadi kami tidak ingin mengganggunya.." ucap Xie Xian kepada putranya yang berjarak cukup dekat dengan nona besar Klan Xiao.

"Baik ibu, maafkan kami juga tidak sempat membantu" ucap Fang Yuan dengan rasa bersalah yang diselimuti juga rasa malu.

"Tidak apa-apa, kalian adalah harapan kami. Justru dengan melihat kebersamaan kalian seperti tadi membuat kami senang dan merasa muda kembali" timpal Fang Linpeng menggoda putranya.

Fang Yuan dan Xiao Yan Li tersenyum canggung, suasana bahagia keduanya bertambah sempurna dengan situasi keluarga yang menerimanya dengan hangat. Lalu ia dan Fang Yuan pun masuk ke bagian dalam rumah yang menjadi tempat tinggal baru itu, ada empat kamar tidur dengan dilengkapi kamar mandi di setiap kamarnya. Ruang makan serta ruang keluarga, serta ruang tamu yang cukup luas.

Patriark Fang Ziyu memberikan tempat tinggal seperti yang dimiliki oleh para Tetua Klan, ia benar-benar memperhatikan keluarga Fang Yuan dengan baik dan berada di bawah pengawasannya secara langsung. Setelah mengetahui jika Fang Yuan memiliki darah murni leluhur Klan Fang, juga mengisyaratkan jika pemuda tersebut juga merupakan pengganti dari sosok kakaknya yang memiliki kesaktian luar biasa setingkat dengan Ketua Sekte Gunung Pedang.

Hingga menjelang malam hari barulah Xiao Yan Li meninggalkan kediaman Klan Fang untuk kembali ke tempat tinggalnya, ada rasa rindu yang terukir dalam saat pelukan terakhir Fang Yuan menempel erat di tubuhnya sebelum berpamitan.

"Entah standar seperti apa yang dimiliki Xiao Mei dalam mencari seorang pria, apakah ia benar-benar bodoh sudah membuang berlian yang sangat berharga dalam kehidupan ini" pikir Xiao Yan Li dalam perjalanan pulang.

Sementara itu, Fang Yuan dengan bakat alkemisnya tidak membiarkan malam berlalu begitu saja. Dengan bahan tanaman herbal langka yang sudah ia kumpulkan saat di hutan pegunungan Gunung Pedang, ia membuat beberapa pil penambah energi dan juga pil pembentukan tulang yang akan ia berikan pada ayah dan ibunya dan juga Xiao Yan Li yang kini menjadi wanitanya tersebut.

Dalam kesempatan ini juga ia menuliskan catatan khusus yang ingin ia berikan untuk Xiao Yan Li, hal yang terkait dengan keadaan Patriark Xiao Yancheng sebelumnya serta kondisi fondasi tubuh Xiao Yan Li yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuan kultivasinya di masa depan.

Setelah selesai, ia juga tidak langsung beristirahat dan segera mempelajari catatan tentang Sekte Gunung Pedang yang ada di dalam cincin penyimpanannya itu. Sebelumnya Fang Dianzuo sudah merangkum informasi serta memiliki peta tentang Sekte terkuat di Kota Shaanxi itu.

"Aku cukup beruntung, setidaknya dengan tambahan informasi ini aku bisa melangkah lebih mudah" gumam Fang Yuan dengan perasaan senang.

Dengan informasi itu juga ia yang semula minim informasi tentang alam dewa pun semakin bertambah wawasannya, ditambah setiap percakapannya dengan Xiao Yan Li yang memiliki pengetahuan luas, juga membuatnya sangat berguna dalam memahami perjalanannya di kehidupan ini dalam membalaskan dendam gurunya.

Fang Yuan yakin, kelak ia akan dengan cepat berkembang dan menuju ibukota Kekaisaran untuk membuat perhitungan. Namun ia juga yakin jika Kaisar Zhong Ming adalah orang yang licik dan kejam, oleh karenanya ia perlu berhati-hati dan terlebih dahulu menambatkan hatinya pada Xiao Yan Li agar hatinya lebih teguh.