Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story 94
Menceritakan kisah wanita muda yang baru menyelesaikan pendidikan Spesialisnya dikairo. Ia terpaksa harus menikahi seorang CEO yang kejam, dan tidak tersentuh. Pria itu adalah calon suami kakaknya. Ia terpaksa menjadi wanita pengganti di pernikahan mereka. Karena sang kakak yang memilih kabur tepat dihari pernikahan mereka.
Ayyura dan Aydeen pernah bertemu berapa tahun yang lalu di Newyork sebelum Ayyura menutup dirinya seperti ini. Ayyura seakan tidak mengingat wajah Aydeen sama sekali. Sedangkan, Ayyura sudah mengenakan cadar saat ini, otomatis Aydeen belum bisa mengenali wajahnya Yura sekarang.
Yang penasaran bagaimana kelanjutannya?
silahkan dibaca gaes ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7 Wanita Yang Sama!
Setelah beberapa kali Aydeen berteriak, Akhirnya Yura membuka pintu kamarnya.
ceklek ..
"Hmm ada apa Bang"? tanya Yura.
"Apa Kamu tuli dan bisu! sehingga tidak bisa mendengar dan menjawab panggilanku tadi"! teriak Aydeen kuat.
"Maaf .. kepala Yura pusing Bang". lirih Yura.
Aydeen menatap lekat istrinya itu.
"Apa kita perlu pergi ke Dokter"? cemas Aydeen.
"Sepertinya tidak perlu Bang". jawab Yura pelan.
"Apa Kau butuh bantuanku"? tanya Aydeen khawatir.
"Hmm .. Aku .. Aku ..". belum sempat Yura menjawab dia lebih dulu terjatuh pingsan, dan dengan cekatan Aydeen menangkap tubuh istrinya.
"Yura .. bangun .. bangun Yura". pekik Aydeen.
Dengan cepat Aydeen membawa Ayyura pergi menuju Rumah sakit terdekat.
Sesampainya dirumah sakit, Yura segera ditangani oleh Dokter tampan dan juga masih muda.
Terbesit hati Aydeen tidak terima Dokter tampan itu memeriksa istrinya. Dia saja belum pernah melihat wajah Ayyura, masa orang lain harus melihatnya lebih dulu, sungguh tidak adil pikirnya.
"Silahkan bawa ke brankar UGD". perintah Dokter itu.
"Baik Dok". jawab salah satu perawat disana.
"Hmm maaf sus .. boleh Dokternya ditukar"? ujar Aydeen yang mendapat tatapan aneh dari semua orang didalam ruangan UGD itu.
"Maksudnya tuan"? tanya salah satu perawat.
"Hmm bisa berikan istri saya Dokter perempuan saja karena dia pasti marah, jika tahu disentuh oleh yang bukan mahramnya". ucap Aydeen tersenyum kikuk.
"Ahh jadi tuan suaminya nona ini"? tanya Dokter itu.
"Benar Dokter, saya harap anda bisa mengerti".
"Baiklah, kalau begitu tuan. Tapi maaf ini sudah larut malam sekali, tidak ada Dokter jaga selain kami".
"Apakah pegawai Rumah sakit ini hanya kalian"?
"Bukan seperti itu tuan, setiap malam Dokter dan perawat ada shift jaganya masing-masing".
"Kalau begitu, Kamu saja yang periksa istri saya"! ujar Aydeen menunjuk salah satu perawat disana.
"Maaf tuan, Tapi kita bukan Dokter". jawabnya.
"Sama saja lah, kalian tentu belajar pertolongan medis dan merawat orang sakit juga bukan"?
Aydeen masih kekeh Ayyura tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain, harus ia terlebih dulu yang melihat wajah cantik istrinya itu.
Semua orang menatap gusar dengan Aydeen.
"Ada apa ini? kenapa malam-malam begini ribut sekali, suara kalian sampai ke koridor ruangan saya". sela Dokter cantik sekaligus pemilik rumah sakit itu.
"Dokter Alana belum pulang"? tanya Pria tampan yang memakai setelan jas putih itu.
"Iya, saya istirahat dirumah sakit malam ini".
"Ada apa sebenarnya ini"? tanya Dokter cantik itu. Sesaat kemudian ia melihat sosok wanita yang ia kenal sedang terbaring di brankar rumah sakit itu.
"Dokter Ayyura"? pekik Dokter Alana.
"Anda mengenal istri saya Dok"? sentak Aydeen.
"Istri? siapa yang anda maksud istri anda tuan"? Dokter Alana mengernyitkan dahinya, ia bingung karena Ayyura masih single, pikirnya.
"Ayyura? "Ayyura Fadya Haya teman kampus kita dulu, apakah benar Dokter Alana"? sela Dokter tampan yang membuat Aydeen kesal sejak tadi.
"Kamu benar mike, dia Ayyura yang kita kenal".
"Wah .. Aku tidak pernah menyangka jika kita bisa bertemu dengannya disini". ucap Pria itu lembut.
Ccckkk .. Aydeen berdecak kesal.
"Sebenarnya kalian mau periksa istri saya atau tidak! saya perhatikan tenaga medis disini lambat sekali"!
"Jika terjadi sesuatu dengan istri saya Yura, saya akan menuntut tenaga medis dan rumah sakit ini"!
"Istri? Apa yang tuan maksud istri tuan ini adalah Sahabat saya ini"? tanya Alana yang sejak tadi heran kenapa Pria dihadapannya ini selalu menyebut Yura sahabatnya, sebagai istrinya.
"Kenapa? Sepertinya Dokter dari tadi tidak percaya bahwa Ayyura benar-benar istri saya"? sentaknya.
"Maaf tuan bukan seperti itu, baiklah saya akan segera memeriksa keadaan Ayyura sekarang juga".
"Langsung saja bawa dia kedalam ruang rawat". perintah Dokter Alana kepada berapa perawat.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah diperiksa dan dipindahkan ke ruang rawat, Ayyura masih belum sadarkan juga.
"Kenapa Yura belum sadar juga Dok"? tanya Aydeen.
"Bisa jadi efek obat tuan, karena kondisi tubuh Yura sangat lemah, seharian ini ia demam serta Flu,
dan itu menyebabkan imun nya semakin menurun".
"Apakah dia akan segera sadar Dok"? ujar Aydeen
"Hmm mungkin berapa jam lagi tuan, biarkan dia beristirahat dulu dengan nyaman". balas Alana.
"Hmm baiklah Dok". gimana Aydeen pelan.
Mata Aydeen benar-benar sudah berat dan juga mengantuk. Setelah Dokter Alana pergi, Aydeen menyandarkan kepalanya tepat disamping tangan Istrinya yang masih terbaring sakit itu.
Huaamm .. "Aku begitu mengantuk". lirih Aydeen.
"Dasar wanita merepotkan. Dia kan seorang Dokter, masa demam dan flu saja bisa membuat dirinya pingsan! Sungguh menyebalkan"!
"Aku sangat penasaran wajah dibalik kain tipis itu, apa benar kata mami, wajahnya lebih cantik dari Malika? Aahh tidak-tidak, itu tidak mungkin"!
"Wajah Malika itu kebule-bulean dia juga pandai merawat tubuh dan wajahnya, makanya dia selalu terlihat cantik kapanpun, dan dimanapun itu".
"Lihat dia! wanita kuno seperti dari zaman awam"!
"Hidup sudah modern, kenapa harus pakai cadar segala seperti ini? Emang wajahnya secantik apa harus ditutupi terus seperti itu". gerutu Aydeen kesal.
"Bagaimana Aku bisa tertarik dengan dirinya"?
"Kalau modelan nya saja seperti ini"?
"Dimana-mana istri itu berdandan yang cantik, berias, dan memakai pakaian yang tentunya bisa memanjakan mata suaminya. Lah dia ini"?
"Aku bingung kenapa Abi dan mami kekeh tetap menikahkan Aku dengan gadis norak seperti dia"!
"Ahhh .. bikin mood ku jelek saja, bagaimana nanti tanggapan para sahabatku nanti. Sampai mereka tahu Aku menikahi wanita yang penampilan nya selalu seperti ninja ini". Aydeen mencebik kesal.
Ejekan dan sindiran dari Aydeen tidak luput dari pendengaran seseorang yang sejak tadi sudah memperhatikan mereka berdua.
Rahang nya mengeras, dia mengepalkan tangannya dengan kuat saat ia mendengar dan melihat Aydeen mencibir istrinya sendiri, dan wanita itu adalah wanita yang disukai olehnya sejak dulu, dan sampai sekarang ini ia masih memendam perasaan nya pada gadis yang sedang terbaring lemah itu.
semakin kesini akan semakin seru