Kecelakaan sang kakak membuat dirinya tidak punya pilihan lain selain menikahi calon kakak iparnya sendiri.Pernikahan tanpa cinta yang dia jalani ternyata harus melatih kesabarannya.Dan itulah yang harus dia lakukan.Ali bin Abi Thalib pernah berkata:"Yakinlah,ada sesuatu yang menantimu setelah sekian banyak kesabaran yang kau jalani,yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit."
Azalea itulah namanya,wanita berkerudung panjang dengan kecantikan luar biasa yang dia sembunyikan dari balik cadarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17 : Sadar dari koma
Magnolia Residence.
Azalea sementara di dapur saat Adam tiba.Adam mengucapkan salam,tapi sepertinya Azalea tidak dengar.
"Kamu masak apa?"
Terkejut,Azalea yang sedang memotong sayuran tidak sengaja melukai tangannya sendiri.
"Kamu tidak apa apa?"Adam menjatuhkan tasnya dan menghampiri Azalea.
Adam memegang tangan Azalea yang terluka dan mendudukkan tubuh sang istri di kursi, kemudian setengah berlari,Adam mengambil kotak P3K,yang mana salah satunya dia letakan di lemari dekat dapur.
Adam mengobati luka Azalea,tidak parah memang,tapi lumayan membuat Azalea meringis kesakitan.
Kedekatan antara mereka sedikit banyak mengakibatkan kecanggungan,terutama Azalea.Ia lebih memilih menatap ke sembarang arah.Sementara Adam yang duduk tepat di depan Azalea,sesekali mencuri pandang dan menatap gadis bercadar itu.Manik mata keemasan itu seakan menarik Adam untuk masuk ke dalam dan menikmati keindahannya.Bahkan Adam tidak mampu mengalihkan pandangan ketika sudah bersitatap dengan netra amber milik Azalea.
Ini adalah kontak fisik kedua bagi mereka setelah yang pertama saat pernikahan.Deg degan sudah pasti di rasakan Adam maupun Azalea.
"Tidak usah memasak,pesan makanan saja."
"Tapi mas,sayurannya kasian."Tatapan Azalea tertuju pada beberapa kentang yang sudah dia potong.
Adam tersenyum.
"Sayurannya kan bisa di simpan di dalam kulkas dulu,nanti juga bisa di masak lagi."
Adam meraih ponsel dan memesan beberapa makanan untuk menu makan siang mereka.
Selesai makan,Adam mengajak Azalea untuk menikmati waktu berdua.
"Kamu pasti bosan di rumah,mau jalan jalan?"
"Ke mana mas?"Tanya Azalea penasaran.
"Terserah kamu,ke mall juga boleh."
"Mas tidak capek?"
"Tidak."
Dari balik cadarnya Azalea tersenyum.
"Jalan jalannya bisa lain waktu mas,sekarang mas harus istirahat.Besok kan sudah kerja lagi."
Adam menghela nafasnya.
Azalea yang melihat kekecewaan Adam akhirnya memberikan sebuah pilihan bijak.
"Atau,setelah mas istirahat,bagaimana kalau kita belanja di supermarket dekat rumah?"
Tanpa menunggu lama,Adam langsung mengiyakan.
***
Brawijaya hospital.
Dua bulan sudah Lily terjebak dalam rumah sakit tersebut.Tertidur lelap entah kapan akan terbangun.Kabel dan selang hampir memenuhi seluruh tubuhnya demi menopang kehidupan.Ruangan besar ini menjadi saksi bisu perjuangan nya dalam bertahan hidup menunggu datangnya keajaiban dari sang maha Pencipta.Tidak ada yang tidak mungkin,seperti firman Allah,Kun fayakun,Jadilah!maka terjadilah!!
Begitupula hari ini,sebuah kejadian yang sangat di harapkan membuat salah satu penghuni kamar VIP Brawijaya Hospital berteriak histeris saking bahagianya.
Lilyana Putri Arisandy,wanita cantik yang terbaring seperti putri tidur itu tiba tiba membuka matanya.
"Mas Adam..."Kata pertama yang di ucapkan Lily saat pertama kali membuka mata,sebuah nama yang sudah menemani hari harinya selama dua tahun menjadi kata pembuka setelah dua bulan ia terbaring tanpa daya.Meski lirih,tapi mama Irene masih bisa mendengarnya.
Mama Irene sampai tidak percaya dengan apa yang dia lihat dan segera memanggil dokter.
Tim dokter yang menangani Lily berdatangan ke kamar perawatan melihat bagaimana kondisi pasien nya itu.
Mereka terkejut,wanita cantik yang dua bulan lalu di nyatakan koma,kini membuka mata.Di dunia medis,ini adalah sesuatu yang langka,tapi tidak dengan pemilik Arsy,semua itu bisa saja terjadi.
Dokter mulai mengecek kesadaran Lily dengan cara memanggil nama dan menepuk bahunya.Dan respon yang Lily berikan cukup baik,matanya bergerak ke arah seorang dokter yang menyebut namanya.
Setelah respon yang di berikan,dokter kembali melakukan serangkaian pemeriksaan,dari foto rontgen,MRI,dan cek darah lengkap.Hasil dari semua pemeriksaan itu menunjukkan,jika kemampuan organ dalam tubuhnya semua berfungsi dengan baik.Hanya tangan dan kaki yang sulit di gerakkan,itu di sebabkan oleh lama nya ia berbaring hingga menyebabkan ototnya menjadi kaku.
***
Magnolia Residence.
Dering ponsel terus berbunyi di dalam kamar,sementara sang pemilik masih terlelap di temani mimpi indah.Faktor kelelahan dan kerinduan beberapa saat lalu berimbas pada tidurnya kali ini.
Ketukan pintu dari frekuensi ringan,sedang bahkan sampai yang berat pun belum mampu membangunkannya.
Azalea jadi khawatir.
"Dia tidak pingsan kan?"Gumamnya.
Azalea menatap gagang pintu,ingin membuka tapi ragu.Kembali Azalea mengetuk pintu kamar Adam,tapi tetap tidak di buka.
"Mau bagaimana lagi."Azalea akhirnya memberanikan diri menekan gagang pintu tersebut dan masuk ke dalam kamar Adam.
Netranya seketika di hadapkan pada sebuah pemandangan di mana Adam yang tidak mengenakan atasan tengah tidur tertelungkup,bahkan selimut yang gunanya untuk menutupi tubuhnya teronggok di bagian bawah tempat tidur.Untung saja Adam masih mengenakan celana panjang,jadi Azalea masih bisa bernafas lega.
Perlahan,Azalea mendekati Adam,mencoba membangunkan dengan memanggil namanya.
"Mas,,mas Adam,,"Sudah lebih dari lima kali,Azalea memanggil,tapi Adam tak kunjung bangun.
Di sinilah Azalea mulai dilema,karena sepertinya,Adam tidak bisa di bangunkan tanpa menyentuh bagian tubuhnya.
Azalea berfikir,bagaimana caranya agar tangannya tidak langsung menyentuh tubuh Adam.Di ambillah selimut,lalu Azalea melapisi punggung Adam dan membangunkannya.
"Mas,mas,,"Adam akhirnya membuka mata,membalikkan tubuhnya ke samping menghadap Azalea.
"Kenapa?"
"Ada telpon dari rumah sakit."
"Maksudku,kenapa membangunkan ku dengan cara seperti tadi?"Sebenarnya,Adam sudah terbangun sejak panggilan pertama dari Azalea,tapi dia ingin melihat sejauh mana usaha sang istri untuk membangunkannya.
"Sebaiknya bagaimana mas?Aku sudah mengetuk pintumu,aku sudah memanggil mu,bahkan berkali kali,dan terakhir,aku pun harus menyentuh mu."
"Lalu kenapa kalau kau menyentuhku?Bagiku,Itu bukan menyentuh Aza.Apa kau lupa kalau kita sudah menikah?!"
Azalea terdiam.
Adam bangkit dan menghampiri Azalea yang berdiri mematung.
"Perlukah aku mengajarimu?!"Adam kesal,lalu menggenggam lengan Azalea dengan kuat.
"Seperti ini.Kau mengerti?"
Azalea mengangguk cepat,sama cepatnya dengan debaran jantungnya yang seperti sahut menyahut dengan kepalanya yang bergoyang.
"Kamu boleh keluar."Adam melepas lengan Azalea.Ia tidak akan sanggup lebih lama berdekatan dengan istrinya,apalagi yang barusan itu,tidak ada jarak di antara mereka.
Mereka adalah pasangan halal,bahkan lebih dari bersentuhan pun bisa keduanya lakukan,hanya komitmen di awal pernikahan yang membuat kehidupan rumah tangga serasa hidup bersama orang asing.
"Mas,mama Irene menelpon,mas di suruh ke rumah sakit sekarang juga."Sebelum keluar,Azalea kembali menghampiri Adam.
"Ganti bajumu."
"Aku?"
"Iya,sepuluh menit lagi kita berangkat."
***
Brawijaya hospital.
Adam dan Azalea setengah berlari ketika dari jauh mereka melihat begitu banyak orang di kamar perawatan Lily,apa yang terjadi?Berbagai spekulasi berseliweran di kepala masing masing,dan keduanya pasti tidak menginginkan hal buruk terjadi pada orang terkasih mereka.
"Nak Adam."Mama Irene menyambut Adam begitu melihat sang menantu berdiri di depan pintu.
"Ada apa ma?"
"Lily Dam,,,Lily sadar.."
Deg...
"Benarkah?"Adam menghampiri tempat tidur Lily,dan benar saja,sang kekasih yang tidak pernah menyapa selama dua bulan itu kini sedang tersenyum menatap kedatangannya.
"Mas Adam."Suara Lily terdengar lirih.
Adam berdiri mematung di samping tempat tidur Lily.Sambutan yang tidak seharusnya bukan?Harusnya Adam sudah memeluk atau bahkan mencium pucuk kepala Lily,sebagai bentuk suka citanya dengan kembalinya sang kekasih.Apakah dia melakukan semua itu?Tentu saja tidak.
Sekarang,yang berbaring dan menatapnya sekarang ini,hanyalah orang asing baginya,dua bulan lalu,mereka masih menjalin kasih,tapi sekarang,status mereka sudah berubah.
Apakah Adam masih mencintai Lily?Entahlah,karena cinta dan kasihan hampir mirip,susah untuk di bedakan.Hanya hati yang tau,apa sebenarnya yang ia rasakan.
"Ada yang sakit?Katakan padaku."Hanya itu yang Adam katakan.
...****************...